C. Widow Period
Window period HIV adalah waktu antara terpapar HIV hingga hasil tes yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang akurat.
Secara umum, masa inkubasi diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan
mikroorganisme dari mulai masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala klinis (sakit).
Secara lebih spesifik, masa inkubasi HIV berarti waktu yang dibutuhkan HIV yang
masuk ke tubuh (paparan) hingga menimbulkan gejala awal dan terdeteksi melalui
pemeriksaan. Masa inkubasi HIV adalah 2-4 minggu. Jadi diperlukan waktu 2-4 minggu
bagi HIV yang masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala awal. Paparan HIV dapat
melalui perlukaan dengan objek tercemar, jarum suntik tercemar, atau kontak seksual tak
aman. Gejala awal ini disebut sebagai infeksi akut primer.
Masa inkubasi ini sangat penting diketahui guna mendeteksi penyakit HIV
secepat mungkin dengan hasil akurat yang dapat diandalkan. Beberapa orang ingin
melakukan tes HIV secepat mungkin, namun untuk mendapatkan hasil tes yang akurat
maka ada waktu-waktunya.
Jika seseorang masih berada pada masa window period, maka hasil tes yang dilakukan
pasti negatif, sedangkan ia sebenarnya sudah tertular dan dapat menularkan ke orang lain.
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat
berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin
berkembang dan merusak kekebalan tubuh.
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak
merasakan gejala apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya
mengalami sejumlah gejala, seperti:
Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin
berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS.
Ketika penderita memasuki tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah,
sehingga membuat penderita lebih mudah terserang infeksi lain.