Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPtLDV)

1 Informasi Umum Perangkat Ajar


Nama : DIDI WINOTO, S. Pd.
Unit Kerja : SMK AL WASHLIYAH SUMBER
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit/2 JP)
2 Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Program Linear
Capaian Pembelajaran : Di akhir fase E, peserta didik dapat memodelkan masalah
kontekstual kedalam sistem pertidaksamaan linear dua
variable, peserta didik dapat menggambar grafik dari
sistem pertidaksamaan linier dua variable, serta peserta didik
dapat menentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan linier dua variable.
Tujuan Pembelajaran : 1. Setelah melihat tayangan video, peserta didik dapat
memodelkan masalah kontekstual kedalam sistem
pertidaksamaan linier dua variable dengan tepat.
2. Setelah berdiskusi secara kelompok, peserta didik
dapat menggambar grafik dari sistem pertidaksamaan
linier dua variable.
3. Setelah berdiskusi secara kelompok, , peserta didik
dapat menentukan daerah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan linier dua variable.

Pertanyaan Inti : 1. Bagaimana memodelkan masalah kontekstual


kedalam sistem pertidaksamaan linier dua variable?
2. Apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan
masalah kontekstual?

3 Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan


Profil Pelajar Pancasila : 1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang maha Esa,
Gotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis

4 Sarana Prasarana
1. Laptop
2. Handphone
3. Akses internet
4. Proyektor dan LCD
5. Papan tulis dan spidol
6. Modul SPtLDV
7. LKPD SPtLDV
5 Target Peserta Didik
Peserta Didik regular/tipikal
6 Jumlah Peserta Didik
25 Peserta Didik
7
Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi :
YA
b. Altematif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk
peserta didik yang sulit memahami konsep : YA
8 Mode Pembelajaran
Tatap muka/luring
9 Materi Aiar
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
10 Kegiatan Pembelajaran Utama

Pengaturan Peserta Didik : Individu, Berpasangan, dan Berkelompok


Metode : Diskusi, Presentasi, Demonstrasi, Eksplorasi dan Ceramah
11 Asesmen Kriteria untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
: Penilaian individu (Tes tertulis bentuk uraian)
Asesmen Sumatif
: Penilaian Kelompok (Presentasi dan LKPD)
Asesmen Formatif
: Profil Pelajar Pancasila (observasi)
Sikap
12 Persiapan Pembelajaran
1. Menyiapkan slide show
2. Menyiapkan materi ajar
3. Menyiapkan rubrik penilaian
13 Urutan Kegiatan Pembelaiaran
Pendahuluan 1. Guru bersama peserta didik mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
(15 Menit) proses belajar mengajar dengan mengecek kebersihan ruang kelas,
selanjutnya mengecek kesiapan dan kerapian peserta didik. Dengan memberi
waktu 1 menit untuk diam sebelum memulai pembelajaran.
2. Guru beserta peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa.
3. Guru memberikan salam kepada peserta didik untuk mengawali
pembelajaran dengan hal positif.
4. Guru mengkondisikan peserta didik dengan menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta didik.

Motivasi

5. Guru memberi motivasi kepada peserta didik pentingnya belajar SPtLDV untuk
kehidupannya.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta didik :
a. Peserta didik dapat memodelkan masalah kontekstual kedalam sistem
pertidaksamaan linier dua variable dengan tepat
b. Peserta didik dapat menggambar grafik sistem pertidaksamaan linier dua
variable.
c. Peserta didik dapat dapat menentukan daerah himpunan penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan linier dua variable.
Apersepsi
7. Guru mengingatkan kembali materi prasyarat yaitu cara menyelesaikan
SPLDV dan SPLTV dengan memberi pertanyaan :
• Apakah kalian mengingat materi SPLDV dan SPLTV ?
• Bagaimana cara menyelesaikan SPLDV dan SPLTV?
8. Guru menyampaikan bahwa cara menyelesaikan SPLDV dan SPLTV adalah
materi prasyarat yang harus sudah dikuasai untuk dapat lanjut ke materi
memodelkan masalah kontekstual kedalam SPtLDV.

Inti
Fase 1: Orientasi Peserta didik pada Masalah
(65 Menit)
1. Guru menayangkan slide tentang permasalahan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Masalah:

Suatu jenis makanan ternak membutuhkan 5 kg daging dan 3 kg tepung.


Makanan ternak jenis lain membutuhkan 6 kg daging dan 8 kg tepung.
Jika tersedia daging 60 kg dan 48 kg tepung. Gambarlah daerah
penyelesaian sistem pertidaksamaan linearnya?
Bagaimana jika informasi di atas disajikan dalam bentuk
model matematika ? bagaimana cara menyelesaikannya ?
2. Peserta didik memnganati permasalahan yang ada didalam
slide (Mengamati)
3. Guru bertanya mengenai permasalahan di video, "bagaimana cara
memodelkan permasalahan tersebut dan menentukan
penyelesaiannya?' (Menanya)
4. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya. Guru membagi
peserta didik tiap kelompok dipilih secara heterogen dengan cara
mengacak.

Fase 2: Mengorganisasi Peserta didik untuk Belajar


5. Guru membagi peserta didik tiap kelompok dipilih secara
heterogen dengan caa mengacak.
6. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
cara memodelkan permasalahan kontekstual kedalam SPtLDV.
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok
7. Guru memberi arahan bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan
menggunakan materi yang akan dipelajaari terus memberikan penjelasan
singkat mengenai materi SPtLDV.
8. Guru membagikan LKPD : Pengamatan untuk menyelesaikan SPtLDV pada
setiap kelompok serta meminta peserta didik berkaloborasi untuk
menyelesaikan masalah (Mengeksplorasi).
9. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk mendiskusikan permasalahan pada
LKPD untuk memperoleh informasi mengenai cara menyelesaikan SPtLDV.
10. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan pada LKPD untuk memperoleh
informasi mengenai memodelkan dan menyelesaikan masalah kontekstual
dengan SPtLDV, informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber Modul,
Video, buku paket (Mengasosiassi).
11. Guru memonitoring dengan membimbing setiap kelompok secara bergantian
jika mengalami masalah.
12. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung.
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
13. Guru meminta setiap kelompok menyelesaikan permasalahan pada LKPD
tepat waktu.
14. Guru meminta setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD. Salah satu kelompok diminta
untuk menyajikan 1 soal untuk dipresentasikan dan dijelaskan cara
pengerjaannya, sementara kelompok lain menyimak sambil mengoreksi
pekerjaannya. (Mengkomunikasi).
15. Guru mempersilahkan peserta didik untuk saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok dengan santun sehingga
diperoleh konsep yang sepaham.
16. Guru dapat memberikan penambahan atau penguatan materi terhadap
presentasi vang dilakukan.

Fase 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah


17. Guru mengarahkan setiap peserta didik menyimpulkan informasi-
informasi yang diperoleh selama mengerjakan LKPD yaitu mengenai cara
menyelesaikan masalah kontekstual SPtLDV

Penutup 18. Guru mengarahkan peserta didik untuk kembali ke tempat duduk semula.
(10 Menit) 19. Guru memberikan kuis kepada setiap peserta didik untuk kemudian
dikerjakan secara mandiri untuk mengukur ketercapaian indikator
pembelajaran vang telah dilaksanakan.
20. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuka aplikasi
Geogebra di Handphone masing-masing untuk mencoba mengerjakan
permasalahan pada LKPD dengan aplikasi dan membandingkan
hasilnya dengan yang ada pada LKPD. Kemudian dikembalikan
kedalam masalah kontekstual
21. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya yaitu materi system pertidaksamaan linier dua
variabel baik dari buku-buku sumber maupun dari internet.
22. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
14 Refleksi Guru
a. Bagian mana yang menurut saya paling sulit dari pelajaran ini ?
b. Apa yang sebaiknya saya tambahkan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran selanjutnya?
c. Bagaimana melaksanakan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan bagi peserta didik?

15 Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Dan Asesmennya


Kompetensi yang a. Kompetensi Sikap: bertaqwa, kerja sama, dan toleransi.
dinilai b. Kompetensi Pengetahuan: Menyelesaikan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel.
c. Kompetensi Keterampilan: Menerapkan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel untuk menyelesaikan masalah
Bagaimana a. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
Assesmen teknik penilaian lain yang relevan.
dilakukan Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
b. Penilaian keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja saat
kegiatan pembelajaran
Kriteria Penilaian 1. Penilaian Sikap (Lampiran 2)
2. Penilaian Pengetahun (Lampiran 4)
3. Lembar Penilaian Ketrampilan Diskusi (Lampiran 3)
16 Pertanyaan Refleksi Untuk Peserta Didik
a. Materi yang belum saya pahami dan akan saya pelajari kembali
adalah .....................
b. Jika diminta untuk memberikan bintang 1- bintang 5, berapa bintang
yang mau diberikan pada usaha yang telah kamu lakukan
.................
17 Daftar Pustaka
a. Zuliana, Eka dkk. 2018. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
b. B.K. Noormandiri 2021. Matematika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
c. https://www.youtube.com/watch?v=Uigiubr2Evs
18 Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 7
19 Bahan Bacaan/Referensi Peserta Didik
Lampiran 8
20 Materi / Kegiatan Pengayaan bagi Peserta Didik dengan Capaian Tinggi
Materi/ kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan pencapaian ketuntasan
yang tinggi dan diatas rata-rata kelas agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan
kompetensinya pada kegiatan pembelajaran ini.
Bentuk pengayaan :

1. Melaksanakan konsep tutor sebaya, di mana peserta didik yang telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan memberi bantuan kepada rekannya yang belum
mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan.
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok
dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.

Materi pengayaan disajikan pada lampiran 5


21 Materi / Kegiatan Remedial untuk Peserta Didik yang Kesulitan Belajar
Kegiatan/ materi remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar. Kegiatan ini dirancang untuk membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam
pencapaian ketuntasan belajar.
Kegiatan remidial diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika peserta didik belum tuntas mencapai 50% atau lebih, maka akan diulangi
pembelajaran dengan materi yang sama
2. Jika peserta didik yang tidaktuntas dibawah 50% maka dapatdiberikan pengulangan
materi pokok yang belum tuntas
3. Jika pengulangan materi sudah selesai maka peserta didik diberikan kesempatan
mengerjakan tes

Materi remidial disajikan pada lampiran 6


22 Glosarium
Variabel : suatu simbol yang harus diganti / dicari nilainya
Linier : semua variabelnya berpangkat satu
Pertidaksamaan : kalimat terbuka yang memuat hubungan sama dengan " <, >, ≥, dan ≤ "

Sumber, Januari 2024


Mengetahui,
Kepala SMK Al Washliyah Sumber, Guru Mapel,

SARKANI, M.Pd DIDI WINOTO, S.Pd


Lampiran 1
ASESMEN DIAGNOSTIK -ASESMEN NON-KOGNITIF
1. Apa kabar semuanya pada hari ini?
2. Apa saja yang kamu lakukan sebelum belajar di pagi ini ?
3. Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajaran ini nanti ?

ASESMEN DIAGNOSTIK -ASESMEN KOGNITIF


1. Bagaimana cara memodelkan masalah kontekstual ke dalam Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel?
2. Bagaimana cara menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dan menyajikan
kembali dalam masalah kontekstual ?

Lampiran 2
Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan Penilaian Sikap
(Profil Pelajar Pancasila dan Motivasi Belajar)
Indikator Profil Pelajar Pancasila :
1. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
2. Gotong Royong
3. Bemalar Kritis
4. Mandiri

Nama Peserta Aspek yang dinilai


No.
Didik Kritis Kerjasama Kreatif Mandiri Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan
Aspek Kritis
Poin Indikator
1 Peserta didik kurang kritis selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung
2 Peserta didik cukup kritis selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung
3 Peserta didik kritis selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung
Peserta didik sangat kritis selama kegiatan diskusi dan presentasi
4
berlangsung
Aspek Kerjasama
Poin Indikator
Peserta didik kurang bekerjasama/gotongroyong selama kegiatan diskusi dan presentasi
1 berlangsung
Peserta didik cukup bekerjasama/gotongroyong selama kegiatan diskusi dan presentasi
2 berlangsung

3 Peserta didik bekerjasama/gotongroyong selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Peserta didik sangat bekerjasama/gotongroyong selama kegiatan diskusi dan presentasi


4 berlangsung

Aspek Kreatif

Poin Indikator
Peserta didik kurang mengekspresikan/mengeksplorasi pikiran dan atau gagasannya ke dalam
1 bentuk tindakan yang kreatif selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Peserta didik cukup mengekspresikan/mengeksplorasi pikiran dan atau gagasannya ke dalam


2 bentuk tindakan yang kreatif selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Peserta didik mengekspresikan/mengeksplorasi pikiran dan atau gagasannya ke dalam bentuk


3 tindakan yang kreatif selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Peserta didik sangat mengekspresikan/mengeksplorasi pikiran dan atau gagasannya ke dalam


4 bentuk tindakan yang kreatif selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Aspek Mandiri
Poin Indikator
1 Peserta didik tidak percay diri selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

2 Peserta didik kurang percay diri selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

3 Peserta didik cukup percay diri selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

4 Peserta didik sangat percay diri selama kegiatan diskusi dan presentasi berlangsung

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor aksimal

Keterangan Nilai :
A = 90 - 100 : Baik sekali
B = 80 - 89 : Baik
C = 75 – 79 : Cukup
D = < 75 : Kurang
Lampiran 3
Instrumen Penilaian Ketrampilan

RANCANGAN PENILAIAN KETRAMPILAN


Sekolah : SMK AL WASHLIYAH SUMBER
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/I
Materi : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat memodelkan masalah
kontekstual kedalam sistem pertidaksamaan linear
dua variabel dengan tepat.
2. Peserta didik dapat menggambar grafik dari sistem
pertidaksamaan linier dua variable.
3. Peserta didik dapat menentukan himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variable.

Penilaian Praktik dilakukan dengan melihat hasil diskusi pada LKPD peserta
didik selama pembelajaran secara Kelompok

Rubrik Penilaian Praktik


Kriteria Skor
Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang 4
berhubungan dengan tugas ini.
Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah.
 Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima

Jawaban menunjukkan pengetahuan matematika mendasar yang 3


berhubungan dengan tugas ini
Ciri-ciri:
 Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima, atau
• Salah satu bagian atau kedua-duanya dijawab salah, Sedikit kesalahan
perhitungan dapat diterima, atau
 Sebagian dijawab benar, tetapi bagian sebagian salah atau tidak
dijawab tetapi metode yang digunakan sesuai

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan 2


matematika yang berhubungan dengan masalah ini
Ciri-ciri:
 Dua bagian pertanyaan dijawab salah atau tidak selesai dikerjakan
tetapi satu
 pertanvaan dijawab dengan tepat menggunakan prosedur yang benar
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurangnya pengetahuan 1
matematika yang berhubungan dengan masalah ini
Ciri-ciri:
 Semua jawaban salah, atau
Jawaban benar tetapi tidak ada bukti bahwa jawaban diperoleh melalui
prosedur yang benar
Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong 0
Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tugas unjuk kerja yang dikerjakan
peserta didik. Skor yang diperoleh masih harus diubah ke dalam skala angka yang
ditetapkan
Skor
Kriteria Bobot
0 1 2 3 4
Pendekatan pemecahan masalah
• Sistematika pemecahan masalah
• Bentuk penyelesaian masalah

Ketepatan Perhitungan
• Ketepatan pengunaan rumus
• Kebenaran hasil yang diperoleh

Penjelasan
• Kejelasan uraian jawaban
• Pemahaman terhadap aspek hubungan

Nilai = jumlah bobot nilai x 25 = ···..


Skor nilai 1-100

KISI- KISI TES TERTULIS


No Capaian Kelas Tujuan Materi Indikator Level No. Bentuk
. Pembelajaran Pembelajaran soal Kognitif Soal Soal
Di akhir fase E,
peserta didik dapat
X • Peserta SPtLDV Disajikan
soal
L2 1 Uraian
didik
memodelkan masalah kontekstual
kontekstual kedalam dapat Peserta
sistem pertidaksamaan memodelkan didik dapat
linear dua variable, masalah menyelesaika
peserta didik dapat n masalah
menggambar grafik kontekstual kontekstual,m
dari sistem kedalam enggambar
pertidaksamaan linier SPLTV grafik, serta
dua variable, serta dengan tepat menentukan
peserta didik dapat • Peserta daerah
menentukan daerah didik himpunan
himpunan penyelesaian
dapat
penyelesaian dari dari sistem
sistem pertidaksamaan menentukan pertidaksamaa
linier dua variable himpunan n linier dua
penyelesaian variable
SPLTV
kedalam
masalah
kontekstual
dengan benar
Lampiran 4

Soal Latihan
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
No. Absen : ………………………………..
1. Sebuah gerobak hanya bisa membawa beban kurang dari 20 kg. Satu keranjang apel
memiliki berat sebesar 4 kg dan satu keranjang mangga memiliki berat sebesar 1 kg. Berapa
keranjang apel dan mangga yang dapat dibawa oleh 1 buah gerobak? minimum harus lebih
dari 10 keranjang! (tentukan daerah penyelesaiannya)
Jawab:
Soal cerita di atas adalah salah satu dari bentuk pertidaksamaan. Mengapa demikian? Kata
kunci dari bentuk pertidaksamaan adalah lebih dari atau kurang dari. Jika diubah ke dalam
bentuk model matematika, soal cerita di atas akan menjadi:
Misalkan :
x = Buah Apel
y = Buah Mangga

4x + y < 20 ….. Persamaan 1


x + y ≥10 …… Persamaan 2

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan di atas:


Langkah 1: mencari nilai dari titik x saat y = 0 dan sebaliknya
Terlebih dahulu pertidaksamaan di atas kita ubah menjadi bentuk persamaan, yaitu:
4x + y < 20 dan x + y >= 10
Pertidaksamaan 1:
Saat y = 0 maka 4x = 20 sehingga x = 5
Saat x = 0 maka y = 20
Sehingga diperoleh titik-titik (5, 0) dan (0, 20)
Pertidaksamaan 2:
Saat y = 0 maka x = 10
Saat x = 0 maka y = 10
Sehingga diperoleh titik-titik (10, 0) dan (0, 10)

Langkah 2: Menggambar grafik garis yang menghubungkan kedua titik


Berikut ini merupakan grafik garis yang menghubungkan titik (5, 0) dan (0, 20)
Berikut ini merupakan grafik garis yang menghubungkan titik (10, 0) dan (0, 10)
Langkah 3: mengarsir daerah yang bersesuaian dengan tanda pertidaksamaan

Daerah di bawah garis adalah tanda untuk kurang dari (<) dan daerah di atas garis adalah untuk
tanda lebih dari (>). Daerah dari pertidaksamaan 4x + y < 20 dan x + y >= 10 adalah:

Perlu dicatat, jumlah apel dan mangga tidak akan bernilai negatif. Maka dari itu daerah yang
diberi tanda silang bukan merupakan daerah penyelesaian. Dengan kata lain banyaknya
keranjang mangga dan apel yang dapat dibawa 1 gerobak bisa kita lihat pada titik-titik yang
berada di daerah penyelesaian.
Misalnya dari grafik di atas kita pilih titik x = 1 dan y = 12. Sehingga gerobak bisa membawa 1
keranjang apel dan 12 keranjang mangga dengan berat (4 x 1) + (1 x 12) = 4 + 12 = 16 kg. Dari
hasil tersebut beratnya tetap di bawah 20 kg. Dengan total karung 13 (lebih dari ketentuan 10
karung)
Rubrik Penilaian

No. Alternatif Skor


1 Diketahui :
Sebuah gerobak hanya bisa membawa beban kurang dari 20 kg. Satu
2
keranjang apel memiliki berat sebesar 4 kg dan satu keranjang mangga
memiliki berat sebesar 1 kg.
Ditanya :
Berapa keranjang apel dan mangga yang dapat dibawa oleh 1 buah 2
gerobak? minimum harus lebih dari 10 keranjang
Misalkan :
x = Buah Apel 2
y = Buah Mangga
4x + y < 20 ….. Persamaan 1
2
x + y ≥10 …… Persamaan 2
4x + y < 20 x + y ≥10
x=0 y = 20 jadi (0 , 20) x=0 y = 20 jadi (0 , 10) 3
y=0 x = 5 jadi (5 , 0) y=0 x = 5 jadi (10 , 0)

4x + y < 20 x + y ≥10

Daerah Himpunan Penyelesaian


Lampiran 5
SOAL PENGAYAAN
1. Suatu gerobak hanya mampu membawa beban tidak lebih dari 10 kg. Satu keranjang apel
memiliki berat 2 kg dan satu keranjang jeruk memiliki berat 1 kg. Berapa keranjang apel dan
jeruk yang dapat dibawa oleh sebuah gerobak, jika banyaknya keranjang yang dibawa oleh
gerobak minimum 6 keranjang? (tentukan daerah penyelesaiannya)

Lampiran 6
SOAL REMIDIAL
1. Susi ingin membeli dua jenis jeruk, jeruk A denga harga Rp 6.000,00 per kg dan jeruk B

dengan harga Rp 4.000,00 per kg. Ia hanya menyediakan uang Rp 50.000,00, sedangkan
kapasitas keranjang yang ia bawa hanya 10 kg. buatlah model matematika dari masalah ini?

Lampiran 8
Bahan Bacaan/ Referensi Peserta Didik
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
A. Pengertian
Pertidaksamaan Linear Dua Variabel merupakan suatu kalimat terbuka matematika yang di
dalamnya memuat dua variable.
Dengan masing-masing variabel berderajat satu serta dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan.
Tanda ketidaksamaan yang dimaksud disini antara lain : >, <, ≤, atau ≥. Bentuk dari
pertidaksamaan linear bisa kita tuliskan seperti berikut ini :
1. ax + by > c
2. ax + by < c
3. ax + by ≥ c
4. ax + by ≤ c

B. Bentuk Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Pertidaksamaan linear dua variabel memiliki bentuk umum seperti berikut.


ax + by ≤ c (tanda pertidaksamaannya bisa berupa “<”, “>”, “≤”, atau “≥”)
Dengan:
a = koefisien x;
b = koefisien y; dan
c = konstanta.
Perhatikan contoh pertidaksamaan linear berikut.
x + 6y ≤ 24
Arti dari pertidaksamaan di atas adalah penjumlahan antara x dan 6y harus menghasilkan nilai
paling besar 24 atau lebih kecil dari itu.

C. Daerah Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Pada pembahasan di atas telah disinggung bahwa setiap pertidaksamaan pasti memiliki daerah
penyelesaian yang memungkinkan lebih dari satu solusi penyelesaian. Lalu, bagaimana cara
menentukan daerah penyelesaian? Daripada penasaran, yuk ikuti langkah-langkah berikut.
1. Kamu gambarkan dulu garis persamaan linearnya. Caranya dengan mengubah tanda
pertidaksamaan menjadi persamaan atau “=”. Misalnya untuk menggambarkan grafik 2x +
3y < 5, kamu harus menggambarkan dulu garis persamaan 2x + 3y = 5. Selanjutnya, tentukan
titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y.
2. Lakukan pengujian salah satu titik di luar garis. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan
sifat daerah penyelesaian, misalnya positif atau negatif. Jika salah satu sifat daerah
penyelesaian diketahui, maka daerah lainnya juga pasti diketahui. Ambil daerah penyelesaian
yang sesuai dengan tanda pertidaksamaannya.
3. Arsirlah daerah penyelesaian tersebut dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Daerah penyelesaian dengan tanda pertidaksamaan “≤” atau “≥” dibatasi oleh garis penuh
(tidak putus-putus).
b. Daerah penyelesaian dengan tanda pertidaksamaan “<” atau “>” dibatasi oleh garis putus-
putus.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.

Contoh
Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + y ≤ 4
Pembahasan:
Langkah pertama, gambarkan dahulu garis dari 2x + y = 4 pada koordinat Cartesius.

Untuk menggambarkannya, tentukan nilai x saat y = 0 dan nilai y saat x = 0 seperti berikut.

x y Koordinat

0 4 (0, 4)

2 0 (2, 0)

D. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah sistem yang memuat beberapa pertidaksamaan
linear dua variabel. Sistem pertidaksamaan ini menghasilkan satu daerah penyelesaian yang
dibatasi oleh garis-garis setiap persamaan linearnya. Artinya, daerah penyelesaian harus
memenuhi semua pertidaksamaan yang ada. Perhatikan contoh berikut.

Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut.


x – 3y ≤ 3
x+y≤3
Pembahasan:
Langkah pertama, tentukan dahulu titik potong setiap pertidaksamaan. Lalu, substitusikan setiap
titik potong ke dalam koordinat Cartesius.
Titik potong x – 3y ≤ 3
x y Koordinat

0 -1 (0, -1)

3 0 (3, 0)

Titik potong x + y ≤ 3
x y Koordinat

0 3 (0, 3)

3 0 (3, 0)

Lalu, substitusikan ke dalam koordinat Cartesius seperti berikut.


Garis x – 3y = 3

Garis x + y = 3

Langkah kedua, yaitu melakukan pengujian salah satu titik di luar garis. Untuk memudahkanmu,
ambillah titik (0, 0), sehingga diperoleh:

Daerah penyelesaian x – 3y ≤ 3

Daerah penyelesaian x + y ≤ 3

Jika kedua garis digabung, akan diperoleh daerah penyelesaian tunggal seperti berikut.

Jadi, daerah penyelesaiannya di bawah garis x – 3y = 3 dan di atas garis x + y = 3.


E. Penerapan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dalam Kehidupan

Berikut ini merupakan penerapan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Menentukan estimasi pengolahan bahan produksi.
2. Menentukan estimasi keuntungan maksimum dari penjualan beberapa produk.
3. Menentukan pengeluaran minimum dari pembelian satu barang atau jasa.
4. Menentukan panjang maksimum kayu untuk membuat meja.
5. Menentukan kisaran harga pembelian barang dan jasa yang tidak diketahui harga setiap
barangnya.

Contoh Soal Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


Soal 1
Abel sedang berada di acara festival makanan. Di acara tersebut, ia membeli dua jenis makanan
favoritnya, yaitu takoyaki dan sate cumi. Harga setiap makanannya pun juga terbilang murah.
Total harga yang harus dibayarkan Abel untuk pembelian 6 buah takoyaki dan 3 tusuk sate cumi
masih di bawah Rp72.000. Tentukan daerah penyelesaian yang menunjukkan kemungkinan harga
makanan Abel!

Pembahasan:
Mula-mula, kamu harus memisalkan takoyaki dan sate cumi dengan variabel tertentu.
Misal, sebuah takoyaki = x dan satu tusuk sate cumi = y
Selanjutnya, buatlah model matematis dari harga makanan yang dibeli Abel.
6 takoyaki + 3 tusuk sate cumi < 72.000
6x + 3y < 72.000
Setelah mendapatkan bentuk pertidaksamaannya, gunakan langkah-langkah mencari daerah
penyelesaian.
Langkah pertama, tentukan titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y.
6x + 3y < 72.000
x y Koordinat

0 24.000 (0; 24.000)

12.000 0 (12.000; 0)

Ingat, bahwa harga tidak ada yang bertanda negatif, maka berlaku syarat x ≥ 0 dan y ≥ 0.
Langkah kedua, buatlah garis persamaan linearnya.

Langkah ketiga, lakukan pengujian titik di luar garis dan diperoleh hasil sebagai berikut.
Ingat, bahwa harga tidak ada yang bertanda negatif, sehingga dibatasi oleh garis x ≥ 0 dan y ≥ 0.
Oleh karena tanda pertidaksamaannya “<”, maka garisnya putus-putus.

Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir, yaitu di bawah garis putus-putus, di atas
garis x = 0, dan di sebelah kanan garis y = 0.
Soal 2
Tentukan daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan berikut.
3x – 4y < 12
x + 5y ≤ 5
x≤2

Pembahasan:
Langkah pertama, tentukan semua titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-y.
Titik potong 3x – 4y < 12
x y Koordinat

0 -3 (0, -3)

4 0 (4, 0)

Titik potong x + 5y ≤ 5
x y Koordinat

0 1 (0, 1)

5 0 (5, 0)

Lalu, substitusikan ke dalam koordinat Cartesius seperti berikut.


Garis 3x – 4y = 12

Garis x + 5y = 5

Garis x = 2

Lakukan pengecekan sifat daerah penyelesaian dengan titik uji (0, 0). Dari pengecekan titik uji,
diperoleh hasil sebagai berikut.
Daerah penyelesaian 3x – 4y < 12

Daerah penyelesaian x + 5y ≤ 5

Daerah penyelesaian x ≤ 2

Jika digabungkan, diperoleh daerah penyelesaian tunggal seperti berikut.

Daftar Pustaka
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/pertidaksamaan-linear-dua-variabel/

Anda mungkin juga menyukai