Anda di halaman 1dari 24

BAHAN AJAR

MATEMATIKA SMA

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA


KELAS : XI

Dewi Intani NOPEMBER


0 2022 SMAN I CIKANDE
PRAKATA
Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi
kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan.
Dengan demikian, agar terjadi pembelajaran bermakna maka guru harus berusaha mengetahui
dan menggali konsep-konsep yang sudah dimiliki peserta didik dan membantu
memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan
diajarkan.

Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada


konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Belajar akan lebih
bermakna jika peserta didik mengalami langsung dari pada hanya mendengarkan penjelasan
dari guru.

Guna mencapai pembelajaran bermakna, bahan ajar ini adalah salah satu sarana yang
sangat penting. Semoga dengan pemanfaatan bahan ajar barisan dan deret aritmatika ini
sebagaimana yang diharapkan yaitu akan tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.

Serang, Nopember 2022

Dewi Intani
1
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................i
PRAKATA...................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................3
PETA KONSEP.............................................................................6
KEGIATAN INTI............................................................................7
A. MATERI.........................................................................................7
B. URAIAN MATERI...............................................................................8
1. Barisan Aritmatika.......................................................................8
2. Deret Aritmatika.........................................................................11
3. Merumuskan Masalah Nyata yang Memiliki Model Matematika Berbentuk
Barisan atau Deret Aritmatika.......................................................14
4. Latihan Soal.............................................................................17
PENUTUP.................................................................................22
A. RANGKUMAN.................................................................................22
B. TES FORMATIF...............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................23

2
Pendahuluan

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
 KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
B.
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan masalah
kontekstual

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning


dengan metode tutor sebaya dan berbantuan geogebra, Peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan konsep barisan aritmatika dan menentukan nilai suku ke-n pada barisan
aritmatika serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan aritmatika dengan
tepat dalam diskusi serta menunjukan sikap disiplin, bertanggungjawab dan bekerja sama
selama proses pembelajaran.
2. Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning
dengan metode tutor sebaya dan berbantuan geogebra, peserta didik di harapkan dapat
menjelaskan konsep deret aritmatika, menemukan jumlah sampai suku ke-n deret aritmetika
menggunakan rumus Sn serta Mengaitkan konsep deret aritmetika dengan barisan aritmetika
dari pengetahuannya sebelumnya sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kontekstual
mengenai deret aritmetika dengan tepat serta menunjukan sikap bertanggung jawab dan
bekerja sama.
D. Indikator Pencapaian

3
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep barisan dan Aritmatika, menentukan nilai suku ke-n
dan Jumlah n suku suatu deret aritmatika,
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontektual yang berkaitan dengan barisan dan
deret Aritmatika

E. Konsep Utama

Barisan dan Deret Aritmatika


F. Deskripsi Singkat Materi

Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai karakteristik
atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan itu sendiri.
Jika beda antara suatu barisan dengan suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap 𝑏 maka
barisan ini adalah barisan aritmatika. Bilangan tetap 𝑏 itu dinamakan beda dari barisan.
Sedangkan deret aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku pada barisan
aritmatika.Bahan ajar ini akan memberikan pengetahuan tentang penerapan konsep barisan dan
deret aritmatika untuk menyelesaikan masalah kontekstual. Nilai unsur ke−𝑛 suatu barisan
aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, j umlah 𝑛 suku
n
pertama suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus Sn= ( 2 a +
2
(n-1)b)

Bahan ajar ini disusun untuk memberikan bekal kepada para peserta didik dalam hal
pemahaman dan pengaplikasian materi pembelajaran pada mata pelajaran Matematika “Barisan
dan Deret Aritmatika”.

4
G. Petunjuk Penggunaan

1.
Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini
2 BacadanpahamiPendahuluan(apersepsi)
2.
untukmembantuandamemfokuskan

permasalahan yang akan dipelajari

Cari referensi/buku-buku teks yang terkait dengan


topik/permasalahan yang anda hadapi
Janganlupabrowsinginternetuntuk mendapatkan pengetahuan yang
uptodate
Selalu diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan atau guru

5
KEGIATAN INTI

A. Materi

Bahan ajar ini terbagi menjadi 3 bagian kegiatan pembelajaran dan di dalamnya
terdapat uraian materi, contoh soal, latihan soal, rangkuman, dan tes formatif
1. Barisan Aritmatika
2. Deret Aritmatika
3. Merumuskan Masalah Nyata yang Memiliki Model Matematika Berbentuk
Barisan dan Deret AritmatikaU
6
Barisan dan Deret Aritmatika

Pernahkah kalian menemui benda-benda yang disusun secara teratur di sekitar kalian?
Menurut kalian apakah tumpukan batu bata disusun secara teratur? Apakah kursi-kursi di
ruang bioskop disusun secara teratur? Apakah penjual menyusun dagangannya dengan
teratur?

Gambar 2.1
Coba perhatikan susunan minuman “pocari sweat” pada gambar 2.1 di atas. Dapat diketahui
bahwa jumlah minuman “pocari sweat” pada rak paling atas adalah 7 botol, jumlah
minuman “pocari sweat” pada rak kedua adalah 5 botol, dan jumlah minuman “pocari
sweat” pada rak dibawahnya adalah 3 botol. Coba perhatikanlah lebih seksama jumlah
minuman “pocari sweat” pada masing-masing rak? Apakah kalian bisa memperkirakan
jumlah-jumlah minuman “pocari sweat” pada rak-rak berikutnya? Kalau bisa bagaimana
caranya? Untuk memahami permasalahan tersebut, pelajari uraian materi pada bahan ajar
ini!

7
Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan
sama atau tetap.

Contoh:
a) 3,8,13,18, … (selisih/beda = 8 − 3 = 13 − 8 = 18 − 13 = 5)
b) 10,7,4,1, … (selisih/beda = 7 − 10 = 4 − 7 = 1 − 4 = −3)
c) 1,3,5,7, … (selisih/beda = 3 − 1 = 5 − 3 = 7 − 3 = 2)
d) 25,15,5, −5, … (selisih/beda = 15 − 25 = 5 − 15 = −5 − 5 = −10)
Selisih dua suku yang berurutan disebut beda (b)

Rumus: 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
𝑏 = 𝑈3 − 𝑈2

𝑏 = 𝑈4 − 𝑈3

dst

Jika suku pertama = 𝑎 dan beda = 𝑏, maka secara umum barisan aritmatika tersebut
adalah
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈4 … 𝑈𝑛
𝑎 𝑎+𝑏 𝑎 + 2𝑏 𝑎 + 3𝑏 … 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Jadi rumus suku ke−𝑛 barisan aritmatika adalah

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Dengan : 𝑈𝑛 = Suku ke−𝑛


𝑎 = Suku pertama
𝑏 = beda atau selisih

8
Contoh 1
Diketahui suatu barisan aritmatika dengan 𝑈2 = 7 dan 𝑈6 = 19,
Tentukan :
a) Beda
b) Suku pertama
c) Suku ke−41
Penyelesaian
a. Beda
𝑈6 = 19 → 𝑎 + 5𝑏 = 19
𝑈 2 = 19 → 𝑎 + 𝑏 = 7 −
Eliminasi 𝑈6 dan 𝑈2

4𝑏 = 12
𝑏=3
b. Suku pertama 𝑈2 = 𝑎 + 𝑏 = 7
↔𝑎+3=7
↔𝑎 =7−3 Subsitusi nilai 𝑏 = 3 ke 𝑈2
↔𝑎 =4
b. Suku ke−41 𝑈41 = 𝑎 + 40𝑏
= 4 + 40(3)
= 4 + 120
= 124 Subsitusi nilai 𝑎 = 4 dan 𝑏 = 3 untuk mencari 𝑈41

9
Contoh 2
Diketahui sebuah barisan aritmatika sebagai berikut.
−12, −4, 4, 12, 20, … , 148
Tentukan banyak suku pada barisan tersebut!

Penyelesaian
Suku pertama 𝑎 = 𝑈1 = −12
Beda 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
= −4 − (−12)
=8
Suku terakhir 𝑈𝑛 = 148
Rumus suku ke−𝑛 barisan aritmatika
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
148 = −12 + (𝑛 − 1)8
148 = −12 + 8𝑛 − 8
148 = −20 + 8𝑛
8𝑛 = 168
𝑛 = 21
Jadi, banyak suku barisan tersebut adalah 21

10
DERET ARITMATIKA

Deret aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku pada barisan


aritmatika. Jika barisan aritmatikanya adalah 𝑈1, 𝑈2, 𝑈3, 𝑈4, … , 𝑈𝑛 maka deret
aritmatikanya 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + ⋯ + 𝑈𝑛 dan dilambangkan dengan 𝑆𝑛. Jumlah 𝑛
suku pertama deret aritmatika
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + ⋯ + 𝑈𝑛

= 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + (𝑎 + 3𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)


Penjumlahan deret aritmatika dibalik dari 𝑈1 menuju 𝑈𝑛 menjadi 𝑈𝑛 menuju 𝑈1
𝑆𝑛 = (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + ⋯ + (𝑎 + 𝑏) + 𝑎
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) +
2𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + ⋯ + (2𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏)

𝑛 faktor
2𝑆𝑛 = 𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + [𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏])
2
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛)
2
Rumus deret aritmatika
n n
Sn= ( 2 a+ ( n−1 ) b ) atau Sn= ( a+Un)
2 2

Dengan : 𝑆𝑛 = Jumlah 𝑛 suku


a = pertama deret aritmatika
𝑈𝑛 = Suku ke−𝑛
𝑛 = Banyak suku
𝑎 = Suku pertama
𝑏 = Beda atau selisih
Untuk menentukan suku ke−𝑛 selain menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 dapat juga
digunakan rumus yang lain, yaitu. Un = Sn – Sn-1

11
Contoh 1
Tentukan jumlah 20 suku pertama deret 3 + 7 + 11 + ⋯!

penyelesaian
3 + 7 + 11 + ⋯

𝑎
Mencari beda dengan mengurangi suku setelah dengan suku sebelumnya dan
dapat dituliskan sebagi berikut
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1

=7−3
=4
Selanjutnya subsitusi 𝑏 = 4 untuk mencari 𝑆20
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
220
𝑆20 = (2.2 + (20 − 1)4)
2
𝑆20 = 10(6 + 19.4)
𝑆20 = 10(6 + 76)
𝑆20 = 10(82)
𝑆20 = 820

12
Contoh 2

Suatu barisan aritmatika dengan suku ke−4 adalah – 12 dan suku ke−12 adalah – 28. Tentukan
jumlah 15 suku pertama!

Jadi, jumlah 20 suku pertama adalah 820


Penyelesaian
𝑈12 = −28 → 𝑎 + 11𝑏 = −28
𝑈4 = −12 → 𝑎 + 3𝑏 = −12 −
Eliminasi 𝑈12 dan 𝑈4 untk mencari 𝑏
8𝑏 = −16
𝑏 = −2
Suku keempat 𝑈4 = 𝑎 + 3𝑏 = −12
↔ 𝑎 + 3(−2) = −12
↔𝑎−6 = −12 Subsitusi nilai 𝑏 = −2 ke 𝑈4
↔𝑎 = −12 + 6
↔𝑎 = −6

13
Substitusi 𝑎 dan 𝑏 untuk mencari 𝑆15
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
15
𝑆15 = (2(−6) + (15 − 1)(−2))
2
15
(−12 + 14(−2))
= 2
15
(−12 − 28)
= 2
15
(−40)
= 2

= -300
3. Menyelesaikan masalah kontektual yang berkaitan dengan barisan
dan deret aritmatika

Konsep barisan dan deret aritmatika banyak diterapkan dalam


kehidupan sehari-hari. Pada gambar 2.2 merupakan beberapa contoh
penerapan konsep barisan dan deret aritmatika. Yaitu, aturan hari pada
kalender, memajang buah pada display swalayan, menabung, aturan
duduk, volume tumbler, kursi rapat, dan lainnya. Apakah kamu penasaran

bagaimana penerapannya? Atau dapatkah kamu menyebutkan contoh


14
Penyelesaian
1. Memahami masalah
Diketahui: tinggi tanaman minggu ke-1 = 3 cm tinggi tanaman minggu ke-
2 = 8 cm tinggi tanaman minggu ke-3 = 13 cm
Ditanya: tinggi tanaman minggu ke-30?
2. Membuat rencana penyelesaian
Mencari nilai 𝑏 dengan menggunakan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
3. Melaksanakan penyelesaian
3cm 8 cm 13 cm 18 cm 23 cm

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi


tanaman tanaman tanaman tanaman tanaman
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
Jika dimisalkan tinggi tanaman minggu pertama dengan (𝑈1) dan tinggi tanaman Minggu kedua
(𝑈2), begitu juga seterusnya, maka
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈4 … 𝑈𝑛
3 8 13 18 … 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Perhatikan tabel di atas, setiap dua suku berurutan pada barisan di atas
tentunya mempunyai selisih.
𝑈2 − 𝑈1 𝑈3 − 𝑈2 𝑈4 − 𝑈3 𝑈5 − 𝑈4 … 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
5 5 5 5 … 5

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈30 = 3 + (30 − 1)5
𝑈30 = 3 + (29)5
𝑈30 = 3 + 145

𝑈30 = 148

15
Gambar 2.3 menunjukkan hasil produksi sebuah usaha rumahan
pengrajin anyamanbambu telah berdiri selama 1 tahun. Pada bulan
pertama dapat memproduksi 500 besek. Berkat iklan yang dipajang,
usaha tersebut setiap bulan rata-rata produksinya bertambah 150
besek. Berapa banyak besek yang berhasil diproduksi selama enam
bulan terakhir?

Gambar 2.3 Besek anyaman bambu

Pembahasan
1. Memahami masalah
Diketahui : 𝑎 = 500 dan 𝑏 = 150
Ditanyakan : 𝑆12 − 𝑆6
2. Membuat rencana penyelesaian
Mencari nilai 𝑆6 𝑛
dan 𝑆12 dengan rumus = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
𝑆𝑛

3. Melaksanakan penyelesaian
Mencari nilai 𝑆12
12
𝑆12 = (2(500) + (12 − 1)150)
2
𝑆12 = 6(1.000 + 11 × 150)
𝑆12 = 6(1.000 + 1.650)
𝑆12 = 6(2.650)

16
𝑆12 = 15.900
Mencari nilai 𝑆6
6
𝑆6 = (2(500) + (6 − 1)150)
2
𝑆6 = 6(1.000 + 5 × 150)
𝑆6 = 6(1.000 + 750)
𝑆6 = 6(1.750)
𝑆6 = 2.250
Mencari nilai 𝑆12 − 𝑆6 = 15.900 − 2.250 = 13.650
4. Mengecek kembali
Setelah melakukan pengecekan kembali dapat disimpulkan jumlah produksi
selama 6 bulan terakhir mampu menghasilkan 13.650 buah besek

Kerjakan latihan soal berikut ini dengan tepat!


1. Tukul memperoleh hadiah kuis sebanyak Rp.2.000.000,00. Dia ingin memberikan
beberapa uang tersebut kepada 6 cucunya dengan cucu yang lebih muda
mendapatkan bagian yang lebih kecil dari cucu yang lebih tua sesuai barisan
aritmatika. Apabila cucu pertama mendapatkan Rp300.000,00 dan cucu ketiga
mendapatkan Rp150.000,00, tentukanlah sisa uang Tukul setelah dibagikan kepada
ke 6 cucunya!
2. Pada awal tahun 2022, populasi ayam di kota Banyuwangi adalah 2.000 ekor dan
kota Jember adalah 600 ekor. Setiap bulan terjadi peningkatan pertumbuhan 20
ekor di kota Banyuwangi dan 10 ekor di kota Jember. Pada saat populasi ayam di
kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam di kota Jember, tentukan berapa populasi
ayam di kota Banyuwangi!
3. Dedy menjumlahkan seluruh halaman sebuah buku dari halaman 1 sampai dengan
60 dan memperolah hasil 1800, tetapi ternyata ada satu halaman yang belum
dijumlahkan. Tentukanlah halaman berapakah yang belum dijumlahkan Dedy!
Penyelesaian
No Pembahasan Skor
1 Diketahui: 20
- Uang Tukul Rp2.000.000,00

17
No Pembahasan Skor
- Uang Tukul akan dibagikan kepada 6 cucunya sesuai aturan
barisan dan deret
- Uang yang diberikan ke cucu pertama 𝑈1 = 𝑅𝑝300.000,00
- Uang yang diberikan ke cucu ketiga 𝑈3 = 𝑅𝑝150.000,00
Ditanya:
Sisa uang Tukul setelah dibagikan ke enam cucunya
= 𝑅𝑝2.000.000,00 − 𝑆6
Jawab:
𝑈1 = 𝑎 = 300.000
𝑈 3 = 𝑎 + ( 𝑛 − 1) 𝑏
150.000 = 300.000 + (3 − 1)𝑏
150.000 = 300.000 + 2𝑏
150.000 − 300.000 = 2𝑏
2𝑏 = −150.000
150.000
𝑏=−
2
𝑏 = −75.000
Jumlah uang yang diberikan Tukul ke-6 cucunya adalah
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
6
𝑆6 = (2(300.000) + (6 − 1)(−75.000))
2
𝑆6 = 3(600.000 + 5(−75.000))
𝑆6 = 3(600.000 − 375.000)
𝑆6 = 3(225.000)
𝑆6 = 675.000
Sisa uang tukul = 2.000.000 − 675.000 = 1.325.000
Jadi, sisa uang Tukul setelah membagikan uang ke 6 cucunya adalah
Rp1.325.000,00
2 Diketahui: 20
Kota Banyuwangi
- Populasi ayam di kota Banyuwangi = 2.000 ekor, 𝑎 = 2.000
- Pertumbuhan setiap bulannya = 20 ekor→ 𝑏 = 20
Kota Jember

18
No Pembahasan Skor
- Populasi ayam di kota Jember = 600 ekor → 𝑎 = 600
- Pertumbuhan setiap bulannya = 10 ekor → 𝑏 = 10
Ditanya:
Berapakah banyak populasi ayam di kota Banyuwangi, pada saat
populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi sapi di kota
Jember?
Jawab:
Banyak populasi ayam di kota Banyuwangi 𝐴𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Banyak populasi ayam di kota Jember 𝐵𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 Karena
populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam dikota
Jember maka 𝐴𝑛 = 3𝐵𝑛
Banyak populasi ayam di kota Banyuwangi
𝐴𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝐴𝑛 = 2000 + (𝑛 − 1)20
𝐴𝑛 = 2000 + 20𝑛 − 20
𝐴𝑛 = 20𝑛 + 1980
Banyak populasi ayam di kota Jember
𝐵𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝐵𝑛 = 600 + (𝑛 − 1)10
𝐵𝑛 = 600 + 10𝑛 − 10
𝐵𝑛 = 10𝑛 + 590
Karena populasi ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam di
kota Jember maka:
𝐴𝑛 = 3𝐵𝑛
20𝑛 + 1980 = 3(10𝑛 + 590)
20𝑛 + 1980 = 30𝑛 + 1770
10𝑛 = 210
𝑛 = 21
21 bulan kemudian terhitung dari bulan januari 2022, populasi ayam
di kota Banyuwangi akan menjadi tiga kali populasi ayam di kota
Jember. Jumlah populasi ayam dikota Banyuwangi
𝐴21 = 2000 + (21 − 1)20

19
No Pembahasan Skor
𝐴21 = 2000 + (20)20
𝐴21 = 2000 + 400
𝐴21 = 2400
Jadi, banyaknya populasi ayam di kota Banyuwangu, ketika populasi
ayam di kota Banyuwangi tiga kali populasi ayam di
kota Jember adalah 2.400 ekor
3 Diketahui: 20
- Nomor halaman yang belum dijumlahkan 𝑈𝑥
- Jumlah seluruh halaman buku 𝑈1 + 𝑈2 + ⋯ + 𝑈60 = 1800 +
𝑈𝑥 = 𝑆60
- Suku pertama 𝑈1 = 1
- Suku ke-60, 𝑈60 = 60
Ditanya:
Halaman yang belum dijumlahkan 𝑈𝑥?
Jawab:
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
60
𝑆60 = (2(1) + (60 − 1)1)
2
1800 + 𝑈𝑥 = 30(2 + 59)
1800 + 𝑈𝑥 = 30(61)
1800 + 𝑈𝑥 = 1830
𝑈𝑥 = 1830 − 1800
𝑈𝑥 = 30
Jadi, belum dijumlahkan adalah nomor halaman 30

20
RANGKUMAN
KESIMPULAN

Barisan aritmatika adalah suatu urutan bilangan yang memiliki selisih atau
bedayang sama untuk setiap dua suku berurutan
Rumus suku ke−𝑛

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 atau 𝑈𝑛 = 𝑆𝑛 − 𝑆𝑛−1

3.
Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-suku barisan aritmatika Rumus
4.
deret aritmatika
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛)
𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) atau

A. TES FORMATIF
Kerjakan tes formatif berikut ini dengan tepat!
1. Dalam ruang sidang terdapat 15 baris kursi,

baris paling depan terdapat 23 kursi, baris


berikutnya 2 kursi lebih banyak dari baris di
depannya. Hitunglah jumlah kursi dalam
ruangan sidang tersebut!

2. Suatu perusahaan minuman kaleng pada bulan

Januari 2022 memproduksi 40.000 minuman


kaleng. Setiap bulan perusahaan tersebut
menaikkan produksinya secara tetap sebanyak
250 kaleng. Hitung banyak minuman kaleng
yang diproduksi perusahaan sampai akhir bulan
Juni 2023!

21
3.

Seorang karyawan sebuah perusahaan mendapat


gaji pertama sebesar Rp1.500.000,00. Apabila gaji
karyawan tersebut dinaikan sebesar Rp50,000,00
setiap bulannya, hitung keseluruhan gaji yang
diterima karyawan tersebut selama satu tahun
pertamanya!
Daftar Pustaka
Istiqomah.2020.Modul Pembelajaran SMA Matematika Umum
Kelas XI.
https://repositori.kemdikbud.go.id/21963/1/XI_Matematika-Umum_KD- 3.6_Final.pdf
(Diakses pada tanggal 24 Nopember 2022)

Retno, Ayu Dwi. 2022. E-LKPD Matematika Barisan dan Deret Aritmatika untuk Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah Soal Cerita Siswa Kelas X.
https://fliphtml5.com/tcnxd/jsva/basic (Diakses pada tanggal 24 Nopemberr 2022)

23

Anda mungkin juga menyukai