MATEMATIKA SMA
Guna mencapai pembelajaran bermakna, bahan ajar ini adalah salah satu sarana yang
sangat penting. Semoga dengan pemanfaatan bahan ajar barisan dan deret aritmatika ini
sebagaimana yang diharapkan yaitu akan tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Dewi Intani
1
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................i
PRAKATA...................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................3
PETA KONSEP.............................................................................6
KEGIATAN INTI............................................................................7
A. MATERI.........................................................................................7
B. URAIAN MATERI...............................................................................8
1. Barisan Aritmatika.......................................................................8
2. Deret Aritmatika.........................................................................11
3. Merumuskan Masalah Nyata yang Memiliki Model Matematika Berbentuk
Barisan atau Deret Aritmatika.......................................................14
4. Latihan Soal.............................................................................17
PENUTUP.................................................................................22
A. RANGKUMAN.................................................................................22
B. TES FORMATIF...............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................23
2
Pendahuluan
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
B.
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan masalah
kontekstual
C. Tujuan Pembelajaran
3
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep barisan dan Aritmatika, menentukan nilai suku ke-n
dan Jumlah n suku suatu deret aritmatika,
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontektual yang berkaitan dengan barisan dan
deret Aritmatika
E. Konsep Utama
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai karakteristik
atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan itu sendiri.
Jika beda antara suatu barisan dengan suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap 𝑏 maka
barisan ini adalah barisan aritmatika. Bilangan tetap 𝑏 itu dinamakan beda dari barisan.
Sedangkan deret aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku pada barisan
aritmatika.Bahan ajar ini akan memberikan pengetahuan tentang penerapan konsep barisan dan
deret aritmatika untuk menyelesaikan masalah kontekstual. Nilai unsur ke−𝑛 suatu barisan
aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, j umlah 𝑛 suku
n
pertama suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus Sn= ( 2 a +
2
(n-1)b)
Bahan ajar ini disusun untuk memberikan bekal kepada para peserta didik dalam hal
pemahaman dan pengaplikasian materi pembelajaran pada mata pelajaran Matematika “Barisan
dan Deret Aritmatika”.
4
G. Petunjuk Penggunaan
1.
Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini
2 BacadanpahamiPendahuluan(apersepsi)
2.
untukmembantuandamemfokuskan
5
KEGIATAN INTI
A. Materi
Bahan ajar ini terbagi menjadi 3 bagian kegiatan pembelajaran dan di dalamnya
terdapat uraian materi, contoh soal, latihan soal, rangkuman, dan tes formatif
1. Barisan Aritmatika
2. Deret Aritmatika
3. Merumuskan Masalah Nyata yang Memiliki Model Matematika Berbentuk
Barisan dan Deret AritmatikaU
6
Barisan dan Deret Aritmatika
Pernahkah kalian menemui benda-benda yang disusun secara teratur di sekitar kalian?
Menurut kalian apakah tumpukan batu bata disusun secara teratur? Apakah kursi-kursi di
ruang bioskop disusun secara teratur? Apakah penjual menyusun dagangannya dengan
teratur?
Gambar 2.1
Coba perhatikan susunan minuman “pocari sweat” pada gambar 2.1 di atas. Dapat diketahui
bahwa jumlah minuman “pocari sweat” pada rak paling atas adalah 7 botol, jumlah
minuman “pocari sweat” pada rak kedua adalah 5 botol, dan jumlah minuman “pocari
sweat” pada rak dibawahnya adalah 3 botol. Coba perhatikanlah lebih seksama jumlah
minuman “pocari sweat” pada masing-masing rak? Apakah kalian bisa memperkirakan
jumlah-jumlah minuman “pocari sweat” pada rak-rak berikutnya? Kalau bisa bagaimana
caranya? Untuk memahami permasalahan tersebut, pelajari uraian materi pada bahan ajar
ini!
7
Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan
sama atau tetap.
Contoh:
a) 3,8,13,18, … (selisih/beda = 8 − 3 = 13 − 8 = 18 − 13 = 5)
b) 10,7,4,1, … (selisih/beda = 7 − 10 = 4 − 7 = 1 − 4 = −3)
c) 1,3,5,7, … (selisih/beda = 3 − 1 = 5 − 3 = 7 − 3 = 2)
d) 25,15,5, −5, … (selisih/beda = 15 − 25 = 5 − 15 = −5 − 5 = −10)
Selisih dua suku yang berurutan disebut beda (b)
Rumus: 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
𝑏 = 𝑈3 − 𝑈2
𝑏 = 𝑈4 − 𝑈3
dst
Jika suku pertama = 𝑎 dan beda = 𝑏, maka secara umum barisan aritmatika tersebut
adalah
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈4 … 𝑈𝑛
𝑎 𝑎+𝑏 𝑎 + 2𝑏 𝑎 + 3𝑏 … 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Jadi rumus suku ke−𝑛 barisan aritmatika adalah
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
8
Contoh 1
Diketahui suatu barisan aritmatika dengan 𝑈2 = 7 dan 𝑈6 = 19,
Tentukan :
a) Beda
b) Suku pertama
c) Suku ke−41
Penyelesaian
a. Beda
𝑈6 = 19 → 𝑎 + 5𝑏 = 19
𝑈 2 = 19 → 𝑎 + 𝑏 = 7 −
Eliminasi 𝑈6 dan 𝑈2
4𝑏 = 12
𝑏=3
b. Suku pertama 𝑈2 = 𝑎 + 𝑏 = 7
↔𝑎+3=7
↔𝑎 =7−3 Subsitusi nilai 𝑏 = 3 ke 𝑈2
↔𝑎 =4
b. Suku ke−41 𝑈41 = 𝑎 + 40𝑏
= 4 + 40(3)
= 4 + 120
= 124 Subsitusi nilai 𝑎 = 4 dan 𝑏 = 3 untuk mencari 𝑈41
9
Contoh 2
Diketahui sebuah barisan aritmatika sebagai berikut.
−12, −4, 4, 12, 20, … , 148
Tentukan banyak suku pada barisan tersebut!
Penyelesaian
Suku pertama 𝑎 = 𝑈1 = −12
Beda 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
= −4 − (−12)
=8
Suku terakhir 𝑈𝑛 = 148
Rumus suku ke−𝑛 barisan aritmatika
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
148 = −12 + (𝑛 − 1)8
148 = −12 + 8𝑛 − 8
148 = −20 + 8𝑛
8𝑛 = 168
𝑛 = 21
Jadi, banyak suku barisan tersebut adalah 21
10
DERET ARITMATIKA
𝑛 faktor
2𝑆𝑛 = 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + [𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏])
2
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛)
2
Rumus deret aritmatika
n n
Sn= ( 2 a+ ( n−1 ) b ) atau Sn= ( a+Un)
2 2
11
Contoh 1
Tentukan jumlah 20 suku pertama deret 3 + 7 + 11 + ⋯!
penyelesaian
3 + 7 + 11 + ⋯
𝑎
Mencari beda dengan mengurangi suku setelah dengan suku sebelumnya dan
dapat dituliskan sebagi berikut
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
=7−3
=4
Selanjutnya subsitusi 𝑏 = 4 untuk mencari 𝑆20
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
220
𝑆20 = (2.2 + (20 − 1)4)
2
𝑆20 = 10(6 + 19.4)
𝑆20 = 10(6 + 76)
𝑆20 = 10(82)
𝑆20 = 820
12
Contoh 2
Suatu barisan aritmatika dengan suku ke−4 adalah – 12 dan suku ke−12 adalah – 28. Tentukan
jumlah 15 suku pertama!
13
Substitusi 𝑎 dan 𝑏 untuk mencari 𝑆15
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
15
𝑆15 = (2(−6) + (15 − 1)(−2))
2
15
(−12 + 14(−2))
= 2
15
(−12 − 28)
= 2
15
(−40)
= 2
= -300
3. Menyelesaikan masalah kontektual yang berkaitan dengan barisan
dan deret aritmatika
Perhatikan tabel di atas, setiap dua suku berurutan pada barisan di atas
tentunya mempunyai selisih.
𝑈2 − 𝑈1 𝑈3 − 𝑈2 𝑈4 − 𝑈3 𝑈5 − 𝑈4 … 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
5 5 5 5 … 5
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈30 = 3 + (30 − 1)5
𝑈30 = 3 + (29)5
𝑈30 = 3 + 145
𝑈30 = 148
15
Gambar 2.3 menunjukkan hasil produksi sebuah usaha rumahan
pengrajin anyamanbambu telah berdiri selama 1 tahun. Pada bulan
pertama dapat memproduksi 500 besek. Berkat iklan yang dipajang,
usaha tersebut setiap bulan rata-rata produksinya bertambah 150
besek. Berapa banyak besek yang berhasil diproduksi selama enam
bulan terakhir?
Pembahasan
1. Memahami masalah
Diketahui : 𝑎 = 500 dan 𝑏 = 150
Ditanyakan : 𝑆12 − 𝑆6
2. Membuat rencana penyelesaian
Mencari nilai 𝑆6 𝑛
dan 𝑆12 dengan rumus = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
𝑆𝑛
3. Melaksanakan penyelesaian
Mencari nilai 𝑆12
12
𝑆12 = (2(500) + (12 − 1)150)
2
𝑆12 = 6(1.000 + 11 × 150)
𝑆12 = 6(1.000 + 1.650)
𝑆12 = 6(2.650)
16
𝑆12 = 15.900
Mencari nilai 𝑆6
6
𝑆6 = (2(500) + (6 − 1)150)
2
𝑆6 = 6(1.000 + 5 × 150)
𝑆6 = 6(1.000 + 750)
𝑆6 = 6(1.750)
𝑆6 = 2.250
Mencari nilai 𝑆12 − 𝑆6 = 15.900 − 2.250 = 13.650
4. Mengecek kembali
Setelah melakukan pengecekan kembali dapat disimpulkan jumlah produksi
selama 6 bulan terakhir mampu menghasilkan 13.650 buah besek
17
No Pembahasan Skor
- Uang Tukul akan dibagikan kepada 6 cucunya sesuai aturan
barisan dan deret
- Uang yang diberikan ke cucu pertama 𝑈1 = 𝑅𝑝300.000,00
- Uang yang diberikan ke cucu ketiga 𝑈3 = 𝑅𝑝150.000,00
Ditanya:
Sisa uang Tukul setelah dibagikan ke enam cucunya
= 𝑅𝑝2.000.000,00 − 𝑆6
Jawab:
𝑈1 = 𝑎 = 300.000
𝑈 3 = 𝑎 + ( 𝑛 − 1) 𝑏
150.000 = 300.000 + (3 − 1)𝑏
150.000 = 300.000 + 2𝑏
150.000 − 300.000 = 2𝑏
2𝑏 = −150.000
150.000
𝑏=−
2
𝑏 = −75.000
Jumlah uang yang diberikan Tukul ke-6 cucunya adalah
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
6
𝑆6 = (2(300.000) + (6 − 1)(−75.000))
2
𝑆6 = 3(600.000 + 5(−75.000))
𝑆6 = 3(600.000 − 375.000)
𝑆6 = 3(225.000)
𝑆6 = 675.000
Sisa uang tukul = 2.000.000 − 675.000 = 1.325.000
Jadi, sisa uang Tukul setelah membagikan uang ke 6 cucunya adalah
Rp1.325.000,00
2 Diketahui: 20
Kota Banyuwangi
- Populasi ayam di kota Banyuwangi = 2.000 ekor, 𝑎 = 2.000
- Pertumbuhan setiap bulannya = 20 ekor→ 𝑏 = 20
Kota Jember
18
No Pembahasan Skor
- Populasi ayam di kota Jember = 600 ekor → 𝑎 = 600
- Pertumbuhan setiap bulannya = 10 ekor → 𝑏 = 10
Ditanya:
Berapakah banyak populasi ayam di kota Banyuwangi, pada saat
populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi sapi di kota
Jember?
Jawab:
Banyak populasi ayam di kota Banyuwangi 𝐴𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Banyak populasi ayam di kota Jember 𝐵𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 Karena
populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam dikota
Jember maka 𝐴𝑛 = 3𝐵𝑛
Banyak populasi ayam di kota Banyuwangi
𝐴𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝐴𝑛 = 2000 + (𝑛 − 1)20
𝐴𝑛 = 2000 + 20𝑛 − 20
𝐴𝑛 = 20𝑛 + 1980
Banyak populasi ayam di kota Jember
𝐵𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝐵𝑛 = 600 + (𝑛 − 1)10
𝐵𝑛 = 600 + 10𝑛 − 10
𝐵𝑛 = 10𝑛 + 590
Karena populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam di
kota Jember maka:
𝐴𝑛 = 3𝐵𝑛
20𝑛 + 1980 = 3(10𝑛 + 590)
20𝑛 + 1980 = 30𝑛 + 1770
10𝑛 = 210
𝑛 = 21
21 bulan kemudian terhitung dari bulan januari 2022, populasi ayam
di kota Banyuwangi akan menjadi tiga kali populasi ayam di kota
Jember. Jumlah populasi ayam dikota Banyuwangi
𝐴21 = 2000 + (21 − 1)20
19
No Pembahasan Skor
𝐴21 = 2000 + (20)20
𝐴21 = 2000 + 400
𝐴21 = 2400
Jadi, banyaknya populasi ayam di kota Banyuwangu, ketika populasi
ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam di
kota Jember adalah 2.400 ekor
3 Diketahui: 20
- Nomor halaman yang belum dijumlahkan 𝑈𝑥
- Jumlah seluruh halaman buku 𝑈1 + 𝑈2 + ⋯ + 𝑈60 = 1800 +
𝑈𝑥 = 𝑆60
- Suku pertama 𝑈1 = 1
- Suku ke-60, 𝑈60 = 60
Ditanya:
Halaman yang belum dijumlahkan 𝑈𝑥?
Jawab:
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
60
𝑆60 = (2(1) + (60 − 1)1)
2
1800 + 𝑈𝑥 = 30(2 + 59)
1800 + 𝑈𝑥 = 30(61)
1800 + 𝑈𝑥 = 1830
𝑈𝑥 = 1830 − 1800
𝑈𝑥 = 30
Jadi, belum dijumlahkan adalah nomor halaman 30
20
RANGKUMAN
KESIMPULAN
Barisan aritmatika adalah suatu urutan bilangan yang memiliki selisih atau
bedayang sama untuk setiap dua suku berurutan
Rumus suku ke−𝑛
3.
Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-suku barisan aritmatika Rumus
4.
deret aritmatika
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) atau
A. TES FORMATIF
Kerjakan tes formatif berikut ini dengan tepat!
1. Dalam ruang sidang terdapat 15 baris kursi,
21
3.
Retno, Ayu Dwi. 2022. E-LKPD Matematika Barisan dan Deret Aritmatika untuk Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah Soal Cerita Siswa Kelas X.
https://fliphtml5.com/tcnxd/jsva/basic (Diakses pada tanggal 24 Nopemberr 2022)
23