Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : MATEMATIKA DISKRIT

MINI RISET

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERMUTASI


DAN KOMBINASI

OLEH :

NAMA : YULI AISYAH

NIM : 4161111084

KELAS : REGULER DIK C - 2016

MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulisan makalah ini dapat dikerjakan dan diselesaikan. Makalah ini berjudul Analisis Kesalahan
Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Permutasi dan Kombinasi. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Matematika Diskrit.

Didalam pengerjaan makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu
dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Pardomuan Sitompul,S.Si., M.Si Selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Lasker Pangarapan Sinaga,S.Si.,M.Si Selaku Sekretaris Jurusan Matematika Fakultas
Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si Selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd Selaku Dosen Pengampu.
5. bapak /ibu Dosen Jurusan Matematika.
6. teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah secara langsung dan tidak
langsung.
7. siswa/i yang menjadi objek penelitian dalam makalah
8. orang tua yang selalu memberikan dana kepada penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 3 oktober 2019

Yuli Aisyah

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................


1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORITIS ...............................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................

BAB V PENUTUP .................................................................................................................


5.1 Simpulan ...........................................................................................................................
5.2 Saran .................................................................................................................................

Daftar Pustaka ......................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan

BAB II
KAJIAN TEORITIS
Pengertian Belajar Matematika

Dalam proses belajar mengajar, kegiatan guru dan siswa mempunyai hubungan yang
sangat erat.mengajar merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa. Menurut djamarah
(2003:31) “guru adalah orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada nak didik’. Dalam hal
ini guru mengharapkan siswanya mendapatkan ppengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah disusun dalam program satuan pengajaran.

Menurut Winataputra (1992:170) menyatakan bahwa “belajar matematika akan lebih


berhasil jika proses pengajarannya diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang
termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-
konsep dan struktur-struktur”.

Ada banyak alasan tentang perlunya belajar matematika. Cornelius (dalam


Abdurrahman, 2003:253) mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika, yaitu (1)
merupakan sarana berpikir jelas dan logis. (2) merupakan sarana untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. (3) merupakan sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman (4) merupakan sarana untuk mengembangkan kreatifitas (5)
merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Bagi orang yang tidak menyukai matematika mungkin akan merasa menhemukan dan
membosankan matematika itu. Hal tersebut kemungkinan disebabkan ada sifat matematika
yang penuh formalitas, simbolisme, terminology dan perhitungan rumit, menampilkan dalam
beberapa defenisi matematika sebagai berikut :

4
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang abstrak dan terorganisasi secara
sistematika
b. Matematika adlaah bagina pengetahuan manusia tentang bilangan dan kalkulasii
c. Matematika adalah ilmu tentang penalaran yang logic dan masalah-masalah yang
berhubungan denga bilangan
d. Matematika membantu orang dalam menginterpretasikan secara tepat sebagai ide dan
kesimpulan
e. Matematika berkenaan dengan fakta-fakta kuantitatif dan masalah-masalah ruang dan
bentuk
f. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas dan ruang. (dalam
Budiyono,1998:6)

Pengertian Analisis Kesalahan

Kesalahan tidak selalu sesuatu yang bersifat negative. Hal ini juga berlaku dalam
pembelajaran asing. Belajar dari kesalahan merupakan sarana untuk memperbaiki
keterampilan Bahasa.

Menurut sriati (1994:4), kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah :

1) Kesalahan terjemahan adalah kesalahan mengubah informasi ke ungkapan


matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika
2) Kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak
3) Kesalahan strategi ada;ah kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak
tepat yang mengarah ke jalan buntu
4) Kesalahan sistemaik adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah
atas teknis ekstrapolasi
5) Kesalahan tanda adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi
matematika
6) Kesalahan hitung adalah kesalahan menghitung dalam operasi matematika

Kajian Materi Permutasi dan Kombinasi Kelas IX

1) Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi

1. Kaidah pencacahan

5
Apabila peristiwa pertama dalam terjadi dalam p cara berbeda peristiwa ketika q cara
berbeda, peristiwa ketiga r cara berbeda dan seterusnya maka banyyaknya cara yag berbeda
terhadap rangkaian berurutan seperti itu adalah = px q x r x …..

2. Faktorial

Perkalian n bilangan asli pertama disebut n factorial, dinotasikan dengan n!, n!= 1 x 2 x 3 x 4
x …x (n-1) x n atau n!= n x (n-1) x …4x3x2x1

3. Permutasi

3.1 Notasi Faktorial


Jika ada 3 unsur yang hendak ditempatkan pada 3 tempat dengan posisi tidak melingkar,
maka banyaknya susunan yang berbeda adalah 3 × 2 × 1 = 6 cara.
Dalam matematika perkalian 3 × 2 × 1 dinotasikan dengan 3! Dibaca 3 faktorial. Demikian
juga dengan:
a) 4! = 4 × 3 × 2 × 1
b) 5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1
c) 10! = 10 × 9 × 8 × …× 3 × 2 × 1
Jadi, untuk n bilangan bulat positif, maka 𝑛! = 𝑛 𝑛 − 1 𝑛 − 2 …× 3 × 2 × 1\

Dalam hal ini didefinisikan: 1! = 1 dan 0! = 1

3.2 Permutasi dengan Semua Unsur Berbeda


Definisi:
Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat dibentuk dari n unsur, yang diambil dari
n unsur atau sebagian unsur.
Teorema:
Jika ada n unsur yang berbeda diambil dari n unsur, maka banyak susunan (permutasi) yang
berbeda dari n unsur tersebut adalah P(n,n) = n!
𝑃 𝑛, 𝑛 = 𝑃𝑛𝑛 𝑛 dibaca permutasi tingkat n dari n unsur.
𝑃 𝑛, 𝑛 = 𝑛!

2.3. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama


Jika terdapat n objek dengan n1 merupakan jenis pertama, n2 merupakan jenis kedua, … dan
nk merupakan jenis ke-k; dengan adanya n objek maka terdapat n! permutasi. Apabila P

6
adalah banyaknya permutasi yang berbeda, jenis pertama mempunyai n1!, jenis kedua
mempunyai n2! dan seterusnya. Berdasarkan kaidah perkalian diperoleh permutasi:

2.4. Permutasi Siklis (Melingkar)


Secara umum banyaknya permutasi siklis dari n objek adalah (n-1)!

3. Kombinasi
Suatu permutasi “tanpa memperhatikan urutan unsur yang terpilih” disebut kombinasi. Secara
umum: Kombinasi r unsur dari n unsur yang diketahui dimana 𝑟 ≤ 𝑛 adalah:

4. Ruang Sampel
Untuk dapat memahami makna dari ruang sampel yang mungkin bagi suatu kejadian atau
percobaan maka perhatikan dengan cermat contoh berikut ini. Misalnya dalam kantong di
samping terdapat satu bola berwarna kuning (K), satu bola berwarna merah (M), dan satu
bola berwarna hijau (H). Jika diambil satu bola dari dalam kantong itu secara acak, maka
kemungkinan bola yang terambil adalah bola yang berwarna kuning, atau merah, atau hijau.
Apabila 𝑆 = 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑚𝑎𝑘a :

𝑆 = 𝐾, 𝑀, 𝐻 𝑑𝑎𝑛 𝑛 𝑆 = 3
Himpunan semua kemungkinan hasil disebut ruang sampel S dan setiap unsur dalam ruang
sampel tersebut disebut titik contoh. Jadi, pada peristiwa diatas:
a) Ruang sampelnya 𝑆 = 𝐾, 𝑀, 𝐻 , dan
b) Titik-titik contohnya adalah K, M, dan H

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

7
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Begdan dan taylor (dalam molcong, 2008:4) menyatakan, “penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Penelitian kualitatif
adalah jenis penelitian yang datanya tidak diperoleh dari prosedur statistik dan bilangan yang
lain.

Dalam hal ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal permutasi dan kombinasi kelas XI.

3.2 Subjek Penelitian

Pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian iini siswa kelas XI yang diambil
untuk melakukan tes.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data kesalahan siswa menyelesaikan soal permmutasi dan kombinasi kelas
XI, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa:

a) Tes

Tes dilakukan dengan cara ,e,persiapkan seperangkat tes tentang permutasi dan kombinasi
kelas XI. Tes tersusun dalam bentuk essay yang terdiri dari 3 soal. Tes bertujuan untuk
mengetahui bentuk kesalahan penyelesaian yang dilakukan dalam menjawab soal permutasi
dan kombinasi.

3.4 Teknis Analisis Data

Penelitian ini merupakan oenelitian kualitatif, maka analisis datanya adalah non
statistic. Data yang muncul berupa kata-kata bukan merupakan angka. Menurut Miles dan
Humberman (Sugiono, 2005:91-95) analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, atau serta verifikasi data dan
penarikan kesimpulan. Adapun alur kegiatan yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Reduksi Data
8
Reduksi data adalah pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan ini dilakukan untuk
menghindari penumpukan data atau informasi yang sama dari siswa.

b. penyajian data

Data yang disajikan berupa jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
tentang permutasi dan kombiasi kelas XI

c. Verifikasi (pengecekan) data dan penarikan kesimpulan

Verifikasi data dan penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan mengidentifikasi


berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final.

Anda mungkin juga menyukai