Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Analisis Real

IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI


MATAKULIAH ANALISIS REAL KHUSUSNYA MATERI NILAI MUTLAK

Disusun Oleh

Nama : Sulaimah Yusra Nasution

Nim : (4161111072)

Kelas : Pendidikan Matematika Reguler C 2016

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
Medan
2019

0
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah analisis riil.

Didalam pengerjaan makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih
kepada :

1. Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, S.Si., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Matematika Fakultas
Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
2. Bapak Lasker Pangarapan Sinaga, S.Si., M.Si. sebagai Sekretaris Jurusan Matematika
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
4. Bapak Dr. H. Banjarnahor, M.Pd sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Analisis Riil
5. bapak /ibu dosen jurusan matematika
6. teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah secara langsung dan
tidak langsung
7. orang tua yang selalu memberikan dana kepada penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 16 Mei 2019

Sulaimah Yusra Nasution

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Tujuan................................................................................................................................4
C. Manfaat..............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Tinjauan Teoritis................................................................................................................5
B. Metode Penelitian..............................................................................................................6
C. Hasil dan Pembahasan.......................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Simpulan............................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis Real adalah suatu studi kritis dan mendalam tentang kalkulus pada bilangan
real dengan mendasarkan pada pemahaman tentang prinsip dasarnya. Analisis berurusan
dengan bilangan, himpunan bilangan, dan operasi pada bilangan. Secara khusus, analisis
berkaitan dengan apa yang terjadi ketika sejumlah operasi tertentu dilakukan pada suatu
bilangan waktu yang cukup besar, seringkali untuk waktu yang takberhingga. Jadi,
berlawanan dengan matematika diskrit atau matematika hingga, analisis dapat dikatakan
sebagai bentuk dari matematika takhingga. Posisinya dapat dikatakan sebagai salah satu dari
kreasi yang terbesar, terkuat, dan terdalam dari pemikiran manusia.

Bilangan real digunakan secara luas di universitas dan sekolah menengah atas, tetapi
sering tidak didefinisikan secara mendalam. Jika bilangan bulat dan rasional secara cermat
dipelajari di sekolah sejak sekolah dasar, maka bilangan real, karena kekontinuannya, sering
terlupakan. Siswa mengetahui fakta bahwa ada bilangan yang tidak rasional, tetapi
pertanyaan tentang ”koleksi semua bilangan itu” diabaikan. Mahasiswa tahun pertama cukup
puas dengan ilustrasi bahwa bilangan real adalah titik-titik pada garis bilangan. Kalkulus
lanjut juga menghindari hal tersebut. Pada akhirnya, presentasi formalnya baru ditemukan
pada perkuliahan Analisis Real.

Salah satu materi yang ada pada analisis riil adalah nilai mutlak. Sifat urutan membuat
semua bilangan real dapat diurutkan secara baik sehingga posisinya dapat diketahui. Maka,
kemudian timbul pertanyaan mengenai ukuran yaitu jarak antara bilangan-bilangan yang
sudah terurut tersebut. Misalnya, berapa jarak dari -2 ke 3. Untuk itu, pada makalah ini akan
didefinisikan sebuah konsep yang disebut nilai mutlak atau terkadang dinamakan juga
sebagai harga mutlak.

Matematika sampai sekarang dianggap oleh siswa atau mahasiswa sebagai


matapelajaran yang sulit untuk dipelajari. Dalam hal ini pendidik di segala jenjang memiliki
tanggung jawab besar untuk memperbaikinya. Hal mendasar yang dapat dilakukan adalah
mengidentifikasi kesulitan peserta didik untuk dicarikan solusi dan dilakukan tindakan, tidak
terkecuali pula di tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu penelitian mengenai identifikasi
kesulitan atau kesalahan mahasiswa pada materi tertentu di matakuliah matematika selalu
penting dan menarik untuk dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas
perkuliahan. 

Salah satu materi dalam matematika adalah nilai mutlak, materi ini dirasa sulit oleh
mahasiswa sekalipun karena banyak sekali ditemukan kesulitan yang beragam pada pekerjaan
mereka. Sebagaimana beberapa penelitian terdahulu oleh Ciltas dan Tatar (2011) yang
menemukan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam menemukan solusi yang tepat,
mereka menyelesaikan soal seolah-olah tidak ada nilai mutlak dalam persamaan dan

3
pertidaksamaan yang diberikan, dan tidak dapat sepenuhnya mengaplikasikan konsep nilai
mutlak dalam penyelesaiannya. 

Mahasiswa memiliki kesulitan yang beragam dalam menyelesaikan soal yang


berkaitan dengan nilai mutlak bentuk persamaan dan pertidaksamaan. Menurut Usman,
Hasbi, dan Bambang (2015) pemahaman prinsip dasar pertidaksamaan nilai mutlak penting
bagi calon guru agar tidak mengalami misunderstanding matematika.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang salah satu materi analisis riil yaitu nilai mutlak mengenai
ukuran jarak antara bilangan-bilangan yang sudah terurut
2. Untuk memperoleh informasi tentang proses pemahaman mahasiswa terhadap konsep
dasar ketika memecahkan masalah persamaan nilai mutlak
3. Untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam memahami materi nilai mutlak
4. Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah analisis riil

C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui tentang salah satu materi analisis riil yaitu nilai mutlak
mengenai ukuran jarak antara bilangan-bilangan yang sudah terurut tersebut
2. Mahasiswa memperoleh informasi tentang proses pemahaman mahasiswa terhadap
konsep dasar ketika memecahkan masalah persamaan nilai mutlak
3. Mahasiswa mengetahui kesulitan siswa dan mahasiswa dalam memahami materi nilai
mutlak
4. Mahasiswa memenuhi salah satu tugas matakuliah analisis riil

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teoritis
Pemahaman berasal dari kata paham. Arti kata paham dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengetahuan banyak, mengerti benar atau pandai
dan mengerti benar (tentang suatu hal). Sedangkan, pemahaman artinya proses, cara,
perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman (understanding) dapat diartikan
menguasai sesuatu dengan pikiran. Konsep adalah objek matematika yang berupa ide
abstrak yang dapat dipergunakan untuk mengklasifikasikan objek-objek. Menurut
Kilpatrick& Findell, pemahaman konsep adalah kemampuan dalam memahami
konsep, operasi, dan relasi dalam matematika. (Rawal,M. 2017)

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep


adalah kemampuan siswa dalam mengaitkan dan menyelesaiakan suatu konsep dari
beberapa pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Pengetahuan ini memiliki keterkaitan
dengan konsep-konsep matematika. Siswa memahami suatu konsep dalam
matematika yaitu mampu mengkonstruksi pengetahuan tersebut sesuai dengan
pikirannya. Oleh karena itu, pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika
sangat diperlukan.

Pemahaman seseorang terhadap suatu konsep tidak dapat diobservasi secara


tepat (precise), akan tetapi untuk mengetahui apakah seseorang telah memahami suatu
konsep atau belum, dapat diamati melalui indikator-indikator berikut. Pertama,
memiliki kemampuan menyebutkan definisi konsep tersebut secara lengkap. Kedua,
mampu mengidentifikasi unsur-unsur pembangun dari konsep tersebut. Ketiga,
mampu menyebutkan sifat-sifat esensial dari konsep. Keempat, mampu menemukan
contoh dan bukan contoh bagi konsep dimaksud. Kelima, mampu menerapkan konsep
itu untuk men-definisikan konsep lain yang satu genus atau satu keluarga. Keenam,
mampu menemukan hubungan konsep tersebut dengan konsep-konsep yang
berdekatan, dan ketujuh memiliki kemampuan menggunakan konsep tersebut untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan.

Salah satu materi dalam matematika adalah nilai mutlak, materi ini dirasa sulit
oleh mahasiswa sekalipun karena banyak sekali ditemukan kesulitan yang beragam
pada pekerjaan mereka. Sebagaimana beberapa penelitian terdahulu oleh Ciltas dan
Tatar (2011) yang menemukan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menemukan solusi yang tepat, mereka menyelesaikan soal seolah-olah tidak ada nilai
mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan yang diberikan, dan tidak dapat
sepenuhnya mengaplikasikan konsep nilai mutlak dalam
penyelesaiannya. (Amir,2017)

5
Konsep persamaan nilai mutlak dibangun oleh konsep persamaan dan nilai
mutlak. Persamaan adalah suatu kalimat matematika terbuka yang dihubungkan
dengan tanda “=” seperti x-1=0. Sedangkan, defenisi nilai mutlak adalah jika x
bilangan real maka nilai mutlak x disimbolkan ǀxǀ berlaku ǀxǀ=xǀ apabila x ≥0 danǀxǀ= -
x apabila x<0. Secara geometris, nilai mutlak adalah jarak suatu bilangan dengan
angka nol pada suatu garis bilangan real. Penyelesaian persamaan nilai mutlak dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan pemahaman siswa pada
konsep secara geometris maupun secara aljabar.

Nilai mutlak -> misalkan a ϵ R dan a ≠ 0 maka nilai mutlak dari a adalah
bilangan positif yang besarnya a atau –a.

Defenisi

Jika a ϵ R, nilai mutlak dari a dilambangkan dengan ǀaǀ dan didefenisikan :

ǀaǀ=a, jika a ≥ 0

ǀaǀ= -a, jika a<0

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
mengkaji permasalahan dan memperoleh makna yang lebih mendalam sesuai dengan
latar penelitian. Ada empat strategi pengumpulan data dengan metode kualitatif yaitu
dengan observasi pastisipatif, wawancara mendalam, studi literatur dan artefak serta
teknik pelengkap. Namun strategi yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah
strategi pengumpulan data lewat metode literatur . Cara pengumpulan data dengan
metode literatur adalah dengan mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau
permasalah yang ditemukan. Studi literatur ini bisa didapat dari berbagai sumber
yaitu jurnal, buku, internet dan pustaka.

Metode Analisis Data

Data-data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis


deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-
fakta yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan,
melainkan juga memberika pemahaman dan penjelasan secukupnya.

C. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan jurnal karangan Muhammad Rawal dan jafar disampaikan bahwa
Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang siswa kelas XI SMA Negeri 8 Kendari
yang telah mempelajari materi persamaan nilai mutlak. Selain itu, subjek yang dipilih
juga berdasarkan pertimbangan kemampuannya dalam mengkomunikasikan ide-ide
matematis baik secara lisan maupun tulisan. Setelah dilakukannya penelitian, ternyata

6
didapatkan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengkonstruksi pemahaman
secara lengkap terhadap konsep persamaan nilai mutlak.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan


beberapa hal sebagai berikut :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan contoh persamaan. Namun, siswa


dalam menjelaskan penyelesaian persamaan masih terdapat kesalahan konsep
yaitu menggunakan kalimat “ pindah ruas berubah tanda ” .
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian nilai mutlak secara geometris serta contoh-
contohnya. Selain itu juga, siswa dapat dapat menghubungkan pengertian nilai
mutlak secara geometris dengan contoh .
3. Siswa dapat mengemukakan definisi nilai mutlak secara aljabar
4. Siswa dapat mengemukakan contoh-contoh yang berkaitan dengan defenisi nilai
mutlak sesuai dengan pemahamannya. Akan tetapi, siswa keliru dalam
mendeskripsikan contoh berdasarkan defenisi nilai mutlak.
5. Siswa mengemukakan pengertian persamaan nilai mutlak sesuai dengan
kalimatnya sendiri secara geometris
6. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persamaan nilai mutlak yaitu
siswa belum mampu mengaitkan antara konsep persamaan dan nilai mutlak.

Pada jurnal karangan Muhammad Rawal dan jafar ini disampaikan bahwa
siswa telah memiliki pemahaman yang baik dalam menjelaskan konsep persamaan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pemahaman siswa terhadap
penyelesaian contoh persamaan. Siswa harus diajarkan penggunaan konsep yang
benar dan sesuai dengan teori-teori dalam matematika. Jika hal ini berlanjut, siswa
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang berbeda dengan contoh yang diketahui.

Siswa memahami konsep nilai mutlak dengan pendekatan geometris dan


aljabar. Secara geometris, siswa dapat memahami pengertian nilai mutlak dengan
menggunakan kata-kata sendiri. Namun, siswa dalam memahami konsep nilai mutlak
secara aljabar masih terdapat kesalahan. Siswa tersebut tidak memahami contoh
berdasarkan defenisi nilai mutlak dan siswa hanya mampu memahami contoh nilai
mutlak yang mengandung suatu variabel

Siswa belum memahami secara lengkap konsep persamaan nilai mutlak.


Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep persamaan nilai mutlak disebabkan
karena siswa belum dapat menjelaskan secara detail tentang defenisi nilai mutlak.
Selain itu juga, siswa kurang memahami dalam mengaitkan unsur-unsur pembangun
persamaan nilai mutlak.

Pembentukan pemahaman siswa juga berasal dari penerimaan pembelajaran


matematika di kelas. Pembelajaran matematika yang difokuskan kepada siswa,
berdampak positif dalam pembelajaran. Siswa dapat menemukan konsep yang akan
dipelajarinya. Hal ini berakibat fatal pada siswa apabila dalam pembelajaran di kelas,
guru tidak mempertegas dan memperdalam konsep itu. Oleh karena itu, pembelajaran

7
matematika difokuskan kepada siswa juga melakukan latihan soal-soal yang
bervariasi. Akan tetapi, berdasarkan kenyataan yang terjadi masih ada siswa yang
belum memahami secara lengkap konsep persamaan nilai mutlak.

Pemahaman konsep persamaan nilai mutlak yang dibangun siswa sangat


dipengaruhi oleh kegiatan proses pembelajaran di kelas. Siswa menemukan suatu
konsep apabila guru membimbingnya agar dapat membentuk pemahaman yang
lengkap terhadap konsep tersebut. Di sisi lain juga, guru harus berperan penting dalam
mengatisipasi kesalahan-kesalahan konsep yang dibangun sendiri oleh siswa. Jika
guru tidak berperan penting dalam membentuk pemahaman konsep akan
mengakibatkan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika hingga akan
terbawa sampai di perguruan tinggi. Pembentukan pemahaman konsep persamaan
nilai mutlak terhadap siswa maka dalam proses pembelajaran harus dilakukan
beberapa hal berikut. Pertama, penjelasan secara mendalam tentang unsur- unsur yang
membangun persamaan nilai mutlak. Kedua, mempertegas kaitan-kaitan unsur-unsur
tersebut dalam rangka menemukan solusi yang benar. Ketiga, pengecekan kembali
jawaban siswa untuk menemukan hasil-hasil yang benar. Keempat, membiasakan
siswa untuk terus mencoba menyelesaikan soal dari tingkat mudah sampai tingkat
yang sukar.

Pada jurnal karangan Mohammad Faizal Amir tahun 2017 disampaikan bahwa
subjek penelitian adalah 138 mahasiswa dengan diberikan tes berupa lembar tes
pengetahuan nilai mutlak dan pedoman wawancara.

Frekuensi dan persentase jawaban mahasiswa dari Lembar Tes Pengetahuan


Nilai Mutlak (LTPNM) bentuk persamaan dan pertidaksamaan yang diklasifikasikan
dalam benar, salah, dan tidak dijawab dapat dilihat pada Tabel

Berdasarkan data hasil pekerjaan dan hasil transkrip wawacara pada


mahasiswa yang diperoleh, semua mahasiswa tidak memperhitungkan syarat nilai x
pada nilai mutlak sebagai solusinya. Ditemukan pula ada mahasiswa yang
menyelesaikan soal nilai mutlak menganggap bahwa nilai mutlak selalu bernilai
positif ataupun menganggap tidak ada nilai mutlak dalam persamaan dan
pertidaksaannya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ciltas
dan Tatar (2011) bahwa mahasiswa menyelesaikan soal seolah-olah tidak ada nilai
mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan yang diberikan.
8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Pemahaman secara lengkap dalam menyelesaikan konsep persamaan nilai mutlak
apabila siswa telah memiliki hal-hal berikut. Pertama, kemampuan dalam mendefenisikan
suatu konsep secara tepat. Kedua, kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur yang
membangun konsep persamaan nilai mutlak. Ketiga, kemampuan mengaitkan unsur-unsur
yang membangun konsep persamaan nilai mutlak. Keempat, kemampuan untuk
menyelesaikan konsep persamaan nilai mutlak. Kelima, kemampuan mengidentifikasi
himpunan penyelesaian konsep persamaan nilai mutlak.

Namun, kenyataan di sekolah setelah siswa telah belajar dalam pembelajaran di kelas
masih ada siswa yang mengalami ketidakpahaman konsep-konsep dalam matematika.
Ketidakpahaman konsep tersebut diantaranya adalah siswa dapat mengemukakan defenisi
nilai mutlak secara aljabar akan tetapi belum sempurna dalam memahami contoh-contoh nilai
mutlak berdasarkan defenisi nilai mutlak, siswa belum memahami secara lengkap
penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan persamaan nilai mutlak, dan siswa belum
mampu mengaitkan konsep-konsep yang membangun persamaan nilai mutlak.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami
oleh mahasiswa adalah tidak dapat sepenuhnya mengaplikasikan konsep jarak dan definisi
nilai mutlak sehingga langkah penyelesaian tidak tuntas; mengalami misunderstanding
(ketakpahaman) pada konsep prasyarat (algoritma pembagian pemfaktoran, himpunan
penyelesaian, dan interval peridaksamaan); mengalami misconceptions (kesalahpahaman)
berupa anggapan nilai mutlak selalu bernilai positif; mengalami kesulitan dalam hal
konseptual, prosedural, dan algoritma. Faktor-faktor penyebab kesulitan diantaranya
mahasiswa menghafal rumus dan teorema nilai mutlak tanpa memahami konsep dasar jarak
dan definisi nilai mutlak, mahasiswa terbiasa menggunakan cara cepat untuk memecahkan
masalah sebagai bekal untuk masuk perguruan tinggi.

B. Saran
1. Sebaiknya guru ataupun dosen lebih menerapkan pembelajaran matematika yang
difokuskan kepada siswa karena akanberdampak positif dalam pembelajaran
2. Guru seharusnya membimbing siswa agar dapat membentuk pemahaman yang
lengkap terhadap konsep tersebut
3. Guru harus berperan penting dalam mengantisipasi kesalahan-kesalahan konsep
yang dibangun sendiri oleh siswa

9
DAFTAR PUSTAKA

Rawal,Muhammad.,Jafar. (2017). Kelengkapan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep


Persamaan Nilai Mutlak . Yogyakarta : UNY

Faizal Amir, Muhammad. (2017). Identifikasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Memecahkan


Masalah Open Ended Materi Nilai Mutlak . Jurnal Mercumatika ,2(1),1-15

Nur, Fitriani. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Berpikir Pseudo dalam Menyelesaikan Soal-
Soal Kekontinuan Fungsi Linear yang Melibatkan Nilai Mutlak Berdasarkan Gaya Kognitif
Mahasiswa. Jurnal Matematika dan Pembelajaran , 1(1),69-91

Tim Penyusun. (2019). Analisis Real. Medan : Unimed

10

Anda mungkin juga menyukai