Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR MATEMATIKA FASE E

UNIT PEMBELAJARAN 4
“SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER DUAVARIABEL”

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
▪ Penyusun : Sugeng Suprayogi, M.Pd
▪ Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bontang
▪ Tahun Penyusunan : 2022
▪ Progran Keahlian : Teknik Kimia Industri, Kimia Analisis, Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim,
Teknik Ketenagalistrikan
▪ Mata Pelajaran : Matematika
▪ Fase/Kelas : E/X
▪ Semester : 1
▪ Tahun Pelajaran : 2022/2023
▪ Alokasi Waktu : 8 × 45 menit (3 pertemuan)
▪ Elemen : Aljabar dan Fungsi
▪ Capaian Pembelajaran : Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi
kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan
fungsi eksponensial
▪ Bab/Materi : Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (SPtLDV)
2. Kompetensi Awal : Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (PtLSV)
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
3. Profil Pelajar Pancasila :
▪ Bernalar kritis dalam memodelkan masalah menjadi bentuk SPLTV.
▪ Kreatif dalam menyelesaikan persamaan dan menggunakan berbagai metode yang ada.
4. Sarana dan Prasarana :
▪ Lembar aktivita siswa
▪ Sumber ajar : (1) Buku Guru, Buku Panduan Guru Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, oleh:
Dicky Susanto, dkk, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
(2) Buku Siswa Matematika untuk SMA/SMK Kelas X, oleh: Dicky Susanto, dkk, Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika: Buku Guru, Edisi
Revisi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta
(4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika: Buku Siswa, Edisi
Revisi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
5. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler berkemampuan akademik rata-rata, dengan jumlah 30 s.d. 36
orang
6. Model Pembelajaran : Discovery Learning dengan moda luring (tatap muka)

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
1) Menjelaskan konsep pertidaksamaan linear dua variabel
2) Menggambar daerah penyelesaian pertidaksamaan linier dua variabel.
3) Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel
4) Menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
5) Memodelkan masalah ke dalam sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
6) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
2. Pemahaman Bermakna
Prosedur penyelesaian SPLTV sangat digunakan dalam memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
SPLTV. Solusi sistem pertidaksamaan linear dua variabel dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan daerah penyelesaian.
3. Pertanyaan Pemantik
1) Apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan linear?
2) Apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan linear dua variabel? Berikan contohnya!
3) Apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan linear tiga variabel? Berikan contohnya!
4) Berupa apakah himpunan penyelesaian atau daerah penyelesaian dari 2x – 3y  6?
5) Bagaimanakah prosedur penyelesaiaan sistem pertidaksamaan linear dua variabel 2x – 3y  6?
 x+y5

6) Bagaimanakah prosedur penyelesaiaan sistem pertidaksamaan linear dua variabel 2 x + y  6 ?

 x0
 y0

7) Bacalah contoh kontekstual penerapan sistem persamaan linier tiga variabel berikut ini:
Seatu maskapai penerbangan, mempunyai pesawat dengan kapasitas tempat duduk tidak lebih dari 48
penumpang. Setiap penumpang kelas esekutif boleh membawa bagasi dengan berat tidak lebih dari 60 kg
dan kelas ekonomi tidak lebih dari 20 kg, sedangkan pesawat tersebut mempunyai kapasitas bagasi
maksimum 1.440 kg. Harga tiket untuk kelas esekutif dan ekonomi masing-masing adalah Rp1.000.000,00
dan Rp500.000,00 per orang. Maskapai tersebut menghendaki hasil penjualan sebesar-besarnya. Tentukan
model matematika permasalahan tersebut!
8) Bagaimana mengubah persoalan di atas dalam model matematika SPtLTV?
9) Bagaimana prosedur penyelesaian masalah di atas?

4. Kegiatan Pembelajaran
1) Pertemuan 1
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas untuk memulai pembelajaran.
2. Melakukan pembiasaan berdoa dan memberikan motivasi untuk memulai pembelajaran.
3. Guru mempersiapkan kondisi fisik peserta didik antara lain:
a. meminta peserta didik memperhatikan sekelilingnya, apabila terdapat sampah peserta didik diminta
membuang ke tempat sampah; (nasionalis)
b. mengecek kehadiran peserta didik;
4. Mengadakan apersepsi, mengadakan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui kondisi psikologis dan
kesiapan peserta didik.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memotivasi, bahwa SPtLDV sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Misalnya
saat kita akan berbisnis menjual sesuatu. Kita bisa mengaplikasikan ilmu SPtdLDV ini untuk mencari keuntungan
maksimal yang didapatkan. Sehingga siswa berminat mengikuti pembelajaran.
7. Guru mengingatkan kembali materi penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode
subtitusi, eliminasi dan campuran melalui apersepsi berupa pertanyaan pemantik, sbb.:
▪ Apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan linear?
▪ Bagaimanakah bentuk penyelesaian PtLDV x + 2 y  6 ?
▪ Bagaimana cara menentukan himpunan penyelesaian PtLDV x + 2 y  6 ?
▪ Apa yang dimaksud dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
▪ Bagaimanakah bentuk penyelesaian SPtLDV  x + 2 y  6 ?

2 x − y  2
▪ Bagaimana cara menentukan himpunan penyelesaian SPtLDV  x + 2 y  6 ?

2 x − y  2
8. Peserta didik mencoba menjawab sesuai prediksi mereka masing-masing
9. Guru menyampaikan manfaat sistem pertidaksamaan persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dalam aritmetika sosial dan menyampaikan tujuan pembelajaran, sbb.:
▪ Menjelaskan konsep pertidaksamaan linear dua variabel
▪ Menggambar daerah penyelesaian pertidaksamaan linier dua variabel.
▪ Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel
▪ Menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
10. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru membentuk kelompok belajar, yang terdiri dari 4 peserta didik, guru
memberi informasi bahwa peserta didik akan dinilai kedisiplinan dalam berkelompok, keterampilan dalam
presentasi menyajikan hasil diskusi, dan penilaian pengetahuan melalui kuis.
Inti Fase 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan)
1. Untuk membangkitkan semangat, guru memberikan penjelasan tentang PtLDV dan SPtLTV, sbb:
▪ Persamaan linier dua variabel (PtLDV) adalah pertidaksaman linear yang memuat dua variabel.
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel:
ax + by > c ; ax + by ≥ c ; ax + by < c ; atau ax + by ≤ c
dengan: x dan y adalah variabel, (dapat diganti dengan huruf-huruf alphabet lainnya).
a dan b adalah koefisien, a ≠ 0, dan b ≠ 0
c adalah konstanta
a, b, dan c bilangan riil
Himpunan penyelesaian PtLDV digambarkan sebagai daerah penyelesaian yang memuat titik-titik (x, y) yang
memenuhi PtLDV tersebut, digambarkan sbb.:

2. Guru menyajikan contoh PtLDV sebagaimana dalam Kegiatan 1 pada LKPD 1, sbb:
2 x − 3 y  6 ; 2𝑥 + 𝑦 ≤ 6 ; dsb.
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
3. Guru membagi LKPD 1 kepada masing-masing kelompok, menjelaskan tujuan dan petunjuk pengerjaan LKPD,
dan memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait petunjuk pengerjaan
LKPD.
4. Guru meminta peserta didik mengamati soal pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1.
▪ Gambar grafik himpunan penyelesaian atau daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier 2x – 3y ≤ 6 !
5. Peserta didik membaca soal dan petunjuk (langkah-langlah) penyelesaiannya pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
6. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tertulis pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1, peserta didik mendiskusikan
penyelesaian soal yang disajikan.
7. Peserta didik mengidentifikasi dan mengeksplorasi metode penyelesaian yang akan digunakan, sbb.:
▪ Mengubah tanda ketidaksamaan dengan tanda persamaan.
▪ Menentukan titik potong persamaan dengan sumbu X dan sumbu Y.
▪ Menggambar garis, berupa garis lurus nyambung jika tanda ketidaksamaannya adalah ≤ atau ≥, dan berupa
garis lurus putus-putus jk a tanda ketidaksamaannya adalah < atau >.
▪ Menguji titik yang terletak pada salah satu daerah yang dibatasi garis yang memenuhi pertidaksamaan.
▪ Menandai (dengan mengarsir) daerah penyelesaian yang memenuhi pertidaksamaan sebagai himpunan
penyelesaian.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
8. Guru meminta peserta didik mengecek jawaban yang mereka temukan, dengan menguji beberapa titik yang berada
pada daerah yang sama dan beberapa daerah berbeda.
9. Peserta didik memastikan kembali jawaban yang telah mereka dapat dengan menguji beberapa titik pada daerah
yang sama atau daerah berbeda, dan mengecek kembali garis batasnya (putus-putus atau nyambung).
Fase 5: Verification (Pembuktian)
10. Guru bersama-sama peserta didik melakukan verifikasi jawaban yang ditemukan, dengan meminta perwakilan
peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
11. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
12. Setelah mendapatkan model matematika dari permasalahan yang disajikan, guru meminta peserta didik
menyebutkan langkah-langkah menggambar daerah penyelesaian PtLDV, sbb.:
▪ Langkah-langkah menggambar daerah penyelesaian PtLDV:
(1) Mengubah tanda ketidaksamaan dengan tanda persamaan.
(2) Menentukan titik potong persamaan dengan sumbu X dan sumbu Y.
(3) Menggambar garis, berupa garis lurus nyambung jika tanda ketidaksamaannya adalah ≤ atau ≥, dan
berupa garis lurus putus-putus jk a tanda ketidaksamaannya adalah < atau >.
(4) Menguji titik yang terletak pada salah satu daerah yang dibatasi garis yang memenuhi pertidaksamaan.
(5) Menandai (dengan mengarsir) daerah penyelesaian yang memenuhi pertidaksamaan sebagai himpunan
penyelesaian.
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
13. Setelah peserta didik mengetahui cara menentukan daerah penyelesaian PtLDV soal nomor 1 pada kegiatan 1
dalam LKPD 1, selanjutnya guru meminta peserta didik mengamati soal no. 2, yaitu bagaimana menentukan
bentuk PtLDV dari suatu daerah penyelesaian yang disajikan.
14. Peserta didik mengamati soal no. 2 pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
15. Dengan mengikuti langkah-langkah yang memandu dalam menyelesaikan soal no. 2, peserta didik mendiskusikan
penyelesaian soal yang disajikan.
16. Peserta didik mengidentifikasi dan mengeksplorasi langkah penyelesaian yang akan digunakan, sbb.:
▪ Menentukan persamaan garis yang membatasi daerah penyelesaian, salah satu alternatifnya sbb.:
ax + by = a.b atau dapat juga menggunakan y − y1 = x − x1 .
y2 − y1 x2 − x1
▪ Menguji salah satu titik yang terletak pada daerah penyelesaian dengan mengganti variabel x dan y dengan
koordinat titik tersebut, kemudian membandingkannya nilainya dengan nilai konstanta yang terletak di ruas
kanan.
▪ Memilih tanda ketidaksamaan yang sesuai dengan:
(1) hasil perbandingan nilai ruas kiri dan ruas kanan, yaitu <, >, ≤ atau ≥, dan
(2) garis yang membatasi daerah penyelesaian, yaitu < atau > jika garisnya digambarkan putus-putus, dan
≤ atau ≥ jika garisnya digambarkan nyambung.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
17. Peserta didik mendiskusikan atau saling mencocokan, saling memberi masukan terhadap jawaban yang mereka
temukan.
Fase 5: Verification (Pembuktian)
18. Guru memverifikasi jawaban yang dituliskan/ditemukan peserta didik, meminta perwakilan peserta didik
menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
19. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
20. Guru kembali meminta peserta didik menyebutkan cara menentukan bentuk pertidaksamaan jika diketahui daerah
Kegiatan Langkah Pembelajaran
penyelesaiannya, sbb.:
21. Peserta didik mengecek dan membandingkan kembali hasil pembahasan LKPD 1 dan mendiskusikannya jika
masih ada yang masih belum jelas atau membingungkan.
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
22. Setelah peserta didik mengetahui cara menggambar daerah penyelesaian PtLDV dan menentukan bentuk PtLDV
jika diketahui daerah penyelesaiannya, selanjutnya guru meminta peserta didik menyelesaikan soal no. 3 dan 4
yang disajikan dalam Kegiatan 2 LKPD 1.
23. Peserta didik mengamati soal no. 3 dan 4 pada Kegiatan 2 LKPD 1.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
24. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tertulis pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1, peserta didik mendiskusikan
penyelesaian soal yang disajikan.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
25. Guru meminta peserta didik mengecek jawaban yang mereka temukan, dengan menguji beberapa titik yang berada
pada daerah yang sama dan beberapa daerah berbeda.
26. Peserta didik memastikan kembali jawaban yang telah mereka dapat dengan menguji beberapa titik pada daerah
yang sama atau daerah berbeda, dan mengecek kembali garis batasnya (putus-putus atau nyambung).
Fase 5: Verification (Pembuktian)
27. Guru bersama-sama peserta didik melakukan verifikasi jawaban yang ditemukan, dengan meminta perwakilan
peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
28. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
29. Setelah mendapatkan model matematika dari permasalahan yang disajikan, guru meminta peserta didik
menyebutkan langkah-langkah menggambar daerah penyelesaian PtLDV, sbb.:
▪ Langkah-langkah menggambar daerah penyelesaian PtLDV:
(1) Mengubah tanda ketidaksamaan dengan tanda persamaan.
(2) Menentukan titik potong persamaan dengan sumbu X dan sumbu Y.
(3) Menggambar garis, berupa garis lurus nyambung jika tanda ketidaksamaannya adalah ≤ atau ≥, dan
berupa garis lurus putus-putus jk a tanda ketidaksamaannya adalah < atau >.
(4) Menguji titik yang terletak pada salah satu daerah yang dibatasi garis yang memenuhi pertidaksamaan.
(5) Menandai (dengan mengarsir) daerah penyelesaian yang memenuhi pertidaksamaan sebagai himpunan
penyelesaian.
▪ Langkah-langkah menyusun PtLDV jika diketahui daerah penyelesaiannya, sbb.:1
(1) Menentukan persamaan garis yang membatasi daerah penyelesaian, salah satu alternatifnya sbb.:
ax + by = a.b atau dapat juga menggunakan y − y1 = x − x1 .
y2 − y1 x2 − x1
(2) Menguji salah satu titik yang terletak pada daerah penyelesaian dengan mengganti variabel x dan y
dengan koordinat titik tersebut, kemudian membandingkannya nilainya dengan nilai konstanta yang
terletak di ruas kanan.
(3) Memilih tanda ketidaksamaan yang sesuai dengan:
o hasil perbandingan nilai ruas kiri dan ruas kanan, yaitu <, >, ≤ atau ≥, dan
o garis yang membatasi daerah penyelesaian, yaitu < atau > jika garisnya digambarkan putus-putus,
dan ≤ atau ≥ jika garisnya digambarkan nyambung.
Penutup 1. Guru minta peserta didik merefleksi hal apa saja yang sudah mereka pelajari dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan penuntun sebagai upaya guru untuk memastikan bahwa siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran.
▪ Apa yang dimaksud dengan persamaan linier tiga variabel?
▪ Apa yang dimaksud dengan sistem persamaan linier tiga variabel?
▪ Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan PtLTV?
2. Guru menyampaikan topik/materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, yaitu menyusun model
matematika masalah kontekstual PtLTV.
3. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.
4. Setelah melaksanakan proses pembelajaran materi model matematika PtLTV, guru melaksanakan refleksi terhadap
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, peserta didik, penilaian dan ketercapain tujuan pembelajaran, sbb:
▪ Apakah sintak sudah sesuai dengan model pembelajaran discovery learning dan pendekatan saintifik yang
direncanakan atau tidak?
▪ Apakah peserta didik sudah menunjukan penguatan karakter profil pelajar Pancasila dan literasi yang
diharapkan atau belum?
▪ Apakah penguasan peserta didik terhadap pengetahuan dan keterampilan materi definisi dan sifat bilangan
berpangkat sudah mencapai tujuan pebelajaran yang diharapkan atau tidak? Guru menilai hasil penyelesaian
LKPD 1 sebagai bagian dari asesmen formatif.

2) Pertemuan 2
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas untuk memulai pembelajaran.
2. Melakukan pembiasaan berdoa dan memberikan motivasi untuk memulai pembelajaran.
3. Mengadakan apersepsi, mengadakan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui kondisi psikologis dan
kesiapan peserta didik.
4. Guru mengingatkan kembali definisi dan metode penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel, sbb.:
▪ Apa yang dimaksud dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV)?
▪ Bagaimana bentuk umum SPtLTV?
Kegiatan Langkah Pembelajaran
▪ Bagaimanakah prosedur penyelesaiaan SPtLTV?
5. Peserta didik pertanyaan guru.
6. Guru menyampaikan manfaat sistem persamaan linear dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam aritmetika
sosial dan menyampaikan tujuan pembelajaran, sbb.:
▪ Menyusun model matematika masalah kontekstual sistem persamaan linier tiga variabel.
7. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru membentuk kelompok belajar, yang terdiri dari 4 peserta didik.
Inti Fase 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan)
1. Untuk membangkitkan semangat, guru memberikan penjelasan tentang SPtLTV, sbb:
▪ Apakah kalian mengetahui perbedaan dari pertidaksamaan linear dan sistem pertidaksamaan linear?
Perbedaan dari keduanya terletak pada banyaknya pertidaksamaan.
▪ Sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) terdiri dari dua atau lebih pertidaksamaan linear yang
memuat dua variabel. Gambar grafik himpunan penyelesaiannya merupakan irisan dari masing-masing
penyelesaian pertidaksamaan tersebut.
▪ Untuk menentukkan daerah penyelesaian SPtLDV, kita bisa melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini:
(1) Ubahlah tanda ketidaksamaan dari pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan (=), sehingga kita akan
memperoleh persamaan linear dua variabel.
(2) Gambar dari grafik atau garis dari persamaan linear dua variabel tadi.
Hal ini bisa kita lakukan dengan cara menentukan titik potong sumbu x dan sumbu y dari persamaan.
Ataupun dapat memakai dua titik sembarang yang dilewati oleh garis. Garis akan membagi dua bidang
kartesius
(3) Lakukan uji titik yang tidak dilewati oleh garis (substitusi nilai x dan y titik ke pertidaksamaan). Apabila
menghasilkan pernyataan yang benar, artinya daerah tersebut adalah penyelesaiannya.
Tetapi, jika menghasilkan pernyataan salah maka bagian lainnya lah yang merupakan penyelesaiaanya.
2. Guru menyajikan contoh SPtLDV sebagaimana dalam Kegiatan 1 pada LKPD 2, sbb:
 x+y5

2 x + y  6

 x0
 y0

Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)


3. Guru membagi LKPD 2 kepada masing-masing kelompok, menjelaskan tujuan dan petunjuk pengerjaan LKPD,
dan memberikan kesempatan peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait petunjuk pengerjaan
LKPD.
4. Guru meminta peserta didik mengamati soal pada Kegiatan 1 dalam LKPD 2.
 x+y5
▪ Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 2 x + y  6 !

 x0
 y0

5. Peserta didik membaca soal dan petunjuk (langkah-langlah) penyelesaiannya pada Kegiatan 1 dalam LKPD 2.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
6. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tertulis pada Kegiatan 1 dalam LKPD 1, peserta didik mendiskusikan
penyelesaian soal yang disajikan.
7. Peserta didik mengidentifikasi dan mengeksplorasi metode penyelesaian yang akan digunakan, sbb.:
(1) Mengubah tanda ketidaksamaan dengan tanda persamaan.
(2) Menggambar daerah penyelesaian yang memenuhi setiap PtLDV.
(3) Menentukan daerah irisan setiap PtLDV sebagai daerah penyelesaian SPtLDV.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
8. Peserta didik membangun pemahaman bahwa setiap peridaksamaan memmiliki solusi berupa daerha penyelesaian
pada bidang koordinat Cartesius.
9. Peserta didik membangun pemahaman bahwa solusi bersama yang memenuhi semua pertidaksamaan merupakan
irisah daerah penyelesaian semua pertidaksamaan tersebut.
10. Guru mempersilahkan peserta didik untuk kembali mengecek irisan daerah penyelesaian yang memenuhi semua
pertidaksamaan.
Fase 5: Verification (Pembuktian)
11. Guru memverifikasi daerah penyelesaian yang dituliskan/ditemukan peserta didik, dengan meminta perwakilan
peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
12. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
13. Setelah mendapatkan jawaban berupa daerah penyelesaian yang memenuhi sistem pertidaksamaan linuer dua
variabel dari permasalahan yang disajikan, guru meminta peserta didik menyebutkan langkah-langkah menentukan
himpunan (daerah) penyelesaian SPtLDV, sbb.:
(1) Mengubah tanda ketidaksamaan dengan tanda persamaan.
(2) Menggambar daerah penyelesaian yang memenuhi setiap PtLDV.
(3) Menentukan daerah irisan setiap PtLDV sebagai daerah penyelesaian SPtLDV.
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
14. Setelah peserta didik memahami cara menentukan daerah penyelesaian SPtLDV, guru memberikan permasalahan
yang terdapat di dalam kegiatan 2 pada LKPD 2 untuk diselesaikan oleh masing-masing peserta didik baik mandiri
atau berdiskusi dengan teman sebangku atau teman yang tempat duduknya berdekatan.
Kegiatan Langkah Pembelajaran

Tentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir di bawah ini!

-4 0 4 x

15. Peserta didik mengamati permasalahan yang disajikan dalam Kegiatan 2 pada LKPD 2.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
16. Selanjutnya, peserta didik berpikir kritis bereksplorasi menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam Kegiatan
2 pada LKPD 2.
17. Peserta didik menuliskan jawaban setiap permasalahan yang disajikan dalam Kegiatan 2 pada LKPD 2.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
18. Peserta didik mendiskusikan atau saling mencocokan, saling memberi masukan terhadap jawaban yang mereka
temukan.
Fase 5: Verification (Pembuktian)
19. Guru memverifikasi jawaban yang dituliskan/ditemukan peserta didik, meminta perwakilan peserta didik
menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
20. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
21. Guru kembali meminta peserta didik menyebutkan langkah-langkah menyusun model matematika, sbb.:
Langkah-langkah menyusun SptLDV jika diketahui gambar daerah penyelesaiannya, sbb.:
(1) Mengidentifikasi banyaknya garis yang membatasi DP
(2) Menyusun persamaan garis yang membatasi DP
(3) Menguji salah satu titik pada DP untuk menentukan tanda ketidaksamaan yang sesuai.
22. Peserta didik membandingkan kembali hasil pembahasan Kegiatan 2 pada LKPD 2 dan mendiskusikannya jika
masih ada yang masih belum jelas atau membingungkan.
Penutup 1. Guru minta peserta didik merefleksi hal apa saja yang sudah mereka pelajari dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan penuntun sebagai upaya guru untuk memastikan bahwa siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran.
▪ Bagaimana langkah-langkah menggambar DP jika diketahui SPtLDV-nya?
▪ Bagaimana langkah-langkah menentukan bentuk SPtLDV jika diketahui DP-nya?
2. Guru menyampaikan topik/materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, yaitu menyusun model
matematika dari masalah kontekstual SPtLDV.
3. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.
4. Setelah melaksanakan proses pembelajaran materi daerah penyelesaian SPtLDV, guru melaksanakan refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, peserta didik, penilaian dan ketercapain tujuan
pembelajaran, sbb:
▪ Apakah sintak sudah sesuai dengan model pembelajaran discovery learning dan pendekatan saintifik yang
direncanakan atau tidak?
▪ Apakah peserta didik sudah menunjukan penguatan karakter profil pelajar Pancasila dan literasi yang
diharapkan atau belum?
▪ Apakah penguasan peserta didik terhadap pengetahuan dan keterampilan materi definisi dan sifat bilangan
berpangkat sudah mencapai tujuan pebelajaran yang diharapkan atau tidak? Guru menilai hasil penyelesaian
LKPD 2 sebagai bagian dari asesmen formatif.

3) Pertemuan 3
Kegiatan Langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Pengkondisian kelas untuk memulai pembelajaran.
2. Melakukan pembiasaan berdoa dan memberikan motivasi untuk memulai pembelajaran.
3. Mengadakan apersepsi, mengadakan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui kondisi psikologis dan
kesiapan peserta didik.
4. Guru mengingatkan kembali definisi dan metode penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel, sbb.:
▪ Apa yang dimaksud dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
▪ Bagaimanakah prosedur penyelesaiaan SPtLTV?
5. Peserta didik pertanyaan guru.
6. Guru menyampaikan manfaat sistem persamaan linear dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam aritmetika
sosial dan menyampaikan tujuan pembelajaran, sbb.:
▪ Menyusun model matematika masalah kontekstual sistem pertidaksamaan linier tiga variabel.
7. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru membentuk kelompok belajar, yang terdiri dari 4 peserta didik.
Inti Fase 1: Stimulation (Pemberian Rangsangan)
1. Guru menyajikan contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang SPtLDV sebagaimana yang terdapat pada
Kegiatan 1 pada LKPD 3, sbb:
▪ Sebuah perusahaan tambang batu bara memiliki dua lokasi penambangan. Di lokasi I, dalam sehari mampu
menghasilkan 2 ton batu bara berkualitas A dan 5 ton berkualitas B. Sedangkan di lokasi II, dalam sehari
Kegiatan Langkah Pembelajaran
menghasilkan 1 ton batu bara berkualitas A dan 2 ton berkualitas B. Dalam waktu kurang dari dua bulan
perusahaan harus memenuhi pesanan sekurang-kurangnya 60 ton batu bara berkualitas A dan 130 ton batu
bara berkualitas B.
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
2. Guru meminta peserta didik untuk mencermati contoh permasalahan SPtLDV yang disajikan, dan mengajukan
persoalan sbb.:
▪ Nyatakan permasalahan di atas ke dalam bentuk model matematika!
3. Untuk membantu pemahaman terhadap masalah yang disajikan guru memberikan scafolding sbb.:
▪ Untuk mempermudah kalian dalam menyusun kalimat (model) matematika, silahkan buat pemisalan. Misal,
variabel x menyatakan banyaknya hari selama penambangan di lokasi I dan variabel y menyatakan
banyaknya hari selama penambangan di lokasi II
4. Peserta didik mencermati contoh permasalahan dan penjelasan yang disajikan guru.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
5. Peserta didik secara mandiri membuat pemisalan sebagaimana arahan guru, sbb.:
▪ Misal: x = banyaknya hari selama penambangan di lokasi I
y = banyaknya hari selama penambangan di lokasi II
6. Peserta didik mengidentifikasi dan mengeksplorasi, kemudian menyatakan (menuliskan) ke dalam kalimat
(model) matematika. Respon yang diharapkan misalnya sbb.:
▪ Peserta didik membuat tabel untuk memudahkannya menyusun kalimat (model) matematika sbb.:
Banyaknya hari penambangan
Kategori Batas Ketersediaan
Lokasi I ( x) Lokasi II (y)
Batu bara kualitas baik … … …
Batu bara kualitas biasa … … …
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
7. Peserta didik membangun pemahaman bahwa ketiga persamaan dalam permasalahan tersebut merupakan satu
kesatuan yang disebut sistem persamaan, dalam hal ini SPtLDV.
8. Guru mempersilahkan peserta didik untuk kembali mengecek pertidaksamaan-pertidaksamaan yang telah
dituliskan.
Fase 5: Verification (Pembuktian)
9. Guru memverifikasi model matematika yang dituliskan/ditemukan peserta didik, meminta perwakilan peserta didik
menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
10. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
11. Setelah mendapatkan model matematika dari permasalahan yang disajikan, guru meminta peserta didik
menyebutkan langkah-langkah menyusun model matematika, sbb.:
▪ Langkah-langkah menyusun model matematika SPLTV:
(1) Membuat pemisalan variabel
(2) Menuliskan kalimat dalam bentuk pertidaksamaan linier dua variabel
(3) Menuliskan sistem persamaan linier tiga variabel
Fase 2: Problem Statemen (Identifikasi Masalah)
12. Setelah peserta didik memahami cara menyusun model matematika dari masalah yang disajikan sebelumnya, guru
memberikan permasalahan yang terdapat di dalam Kegiatan 2 pada LKPD 3 yaitu menentukan himpunan (daerah)
penyelesaian dari masalah kontekstual yang disajikan, untuk diselesaikan oleh masing-masing peserta didik baik
mandiri atau berdiskusi dengan teman sebangku atau teman yang tempat duduknya berdekatan.
13. Peserta didik mengamati permasalahan yang disajikan dalam Kegiatan 2 pada LKPD 3.
Fase 3: Data Collection (Pengumpulan Data)
14. Selanjutnya, peserta didik berpikir kritis bereksplorasi menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam Kegiatan
2 pada LKPD 3.
15. Peserta didik menuliskan jawaban setiap permasalahan yang disajikan dalam Kegiatan 2 pada LKPD 3.
Fase 4: Data Processing (Pengolahan Data)
16. Peserta didik mendiskusikan atau saling mencocokan, saling memberi masukan terhadap jawaban yang mereka
temukan.
Fase 5: Verification (Pembuktian)
17. Guru memverifikasi jawaban yang dituliskan/ditemukan peserta didik, meminta perwakilan peserta didik
menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya tsb.
18. Perwakilan peserta didik menuliskan jawabannya di papan tullis dan menjelaskan jawabannya, sedangkan peserta
didik lainnya dipersilahkan memberikan tanggapan atau bertanya.
Fase 6: Generalization (Menarik Kesimpulan)
19. Guru kembali meminta peserta didik menyebutkan langkah-langkah menyusun model matematika dan menentukan
himpunan (daerah) penyelesaiannya, sbb.:
▪ Langkah-langkah menyusun model matematika SPtLDV:
(1) Membuat pemisalan variabel
(2) Menuliskan kalimat dalam bentuk pertidaksamaan linier dua variabel
(3) Menuliskan sistem persamaan linier tiga variabel
(4) Menggambarkan garis setiap pertidaksamaan
(5) Menguji titik yang memenuhi pertdaksamaan
(6) Menandai daerah penyelesaian yang memenuhi SPtLDV
20. Peserta didik membandingkan kembali hasil pembahasan Kegiatan 2 pada LKPD 3 dan mendiskusikannya jika
Kegiatan Langkah Pembelajaran
masih ada yang masih belum jelas atau membingungkan.
Penutup 5. Guru minta peserta didik merefleksi hal apa saja yang sudah mereka pelajari dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan penuntun sebagai upaya guru untuk memastikan bahwa siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran.
▪ Bagaimana langkah-langkah menyusun model matematika SPtLDV?
▪ Bagaimana cara menentukan himpunan (daerah) penyelesaiannya?
6. Guru menyampaikan topik/materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, yaitu menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan SPtLDV.
7. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.
8. Setelah melaksanakan proses pembelajaran materi model matematika SPtLDV, guru melaksanakan refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, peserta didik, penilaian dan ketercapain tujuan
pembelajaran, sbb:
▪ Apakah sintak sudah sesuai dengan model pembelajaran discovery learning dan pendekatan saintifik yang
direncanakan atau tidak?
▪ Apakah peserta didik sudah menunjukan penguatan karakter profil pelajar Pancasila dan literasi yang
diharapkan atau belum?
▪ Apakah penguasan peserta didik terhadap pengetahuan dan keterampilan materi definisi dan sifat bilangan
berpangkat sudah mencapai tujuan pebelajaran yang diharapkan atau tidak? Guru menilai hasil penyelesaian
LKPD 3 sebagai bagian dari asesmen formatif.

4) Pertemuan 4: Pelaksanaan Penilaian Unit Pembelajaran 3 (Sumatif)

5. Penilaian
a. Penilaian Diagnostik
Jenis Pelaksanaan Alokasi Instrumen Tindak Lanjut
Waktu
Diagnostik Di awal 3 menit https://forms.gle/NcdhiNRgK56NoMnU8 ▪ Mengidentifikasi peserta didik
Kesiapan Belajar pertemuan Unit (Print out terlampir) yang memiliki emoji negatif
(non Kognitif) Pembelajaran 1 dan menggalinya lebih
dalam/lanjut.
▪ Mengkomunikasikan hasil
diagnostik dengan guru wali
kelas, BK/BP, dan atau
orangtua peserta didik.
b. Penilaian Formatif
Bentuk Jenis Instrumen
Tidak tertulis Tanya jawab Pertanyaan pemantik
Tertulis Penyelesaian LKPD 1, LKPD 2, dan LKPD 3 (terlampir)
LKPD
c. Penilaian Sumatif
Teknik Alokasi
Kompetensi yang Diujikan Bentuk Pelaksanaan Instrumen
Penilaian Waktu
1. Menggambar daerah penyelesaian sistem Tes Essay 2 JP Di akhir materi Terlampir
pertidaksamaan linier dua variabel. (Setelah Unit
2. Memodelkan masalah ke dalam sistem Pembelajaran 4
pertidaksamaan linier dua variabel. selesai)
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.

6. Pengayaan dan Remidial


Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang nilainya ≥ 70, sedangkan Remedial diadakan apabila ada nilai peserta
didik < 70, atau terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan. Prosedur remedial dan pengayaan diatur sebagai
berikut:
Program Pelaksanaan Kegiatan Instrumen
Pengayaan Di luar jam belajar, Setelah ▪ Pemberian materi tambahan melalui tayangan youtube, tentang Video dari
diketahui hasil ulangan kemungkinan-kemungkinan solusi SPtLDV:
akhir unit pembelajaran. https://www.youtube.com/watch?v=3Ho6BvRJoVw
▪ Peserta didik membuat resume materi yang dibahas dalam
tayangan videio youtube tersebut
Remedial Di luar jam belajar, setelah ▪ Mengulang kembali pembahasan materi Terlampir
Diketahui capaian asesmen ▪ Mengujikan soal ulangan perbaikan.
formatif peserta didik

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), terlampir dalam Lampiran 1.
2. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik, terlampir dalam Lampiran 2.
3. Instrumen Penilaian
a. Diagnostik (Lampiran 3)
b. Ulangan Akhir Unit Pembelajaran (Lampiran 4)
c. Pengayaan (Lampiran 5)
d. Remedial (Lampiran 6)

4. Glosarium
▪ Sistem : sekelompok komponen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan
tertentu.
▪ Pertidaksamaan : kalimat matematika yang menggunakan tanda “<, >, ≤, dan ≥”.
▪ Variabel : simbol atau lambang matematika yang digunakan untuk memudahkan
menyelesaikan suatu permasalahan nyata yang belum diketahui nilainya dengan
jelas.
▪ Koefisien : bilangan yang memuat variabel.
▪ Konstanta : bilangan yang tidak memuat variabel.
▪ Model matematika : suatu rumusan matematika yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika
menerjemahkan suatu masalah SPtLDV ke dalam bahasa matematika.
▪ Fungsi Obyektif/Fungsi Tujuan : fungsi yang akan dioptimumkan (maksimum atau minimum)
▪ Syarat/Kendala : model matematika dari suatu permasalahan SLtLDV untuk memperoleh nilai
optimum.

5. Daftar Pustaka
▪ Dicky Susanto dkk. 2021. Buku Panduan Guru Matematika untuk SMA/SMK Kelas X. Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Kebudayaan. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan: Jakarta.
▪ Dicky Susanto dkk. 2021. Matematika untuk SMA/SMK Kelas X. Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Kebudayaan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan:
Jakarta.
▪ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika: Buku Guru, Edisi Revisi. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta.
▪ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika: Buku Siswa, Edisi Revisi. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta.
▪ Youtube. Video pembelajaran SPtLDV: https://www.youtube.com/watch?v=3Ho6BvRJoVw

Mengetahhui Kota Bontang, 11 Juli 2022


a.n Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Waka Kurikulum

Muhammad Sultan, S.Ag, M.Pd.I Sugeng Suprayogi, M.Pd


NIP. 19730616 200801 1 014 NIP, 19780810 200903 1 002
Lampiran 1: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1


“Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (PtLDV) dan
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLTV)”
Nama : ……………………………………
Kelas/Jurusan : ……………………………………

Petunjuk Penyelesaian:
▪ Diskusikan permasalahan di bawah ini bersama anggota kelompokmu
▪ Tuliskan hasil diskusi pada kertas yang disediakan
▪ Bertanyalah pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas

KEGIATAN 1

Definisi Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (SPtLDV)


Pertidaksamaan linear dua variabel adalah pertidaksaman linear yang memuat dua variabel.
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel:
ax + by > c ; ax + by ≥ c ; ax + by < c ; atau ax + by ≤ c
dengan: x dan y adalah variabel, (dapat diganti dengan huruf-huruf alphabet lainnya).
a dan b adalah koefisien, a ≠ 0, dan b ≠ 0
c adalah konstanta
a, b, dan c bilangan riil

Himpunan penyelesaian PtLDV digambarkan sebagai daerah penyelesaian yang memuat titik-titik (x, y) yang memenuhi PtLDV
tersebut, digambarkan sbb.:

Pada gambar diperlihatkan berbagai tipe grafik atau daerah himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linier satu
variabel dan dua variabel.
Pertidaksamaan linear dua variabel (PtLDV) merupakan persamaan yang disusun oleh tiga persamaan linear dengan tiga
variabel, dengan bentuk umum sebagai berikut:
 a1 x + b1 y + c1 z = d1

a2 x + b2 y + c2 z = d 2
a x + b y + c z = d
 3 3 3 3

dengan: x, y, dan z disebut variabel;


a1, a2, a3, b1, b2, b3, c1, c2, c3 disebut koefisien; dan
d1, d2, d3, disebut konstanta
Pasangan nilai 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 atau (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang memenuhi sistem persamaan di atas disebut solusi atau penyelesaian dari
sistem persamaan tersebut.

A. Menentukan Penyelesaian PtLDV dan SPtLDV


1. Gambar grafik himpunan penyelesaian atau daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier 2x – 3y  6 !
Penyelesaian:
Langkah-langkah untuk menggambar daerah penyelesaian 2x – 3y  6 adalah sebagai berikut:

▪ Menggambar garis 2x – 3y = 6
Titik potong garis 2x – 3y = 6 dengan sumbu x dan
sumbu y, sbb:

x y (x, y)
… 0 (…,…)
0 … (…,…)
Gambar garis:

▪ Menguji salah satu atau beberapa titik untuk menentukan daerah penyelesaian:
Misal, diuji titik (0, 0), substitusikan ke 2 x − 3 y  6 sebagai berikut.
x+y5
... + ...  5
...  5
Karena hasil substitusi (0, 0) pada 2 x − 3 y  6 bernilai benar maka daerah penyelesaian 2 x − 3 y  6 adalah
dareah yang memuat titik (0, 0) tersebut.
Gambar daerah himpunan penyelesaian:

2. Tentukan pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir berikut!

Penyelesaian:
Garis memotong sumbu x di titik ( … , … ) dan memotong sumbu y di titik ( … , … ), maka persamaannya
adalah:
... x + ... y = ...  ...
... x + ... y = ...
Ambil sebarang titik yang terletak pada daerah yang diarsir, misal titik ( … , … ), substitusikan pada ruas kiri
pesamaan garis yang telah ditemukan di atas, yaitu ... x + ... y sbb.:
Pilih satu yang benar: < , > , ≤ , atau ≥

Catatan:
▪ Gunakan < atau > jika garis putus-putus
▪ Gunakan < atau > jika garis nyambung.

... x + ... y
 ... ( ... ) + ... ( ... )
 ... + ...
 ...

Bandingkan hasilnya dengan ruas kanan sbb.: ... ... 12


Garis batas 3 x + 4 y = 12 digambarkan putus-putus maka pertidaksamaan linearnya adalah …
Jadi, pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir pada gambar adalah … .

KEGIATAN 2

2. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian (daerah penyelesaian yang memenuhi 2 x − y  4 !


Penyelesaian:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………

3. Tentukan pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir berikut!


Penyelesaian:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
“Himpunan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLTV)”
Nama : ……………………………………
Kelas/Jurusan : ……………………………………

Petunjuk Penyelesaian:
▪ Diskusikan permasalahan di bawah ini bersama anggota kelompokmu
▪ Tuliskan hasil diskusi pada kertas yang disediakan
▪ Bertanyalah pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas

KEGIATAN 1

Definisi Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (SPtLDV)


Sistem Pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) merupakan pertidaksamaan yang disusun oleh paling sedikit dua
pertidaksamaan linear dengan dua variabel.
Gambar grafik himpunan penyelesaiannya merupakan irisan dari masing-masing penyelesaian pertidaksamaan tersebut.

Menentukan Penyelesaian SPtLDV


 x+y5

1. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 2 x + y  6 !

 x0
 y0

Penyelesaian:
Langkah-langkah berikut:
▪ Titik potong garis x + y = 5 dengan sumbu x yang sumbu y:
x y (x, y)
… 0 (… , …)
0 … (… , …)
Uji titik (… , … ), substitusikan ke x + y  5 :
x+y5
... + ...  5
...  5
Daerah penyelesaian memuat titik (… , …)
▪ Titik potong garis 2 x + y = 6 dengan sumbu x yang sumbu y:
x y (x, y)
… 0 (… , …)
0 … (… , …)
Uji titik (0, 0), substitusikan ke 2 x + y  6 :
2x + y  6
... + ...  6
...  6
Daerah penyelesaian memuat titik (... , … )
▪ Daerah yang memenuhi x  0 terletak di sebelah … garis x = 0 .
▪ Daerah yang memenuhi y  0 terletak di sebelah … garis y = 0 .
▪ Daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan di atas adalah:
KEGIATAN 2

Menentukan Bentuk SPtLDV Jika Daerah Penyelesaiannya Diketahui

2. Tentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir di bawah ini!

-4 0 4 x

Penyelesaian:
▪ Banyaknya garis yang membatasi daerah penyelesaian pada gambar di atas ada … garis.
▪ Persamaan garis yang melalui titik (4, 0) dan (0, 3) ditentukan sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Ambil salah satu titik dari DP, kemudian substitusikan pada persamaan garis yang melalui titik (4,0) dan (0,3),
kemudian bandingkan hasil substitusi variabel pada ruas kiri dengan konstanta pada ruas kanan, sbb:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Jadi, pertidaksamaan yang dibatasi oleh garis yang melalui titik (4,0) dan (0,3) adalah …………………………

▪ Persamaan garis yang melalui titik (-4, 0) dan (0, 3) ditentukan sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Ambil salah satu titik dari DP, kemudian substitusikan pada persamaan garis yang melalui titik (-4,0) dan (0,3),
kemudian bandingkan hasil substitusi variabel pada ruas kiri dengan konstanta pada ruas kanan, sbb:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Jadi, pertidaksamaan yang dibatasi oleh garis yang melalui titik (-4,0) dan (0,3) adalah …………………………

▪ Persamaan garis yang melalui titik (0,0) dan berhimpit dengan sumbu x adalah …………………………………

Ambil salah satu titik dari DP, kemudian substitusikan pada persamaan garis yang melalui titik (0,0) dan
berhimpit dengan sumbu x, kemudian bandingkan hasil substitusi variabel pada ruas kiri dengan konstanta pada
ruas kanan, sbb:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Jadi, pertidaksamaan yang dibatasi oleh garis yang melalui titik (0,0) dan berhimpit dengan sumbu x adalah
………………………………………………………………………………………………………………………

 .................................................
▪ Jadi, SPtLDV-nyaadalah:  .................................................

 .................................................

KEGIATAN 3

Dengan menggunakan langkah-langkah pada Kegiatan 1 dan Kegiatan 2 di atas, tentukanlah penyelesaian sistem persamaan
linear berikut!
2 x + 3 y  6
3. Gambarlah daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel  2 x + y  8 !

 x0
 y0

Penyelesaian:
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

4. Tentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini!

Penyelesaian:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
“Menyelesaikan Nilai Optimum Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLTV)”
Nama : ……………………………………
Kelas/Jurusan : ……………………………………

Petunjuk Penyelesaian:
▪ Diskusikan permasalahan di bawah ini bersama anggota kelompokmu
▪ Tuliskan hasil diskusi pada kertas yang disediakan
▪ Bertanyalah pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas

KEGIATAN 1

Menyusun Model Matematika dari Masalah SPtLDV yang Ada pada Kehidupan Sehar-hari
(1) Sebuah perusahaan tambang batu bara memiliki dua lokasi penambangan. Di lokasi I, dalam sehari mampu
menghasilkan 2 ton batu bara berkualitas A dan 5 ton berkualitas B. Sedangkan di lokasi II, dalam sehari menghasilkan
1 ton batu bara berkualitas A dan 2 ton berkualitas B. Dalam waktu kurang dari dua bulan perusahaan harus memenuhi
pesanan sekurang-kurangnya 60 ton batu bara berkualitas A dan 130 ton batu bara berkualitas B.
Nyatakan permasalahan di atas ke dalam bentuk model matematika!

Penyelesaian:

Misal:
x = banyaknya hari selama penambangan di lokasi I
y = banyaknya hari selama penambangan di lokasi II

Permasalahan diatas dinyatakan dalam tabel berikut:


Banyaknya hari penambangan
Kategori Batas Ketersediaan
Lokasi I ( x) Lokasi II (y)
Batu bara kualitas baik … … …
Batu bara kualitas biasa … … …

Hubungan-hubungan yang terdapat dalam tabel di atas dapat dinyatakan dalam model matematika sebagai berikut:
▪ Target penambangan batu bara kualitas A:
…x+…y ≥ …

▪ Target penambangan batu bara kualitas B:


…x+…y≥…

▪ Mengingat x dan y menyatakan banyaknya hari, maka x dan y tidak mungin bernilai negatif, sehingga x ≥ 0 dan y
≥ 0.
 ..............................



Jadi, model matematika persoalan di atas adalah: 
..............................
 ..............................
 ..............................

KEGIATAN 2

Menyusun Model Matematika dari Masalah SPtLDV yang Ada pada Kehidupan Sehar-hari
(2) Sebuah perusahaan maskapai penerbangan, mempunyai pesawat dengan kapasitas
tempat duduk tidak lebih dari 48 penumpang. Setiap penumpang kelas esekutif
boleh membawa bagasi dengan berat tidak lebih dari 60 kg dan kelas ekonomi
tidak lebih dari 20 kg, sedangkan pesawat tersebut mempunyai kapasitas bagasi
maksimum 1.440 kg. Maskapai tersebut menghendaki hasil penjualan sebesar-
besarnya. Tentukan:
a. Model matematika dari permasalahan tersebut!
b. Gambarlah himpunan (daerah) penyelesaiannya!
Penyelesaian:

a. Tuliskan langkah-langkah menyusun model matematika, sbb.:


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

b. Tuliskan langkah-langkah menggambar daerah penyelesaian, sbb.:

……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
……………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran 2: Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER DUAVARIABEL


(SPtLDV)
A. Elemen dan Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Aljabar dan Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar
imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

B. Tujuan Pembelajaran
1) Menjelaskan konsep pertidaksamaan linear dua variabel
2) Menggambar daerah penyelesaian pertidaksamaan linier dua variabel.
3) Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linier dua variabel
4) Menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
5) Memodelkan masalah ke dalam sistem pertidaksamaan linier dua variabel.
6) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

C. Peta Konsep Materi

SPtLDV

Grafik Himpunan Penyelesaian


PtLDV

Grafik Himpunan Penyelesaian


SPtLDV

Model Matematika

Menyelesaikan Masalah
Kontekstual SPtLDV

D. Uraian Materi

Pertidaksamaan linier dua variabel yaitu suatu pertidaksamaan yang memuat dua variabel dengan pangkat tertinggi satu.
Penyelesaian dari pertidaksamaa linier dua variabel ini merupakan gambar daerah pada grafik Catesius (sumbu-XY) yang
dibatasi oleh suatu garis linier.

Untuk lebih jelasnya ikutilah contoh soal berikut ini :


1. Tentukanlah daerah penyelesaian pertidaksamaan linier 2x + y ≤ 6, dengan x dan y anggota real.
Jawab
Pertama kita lukis garis 2x + y = 6 dengan bantuan tabel.
x y (x,y)
0 6 (0,6)
3 0 (3,0)
Lampiran 3: Instrumen Penilaian Diagnostik
Lampiran 4: Instrumen Ulangan Akhir Unit Pembelajaran
a. Kisi-kisi
Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Bentuk Tingkat Kesulitan No Soal
(1) Menggambar daerah Disajikan bentuk SPtLDV, peserta didik dapat Esay Sedang 1
penyelesaian sistem menentukan himpunan (daerah) penyelesaian yang
pertidaksamaan linier dua memenuhi SPtLDV tersebut!
variabel.
(2) Memodelkan masalah ke Disajikan permasalahan kontekstual dalam kehidupan Esay Mudah 2.a
dalam sistem pertidaksamaan sehari-hari tentang SPLTV, peserta didik dapat
linier dua variabel. menyatakannya menjadi model matematika dalam
bentuk SPLTV.
(3) Menyelesaikan masalah yang Disajikan permasalahan kontekstual dalam kehidupan Esay Sedang 2.b
berkaitan dengan sistem sehari-hari tentang SPLTV, peserta didik dapat
pertidaksamaan linear dua menentukan solusi (penyelesaian) yang memenuhi
variabel. masalah tersebut.
b. Soal, Kunci (Pembahasan), dan Penskoran
Soal Kunci Skor
(1) Tentukanlah daerah penyelesaian dari (1)
2x + y  8
sistem pertidaksamaan linier: 1
2x + y ≤ 8 ; 4x + 5y ≤ 20 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0  2x + y = 8
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y:
x y (x, y) 2
4 0 (4, 0)
0 8 (0, 8)
Uji Titik:
(0, 0) → 1
2 ( 0) + 0  8
 0 +08
 0  8 ( Benar )
(2)
4 x + 5 y  20 1
 4 x + 5 y = 20
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y:
2
x y (x, y)
5 0 (5, 0)
0 4 (0, 4)
Uji Titik:
(0, 0) →
4 ( 0 ) + 5 ( 0 )  20
1

 0 + 0  20
 0  20 ( Benar )

(2) Suatu makanan ternak jenis A a. Misal: x menyatakan makanan ternak jenis A 2
membutuhkan 5 kg daging dan 3 kg y menyatakan makanan ternak jenis B
tepung. Makanan ternak jenis B
membutuhkan 6 kg daging dan 8 kg Sumber Jenis A Jenis B Batas Kalimat 4
tepung. Jika tersedia daging 60 kg dan daya (x) (y) Ketersediaan Matematika
tepung 48 kg, sedangkan bahan yang lain Daging 5x 6y 60 5x + 6y ≤ 60
cukup tersedia, maka: Tepung 3x 8y 48 3x + 8y ≤ 48
a. Susunlah model matematika 5 x + 6 y  60 4
permasalahn tersebut! Model matematika: 
 3 x + 8 y  48
b. Gambarlah daerah penyelesaian sistem 
pertidaksamaan liniernya!  x0
 y0

b.
5 x + 6 y  60
1
 5 x + 6 y = 60
Soal Kunci Skor
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y: 2
x y (x, y)
12 0 (12, 0)
0 10 (0, 10)
Uji Titik: 1
(0, 0) →
5 ( 0 ) + 6 ( 0 )  60
 0 + 0  60
 0  60 ( Benar )

3x + 8 y  48 1
 3x + 8 y = 48
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y: 2
x y (x, y)
16 0 (16, 0)
0 6 (0, 6)
Uji Titik:
(0, 0) → 1
3 ( 0 ) + 8 ( 0 )  48
 0 + 0  48
 0  48 ( Benar )

Total Skor 30
jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ×100
total skor
Lampiran 5: Program Pengayaan dan Remedial

1. Program Pengayaan
Kegiatan:
▪ Pemberian materi tambahan melalui tayangan youtube, tentang kemungkinan-kemungkinan solusi SPtLDV:
https://www.youtube.com/watch?v=zafwcobjBMY
▪ Peserta didik membuat resume materi yang dibahas dalam video youtube tersebut.

2. Program Remedial

a. Kisi-kisi
Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Bentuk Tingkat Kesulitan No Soal
1. Menentukan himpunan Disajikan bentuk SPLTV, peserta didik dapat Esay Sedang 1
penyelesaian istem persamaan menentukan nilai salah satu variabel yang memenuhi
linier tiga variabel. SPLTV tersebut!
2. Memodelkan masalah ke Disajikan permasalahan kontekstual dalam kehidupan Esay Mudah 2.a
dalam sistem persamaan linier sehari-hari tentang SPLTV, peserta didik dapat
tiga variabel. menyatakannya menjadi model matematika dalam
bentuk SPLTV.
3. Menyelesaikan masalah yang Disajikan permasalahan kontekstual dalam kehidupan Esay Sedang 2.b
berkaitan dengan sistem sehari-hari tentang SPLTV, peserta didik dapat
persamaan linear tiga variabel. menentukan solusi (penyelesaian) yang memenuhi
masalah tersebut.

b. Soal, Kunci (Pembahasan), dan Penskoran


Soal Kunci Skor
(3) Tentukanlah daerah penyelesaian dari (1)
4 x + 5 y  20
sistem pertidaksamaan linier: 1
4x + 5y ≤ 20 ; 3x + 5y ≥ 15 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0  4 x + 5 y = 20
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y:
x y (x, y) 2
5 0 (5, 0)
0 4 (0, 4)
Uji Titik:
(0, 0) → 1
4 ( 0 ) + 5 ( 0 )  20
 0 + 0  20
 0  20 ( Benar )
(4)
3x + 5 y  15 1
 3x + 5 y = 15
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y:
2
x y (x, y)
5 0 (5, 0)
0 3 (0, 3)
Uji Titik:
(0, 0) → 1
3 ( 0 ) + 5 ( 0 )  15
 0 + 0  15
 0  15 ( Salah )

(2) Seorang pedagang buah mempunyai a. Misal: x menyatakan banyak jeruk (dalam kg) 2
tempat yang hanya dapat menampung 18 y menyatakan banyak jambu (dalam kg)
kg buah-buahan. Jeruk dibeli dengan Sumber daya Jeruk Jambu Batas Kalimat Matematika
harga Rp8.000,00 per kg dan jambu dibeli (x) (y) Ketersedi 4
dengan harga Rp6.000,00 per kg. aan
Pedagang tersebut mempunyai modal Daya tampung x y 40 x + y ≤ 18
Rp120.000,00 untuk membeli x kg jeruk Harga 12.000x 10.000y 120.000 8.000x + 6.000y ≤ 120.000
 8x + 6y ≤ 120
dan y kg jambu.
 4x + 3y ≤ 60
Soal Kunci Skor
a. Susunlah model matematika  x + y  18 4
Model matematika: 
permasalahn tersebut!
 4 x + 3 y  60
b. Gambarlah daerah penyelesaian sistem 
pertidaksamaan liniernya!  x0
 y0

b.
x + y  18
1
 x + y = 18

Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y: 2


x y (x, y)
18 0 (18, 0)
0 18 (0, 18)
Uji Titik: 1
(0, 0) →
0 + 0  18
 0  18 ( Benar )

4 x + 3 y  60
 4 x + 3 y = 60 1
Titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y:
x y (x, y)
15 0 (15, 0) 2
0 20 (0, 20)
Uji Titik:
(0, 0) →
4 ( 0 ) + 3 ( 0 )  60
1
 0 + 0  60
 0  60 ( Benar )

Total Skor 30

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ×100
total skor

Anda mungkin juga menyukai