Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia nyalah Kami dapat
menyelesaikan Tugas Rekayasa Ide. Penulisan Rekayasa Ide ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam Mata kuliah BILANGAN DAN ALJABAR di Universitas Negeri
Medan
Dalam penulisan Rekayasa Ide saya ini merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan ide yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan atas tugas
yang saya kerjkan ini.
Dalam penulisan ini saya menyampaikan ucapan Terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Rekayasa Ide ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
BAB III 4
PAPARAN 4
DAFTAR PUSTAKA 7
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kedudukan materi SPLDV yang tertera pada kurikulum 2013 pada kelas
1
VIII SMP semester genap adalah sebagai pengetahuan awal untuk mempelajari
materi berikutnya. Diantaranya materi program linear dan persamaan linear tiga
variabel pada jenjang SMA. Apabila mereka tidak dapat menguasai materi
SPLDV pada kelas VIII dengan baik, maka pada jenjang selanjutnya pun mereka
akan mengalami kendala yang lebih besar dalam menguasai materi yang
menempatkan materi SPLDV sebagai pasyaratnya. Oleh karena itu, penguasaan
materi SPLDV bagi siswa kelas VIII SMP adalah sesuatu yang wajib.
Berdasarkan data daya serap ujian nasional SMP tahun 2014/2015,
persentase penguasaan kemampuan yang diuji pada mata pelajaran matematika
antara lain Bangun Geometris sebesar 52,04%, Operasi Aljabar sebesar 57,28%,
Operasi Bilangan sebesar 60,64%, dan Statistika dan Peluang sebesar 60,78%.
Sedangkan berdasarkan daya serap ujian nasional SMP tahun 2015/2016,
persentase penguasaan kemampuan yang diuji pada mata pelajaran matematika
antara lain Bangun Geometris sebesar 47,19%, Operasi Aljabar sebesar 52,97%,
Operasi Bilangan sebesar 52,74%, dan Statistika dan Peluang sebesar 46,73%
Dari data tersebut, persentase penguasaan Operasi Aljabar hanya mencapai
57,28% dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan menjadi 52,97%.
Data
ini menunjukkan bahwa penguasaan siswa dalam Operasi Aljabar belum baik.
Operasi Aljabar memiliki beberapa materi di dalamnya, salah satunya adalah
SPLDV.
Siswa SMP secara umum masuk pada tahap operasional formal yaitu
mulai umur 12 tahun ke atas, mereka sudah dapat berpikir secara konseptual dan
hipotesis, menurut J. Piaget (Rita Eka I., dkk., 2008: 35). Pada tahap ini berarti
siswa SMP telah memiliki kemampuan mengidentifikasi termasuk
mengidentifikasi permasalahan kemudian membuat dugaan sementara.
Terdapat beberapa hal yang mengharuskan siswa untuk menentukan nilai
variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata dan siswa dapat
membuat serta menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang
berkaitan dengan persamaan linear dua variabel. Kegiatan ini tepat dilakukan
karena kemampuan siswa pada tahap ini sudah dapat berpikir konseptual dan
hipotesis. Namun demikian, meskipun siswa sudah memiliki kemampuan
tersebut, dalam pembelajaran SPLDV harus didukung dengan hal-hal lain, seperti
perangkat yang digunakan serta model pendekatannya.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi SPLDV dengan pendekatan
pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas VIII SMP yang memiliki
kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian SPLDV
Persamaan linier dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel
dimana pangkat atau derajat tiap-tiap variabel sama dengan satu.
Betuk umum persamaan linier dua variabel adalah : ax +
by = c Dimana : x dan y adalah variabel
Sedangkan sistem persamaan dua variabel adalah dua persamaan linier dua variabel yang
mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian.
Bentuk umum sistem persamaan dua variabel adalah :
ax + by = cpx
+ qy = r
Dimana : x dan y disebut variabel a,
b, p dan q disebut koefisien
c dan r disebut konstanta
Contoh
3x + 2y = 1
Tentukan nilai variabel x dan y dari kedua persamaan berikut dengan menggunakan metode substitusi
matematika!
2x + 4y = 28
3x + 2y = 22
Jawab:
Pertama, kita harus pilih salah satu persamaan yang akan dipindahkan elemennya. Misalnya pilih
persamaan pertama yaitu
2x + 4y = 28
Lalu pilih variabel y untuk dipindahkan ke ruas kanan. Maka, persamaannya berubah jadi
2x = 28 – 4y
Karena tadi kita memilih variabel y yang dipindah, maka koefisien pada variabel x dihilangkan dengan
cara membagi masing-masing ruas dengan nilai koefisien x.
2x/2 = 28-4y/2
Setelah itu, gabungkan persamaan 3x + 2y = 22 (yang tadi tidak pilih pada soal) dengan persamaan x =
14 – 2y dengan cara mengganti variabel x dengan persamaan
4
x = 14 – 2y
3x+ 2y = 22
3 (14 – 2y) + 2y = 22 (Di bagian ini variabel x sudah diganti dengan x= 14 -2y, ya)
42 – 6y + 2y = 22
-4y = 22 – 42
-4y = -20
-4y/-4 = -20/-4
y = 5.
Setelah ditemukan variabel y = 5, sekarang tinggal cari x dengan memasukkan 5 sebagai variabel y.
x = 14 – 2y
x = 14 – 2(5)
x = 14 – 10
x = 4.
x + 2y = 20
2x + 3y = 33
Jawab:
Pertama, cari nilai variabel x dengan cara menghilangkan y pada masing-masing persamaan.
x + 2y = 20
2x + 3y = 33
5
Selanjutnya kita cari KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dari 2 dan 3.
2 = 2, 4, 6, 8, …
3 = 3, 6, 8, …
Setelah tahu KPK dari 2 dan 3 adalah 6, kita bagi 6 dengan masing masing koefisien.
6 : 2 = 3 → x3
6 : 3 = 2 → x2
Kemudian, kalikan dan lakukan eliminasi dengan menggunakan hasil pembagian masing-masing tadi
x + 2y = 20 | x3
2x + 3y = 33 _ | x2
Maka menghasilkan:
3x + 6y = 60
4x + 6y = 66 _
-x = -6
x = 6
6
7
BAB III
PAPARAN
Koefisien adalah sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah variabel yang sejenis.
Koefisien juga dapat dikatakan sebagai bilangan di depan variabel karena penulisan untuk sebuah suku
yang memiliki variabel adalah koefisien didepan variabel.
Contoh :
Andi memiliki 5 ekor kambing dan 3 ekor sapi.
Konstanta adalah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh variabel sehingga nilainya tetap (konstan)
untuk nilai peubah (variabel) berapapun.
Contoh :
4p + 3q – 10.
– 10 adalah suatu konstanta karena berapapun nilai p dan q, nilai -10 tidak
ikut terpengaruh sehingga tetap (konstan)
Suku adalah suatu bagian dari bentuk aljabar yang dapat terdiri dari variabel dan koefisien atau
berbentuk konstanta yang tiap suku dipisahkan dengan tanda operasi penjumlahan.
Contoh :
5x- y + 7 , suku – sukunya adalah : 5x, -y, dan 7
8
C. Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear dua variable yang mempunyai
hubungan diantara ke duanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum
9
1
1
DAFTAR PUSTAKA