(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
KI 2
lingkungan social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
KI 3 kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
KI 4 bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan TPACK dan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis PPK, 4C dan literasi serta kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan
bantuan LKPD (C)
1. Peserta didik (A) dapat merancang model matematika dari suatu permaslahan otentik yang
merupakan SPtLDV (B) dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung
jawab (D)
2. Peserta didik (A) dapat merancang model matematika dari masalah kontekstual yang
merupakan SPtLDV (B) dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung
jawab (D)
Pertemuan 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan TPACK dan model Problem Based
Learning (PBL) berbasis PPK, 4C dan literasi serta kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan
bantuan LKPD (C)
3. Peserta didik (A) dapat menyelesaikan solusi permasalahan dari model matematika (B)
dengan sikap religius, rasa ingin tahu, aktif, disiplin, dan tanggung jawab (D)
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Grafik pertidaksamaan linear dua variabel
Grafik sistem pertidaksamaan linear dua vartiabel
2. Konsep
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel adalah kalimat terbuka matematika yang memuat
dua variabel, dengan masing-masing variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan
tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah >, <, ≥, atau ≤.
Bentuk umum Pertidaksamaan Linear Dua Variabel:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
Dengan 𝑎 koefisien dari 𝑥, 𝑏 koefisien dari 𝑦 , dan c konstanta. 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel adalah gabungan dari beberapa
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel yang mempunyai penyelesaian yang sama.
3. Prinsip
Untuk tanda > atau < grafik berupa garis lurus putus-putus. Untuk tanda ≥ atau ≤ grafik
berupa garis lurus kontinu.
Untuk menentukan daerah penyelesaian SPtLDV maka perlu diingat lambang-lambang
SPLDV seperti berikut :
a. Lambang “≥” berarti lebih dari sama dengan, daerahnya adalah positif (+).
b. Lambang “≤” berarti kurang dari sama dengan, daerahnya adalah negatif (−)
4. Prosedur
Langkah-langkah menentukan DHP dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel:
1) Tentukan titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y dari masing-masing
pertidaksamaan.
2) Hubungkan kedua titik potong tersebut dengan sebuah garis
3) Arsir daerah yang memenuhi penyelesaian dari kedua pertidaksamaan (jika terdiri
dari dua pertidaksamaan).
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : TPACK
Model : Problem Based Learning (PBL) (Solusi Motivasi Belajar)
Metode : Penugasan, diskusi kelompok, dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
TPACK, 4C,
KEGIATAN PENDAHULUAN dan PPK Waktu
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam dari guru Ketika Religius-PPK
masuk kelas
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum mulai Religius PPK
pembelajaran
3. Peserta didik disiapkan secara fisik sesuai dengan
prokes dan secara psikis dengan memperhatikan Disiplin-PPK
lingkungan belajar
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui TPACK
google spreadsheet
5. Guru memeriksa kebersihan kelas
Motivasi
6. Guru memberikan ice breaking : hilangkan angka
3
7. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai, tujuan dan manfaat pembelajaran melalui
PPT
Apersepsi
8. Guru mengaitkan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu SPLDV
9. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan termasuk penggunaan LKPD
berbantuan barcode
Pertemuan 2
TPACK, 4C,
KEGIATAN PENDAHULUAN dan PPK Waktu
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam dari guru Ketika Religius-PPK
masuk kelas
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum mulai Religius PPK
pembelajaran
3. Peserta didik disiapkan secara fisik sesuai dengan
prokes dan secara psikis dengan memperhatikan Disiplin-PPK
lingkungan belajar
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui TPACK
google spreadsheet
5. Guru memeriksa kebersihan kelas
Motivasi
6. Guru memberikan ice breaking : Kenalkan aku dan
dia
7. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai, tujuan dan manfaat pembelajaran melalui
PPT
Apersepsi
8. Guru mengaitkan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi sebelumnya yaitu metode eliminasi
dan substitusi
9. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan termasuk penggunaan LKPD
berbantuan barcode
Ingin Tahu-
2. Peserta didik menyimak dan mengamati PPK
permasalahan yang ada pada video
3. Peserta didik diberikan LKPD den mulai mengamati Kritis – 4C
dan mencermati masalah kontekstual yang disajikan
Fase 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Peserta didik membentuk kelompok yang sudah Disiplin -
dibuat sebelumnya. PPK
2. Mengaktifkan peserta didik berdiskusi dengan rekan
satu kelompok berkaitan permasalahan yang Ingin Tahu -
disajikan di LKPD. PPK
Fase 3 : Membimbing memecahkan masalah
1. Peserta didik untuk berdiskusi dengan teman Mandiri-PPK
kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam
LKPD pada materi SPtLDV
2. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai untuk mendapatkan
penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan
pemecahan masalah Gotong-
3. Peserta didik untuk mencatat hasil diskusi yang telah royong -PPK
dilakukan bersama teman kelompoknya
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Komunikastif,
Kolaboratif –
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi 4C
kelompoknya di depan
2. Peserta didik secara bergantian menyajikan hasil
kerja kelompok sesuai waktu yang diberikan dan
ditanggapi oleh kelompok lain. Guru sebagai
fasilitator dalam diskusi antar kelompok.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah Integritas,
Gotong-
1. Peserta didik diminta guru untuk menggunakan royong,
aplikasi GeoGebra untuk melihat kebenaran solusi Disiplin –
yang diperoleh peserta didik pada LKPD pada link: PPK
https://www.geogebra.org TPACK
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan Kritis,
kembali hal-hal yang belum dipahami Komunikatif,
3. Peserta didik diminta guru untuk menggunakan Kolaboratif –
aplikasi GeoGebra untuk melihat kebenaran solusi 4C
yang diperoleh peserta didik pada LKPD pada link: Jujur-PPK
https://www.geogebra.org Kritis,
4. Guru memberi penguatan terhadap materi Kreatif,
pembelajaran Komunikatif
5. Guru membimbing peserta didik membuat – 4C
kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
6. Peserta didik menyajikan kesimpulan yang telah
dipelajari sebelumnya
7. Guru memberikan evaluasi dalam bentuk tes tertulis
TPACK, 4C, Waktu
KEGIATAN PENUTUP
dan PPK
1. Guru dan peserta didik merefleksikan pengalaman
belajar
2. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
selanjutnya
3. Guru dan peserta didik berdoa, kemudian menutup
pembelajaran dengan salam
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a) Penilaian Sikap : Observasi
b) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Presentasi
2. Bentuk Penilaian :
a) Obeservasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b) Tes tertulis : Uraian
c) Presentasi : Lembar penialaian presentasi
4. Pembelajaran Remedial
a) Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b) Pembelajaran dilakukan dengan memberikan video pembelajaran terkait materi
penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel menggunakan metode campuran.
Video pembelajaran dapat diakses pada link berikut :
• https://www.youtube.com/watch?v=nKeDCQ1ecss
• https://www.youtube.com/watch?v=YkskU-2liyg
c) Peserta didik diberikan tugas untuk berdiskusi melalui grup Telegram yang mereka buat
dengan bimbingan guru.
d) Tahap selanjutnya adalah pemberian instrument tes remedial.
e) Apabila setelah tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan instrument tes yang
memiliki cakupan KD dengan kemampuan kognitif lebih tinggi dibandingkan KD yang
telah diberikan melalaui sebelumnya.
Tangerang, 22
September 2022
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Kepala SMAN 4 Tangerang,
Sikap
Rasa Total
No Nama Tanggung Persentase
Ingin Aktif Disiplin Skor
Jawab
Tahu
1
2
3
4
5
6
7
8
...
40
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Pedoman Penilaian
Kriteria Penilaian
Jumlah skor yang diperoleh 91 – 100 = Sangat Baik
Nilai = x 100%
16 83 – 90 = Baik
75 – 82 = Cukup Baik
< 75 = Kurang Baik
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
2. Sebuah pabrik memproduksi pupuk kompos A dan pupuk kompos B. Pupuk kompos A
membutuhkan 5 kg daun-daunan dan 3 kg tanah. Makanan ternak jenis lain membutuhkan
6 kg daun-daunan dan 8 kg tanah. Jika tersedia daun-daunan sebanyak 60 kg dan tanah
sebanyak 48 kg. Gambarlah daerah penyelesaian pertidaksamaannya!
Pertemuan 2
1. Bu Rita seorang pembuat roti keliling. Bu Rita pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan
roti yaitu cokelat dan strawberry untuk dijadikan selai. Harga cokelat Rp12.000 per kg
sedangkan harga strawberry Rp18.000 per kg. Bu Rita hanya memiliki uang sebesar Rp.
240.000. Sepeda motor yang ia gunakan hanya dapat digunakan untuk mengangkut 15
kilogram belanjaan. Apakah Bu Rita dapat membeli 5 kg cokelat dan 11 kg strawberry ?
KISI-KISI INSTUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
5𝑥 + 6𝑦 ≤ 60
3𝑥 + 8𝑦 ≤ 48 1
𝑥≥0
𝑦≥0
3𝑥 + 8𝑦 = 48
x 0 16
1
y 6 0
(x,y) (0,6) (16,0)
5
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel ditunjukkan oleh daerah berwarna biru
tua.
3 Menyelesaik Misalkan :
an solusi x = banyak cokelat yang dapat dibeli 1
permasalaha y = banyak strawbery yang dapat dibeli
nri dari Dari permasalahan tersebut diperoleh sistem pertidaksamaan berikut
masalah 12.000𝑥 + 18.000𝑦 ≤ 240.000 1
kontekstual 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 40 … (1)
terkait
𝑥 + 𝑦 ≤ 15 ………(2)
SPtLDV(C4)
Titik potong sumbu x dan y
2𝑥 + 3𝑦 ≤ 40 1
x 0 20
y 14,3 0
(x,y) (0,14,3) (20,0)
𝑥 + 𝑦 ≤ 15
x 0 15
y 15 0 1
(x,y) (0,15) (15,0)
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dua variabel ditunjukkan oleh daerah berwarna biru 1
tua. Dari grafik daerah penyelesaian diketahui koordinat (5,11) tidak termasuk daerah penyelesaian.
Dengan demikian Bu Tuti tidak dapat membeli beberapa 5 kg cokelat dan 11 kg tepung panir.
Total Skor 25
Total
No Nama Persentase
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
...
40
Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik (skor 3) Cukup(skor 2)
Bimbingan
(skor 4) (skor 1)
Menuliskan dengan Hanya menuliskan 2 Hanya menuliskan 2 Tidak menulis
lengkap 3 kriteria kriteria denganbenar kriteria denganbenar satupun
dengan benar yaitu: yaitu: yaitu: kemungkinan
• Membuat diketahui, • Membuat • Membuat jawaban atau
ditanyakan pemisalan variabel pemisalan menuliskan semua
• Membuat pemisalan • Membuat variabel atau sebagian
variabel pemodelan • Membuat kriteria tetapi masih
• Membuat pemodelan matematika pemodelan salah.
matematika • Membuat matematika
• Membuat kesimpulan
kesimpulan jawaban jawaban
Catatan :
Tangerang, …………….. 2022
Penilai,
Lembar Kerja
Peserta Didik - 1
(LKPD - 1)
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
(SPtLDV)
Nama Anggota
1.
2.
3.
4.
Petunjuk
1. Bacalah LKPD ini dengan cermat
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman
sekelompokmu
3. Tanyakan pada guru apabila mendapat
kesulitan atau kurang jelas dalam
mengerjakan LKPD
4. Tuliskan jawabanmu pada LKPD ini
5. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap
kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
Apa perbedaa permasalahan
kontekstual pada materi
SPLDV dengan
Mari Ingat Kembali!!!
pertidaksamaan linear ini
Bagaimana cara memodelkan
ya?
permasalahan kontekstual pada
materi SPLDV yang sudah
dipelajari sebelumnya
BOB
Masalah 1
Pak Saepudin akan memproduksi 2 jenis bantal, yaitu jenis A
dan jenis B menggunakan 2 bahan yaitu polyester dan kain.
Bantal jenis A terbuat dari 500 gr polyester dan 1 meter kain,
sedangkan bantal B terbuat dari 400 gr polyester dan 1
meter persegi kain. Pak Saepudin memiliki 10 kg polyester
dan 7 meter persegi kain. Bagaimana merancang model
matematikanya? Berapa banyak bantal A dan B yang
dibuat?
Bagaimana kalian memodelkan masalah tersebut menjadi
bentuk matematikanya!
Lembar Kerja
Peserta Didik - 2
(LKPD - 2)
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
(SPtLDV)
Nama Anggota
1.
2.
3.
4.
Petunjuk
1. Bacalah LKPD ini dengan cermat
2. Diskusikanlah LKPD ini dengan teman
sekelompokmu
3. Tanyakan pada guru apabila mendapat
kesulitan atau kurang jelas dalam
mengerjakan LKPD
4. Tuliskan jawabanmu pada LKPD ini
5. Setelah selesai mengerjakan LKPD, setiap
kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas
Perhatikan masalah berikut ini!!!
Berapakah bantal
A dan bantal B
yang dapat dibuat
pak saepudin?
Fun Math
2022
Fun Math
Pengalaman Belajar
B. Tokoh Matematikawan
(1914 - 2005)
D. Materi Pelajaran
1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)
Pada subbab ini akan dipelajari pertidaksamaan linear dua variabel dan suatu
keuntungan apabila kalian memahami konsep pertidaksamaan linear dua variabel. Bentuk
pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk pertidaksamaan linear satu variabel,
pertidaksamaan linear dua variabel memiliki dua variabel (peubah). Adapun pertidaksamaan
linear satu variabel hanya memiliki satu peubah. Begitu pula dengan persamaan
linearduavariabelsamadenganpertidaksamaanlinearduavariabel,hanyasaja berbeda dalam tanda
ketidaksamaannya. Pada persamaan linear dua variabel, digunakan tanda hubung “ = ” sedangkan
pertidaksamaan linear dua variabel digunakan tanda hubung “ >, <, ≥, atau ≤ “.
Definisi
Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk umum
persamaan linear dua variabel. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perbedaannya
terletak pada tanda ketidaksamaan. Pada persamaan digunakan tanda “ = ”, sedangkan pada
pertidaksamaan digunakan tanda “ >, <, ≥, atau ≤ “. Berikut bentuk umum dari
pertidaksamaan linear dua variabel.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
Dengan
𝑎 = koefisien dari 𝑥, 𝑎 ≠ 0
𝑏 = koefisien dari 𝑦, 𝑏 ≠ 0
𝑐 =konstanta
𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 anggota bilangan real.
Penggunaan simbol ≥ dan ≤, telah ada sejak tahun 1631, setelah karya Artist
Analyticae Praxis. Meskipun Oughtred telah mengembangkan beberapa variasi
simbol pertidaksamaan pada abad ke–18, namun simbol yang paling umum
digunakan adalah simbol yang dibuat Harrior.
Sumber: Ensiklopedi Matematika
Kamu telah mengenal dan mengetahui definisi serta bentuk umum dari suatu pertidaksamaan linear dua
variabel. Sekarang, Anda tentu dapat membedakan yang manakah di antara pertidaksamaan-
pertidaksamaan berikut yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel.
1. 2x < 15 4. x2 + 2y ≤ 5
2. 2x + 3y ≥ 6 5. –x ≥ y + 1
3. xy + x > 3
Manakah yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel? Dari ke lima nomor
pertidaksamaan tersebut, yang merupakan pertidaksamaan linear dua variabel adalah pertidaksamaan
nomor 2 dan 5. Pertidaksamaan nomor 1, merupakan pertidaksamaan linear satu variabel.
Pertidaksamaan nomor 3 bukanlah pertidaksamaan linear dua variabel karena pada
pertidaksamaan tersebut memuat perkalian variabel. Pertidaksamaan nomor 4 juga bukan
pertidaksamaan linear dua variabel karena ada variabel yang derajatnya lebih dari satu.
Penyelesaian dari suatu pertidaksamaan linear dua variabel berupa pasangan terurut (a, b) yang
memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel. Semua penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel disatukan dalam suatu himpunan penyelesaian. Himpunan penyelesaian dari suatu
pertidaksamaan linear dua variabel biasanya disajikan dalam bentuk grafik pada bidang koordinat
cartesius.
Contoh
x 0 6
y 3 0
Diperoleh grafik 𝑥 + 2𝑦 = 6
𝑥 + 2𝑦 = 6
Lakukan uji titik. Maka diambil sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis.
Dipilih titik (0,0) dan (7,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan
Uji titik Pertidaksamaan 𝒙 + 𝟐𝒚 > 𝟔 Keterangan
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan adalah daerah di atas garis batas, sehingga daerah yang diarsir adalah
daerah dibawah garis batas (tidak memenuhi).
3
DHP
2
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Tugas
Definisi
Contoh
Gambar lah grafik sistem pertidaksamaan linear dua variabel berikut, kemudian
tentukan titik-titik pojoknya:
Untuk 3𝑥 + 2𝑦 = 18
x 0 6
y 9 0
(x,y) (0, 9) (6,0)
Pilih sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis garis pada grafik 𝑥 + 2𝑦 = 10 yaitu
titik (0,0) dan (11,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan.
Uji titik Pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10 Keterangan
(0, 0) (0)+2(0) ≤ 10 Memenuhi
(11,0) 𝟏𝟏 + 𝟐(𝟎) ≤ 𝟏𝟖 Tidak memenuhi
Pilih sebarang titik yang terletak dikedua sisi garis garis pada grafik 3𝑥 + 2𝑦 = 18 yaitu
titik (0,0) dan (7,0). Kemudian uji titik-titik tersebut pada pertidaksamaan.
Uji titik Pertidaksamaan 𝑥 + 2𝑦 ≤ 10 Keterangan
(0, 0) (0)+2(0) ≤ 10 Memenuhi
(7,0) 𝟑(𝟕) + 𝟐(𝟎) ≤ 𝟏𝟖 Tidak memenuhi
DHP
0 𝟔
Dari gambar, diketahui bahwa titik-titik pojoknya adalah (0,0), (6,0), (0,5) dan titik
pojok yang lain dapat ditentukan dengan menyelesaikan sistem persamaan garis yang
berpotongan di titik tersebut.
𝑥 + 2𝑦 = 10 𝑑𝑎𝑛 3𝑑 + 2𝑦 = 18
Dengan menggunakan eliminasi dan subsitusi diperoleh 𝑥 = 4 dan 𝑦 = 3 . Sehingga
koordinat titik pojok yang lain adalah (4,3).
Jadi, terdapat empat titik pojok yaitu (0,0), (6,0), (5,0), 𝑑𝑎𝑛 (4,3).
Cobalah
𝑥 + 2𝑦 ≤ 7
2𝑥 + 3𝑦 ≤ 11
𝑦≥0
PERMASALAHAN
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di atas
sebidang tanah seluas 10.000 𝑚2. Setelah dia berkonsultasi dengan arsitek
(perancang bangunan), ternyata untuk membangun rumah tipe A dibutuhkan
tanah seluas 100 𝑚2 dan untuk membangun rumah tipe B dibutuhkan tanah seluas
75 𝑚2. Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak rumah yang
direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek
pak Rendi maka:
1) Bantulah pak Rendi menentukan berapa banyak rumah tipe A dan tipe B
yang dapat dibangun sesuai dengan kondisi luas tanah yang ada dan jumlah
rumah yang akan dibangun!
2) Gambarkanlah daerah penyelesaian pada bidang kartesius berdasarkan
batasan- batasan yang telah diuraikan!
Penyelesaian:
Misalkan
𝑥 : banyak rumah tipe A yang akan dibangun
𝑦 : banyak rumah tipe B yang akandibangun
Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe B di atas
seluas 10.000 𝑚2 ditentukan oleh pertidaksamaan:
4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400................................................................................................. (1)
𝑥 + 𝑦 = 125 × 3 → 3𝑥 + 3𝑦 = 375
𝑥=2
= 125 − 25
= 100
Hal ini berarti: dengan keterbatasan yang ada, pak Rendi dapat membangunrumah
tipe A sebanyak 25 unit, dan rumah tipe B sebanyak 100 unit.
Langkah 2
b) Jika garis 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 digambar pada diagram kartesius, maka garis tersebut
akan membagi dua daerah, yaitu daerah 4𝑥 + 3𝑦 < 400 dan daerah 4𝑥 +
3𝑦 > 400.
c) Selanjutnya menyelidiki daerah mana yang menjadi daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400, dengan cara mengambil sembarang titik misal
𝑃(𝑥, 𝑦) pada salah satu daerah. Kemudian mensubstitusikan titik tersebut ke
pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400.
d) Jika pertidaksamaan tersebut bernilai benar, maka daerah yang yang memuat
titik 𝑃 𝑥, 𝑦 merupakan daerah penyelesaiannya. Jika bernilai salah, maka daerah
tersebut bukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400.
Dengan cara yang sama maka daerah penyelesaian 𝑥 + 𝑦 ≤ 125 juga dapat
diketahui.
Langkah 3
Cobalah
Seorang petani akan menanam jagung dan singkong dengan lahan yang dibutuhkan tidak
lebih dari 50 petak. Petani tersebut memebutuhkan pupuk sebanyak 30 kg per petah untuk
memupuk jagung dan 60 kg per petak untuk memupuk singkong. Jumlah pupuk yang
terseddia adalah 2.400 kg.
Bantulah petani untuk memodelkan permasalahan tersebut.
Gambarlah daerah penyelesaian pada bidang koordinat kartesius berdasarkan
batasan-batasan yang telah diuraikan dan tentukan titik-titik pojoknya
No Aspek
Sangat Kurang
Senang
Menyenangkaan menyenangkan
1 Suasana
Pembelajaran
1. Apakah suasana
pembelajaran
menyenangkan?
2. Apakah suasana
pembelajaran
membangkitkan
rasa ingin tahu?
2 Cara Guru
Menyampaikan
Materi
1. Apakah cara
penyampaian
materi oleh guru
mudah dipahami?
3 Media Pembelajaran
1. Apakah media
pembelajaran
yang digunakan
guru menarik?
2. Apakah media
pembelajaran
yang digunakan
guru dapat
memahami materi
pelajaran
Saran Kritik