Anda di halaman 1dari 54

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


KELAS /SEMESTER ` : X / GANJIL
PENYUSUN : GAUNG PRADANA, M.Pd.
SMAN 4 TANGERANG
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 1

Sekolah : SMAN 4 Tangerang


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
KI 2
lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
KI 3 kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
KI 4 bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1 Menentukan model matematika dari
Kompetensi Pengetahuan
masalah konetekstual yang merupakan
3.4 Menjelaskan dan menentukan
SPtLDV (C2)
penyelesaian sistem pertidaksamaan dua
3.4.2 Merancang model matematika dari
variable (linear-linear, linear-kuadrat dan
masalah kontekstual yang merupakan
kuadrat-kuadrat)
SPtLDV (C6)
3.4.3 Menyelesaikan solusi permasalahan
dari model matematika (C4)
Kompetensi Keterampilan 4.4.1 Menyajikan dan menyelesaikan
4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah masalah kontekstual yang berkaitan
yang berkaitan dengan sistem denganSPtLDV
pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
Pengembangan Pendidikan Karakter : Religius, Rasa Ingin Tahu, Aktif, Disiplin, dan
Tanggung Jawab
Pengembangan 4C : Kritis, Kreatif, Kolaboratif, dan Komunikatif
Pengembangan Literasi

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan TPACK dan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis PPK, 4C dan literasi serta kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan
bantuan LKPD (C)
1. Peserta didik (A) dapat merancang model matematika dari suatu permaslahan otentik yang
merupakan SPtLDV (B) dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung
jawab (D)
2. Peserta didik (A) dapat merancang model matematika dari masalah kontekstual yang
merupakan SPtLDV (B) dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung
jawab (D)

Pertemuan 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan TPACK dan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis PPK, 4C dan literasi serta kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan
bantuan LKPD (C)
3. Peserta didik (A) dapat menyelesaikan solusi permasalahan dari model matematika (B)
dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung jawab (D)

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Grafik pertidaksamaan linear dua variabel
Grafik sistem pertidaksamaan linear dua vartiabel
2. Konsep
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel adalah kalimat terbuka matematika yang memuat
dua variabel, dengan masing-masing variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan
tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah >, <, ≥, atau ≤.
Bentuk umum Pertidaksamaan Linear Dua Variabel:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
Dengan 𝑎 koefisien dari 𝑥, 𝑏 koefisien dari 𝑦 , dan c konstanta. 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel adalah gabungan dari beberapa
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel yang mempunyai penyelesaian yang sama.
3. Prinsip
Untuk tanda > atau < grafik berupa garis lurus putus-putus. Untuk tanda ≥ atau ≤ grafik
berupa garis lurus kontinu.
Untuk menentukan daerah penyelesaian SPtLDV maka perlu diingat lambang-lambang
SPLDV seperti berikut :
a. Lambang “≥” berarti lebih dari sama dengan, daerahnya adalah positif (+).
b. Lambang “≤” berarti kurang dari sama dengan, daerahnya adalah negatif (−)
4. Prosedur
Langkah-langkah menentukan DHP dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel:
1) Tentukan titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y dari masing-masing
pertidaksamaan.
2) Hubungkan kedua titik potong tersebut dengan sebuah garis
3) Arsir daerah yang memenuhi penyelesaian dari kedua pertidaksamaan (jika terdiri
dari dua pertidaksamaan).
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : TPACK
Model : Problem Based Learning (PBL) (Solusi Motivasi Belajar)
Metode : Penugasan, diskusi kelompok, dan presentasi

F. Kegiatan Pra Pembelajaran


Sebelum pembelajaran di kelas dimulai siswa diberikan bahan belajar serta video di platform
youtube terkait materi penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variable (SPtLDV)
dengan metode campuran. Beberapa link video pembelajaran yang bisa dimanfaatkan :
- https://www.youtube.com/watch?v=nKeDCQ1ecss
- https://www.youtube.com/watch?v=YkskU-2liyg
Selain itu, siswa diberikan instrument pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa
menggunakan LMS moodle

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
TPACK, 4C,
KEGIATAN PENDAHULUAN dan PPK Waktu

Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam dari guru Ketika Religius-PPK
masuk kelas
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum mulai Religius PPK
pembelajaran
3. Peserta didik disiapkan secara fisik sesuai dengan
prokes dan secara psikis dengan memperhatikan Disiplin-PPK
lingkungan belajar
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui TPACK
google spreadsheet
5. Guru memeriksa kebersihan kelas
Motivasi
6. Guru memberikan ice breaking : hilangkan angka
3
7. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai, tujuan dan manfaat pembelajaran melalui
PPT
Apersepsi
8. Guru mengaitkan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu SPLDV
9. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan termasuk penggunaan LKPD
berbantuan barcode

TPACK, 4C, Waktu


KEGIATAN INTI dan PPK
Fase 1 : Mengorientasikan peserta didik pada masalah
1. Peserta didik mempersiapkan smartphone untuk
memindai barcode untuk membuka video TPACK
permasalahan SPtLDV dalam kehidupan sehari-hari

2. Peserta didik menyimak dan mengamati Ingin Tahu-PPK


permasalahan yang ada pada video
3. Peserta didik diberikan LKPD den mulai mengamati Kritis – 4C
dan mencermati masalah kontekstual yang disajikan
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Peserta didik membentuk kelompok yang sudah Disiplin - PPK
dibuat sebelumnya.
2. Guru memberikan LKPD yang mengarah kegiatan
pembelajaran yang akan berlangsung
3. Peserta didik mengerjakan LKPD secara Ingin Tahu -
berkelompok dengan mencari tahu bagaimana cara PPK
membuat model matematika SPtLDV
4. Mengaktifkan peserta didik berdiskusi dengan rekan
satu kelompok berkaitan permasalahan yang Mandiri-PPK
disajikan di LKPD.
Fase 3 : Membimbing memecahkan masalah
1. Peserta didik untuk berdiskusi dengan teman
Gotong-royong -
kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam
PPK
LKPD pada materi SPtLDV
2. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai untuk mendapatkan Komunikastif,
penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan Kolaboratif – 4C
pemecahan masalah
3. Peserta didik untuk mencatat hasil diskusi yang telah
dilakukan bersama teman kelompoknya
(Gotong Royong) (Kritis, Komunikatif, Kolaboratif)
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan Integritas,
2. Peserta didik secara bergantian menyajikan hasil
Gotong-royong,
Disiplin – PPK
kerja kelompok sesuai waktu yang diberikan dan
ditanggapi oleh kelompok lain. Guru sebagaiKritis,
fasilitator dalam diskusi antar kelompok. Komunikatif,
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses Kolaboratif – 4C
pemecahan masalah
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
2. Guru memberi penguatan terhadap materi Jujur-PPK
pembelajaran
3. Guru membimbing peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
4. Peserta didik menyajikan kesimpulan yang telah
dipelajari sebelumnya
5. Guru memberikan evaluasi dalam bentuk tes tertulis Kritis, Kreatif,
Komunikatif –
4C
TPACK, 4C, Waktu
KEGIATAN PENUTUP
dan PPK
1. Guru dan peserta didik merefleksikan pengalaman
belajar
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
3. Guru dan peserta didik berdoa, kemudian menutup
Religius - PPK
pembelajaran dengan salam

Pertemuan 2
TPACK, 4C,
KEGIATAN PENDAHULUAN dan PPK Waktu

Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam dari guru Ketika Religius-PPK
masuk kelas
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum mulai Religius PPK
pembelajaran
3. Peserta didik disiapkan secara fisik sesuai dengan
prokes dan secara psikis dengan memperhatikan Disiplin-PPK
lingkungan belajar
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui TPACK
google spreadsheet
5. Guru memeriksa kebersihan kelas
Motivasi
6. Guru memberikan ice breaking : Kenalkan aku dan
dia
7. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai, tujuan dan manfaat pembelajaran melalui
PPT
Apersepsi
8. Guru mengaitkan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu metode eliminasi
dan substitusi
9. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan termasuk penggunaan LKPD
berbantuan barcode

TPACK, 4C, Waktu


KEGIATAN INTI
dan PPK
Fase 1 : Mengorientasikan peserta didik pada masalah
1. Peserta didik mempersiapkan smartphone untuk
memindai barcode untuk membuka video TPACK
permasalahan SPtLDV dalam kehidupan sehari-hari

Ingin Tahu-
2. Peserta didik menyimak dan mengamati PPK
permasalahan yang ada pada video
3. Peserta didik diberikan LKPD den mulai mengamati Kritis – 4C
dan mencermati masalah kontekstual yang disajikan
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Peserta didik membentuk kelompok yang sudah Disiplin -
dibuat sebelumnya. PPK
2. Mengaktifkan peserta didik berdiskusi dengan rekan
satu kelompok berkaitan permasalahan yang Ingin Tahu -
disajikan di LKPD. PPK
Fase 3 : Membimbing memecahkan masalah
1. Peserta didik untuk berdiskusi dengan teman Mandiri-PPK
kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam
LKPD pada materi SPtLDV
2. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai untuk mendapatkan
penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan
pemecahan masalah Gotong-
3. Peserta didik untuk mencatat hasil diskusi yang telah royong -PPK
dilakukan bersama teman kelompoknya
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Komunikastif,
Kolaboratif –
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi 4C
kelompoknya di depan
2. Peserta didik secara bergantian menyajikan hasil
kerja kelompok sesuai waktu yang diberikan dan
ditanggapi oleh kelompok lain. Guru sebagai
fasilitator dalam diskusi antar kelompok.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah Integritas,
Gotong-
1. Peserta didik diminta guru untuk menggunakan royong,
aplikasi GeoGebra untuk melihat kebenaran solusi Disiplin –
yang diperoleh peserta didik pada LKPD pada link: PPK
https://www.geogebra.org TPACK
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan Kritis,
kembali hal-hal yang belum dipahami Komunikatif,
3. Peserta didik diminta guru untuk menggunakan Kolaboratif –
aplikasi GeoGebra untuk melihat kebenaran solusi 4C
yang diperoleh peserta didik pada LKPD pada link: Jujur-PPK
https://www.geogebra.org Kritis,
4. Guru memberi penguatan terhadap materi Kreatif,
pembelajaran Komunikatif
5. Guru membimbing peserta didik membuat – 4C
kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
6. Peserta didik menyajikan kesimpulan yang telah
dipelajari sebelumnya
7. Guru memberikan evaluasi dalam bentuk tes tertulis
TPACK, 4C, Waktu
KEGIATAN PENUTUP
dan PPK
1. Guru dan peserta didik merefleksikan pengalaman
belajar
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
3. Guru dan peserta didik berdoa, kemudian menutup
pembelajaran dengan salam

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a) Penilaian Sikap : Observasi
b) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Presentasi

2. Bentuk Penilaian :
a) Obeservasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b) Tes tertulis : Uraian
c) Presentasi : Lembar penialaian presentasi

3. Intsrumen Penilaian (terlampir)

4. Pembelajaran Remedial
a) Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b) Pembelajaran dilakukan dengan memberikan video pembelajaran terkait materi
penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan metode campuran.
Video pembelajaran dapat diakses pada link berikut :
• https://www.youtube.com/watch?v=nKeDCQ1ecss
• https://www.youtube.com/watch?v=YkskU-2liyg
c) Peserta didik diberikan tugas untuk berdiskusi melalui grup Telegram yang mereka buat
dengan bimbingan guru.
d) Tahap selanjutnya adalah pemberian instrument tes remedial.
e) Apabila setelah tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan instrument tes yang
memiliki cakupan KD dengan kemampuan kognitif lebih tinggi dibandingkan KD yang
telah diberikan melalaui sebelumnya.

I. Media dan Sumber Belajar


1. Media / Alat : Video SPtLDV, LKPD, Smartphone, Laptop, Proyektor
2. Sumber Belajar :
a) Kasmina dan Toalo. (2018). Matematika untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
b) Video Youtube Nenu Rusmiati “ Menyelesaikan masalah kontekstual SPtLDV”, Link:
https://www.youtube.com/watch?v=nKeDCQ1ecss
c) Matematika SMA kelas X Erlangga, Sartono Wirodikromo
d) Video Youtube Belajar Bersama Roudoh “Model Matematika SPtLDV”, Link:
https://www.youtube.com/watch?v=nKeDCQ1ecss
e) Internet (terkait pbl, hots, barcode)

Tangerang, 22
September 2022

Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Kepala SMAN 4 Tangerang,

Dra. Hj. Ninin Niraty


Gaung Pradana, M.Pd.
NIP. 19681111995122002
NIP.
Lampiran – lampiran

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMAN 4Tangerang


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Matematika

Sikap
Rasa Total
No Nama Tanggung Persentase
Ingin Aktif Disiplin Skor
Jawab
Tahu
1
2
3
4
5
6
7
8
...
40
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Sikap Skor Nilai Deskripsi


4 Amat Baik Jika siswa menunjukkan selalu suka bertanya kepada guru atau teman
3 Baik Jika siswa menunjukkan suka bertanya kepada guru atau teman
cenderung sering tetapi belum terus menerus
2 Cukup Jika siswa menunjukkan sekali atau dua kali bertanya kepada guru atau
Rasa Ingin Tahu teman
1 Kurang Jika siswa menunjukkan sama sekali tidak suka bertanya kepada guru
atau teman
4 Amat Baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus
Aktif 3 Baik Jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum konsisten
2 Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum konsisten
1 Kurang jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
4 Amat Baik Jika siswa menunjukkan selalu tertib dan patuh terhadap peraturan yang
sudah disepakati dalam proses pembelajaran
3 Baik Jika siswa menunjukkan tertib dan patuh terhadap peraturan yang sudah
disepakati dalam proses pembelajaran
2 Cukup Jika siswa menunjukan kemauan untuk tertib dan patuh terhadap
Disiplin peraturan yang sudah disepakati dalam proses pembelajaran
1 Kurang Jika siswa tidak tertib dan tidak patuh terhadap peraturan yang sudah
disepakati dalam proses pembelajaran
4 Amat Baik Jika menunjukkan selalu ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
secara terus menerus
3 Baik Jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam melaksanakan
Tanggung tugas-tugas
Jawab 2 Cukup Jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam melaksanakan
tugas tetapi belum terus menerus
1 Kurang Jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam melaksanakan
tugas kelompok

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian
Jumlah skor yang diperoleh 91 – 100 = Sangat Baik
Nilai = x 100%
16 83 – 90 = Baik
75 – 82 = Cukup Baik
< 75 = Kurang Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


MATERI : SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
KELAS /SEMESTER :X/1
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023

Kerjakan soal berikut dengan jujur dan pantang menyerah!


Pertemuan 1
1. Kolam renang “Funpark” mempunyai luas daerah parker seluas 360 meter persegi. Luas
rata-rata untuk sebuah mobil adalah 6 meter persegi dan untuk sebuah bus adalah 24 meter
persegi. Daerah parkir tersebut dapat memuat 30 kendaraan. Seorang manager kolam
renang tersebut telah memodelkan beberapa pertidaksamaan tersebut, namun dia
mengalami kendala dalam menentukan model mana yang dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Ayo bantu manager tersebut dalam menentukan model matematikanya dan
berikan alasannya.
Model matematika Model matematika Model matematika Model matematika
1 2 3 4
𝑥 + 4𝑦 ≤ 60 2𝑥 + 4𝑦 ≤ 60 6𝑥 + 24𝑦 ≥ 360 6𝑥 + 24𝑦 ≤ 240
𝑥 + 𝑦 ≤ 30 𝑥 + 2𝑦 ≤ 30 𝑥 + 𝑦 ≤ 30 𝑥 + 𝑦 ≤ 30

2. Sebuah pabrik memproduksi pupuk kompos A dan pupuk kompos B. Pupuk kompos A
membutuhkan 5 kg daun-daunan dan 3 kg tanah. Makanan ternak jenis lain membutuhkan
6 kg daun-daunan dan 8 kg tanah. Jika tersedia daun-daunan sebanyak 60 kg dan tanah
sebanyak 48 kg. Gambarlah daerah penyelesaian pertidaksamaannya!

Pertemuan 2
1. Bu Rita seorang pembuat roti keliling. Bu Rita pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan
roti yaitu cokelat dan strawberry untuk dijadikan selai. Harga cokelat Rp12.000 per kg
sedangkan harga strawberry Rp18.000 per kg. Bu Rita hanya memiliki uang sebesar Rp.
240.000. Sepeda motor yang ia gunakan hanya dapat digunakan untuk mengangkut 15
kilogram belanjaan. Apakah Bu Rita dapat membeli 5 kg cokelat dan 11 kg strawberry ?
KISI-KISI INSTUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


MATERI : SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
KELAS /SEMESTER :X/1
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
KOMPETENSI DASAR :
3.3 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variable (linear-linear, linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
3.4.1 Menentukan model matematika dari masalah konetekstual yang merupakan SPtLDV (C2)
3.4.2 Merancang model matematika dari masalah kontekstual yang merupakan SPtLDV (C6)
3.4.3 Menyelesaikan solusi permasalahan dari model matematika (C4)

N TUJUAN MATERI RANAH BENTUK NO


INDIKATOR SOAL
O KOGNITIF SOAL SOAL
1 Menentukan model matematika SPtLDV Diberikan permasalahan
dari masalah konetekstual yang kontekstual terkait materi SPtLDV,
merupakan SPtLDV peserta didik dapat menentukan
C2 Uraian 1
model matematika dari masalah
konetekstual yang merupakan
SPtLDV
2 Merancang model matematika dari SPtLDV Diberikan permasalahan
masalah kontekstual yang kontekstual terkait materi SPtLDV,
C6 Uraian 2
merupakan SPtLDV peserta didik dapat merancang
model matematika dari masalah
kontekstual yang merupakan
SPtLDV
SPtLDV Diberikan permasalahan
Menyelesaikan solusi
kontekstual terkait materi SPtLDV,
permasalahanri dari masalah
peserta didik dapat merancang
kontekstual terkait SPtLDV(C4) C4 Uraian 3
model matematika dari masalah
kontekstual yang merupakan
SPtLDV
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA


MATERI : SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
KELAS /SEMESTER :X/1
TAHUN PELAJARAN : 2022 / 2023
KOMPETENSI DASAR :
3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variable (linear-linear, linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
3.4.1 Menentukan model matematika dari masalah konetekstual yang merupakan SPtLDV (C2)
3.4.2 Merancang model matematika dari masalah kontekstual yang merupakan SPtLDV (C6)
3.4.3 Menyelesaikan solusi permasalahan dari model matematika (C4)
NO
N INDIKATO SKO
KUNCI JAWABAN SOA
O R SOAL R
L
1 Diberikan Misalkan 1
permasalaha 𝑥 = 𝑚𝑜𝑏𝑖𝑙
n kontekstual 𝑦 = 𝑏𝑢𝑠
terkait materi 𝑥 𝑦 Persediaan
SPtLDV, Mobil 6 24 360 1
peserta didik Bus 1 1 30
dapat
menentukan 6𝑥 + 24𝑦 ≤ 360 1
model 𝑥 + 3𝑦 ≤ 30
matematika
dari masalah Atau
konetekstual
yang 𝑥 + 4𝑦 ≤ 60 1
merupakan 𝑥 + 𝑦 ≤ 30
SPtLDV
Jadi model matematika yang dapat diselesaikan adalah model 1 dan 4 1
2 Merancang Misalkan :
model 𝑥 = Kompos A 1
matematika 𝑦 = Kompos B
dari masalah Model matematika :
kontekstual 𝑥 𝑦 Persediaan
yang Daun- 5 6 60
merupakan 1
daunan
SPtLDV
Tanah 3 8 48

5𝑥 + 6𝑦 ≤ 60
3𝑥 + 8𝑦 ≤ 48 1
𝑥≥0
𝑦≥0

Titik potong sumbu x dan y


5𝑥 + 6𝑦 = 60
x 0 12
y 10 0
(x,y) (0,10) (12,0) 1

3𝑥 + 8𝑦 = 48
x 0 16
1
y 6 0
(x,y) (0,6) (16,0)
5

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel ditunjukkan oleh daerah berwarna biru
tua.
3 Menyelesaik Misalkan :
an solusi x = banyak cokelat yang dapat dibeli 1
permasalaha y = banyak strawbery yang dapat dibeli
nri dari Dari permasalahan tersebut diperoleh sistem pertidaksamaan berikut
masalah 12.000𝑥 + 18.000𝑦 ≤ 240.000 1
kontekstual 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 40 … (1)
terkait
𝑥 + 𝑦 ≤ 15 ………(2)
SPtLDV(C4)
Titik potong sumbu x dan y
2𝑥 + 3𝑦 ≤ 40 1
x 0 20
y 14,3 0
(x,y) (0,14,3) (20,0)

𝑥 + 𝑦 ≤ 15
x 0 15
y 15 0 1
(x,y) (0,15) (15,0)

Grafik daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan sebagai berikut :

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel ditunjukkan oleh daerah berwarna biru 1
tua. Dari grafik daerah penyelesaian diketahui koordinat (5,11) tidak termasuk daerah penyelesaian.
Dengan demikian Bu Tuti tidak dapat membeli beberapa 5 kg cokelat dan 11 kg tepung panir.
Total Skor 25

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 × 4


LEMBAR PENILIAN KETERAMPILAN

Nama Satuan pendidikan : SMAN 4 Tangerang


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Matematika

Total
No Nama Persentase
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
...
40

Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik (skor 3) Cukup(skor 2)
Bimbingan
(skor 4) (skor 1)
Menuliskan dengan Hanya menuliskan 2 Hanya menuliskan 2 Tidak menulis
lengkap 3 kriteria kriteria denganbenar kriteria denganbenar satupun
dengan benar yaitu: yaitu: yaitu: kemungkinan
• Membuat diketahui, • Membuat • Membuat jawaban atau
ditanyakan pemisalan variabel pemisalan menuliskan semua
• Membuat pemisalan • Membuat variabel atau sebagian
variabel pemodelan • Membuat kriteria tetapi masih
• Membuat pemodelan matematika pemodelan salah.
matematika • Membuat matematika
• Membuat kesimpulan
kesimpulan jawaban jawaban

Catatan :
Tangerang, …………….. 2022
Penilai,

Gaung Pradana, M.Pd.


Satuan Pendidikan : SMAN 4 TANGERANG
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : SPtLDV

Lembar Kerja
Peserta Didik - 1
(LKPD - 1)
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
(SPtLDV)

Nama Anggota
1.

2.

3.

4.

Kompetensi Indikator Pencapaian


Dasar Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian 3.4.1 Menentukan model matematika
sistem pertidaksamaan dua variable (linear- dari masalah konetekstual yang
linear, linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) merupakan SPtLDV
44.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah 3.4.2 Merancang model matematika dari
yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan masalah kontekstual yang merupakan
dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- SPtLDV
kuadrat) 3.4.3 Menyelesaikan solusi
Tujuan Pembelajaran permasalahan dari model matematika
1. Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan
SPLDV dengan SPtLDV
2. Peserta didik dapat menyusun model
matematika dari masalah kontekstual yang
berhubungan dengan SPtLDV
3. Peserta didik dapat menyajikan model
matematika yang berhubungan dengan SPtLDV

Petunjuk
1. Bacalah LKPD ini dengan cermat
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman
sekelompokmu
3. Tanyakan pada guru apabila mendapat
kesulitan atau kurang jelas dalam
mengerjakan LKPD
4. Tuliskan jawabanmu pada LKPD ini
5. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap
kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
Apa perbedaa permasalahan
kontekstual pada materi
SPLDV dengan
Mari Ingat Kembali!!!
pertidaksamaan linear ini
Bagaimana cara memodelkan
ya?
permasalahan kontekstual pada
materi SPLDV yang sudah
dipelajari sebelumnya

BOB

Masalah 1
Pak Saepudin akan memproduksi 2 jenis bantal, yaitu jenis A
dan jenis B menggunakan 2 bahan yaitu polyester dan kain.
Bantal jenis A terbuat dari 500 gr polyester dan 1 meter kain,
sedangkan bantal B terbuat dari 400 gr polyester dan 1
meter persegi kain. Pak Saepudin memiliki 10 kg polyester
dan 7 meter persegi kain. Bagaimana merancang model
matematikanya? Berapa banyak bantal A dan B yang
dibuat?
Bagaimana kalian memodelkan masalah tersebut menjadi
bentuk matematikanya!

Selesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang kalian


ketahui!

Apa kesimpulan yang dapat kalian berikan?


Masalah 2
Pak Saepudin akan memproduksi 2 jenis bantal, yaitu jenis A
dan jenis B menggunakan 2 bahan yaitu polyester dan kain.
Bantal jenis A membutuhkan 500 gr polyester dan 1 meter
kain, sedangkan bantal B membutuhkan 400 gr poly ester
dan 1 meter persegi kain. Pak Saepudin hanya memiliki 10 kg
polyester dan 7 meter persegi kain. Bagaimana merancang
model matematikanya? Berapa banyak bantal A dan B yang
dibuat?

Apa yang membedakan dari masalah 1 dan 2!

Bagaimana kalian memodelkan masalah tersebut menjadi


bentuk matematikanya!

Selesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang kalian


ketahui!
Apa kendala kalian dalam menyelesaikan masalah tersebut?

Apa perbedaan model matematika dari masalah 1 dan masalah 2?

Dapatkah kalian memodelkan permasalahan 1 menjadi model


matematika di masalah 2? Jelaskan?

Apa kesimpulan yang dapat kalian berikan dari masalah 1 dan 2?


Satuan Pendidikan : SMAN 4 TANGERANG
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : SPtLDV

Lembar Kerja
Peserta Didik - 2
(LKPD - 2)
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
(SPtLDV)

Nama Anggota
1.

2.

3.

4.

Kompetensi Indikator Pencapaian


Dasar Kompetensi
3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian 3.4.1 Menentukan model matematika
sistem pertidaksamaan dua variable (linear- dari masalah konetekstual yang
linear, linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) merupakan SPtLDV
44.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah 3.4.2 Merancang model matematika dari
yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan masalah kontekstual yang merupakan
dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- SPtLDV
kuadrat) 3.4.3 Menyelesaikan solusi
Tujuan Pembelajaran permasalahan dari model matematika
1. Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan
SPLDV dengan SPtLDV
2. Peserta didik dapat menyusun model
matematika dari masalah kontekstual yang
berhubungan dengan SPtLDV
3. Peserta didik dapat menyajikan model
matematika yang berhubungan dengan SPtLDV

Petunjuk
1. Bacalah LKPD ini dengan cermat
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman
sekelompokmu
3. Tanyakan pada guru apabila mendapat
kesulitan atau kurang jelas dalam
mengerjakan LKPD
4. Tuliskan jawabanmu pada LKPD ini
5. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap
kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
Perhatikan masalah berikut ini!!!

Berapakah bantal
A dan bantal B
yang dapat dibuat
pak saepudin?

Tuliskan informasi penting yang kalian ketahui dari masalah


tersebut!
Hal-hal apa saja yang belum diketahui dari masalah tersebut!

Tuliskan informasi yang kalian ketahui dari langkah 1 menjadi


sistem persamaan linear tiga variabel!

Tentukan titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y dari


pertidaksamaan pertama!

Tentukan titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y dari


pertidaksamaan kedua!
Buatlah sketsa kurva dari persamaan pertama!

Buatlah sketsa kurva dari persamaan kedua!


Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan pertama!

Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan kedua!


Gabungkan daerah penyelesaian pertama dan kedua menjadi
satu!

Apa kesimpulan yang kalian dapatkan dari penggabungan


gambar penyelesaian diatas?

Apa kesimpulan yang kalian dapatkan dari penggabungan


gambar penyelesaian diatas?
Bahan Ajar
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (SPtLDV)

Gaung Pradana, M.Pd.

Fun Math
2022
Fun Math

A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1. 3.3 Menjelaskan metode pembuktian 3.3.1 Menjelaskan pertidaksamaan linear
pernyataan matematis berupa dua variabel (PtLDV).
barisan, ketidaksamaan, keterbagian 3.3.2 Menggambar grafik pertidaksamaan
dengan induksi matematika. linear dua variable (PtLDV).
3.3.3 Menjelaskan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel (SPtLDV).
3.3.4 Menggambar grafik sistem
pertidaksamaan linear dua variable
(SPtLDV).
2. 4.3 Menggunakan metode pembuktian 4.3.1 Memodelkan dan menyelesaian
induksi matematika untuk menguji permasalahan sehari-hari yang
pernyataan matematis berupa berkaitan dengan sistem
barisan ketidaksamaan, pertidaksamaan linear dua variable
keterbagian. (SPtLDV)..

Pengalaman Belajar

Melalui pembelajaran materi Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel, siswa


memperoleh pengalaman belajar :
• Menjelaskan karakteristik masalah otentik yang penyelesaiannya terkait
dengan model matematika sebagai SPtLDV
• Merancang model matematika dari sebuah permasalahan otentik yang
merupakan SPtLDV

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 2


2022
Fun Math

B. Tokoh Matematikawan

George Bernard Dantzig

(1914 - 2005)

George Bernard Dantzig mendapat gelar Ph.D. (Philosopy Doctor) dari


Universitas California. Pada tahun 1947 ia bekerja di bagian perencanaan Angkatan
Udara Amerika Serikat.

Semua orang mengetahui bahwa sangat sulit mengokordinasikan persediaan,


peralatan dan prajurit secara efisien. Akan tetapi, Dantig berhasil memformulasikan
Angkata Udara Amerika Serikat sebagai masalah program linear. Masalah yang dihadapi
memuat beribu variabel yang sulit dipecahkan dan Dantzig berhasil mengkoordinasikan
persediaan, peralatan, dan prajurit secara efisien.

Sumber: Finite Mathematic and Its Application,1998

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 3


2022
Fun Math

D. Materi Pelajaran
1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)
Pada subbab ini akan dipelajari pertidaksamaan linear dua variabel dan suatu
keuntungan apabila kalian memahami konsep pertidaksamaan linear dua variabel. Bentuk
pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel,
pertidaksamaan linear dua variabel memiliki dua variabel (peubah). Adapun pertidaksamaan
linear satu variabel hanya memiliki satu peubah. Begitu pula dengan persamaan
linearduavariabelsamadenganpertidaksamaanlinearduavariabel,hanyasaja berbeda dalam tanda
ketidaksamaannya. Pada persamaan linear dua variabel, digunakan tanda hubung “ = ” sedangkan
pertidaksamaan linear dua variabel digunakan tanda hubung “ >, <, ≥, atau ≤ “.

Definisi

Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk umum
persamaan linear dua variabel. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaannya
terletak pada tanda ketidaksamaan. Pada persamaan digunakan tanda “ = ”, sedangkan pada
pertidaksamaan digunakan tanda “ >, <, ≥, atau ≤ “. Berikut bentuk umum dari
pertidaksamaan linear dua variabel.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
Dengan
𝑎 = koefisien dari 𝑥, 𝑎 ≠ 0
𝑏 = koefisien dari 𝑦, 𝑏 ≠ 0

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 4


2022
Fun Math

𝑐 =konstanta
𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 anggota bilangan real.

Penggunaan simbol ≥ dan ≤, telah ada sejak tahun 1631, setelah karya Artist
Analyticae Praxis. Meskipun Oughtred telah mengembangkan beberapa variasi
simbol pertidaksamaan pada abad ke–18, namun simbol yang paling umum
digunakan adalah simbol yang dibuat Harrior.
Sumber: Ensiklopedi Matematika

Kamu telah mengenal dan mengetahui definisi serta bentuk umum dari suatu pertidaksamaan linear dua
variabel. Sekarang, Anda tentu dapat membedakan yang manakah di antara pertidaksamaan-
pertidaksamaan berikut yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel.
1. 2x < 15 4. x2 + 2y ≤ 5
2. 2x + 3y ≥ 6 5. –x ≥ y + 1
3. xy + x > 3

Manakah yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel? Dari ke lima nomor
pertidaksamaan tersebut, yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel adalah pertidaksamaan
nomor 2 dan 5. Pertidaksamaan nomor 1, merupakan pertidaksamaan linear satu variabel.
Pertidaksamaan nomor 3 bukanlah pertidaksamaan linear dua variabel karena pada
pertidaksamaan tersebut memuat perkalian variabel. Pertidaksamaan nomor 4 juga bukan
pertidaksamaan linear dua variabel karena ada variabel yang derajatnya lebih dari satu.

Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua variabel berupa pasangan terurut (a, b) yang
memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel. Semua penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel disatukan dalam suatu himpunan penyelesaian. Himpunan penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan linear dua variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada bidang koordinat
cartesius.

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 5


2022
Fun Math

Langkah-langkah yang harus diambil untuk menggambarkan grafik penyelesaian dari


pertidaksamaan linear dua variabel, hampir sama dengan langkah-langkah dalam menggambarkan grafik
persamaan linear dua variabel.

Berikut ini langkah-langkah mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear


dua variabel.
a. Ganti tanda ketidaksamaan >, <, ≥, atau ≤ dengan tanda “ = “.
b. Tentukan titik potong koordinat cartesius dari persamaan linear dua variabel
dengan keduasumbu.
• Titik potong dengan sumbu x, jika y = 0 diapit titik (x,0)
• Titik potong dengan sumbu y, jika x = 0 diapit titik (0,y)
c. Gambarkan grafiknya berupa garis yang menghubungkan titik (x,0) dengan titik (0,y).
Jika pertidaksamaan memuat > atau <, gambarkanlah grafik tersebut dengan garis
putus-putus. Sedangkan jika pertidaksamaan memuat ≥ atau ≤ , gambarkanlah
grafik tersebutdengan garispadat.
d. Gunakanlah sebuah titik uji untuk menguji daerah penyelesaian pertidaksamaan.
e. Berikanlah arsiran pada daerah yang tidak memenuhi himpunan penyelesaian
pertidaksamaan.

Contoh

Gambarlah daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 > 6


Alternatif Penyelesaian:
𝑥 + 2𝑦 > 6 ganti tanda ketidaksamaan sehingga diperoleh garis 𝑥 + 2𝑦 = 6
Titik potong dengan sumbu 𝑥, 𝑦 = 0

x 0 6

y 3 0

(x,y) (0, 3) (6,0)

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 6


2022
Fun Math
Sehingga persamaan garis 𝑥 + 2𝑦 = 6 diperoleh titik (0, 3) dan (6,0)

Diperoleh grafik 𝑥 + 2𝑦 = 6

𝑥 + 2𝑦 = 6

Lakukan uji titik. Maka diambil sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis.
Dipilih titik (0,0) dan (7,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan
Uji titik Pertidaksamaan 𝒙 + 𝟐𝒚 > 𝟔 Keterangan

(𝟎, 𝟎) 0 + 2(0) > 6 Tidak Memenuhi

(𝟕, 𝟎) 7 + 2(0) > 6 Memenuhi

Himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah daerah di atas garis batas, sehingga daerah yang diarsir adalah
daerah dibawah garis batas (tidak memenuhi).

Gambar garfik pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 > 6:

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 7


2022
Fun Math

3
DHP
2

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan 𝒙 + 𝟐𝒚 > 𝟔

Tugas

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 8


2022
Fun Math

2. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)


Jika Kamu memiliki dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel, dan pertidaksamaan
tersebut saling berkaitan maka terbentuklah suatu sistem. Sistem inilah yang dinamakan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel

Definisi

Definisi Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Langkah-langkah menentukan daerah) penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear


dua variabel sebagai berikut.
a. Gambarkan setiap garis dari setiap pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan
dalam sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Gunakanlah satu titik uji untuk menentukan daerah yang memenuhi setiap
pertidaksamaan linear dua variabel. Gunakan arsiran yang berbeda untuk setiap daerah
yang memenuhi pertidaksamaan yang berbeda. Arsir daerah yang tidak
memenuhi.
c. Tentukan daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear, yaitu daerah yang
merupakan irisan dari daerah yang memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel pada
langkah b.

Supaya Kamu memahami langkah-langkah dalam menentukan daerah penyelesaian dari


sistem pertidaksamaan linear dua variabel, pelajari contoh soal berikut.

Contoh

Gambar lah grafik sistem pertidaksamaan linear dua variabel berikut, kemudian
tentukan titik-titik pojoknya:

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 9


2022
Fun Math
𝑥 + 2𝑦 ≤ 10
3𝑥 + 2𝑦 ≤ 18
{
𝑥≥0
𝑦≥0
Alternatif Penyelesaian:
Gambarlah setiap garis batas dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel yaitu 𝑥 +
2𝑦 = 10, 3𝑥 + 2𝑦 = 18, 𝑥 = 0 (sumbu 𝑦), 𝑦 = 0 (sumbu 𝑥).
Untuk 𝑥 + 2𝑦 = 10
x 0 10
y 5 0
(x,y) (0, 5) (10,0)

Untuk 3𝑥 + 2𝑦 = 18
x 0 6
y 9 0
(x,y) (0, 9) (6,0)

Persamaan garis 𝑥 + 2𝑦 = 10 melalui titik (0,5) dan (10,0)


Persamaan garis 3𝑥 + 2𝑦 = 18 melalui titik (0,9) dan (6,0)

Pilih sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis garis pada grafik 𝑥 + 2𝑦 = 10 yaitu
titik (0,0) dan (11,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan.
Uji titik Pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10 Keterangan
(0, 0) (0)+2(0) ≤ 10 Memenuhi
(11,0) 𝟏𝟏 + 𝟐(𝟎) ≤ 𝟏𝟖 Tidak memenuhi

Pilih sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis garis pada grafik 3𝑥 + 2𝑦 = 18 yaitu
titik (0,0) dan (7,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan.
Uji titik Pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10 Keterangan
(0, 0) (0)+2(0) ≤ 10 Memenuhi
(7,0) 𝟑(𝟕) + 𝟐(𝟎) ≤ 𝟏𝟖 Tidak memenuhi

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 10


2022
Fun Math

Arsir daerah yang tidak memenuhi.


Sehingga grafik SPtLDV :
𝑥 + 2𝑦 ≤ 10
3𝑥 + 2𝑦 ≤ 18
{
𝑥≥0
𝑦≥0

DHP

0 𝟔

Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan

Dari gambar, diketahui bahwa titik-titik pojoknya adalah (0,0), (6,0), (0,5) dan titik
pojok yang lain dapat ditentukan dengan menyelesaikan sistem persamaan garis yang
berpotongan di titik tersebut.
𝑥 + 2𝑦 = 10 𝑑𝑎𝑛 3𝑑 + 2𝑦 = 18
Dengan menggunakan eliminasi dan subsitusi diperoleh 𝑥 = 4 dan 𝑦 = 3 . Sehingga
koordinat titik pojok yang lain adalah (4,3).

Jadi, terdapat empat titik pojok yaitu (0,0), (6,0), (5,0), 𝑑𝑎𝑛 (4,3).

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 11


2022
Fun Math

Cobalah

𝑥 + 2𝑦 ≤ 7
2𝑥 + 3𝑦 ≤ 11

𝑦≥0

3. Penerapan Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


Banyak permasalahan sehari-hari yang memiliki batasan terhadap variabel-
variabelnya. Misalkan seorang petani yang memiliki luas tanah terbatas yang akan
digunakan untuk lahan bercocok tanam. Kendaraan pengangkut barang yang memiliki
kapasitas terbatas, baik dari segi berat ataupun volume barang yang diangkut, yang akan
digunakan untuk mengangkut barang. Batasan-batasan ini dapat dimodelkan dengan
menggunakan SPtLDV. Untuk lebih memahminya perhatikan permasalahan
pertidaksamaan berikut.

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 12


2022
Fun Math

PERMASALAHAN

Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di atas
sebidang tanah seluas 10.000 𝑚2. Setelah dia berkonsultasi dengan arsitek
(perancang bangunan), ternyata untuk membangun rumah tipe A dibutuhkan
tanah seluas 100 𝑚2 dan untuk membangun rumah tipe B dibutuhkan tanah seluas
75 𝑚2. Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak rumah yang
direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek
pak Rendi maka:

1) Bantulah pak Rendi menentukan berapa banyak rumah tipe A dan tipe B
yang dapat dibangun sesuai dengan kondisi luas tanah yang ada dan jumlah
rumah yang akan dibangun!
2) Gambarkanlah daerah penyelesaian pada bidang kartesius berdasarkan
batasan- batasan yang telah diuraikan!

Penyelesaian:
Misalkan
𝑥 : banyak rumah tipe A yang akan dibangun
𝑦 : banyak rumah tipe B yang akandibangun

1) Banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun

a) Keterbatasan yang dimiliki pak Rendi adalah:

Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe B di atas
seluas 10.000 𝑚2 ditentukan oleh pertidaksamaan:

100𝑥 + 75𝑦 ≤ 10.000, pertidaksamaan ini disederhanakan menjadi:

4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400................................................................................................. (1)

b) Jumlah rumah yang akan dibangun, dibentuk oleh pertidaksamaan:

𝑥 + 𝑦 ≤ 125 .................................................................................................... (2)

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 13


2022
Fun Math

Dari kedua keterbatasan di atas (pertidaksamaan 1 dan pertidaksamaan 2), banyak


rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun, dihitung dengan menggunakan
konsep sistem persamaan linear dua variabel sebagai berikut:
4𝑥 + 3𝑦 = 400 × 1 → 4𝑥 + 3𝑦 = 400

𝑥 + 𝑦 = 125 × 3 → 3𝑥 + 3𝑦 = 375

𝑥=2

Untuk 𝑥 = 2, maka 𝑦 = 125 − 𝑥

= 125 − 25

= 100

Hal ini berarti: dengan keterbatasan yang ada, pak Rendi dapat membangunrumah
tipe A sebanyak 25 unit, dan rumah tipe B sebanyak 100 unit.

2) Grafik daerah pada diagram kartesius

Untuk menggambar daerah penyelesaian pada diagram kartesius dilakukan


langkah- langkah sebagai berikut:
Langkah 1

Menggambar garis dengan persamaan 4𝑥 + 3𝑦 = 400 dan garis 𝑥 + 𝑦 =


125. Agar kita mudah menggambar garis ini, terlebih dahulu kita cari titik potong
dengan sumbu 𝑥 yang terjadi jika 𝑦 = 0 dan titik potong dengan sumbu 𝑦 yang
terjadi jika 𝑥 = 0.

▪ Untuk garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400, jika 𝑦 = 0, maka 𝑥 = 100

jika 𝑥 = 0, maka 𝑦 = 133.3

Maka garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 memotong sumbu 𝑦 di titik (0, 133.3) dan


memotong sumbu 𝑦 di titik (100, 0).
▪ Untuk garis 𝑥 + 𝑦 = 125, jika 𝑦 = 0, maka 𝑥 = 125

jika 𝑥 = 0, maka 𝑦 = 125

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 14


2022
Fun Math

Maka garis 𝑥 + 𝑦 = 125 memotong sumbu 𝑦 di titik (0, 125) dan


memotong sumbu 𝑦 di titik (125, 0).

Langkah 2

a) Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 𝑑𝑎𝑛

𝑥 + 𝑦 ≤ 125. Daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400.

b) Jika garis 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 digambar pada diagram kartesius, maka garis tersebut
akan membagi dua daerah, yaitu daerah 4𝑥 + 3𝑦 < 400 dan daerah 4𝑥 +
3𝑦 > 400.
c) Selanjutnya menyelidiki daerah mana yang menjadi daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400, dengan cara mengambil sembarang titik misal
𝑃(𝑥, 𝑦) pada salah satu daerah. Kemudian mensubstitusikan titik tersebut ke
pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400.
d) Jika pertidaksamaan tersebut bernilai benar, maka daerah yang yang memuat
titik 𝑃 𝑥, 𝑦 merupakan daerah penyelesaiannya. Jika bernilai salah, maka daerah
tersebut bukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400.
Dengan cara yang sama maka daerah penyelesaian 𝑥 + 𝑦 ≤ 125 juga dapat
diketahui.

Langkah 3

Mengarsir daerah yang merupakan daerah penyelesaian masing-masing


pertidaksamaan. Daerah yang diarsir dua kali merupakan daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan linear.

Setelah langkah 1, 2, dan 3 di atas dilakukan, maka daerah penyelesaian sistem


pertidaksamaan digambarkan disamping. Gambar yang diberi warna merah muda
merupakan daerah penyelesaian.

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 15


2022
Fun Math

Gambar daerah penyelesaian

Cobalah

Seorang petani akan menanam jagung dan singkong dengan lahan yang dibutuhkan tidak
lebih dari 50 petak. Petani tersebut memebutuhkan pupuk sebanyak 30 kg per petah untuk
memupuk jagung dan 60 kg per petak untuk memupuk singkong. Jumlah pupuk yang
terseddia adalah 2.400 kg.
Bantulah petani untuk memodelkan permasalahan tersebut.
Gambarlah daerah penyelesaian pada bidang koordinat kartesius berdasarkan
batasan-batasan yang telah diuraikan dan tentukan titik-titik pojoknya

Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Kelas X 16


SURVEY SISWA
Nama:
Kelas:
Respon

No Aspek

Sangat Kurang
Senang
Menyenangkaan menyenangkan
1 Suasana
Pembelajaran
1. Apakah suasana
pembelajaran
menyenangkan?
2. Apakah suasana
pembelajaran
membangkitkan
rasa ingin tahu?
2 Cara Guru
Menyampaikan
Materi
1. Apakah cara
penyampaian
materi oleh guru
mudah dipahami?
3 Media Pembelajaran
1. Apakah media
pembelajaran
yang digunakan
guru menarik?
2. Apakah media
pembelajaran
yang digunakan
guru dapat
memahami materi
pelajaran
Saran Kritik

Anda mungkin juga menyukai