Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASAM URAT

Disusun Oleh :
Nur Intan Marliana, S. Kep
NIM : 201915009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAKARTA


PKP DKI JAKARTA PROGRAM PROFESI NERS
JAKARTA
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASAM URAT

Judul Penyuluhan : Asam Urat


Sasaran : Keluarga Binaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Juni 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang tamu keluarga binaan di Rt 002/013 Kelurahan
Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

A. Analisa Karakteristik Sasaran


Penyuluhan dilakukan pada keluarga Ny.S yang berumur 60 tahun. Ny.S hanya
tinggal berdua bersama anak perempuannya Sdr.S.A yang berumur 34 tahun di daerah
Kelurahan Cibubur Jakarta Timur. Ny.S memiliki penyakit asam urat sudah puluhan
tahun. Pengetahuan Ny.S mengenai penyakitnya masih sangat sedikit dan ingin
mengetahui cara mengobati penyakit yang dideritanya selama ini.

B. Analisa Karakteristik Tujuan


1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 40 menit diharapkan Ny.S dan keluarga
dapat memahami tentang penyakit Asam Urat.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, diharapkan masyarakat mampu:
a. Keluarga dapat mengetahui Definisi Asam Urat.
b. Keluarga dapat mengetahui Penyebab dari Asam Urat
c. Keluarga dapat mengetahui Tanda dan gejala Asam Urat
d. Keluarga dapat mengetahui Komplikasi dari Asam Urat
e. Keluarga dapat mengetahui cara pencegahan asam urat
f. Keluarga dapat mengetahui cara perawatan dari Asam Urat
g. Cara memodifikasi lingkungan rumah
h. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
i. Mendemonstrasikan Senam Ergonomis
C. Materi
Materi Asam urat terlampir
D. Strategi Penyuluhan
1. Metode Penyuluhan
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan Demonstrasi
2. Media dan alat
Power Point, Leaflet, Karpet
3. Strategi Pelaksanaan Kegiatan
WAKT KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA MEDIA
U PENYULUHAN
5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Melakukan evaluasi/validasi  Menjawab
 Menjelaskan/membuat kontrak  Menyetujui kontrak
topik, waktu dan tempat  Menyimak penjelasan
penyuluhan.  Menjawab pertanyaan yang
 Menjelaskan tujuan penyuluhan diajukan oleh penyuluh
 Menggali pengetahuan awal
resonden tentang Asam Urat
20 Pelaksanaan :
menit  Menjelaskan pengertian penyakit  Menyimak penjelasan Power
Asam Urat.  Menyimak penjelasan Point dan
 Menjelaskan penyebab dari Asam  Menyimak penjelasan leaflet
Urat.  Menyimak penjelasaan
 Menjelaskan tanda dan gejala  Menyimak penjelasan
Asam Urat.  Menyimak penjelasan
 Menjelaskan akibat Asam Urat.  Bertanya
 Menjelaskan cara perawatan Asam  Termotivasi
Urat.
 Menjelaskan cara modifikasi
lingkungan
 Menjelaskan Pelayanan
Kesehatan.
 Mendemonstrasikan Senam
Ergonimis (Asam Urat).
 Memberikan kesempatan peserta
penyuluhan untuk bertanya
tentang asam urat.
 Memberikan reinforcement
positif.
5 menit Penutup :
 Mengevaluasi materi yang telah  Memperhatikan penjelasan
disampaikan.  Menyimak dan menyetujui
 Menyimpulkan materi yang telah  Menjawab salam
disampaikan.
 Membuat kontrak yang akan
datang (topik, waktu dam tempat).
 Mengucapkan salam
E. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Juni 2020
b. Tempat : Ruang tamu keluarga binaan di Rt 003/013 Kelurahan
Cibubur Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur
c. Kegiatan : Orientasi ( 5 menit)
Pelaksanaan ( 30 menit)
Penutup (5 Menit)
2. Setting Tempat

Layar

Dokumentasi
Penyuluh

Kel.Ny.S Ny.S
Jaga Jarak ± 1
meter

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Mahasiswa penyuluhan dan peserta mengetahui posisi yang sudah direncanakan
a. Satuan Acara Penyuluhan telah dipersiapkan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Leaflet dan power point telah tersedia

2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
a. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
b. Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan brupa diskusi tanya jawab dan
demonstrasi
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hipertensi, keluarga Ny.S mampu
menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa pengertian Asam Urat?
b. Apa tanda dan gejala Asam Urat?
c. Bagaimana cara mengobati Asam Urat?
d. Bagaimana cara melakukan senam ergonomis?

G. Materi
Materi Asam Urat dan Senam Ergonomis terlampir
Lampiran Materi

Asam Urat (Gout Athritis)

A. Konsep Gout Arthritis (Asam Urat)


1. Definisi
Menurut Yuli (2014), Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada sendi. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis
kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout
tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki,
pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak
dan tendon. Gout biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa
menjadi semakin parah dan dapat mempengaruhi beberapa sendi.
Gout Arthritis banyak ditemukan pada laki-laki setelah usia 30 tahun, sedangkan pada
perempuan terjadi setelah Menopaus. Hal ini disebabkan kadar usam urat laki-laki
akan meningkat setelah pubertas, sedangkan pada perempuan terdapat hormon
estrogen yang berkurang setelah Menopaus (Asikin, 2016). Seorang laki-laki dikatakan
mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah jika kadar asam urat serum > 7
mg/dL, sedangkan pada perempuan jika kadar asam urat serum >6 mg/dL (Soeroso,
2011).

2. Etiologi
Menurut (Aspiani, 2014), penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya
deposit atau penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolik
dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal. Faktor
pencetus terjadinya pengendapan kristal asam urat adalah :
a. Diet tinggi purin, seperti jeroan, daging, kacang-kacangan, bayam, jamur,
kembang kol, sarden dan kerang dapat memicu terjadinya gout pada orang yang
mempunyai kelainan bawaan dalam metabolisme purin sehingga terjadi
peningkatan produksi asam urat.
b. Penurunan filtrasi glomerulus merupakan penyebab penurunan ekskresi asam urat
yang paling sering dan mungkin disebabkan oleh banyak hal.
c. Pemberian obat diuretik seperti tiazid dan furosemid, salisilat dosis rendah dan
etanol juga merupakan penyebab penurunan ekskresi asam urat yang sering
dijumpai.
d. Produksi yang berlebihan dapat disebabkan oleh adanya defek primer pada jalur
penghematan purin (mis, defisiensi hipoxantin fosforibasil transferase), yang
menyebabkan peningkatan pergantian sel (mis, sindrom lisis tumor) menyebabkan
hiperuresemia sekunder.
e. Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena alkohol meningkatkan
produksi urat. Kadar laktat darah meningkat akibat produk sampingan dari
metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh
ginjal sehingga terjadi peningkatan kadarnya dalam serum.
f. Sejumlah obat-obatan dapat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga
dapat menyebabkan seranagn gout. Yang termasuk diantaranya adalah aspirin
dosis rendah (kurang dari 1 sampai 2g/hari), levodopa, diazoksid, asam nikotinat,
asetazolamid, dan etambutol.

3. Manifestasi Klinik
Arthritis gout muncul sebagai serangan radang sendi yang timbul berulang-ulang.
Gejala khas dari serangan arthritis gout menurut Ode (2012) adalah:
a. Nyeri sendi.
b. Menyerang satu sendi saja.
c. Kemerahan dan bengkak pada sendi, panas.
d. Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pina telinga.
e. Kesemutan dan linu.
f. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
g. Gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak.

4. Komplikasi
Menurut Noviyanti (2015), komplikasi penyakit asam urat meliputi :
a. Komplikasi pada ginjal
Secara garis besar, gangguan-gangguan pada ginjal yang dosebabkan oleh asam
urat mencakup dua hal yaitu terjadinya batu ginjal dan resiko kerusakan ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung substansi yang membentuk kristal,
seperti kalsium oksalat dan asam urat. Pada saat yang sama urine kekurangangan
substansi yang mencegah kristal menyatu sehingga menjadikan batu ginjal
terbentuk.

b. Komplikasi pada jantung


Kelebihan asam urat dalam tubuh membuat seseorang berpotensi terkena serangan
jantung dan stroke. Hubungan antara asam urat dengan penyakit jantung adalah
adanya kristal asam urat yang dapat merusak endotel atau pembuluh darah
koroner.
c. Komplikasi pada hipertensi
Hipertensi terjadi karena asam urat menyebabkan renal vasokontriksi melalui
penurunan enzim nitrit oksidase di endotel kapiler sehingga terjadi aktivitas
sistem.
d. Komplikasi pada diabetes mellitus
Meningkatnya kadar asam urat darah juga beresiko terkena penyakit diabetes
mellitus. Pada penderita diabetes ditemukan 19% lebih tinggi kadar asam urat
yang tidak terkontrol.

5. Cara Pencegahan Asam Urat


Menurut Fajar (2012) Selain dengan cara mengobati, salah satu cara mengatasi
penyakit asam
urat adalah dengan mengatur makanan yang boleh dimakan (diet),
dengan sayarat diet sebagai berikut ini:
a. Mengurangi konsumsi karbohidrat (zat gula)
b. Menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung purin
tinggi, seperti:
1) Jerohan: hati, limpa, babat, usus, paru otak, jantung
2) Sari laut: udang, kerang, kepiting
3) Makanan kaleng: ikan sarden
4) Ekstrak daging: kaldu
5) Unggas: bebek, angsa, burung dara, ayam
6) Buah-buahan: durian, alpokat, nanas, melinjo, dan emping melinjo
c. Menghindari alkohol: bir, wiski, anggur, tape, brem
d. Membatasi konsumsi lemak jenuh dan tidak jenuh (santan, daging
berlemak, mentega, dan msakanan yang menggunakan minyak)
e. Olah raga rutin minimal 3 kali dalam 1 minggu
f. Minum air putih minimal 8 gelas sehari atau 2 liter air mineral

6. Cara Perawatan Asam Urat


Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa. Bila anda
mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat berikut:
a. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi es)
beberapa jam sekalai selama 15 sampai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk
mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukan kaki yang bengkak ke
dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yang menempel pada sendi yang
nyeri.
b. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan nyeri
c. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk membantu
mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
7. Modifikasi Lingkungan
Modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan oleh keluarga dengan penyakit asam uran
diantaranya :
a. Menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman
b. Jaga kondisi lantai ruangan agar tidak licin
c. Berikan penerangan lampu yang baik
d. Hindari makanan yang meningkatkan asam urat
e. Tingkatkan olahraga
f. Rutin memeriksakan asam urat
B. Metode Senam Ergonomis
1. Pengertian
Senam ergonomis merupakan terapi yang dapat dilakukan pada lansia yang
menderita asm urat antara lain adalah senam ergonomis. Senam ergonomis itu
sendiri merupakan suatu teknik senam untuk mengembalikan atau membetulkan
posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah. Senam ergonomis juga
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran (asam urat, kolesterol, gula
darah, asam laktat, kristal oxalate), sistem konversi karbohidrat, sistem pembuatan
elektrolit dalam darah, sistem kesegaran tubuh dan sistem  kekebalan tubuh dari
energi negatif/virus, sistem pembuangan energi negatif dari dalam tubuh. Gerakan
yang terkandung dalam senam ergonomis merupakan gerakan yang sangat efektif,
efisien, dan logis (Sagiran. 2012). Awali setiap gerakan senam dengan menarik
napas, gunakan teknik napas dada, yaitu saat menarik napas perut dikecilkan dan
dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini ialah agar rongga dada dapat berkembang
optimal dan paru-paru dapat lebih banyak menghimpun udara. Melakukan senam
ergonomik secara rutin, minimal selama dua minggu, akan melatih tubuh untuk
melakukan gerakan fisik. Berikut ini penjelasan mengenai teknik senam
ergonomic adalah:

a. Gerakan lapang dada


Berdiri tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin.
Rasakan keluar dan masuk napas dengan rileks. Saat dua lengan di atas
kepala, jari kaki jinjit. Hitung selama 8x.

b. Tunduk syukur

Gerakan tunduk syukur diilhami dari gerakan rukuk. Dari posisi berdiri
tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas sambil
membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan
berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa
tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat
melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan perlahan. Hitung
selama 8x.

c. Duduk Perkasa
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan
badan ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah
sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai
menungging. Hitung selama 8x.

d. Duduk Pembakaran

Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah. Punggung


menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan
dirasakan (napas dada), perut mengecil. Apabila tidak mampu menekuk
kaki, maka kaki bisa diposisikan pada keadaa n lurus. Hitung selama 8x.

e. Berbaring Pasrah
Posisi kaki Duduk Pembakaran dilanjutkan Berbaring Pasrah. Punggung
menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan
dirasakan (napas dada), perut mengecil. Hitung selama 8x.

C. Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan


Menurut Mubarak, Wahid iqbal dkk. (2012) Jenis dan manfaat fasilitas pelayanan
kesehatan antara lain:
1. Jenis – jenis fasilitas pelayanan kesehatan yaitu :Rumah sakit, Puskesmas,
Klinik dan Dokter
2. Manfaat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan,mendapatkan pengobatan, mengetahui informasi mengenai penyakit
dan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, dkk. (2016). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Muskuloskeletal. Jakarta:


PenerbitErlangga.
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. 1 st ed. Jakarta: CV. Trans Info
Media
Iqbal Mubarak, Wahit. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Noviyanti. (2015). Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Yogyakarta: Notebook (Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia)
Ode, Sarif. (2012). Asuhan Kperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Sagiran. 2012. Mukjizat Gerakan Sholat. Edisi ke-2. Jakarta : Qultum Media.
Soeroso, Joewono dan Hafid Algristian. (2011). Asam Urat. Jakarta: Penebar Plus
Wahyuningsih, E. (2015). Pengaruh Senam Egonomis Terhadap Penurunan Kadar Asam
Urat pada Lansia dengan Hiperuresemia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wening
Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang. Semarang: Skripsi Stikes Ngudi Waluyo.
Yuli, Reny. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: CV. Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai