Faktor
A. Pengolahan
1. Pemanasan tehadap lemak
Perubahan kimia lemak atau minyak yang dipanaskan: Pemanasan mengakibatkan 3
macam perubahan kimia pada lemak ataupun minyak, yaitu:
a. Terbentuknya peroksida pada asam lemak tidak jenuh
b. Peroksida berdekomposisi menjadi persenyawaan karbonil, dan
c. Polimerisasi oksiasi sebagian, menghasilkan fraksi non-urea adduct.
B. Peyimpanan
1. Pengaruh cahaya
Cahaya merupakan akselerator terhadap timbulnya ketengikan. Kombinasi
oksigen dan cahaya dapat mempercepat proses oksidasi. Sebagai contoh, lemak yang
disimpan tanpa udara (O2) tetapi dikenai cahaya maka menjadi tengik. Hal ini disebabkan
terjadinya dekomposisi peroksida secara alamiah telah terjadi di dalam lemak, dan cahaya
bepengaruh sebagai akselerator proses oksidasi senyawa tidak jenuh dalam lemak
tersebut.
Dampak
1. Terjadi Oksidasi
Kerusakan lemak yang utama adalah timbul bau dan rasa tengik yang disebut proses
ketengikan. Oksidasi ini dapat juga berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan minyak atau lemak. Minyak yang mengandung asam lemak yang banyak ikatan
rangkapnya dapat teroksidasi secara spontan oleh udara pada suhu ruang. Oksidasi spontan ini
secara langsung akan menurunkan tingkat kejenuhan minyak, menyebabkan minyak menjadi
tengik, dan terasa tidak enak.
3. Perubahan Warna
Pigmen atau zat warna sebagai salah satu fraksi tidak tersabunkan pada minyak dan lemak
terdapat secara alami. Zat warna tersebut antara lain terdiri dari α- dan β- karoten, xantofil,
klorofil dan antosianin. Zat warna ini menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning
kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan (Ketaren, 1986).