Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK DI

RUANG CEMPAKA PANTI SOSISAL TRENSA WERDHA


1 BUDI MULIA CIPAYUNG
SENAM ERGOMONIS

Disusun oleh :

Anik Sugiyanti, S.Kep


Davitson Purba, S.Kep
Nur Intan Marliana, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES JAYAKARTA
2019
A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Senam Ergonomis dalam mengurangi penyakit asam urat pada lansia

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan terkait penyakit asam urat.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian senam ergonomik
b. Menjelaskan manfaat
c. Menirukan gerakan

C. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan suatu fase kehidupan yang akan dialami oleh setiap
manusia seperti halnya penuaan. Secara individu pengarauh proses penuaan
menimbulkan berbagai masalah fisik, biologis, mental maupun sosial
ekonominya. Tidak hanya itu bertambahnya usia pada lansia maka fungsi
fisiologis pada lansia akan mengalami penurunan. Proses tersebut muncul
akibat proses degeneratif (penuaan) oleh karena itu, penyakit tidak menular
banyak terjadi pada lansia. Penyakit tidak menular yang sering dialami oleh
lansia diantaranya, hipertensi, stroke, jantung, diabetes melitus dan
peradangan sendi atau rematik (Depkes RI, 2013).
Kemunduran sel-sel yang terjadi pada lansia dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit, seperti asam urat. Seiring bertambahnya usia maka kadar
asam urat akan terus meningkat terutama pada laki-laki. Hal tersebut terjadi
karena pada laki-laki tidak terdapat hormone esterogen. Jika pada perempuan,
rendahnya esterogen dan tingginya FSH dan LH dapat dapat menimbulkan
perubahan pada pembuluh darah. Pada wanita menopause akan mengalami
penurunan esterogen sehingga kadar asam urat didalam darah akan meningkat
didalam tubuh dan resiko terkena asam urat akan lebih tinggi. Oleh karena itu,
jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai resiko
tingginya kadar asam urat didalam darah (Setyoningsih, 2009).
Senam ergonomis merupakan senam yang memadukan antara gerakan otot
dan tekhnik pernafasan. Teknik pernafasan yang dilakukan dalam senam
ergonomis adalah dilakukan secara sadar dan menggunakan diafragma.
Teknik pernafasan tersebut mampu memberikan pijatan atau tekanan pada
jantung sehingga dapat membuka sumbatan dan memperlancar aliran darah ke
jantung maupun ke seluruh tubuh. Selain itu tekhnik pernafasan tersebut juga
akan memperlancar pengangkutan sisa dari pembakaran seperti halnya asam
urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal yang nantinya akan dikeluarkan
dalam bentuk feces dan urine (Wrastongko 2006, dalam Wahyuningsih, 2015.
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah,
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol,
gula darah, asam laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh
(Soetjiningsih, 2010).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. TAK dilakukan sesuai dengan masalah keperawatan klien, salah
satunya adalah TAK Senam Ergonomis. TAK Senam ergonomis merupakan
suatu upaya non-farmakologis dalam membantu klien dengan masalah
penyakit asam urat. Dengan dilakukannya TAK ini diharapkan klien dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan terkait penyakit asam urat.
Kelompok mengambil topik terapi aktivitas bermain sosialisasi karena
mayoritas pasien di ruang Cempaka Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1
Cipayung mengalami didapatkan hasil lansia sekitar 50% mengalami
keterbatasan gerak oleh karena itu kelompok mahasiswa memilih untuk
melakukan senam asam urat bersama.
D. KARAKTERISTIK KLIEN
1. Kriteria klien
 Klien di ruangan Cempaka yang mengalami masalah penyakit Asam
Urat.
2. Proses seleksi
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK dengan menjelaskan
tujuan TAK, manfaat TAK, dan kegiatan yang dilakukan selama TAK.
Nama Klien yang bersedia mengikuti TAK, diantaranya:
No. Nama Klien
1. Ny. Kartini
2. Ny. Sa’diyah
3. Ny. Sutini
4. Ny. Mariyati
5. Ny. Sri Rahayu

E. PENGORGANISASIAN
1. Perencanaan
a. Hari / Tanggal : Rabu, 18 Maret 2020
b. Waktu pelaksanaan : 16.00 – selesai
c. Tempat : Ruang Cemoaka, PSTW Bina Mulya 1
Cipayung
d. Alokasi Waktu :
Kegiatan Waktu
Pembukaan 5 menit
Inti 15 menit
Penutup 10menit

2. Terapis
Leader : Anik Sugiyanti
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
 Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan jalannya
terapi aktivitas kelompok
 Membuka acara terapi aktivitas kelompok
 Memimpin diskusi kelompok
 Mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan menciptakan
situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
 Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
 Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara
memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
 Memberikan informasi
 Menutup acara

Co Leader : Nur Intan Marliana


 Mendampingi leader jika terjadi blocking
 Mengoreksi dan mengingatkan leader jika ada kegiatan yang
menyimpang
 Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
 Menjadi motivator
 Mengatur musik

Fasilitator : Davidson
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkaran untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Membantu leader terhadap program antisipasi masalah

Observer : Antika Nisa Syifa


 Mengobservasi jalannya TAK atau proses kegiatan yang berkaitan
dengan waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan respon klien pada co-leader dan leader apabila berada
diluar kendalinya saat proses TAK berlangsung
 Mengingatkan co-leader atau leader terkait kesesuaian proses TAK
yang telah berjalan (misalnya waktu yang telah dihabiskan/time
keeper)
 Membuat laporan atau evaluasi jalannya aktivitas kelompok dengan
lembar penilaian yang telah disediakan
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok

F. SETTING TEMPAT
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
Denah :
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien

G. METODE DAN ALAT


1. Alat
 Speaker
 Handphone
 Name Tag
 Buku catatan dan pulpen
2. Metode
 Diskusi kelompok
 Demonstrasi
H. PROSES KEPERAWATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien denngan penyakit asam urat.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : Salam dari terapis.
b. Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 30 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu musik akan dihidupkan serta bola diedarkan
searah dengan arah jarum dan pada saat musik dimatikan maka
anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya dan
menyebutkan tahapan senam ergonomis. Sebagai contoh leader akan
mempraktikkannya terlebih dahulu
b. Hidupkan music dan edarkan bola searah dengan arah jarum jam.
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan nama dan cara senam ergonomis.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan temple/pakai.
e. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih terapi yang telah
diajarkan di kehidupan sehari-hari.
2) Memasukkan kegiatan pada jadwal kegiatan harian klien.

I. PROGRAM ANTISIPASI
Masalah yang mungkin muncul pada saat kegiatan berlangsung :
1. Klien tiba-tiba meninggalkan kegiatan.
2. Klien tiba-tiba tidak mau mengikuti dan melakukan kegiatan.
3. Klien lain di luar anggota kelompok ingin bergabung.
Antisipasi :
1. Menanyakan alasan apa yang menyebabkan sehingga klien meninggalkan
tempat pelaksanaan TAK, tidak mau melakukan kegiatan, dan mengapa
klien ingin bergabung.
2. Memotivasi klien yang tidak mau mengikuti kegiatan dan melakukan
rangkaian kegiatan selama TAK dan menyiapkan klien cadangan untuk
mengganti klien yang tidak mengikuti.
3. Menjelaskan kepada klien yang ingin bergabung bahwa kegiatan TAK
hanya diikuti oleh 5 orang klien yang telah bersedia ikut pada hari
sebelumnya,
LAMPIRAN

Senam Ergonomis
Senam yang dapat dilakukan pada lansia yang menderita asm urat antara lain
adalah senam ergonomis. Senam ergonomis itu sendiri merupakan suatu teknik
senam untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem
saraf dan aliran darah. Senam ergonomis juga memaksimalkan suplai oksigen ke
otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem
pembakaran (asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, kristal oxalate), sistem
konversi karbohidrat, sistem pembuatan elektrolit dalam darah, sistem kesegaran
tubuh dan sistem  kekebalan tubuh dari energi negatif/virus, sistem pembuangan
energi negatif dari dalam tubuh. Gerakan yang terkandung dalam senam
ergonomis merupakan gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis (Sagiran.
2012).
Awali setiap gerakan senam dengan menarik napas, gunakan teknik napas dada,
yaitu saat menarik napas perut dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan
ini ialah agar rongga dada dapat berkembang optimal dan paru-paru dapat lebih
banyak menghimpun udara. Melakukan senam ergonomik secara rutin, minimal
selama dua minggu, akan melatih tubuh untuk melakukan gerakan fisik. Berikut
ini penjelasan mengenai teknik senam ergonomic adalah:
 Kedua kaki menapak pada lantai

 Letakkan tumit ke lantai gerakkan jari-jari kaki menghadap ke atas lalu


bengkokkan jari jari kaki ke bawah, lakukan sebanyak 10 kali
 Tumit tetap diletakkan dia atas lantai, angkat serta turunkan ujung kaki
dan tumit secara bergantian, lakukan sebanyak 10 kali

 Angkat kedua ujung kaki, putar kaki kearah luar lalu gerakkan kearah
tengah, lakukan sebanyak 10 kali

 Letakkan jari-jari kaki di lantai, lalu angkat tumit ke atas dan buat gerakan
memutar pada pergelangan kaki, lakukan sebanyak 10 kali

 Angkat salah satu lutut kaki lalu luruskan. Gerakkan jari kedepan, lakukan
sebanyak 10 kali. Lakukan secara bergantian pada kaki yang lainnya
 Angkat salah satu lutut kaki lalu luruskan. Gerakkan jari kebelakang,
lakukan sebanyak 10 kali. Lakukan secara bergantian pada kaki yang
lainnya

 Angkat kedua kaki dan luruskan, gerakkan pergelangan kaki ke depan dan
ke belakang, lakukan sebanyak 10 kali
Daftar Pustaka

Depkes, RI. (2013). Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut.
Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Setyoningsih, R. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Hiperurisemia Pada Pasien Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.

Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang Lansia. Jakarta: EGC

Wahyuningsih, E. (2015). Pengaruh Senam Egonomis Terhadap Penurunan Kadar Asam


Urat pada Lansia dengan Hiperuresemia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang. Semarang: Skripsi Stikes
Ngudi Waluyo.

Anda mungkin juga menyukai