Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akar adalah salah satu organ pokok pada tumbuhan selain daun dan batang.
Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun-daun.
Pertumbuhannya umumnya mengarah ke pusat bumi (geotropisme positif),
menuju ke air (hidrotropisme positif) dan menjauhi cahaya (fototropisme negatif),
namun adapula bagian akar yang tumbuh lateral atau menjauhi pusat bumi,
warnanya biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Akar mempunyai
bentuk dan struktur yang beragam. Keragaman fungsi pada akar ini sering terkait
dengan fungsinya, yaitu apakah sebagai akar penyimpan cadangan, akar sukuler,
akar udara, akar napas (pneumatofor), akar rambut, atau akar penompang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah
dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula yang
berkembang di atas permukaan tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau
zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan
monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil
terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal
seperti tersedianya air dan mineral, dan kelembaban tanah.
.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Morfologi Akar pada Tanaman adalah agar
mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis akar dan bagian-bagian akar.
2.1 Morfologi Tumbuhan
Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organ
tubuh tumbuhan, baik bagiannya, bentuk atau fungsinya. Secara umum, tumbuhan
memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daun (Setiaji, 2009).
Pengetahuan tentang morfologi tumbuhan dapat menjadi dasar dalam
mempelajari keseluruhan struktur penyusunan tubuh tumbuhan, karena morfologi
tumbuhan mencakup bagian-bagian yang merupakan struktur pokok yang dapat
diamati, yaitu akar, daun, batang, bunga, buah, serta struktur lain yang terbentuk
dari proses metamorfosis tumbuhan (Rosanti, 2013).
Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang
berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air,
nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh
tumbuhan pada tempat tumbuhnya (Dinda, 2017).

Gambar 1. Morfologi Tumbuhan

Akar tumbuhan menyerap air dan berbagai mineral seperti nitrogen, fosfor,
besi, kalsium dan kalium dari dalam tanah. Zat-zat ini sangat penting dalam
proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Perjalanan dari akar menuju daun,
tempat makanan dimasak, bisa memakan waktu lama. Tumbuhan mempunyai
jaringan vaskuler untuk mengalirkan air dan sari makanan. Air yang mengandung
larutan mineral masuk melalui rambut-rambut halus di dekat ujung akar. Dari sini
air mengalir melalui sel-sel sampai ke jaringan xylem yang tersusun dari
pembuluh-pembuluh yang didukung oleh serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan air
ke atas sampai ke daun (Sambodo, 1996).

2.2 Morfologi Akar


Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan
unsur-unsur hara serta untuk menompang tegaknya tumbuhan. Akar merupakan
bagian pertama yang tumbuh dari suatu biji yang berkecambah yang kemudian
tumbuh tegak ke bawah dan kemudian berkembang menjadi akar utama.
Selanjutnya tumbuh cabang yang kecil. Sistem perakaran ini disebut sistem akar
tungggang dan merupakan salah satu ciri kelas dikotil. Jika cabang tumbuh lebih
besar dengan akar utama atau akar utama berdegenerasi dan diganti dengan akar-
akar ramping yang keluar dari akar utama yang tidak berkembang, maka sistem
akar ini disebut sistem akar serabut dan merupakan salah satu ciri tumbuhan
monokotil (Tjitrosoepomo, 2003).
Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, daerah pertumbuhan akar, dan bulu
akar. Tudung akar (kaliptra) membentuk lapisan yang membungkus akar. Bagian
tersebut melindungi daerah meristem akar, yaitu daerah pertumbuhan yang berada
di belakangnya. Tudung akar juga berfungsi mengurangi gesekan antara akar dan
butir tanah. Bulu akar merupakan perluasan permukaan dari epidermis akar.
Perluasan permukaan tersebut untuk mengoptimalkan penyerapan air. Pada
umumnya, rambut akar tidak memiliki kutikula. Hal tersebut untuk memudahkan
pergerakan air dan mineral dari tanah masuk ke pembuluh. Penyerapan air dan
mineral paling utama terjadi melalui bulu akar ini (Ferdinand, 2009).

Gambar 2. Morfologi akar


2.3 Penggolongan Akar
Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar, yaitu : akar primer yang
berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya, serta akar liar
yang berasal dari batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat permanen dan
sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam
tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah atau makanan seperti Daucus,
Manihot, Dioscorea, dan Ipomoea. Peranan akar liar bervariasi, sesuai dengan
peranan akarnya. Akar liar dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung,
akar nifas, akar pelekat, akar pembelit, dan sebagai penunjang (Issrep, 1993).
Menurut bentuknya, akar dibedakan menjadi dua, yaitu: (Oktovina, 2008).
1) Akar tunggang
Akar ini tumbuh lurus ke bawah yang merupakan akar pokok
kelanjutan dari batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang
dari akar tunggang. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping
dua (dikotil), misalnya: wortel, mangga, jeruk, durian, duku, dan
anggrek.
2) Akar serabut
Akar ini berukuran relatif kecil dan tumbuh di pangkal batang. Ukuran
akar yang satu dengan yang lain kurang lebih sama besar dan sama
panjang. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu
(monokotil), misalnya: rumput, padi, jagung, tebu, dan kelapa.

Gambar 3. Akar tunggang dan Akar serabut


Jika biji tumbuhan dikotil berkecambah, pada bagian bawah akan keluar akar.
Akar tersebut disebut pula radikula yang akan menembus tanah. Akar ini
dinamakan akar primer. Setelah beberapa periode akar akan membentuk akar
cabang yang dinamakan akar sekunder atau lateral (Rachmawati, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Morfologi Akar pada Tanaman ini dilaksanakan di Laboratorium
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, 16.20 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan untuk praktikum Morfologi Akar pada Tanaman adalah
kertas HVS, pisau/cutter, pensil,dan lup. Bahan yang digunakan untuk praktikum
ini yaitu akar tanaman Eceng gondok (Eichhornia crassipes), Bayam
(Amaranthus), Kangkung (Ipomoea aquatica), Padi (Oryza sativa), Seledri
(Apium graveolens) , Daun Bawang (Allium fistulosum).

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja praktikum kali ini yaitu sebagsi berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipotong bagian akar dari tubuh tanaman.
3. Diamati menggunakan loop atau kaca pembesar.
4. Digambar dan diberi penjelasan bagian akar-akarnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


DAFTAR PUSTAKA

Dinda, Lelapsari. 2017. Morfologi akar dan Jaringan Penyusun Akar. Jurnal
Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Ferdinand, Fictor. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Issrep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jogjakarta : UGM
Oktovina, Dian M. 2008. Cakrawala Sains: Tumbuhanku. Jakarta: Perca.
Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi: untuk SMA/MA. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia: Jakarta.
Setiaji. 2009. Struktur anatomi tumbuhan. Jakarta: Bima aksara
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai