Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

STUDY KELAYAKAN APOTEK “MADE FARNA”

Oleh

I MADE PUTRA GANGGA


(171200203)
A2C

Dosen Pengampu: Ni Putu Wintariani, S.Farm.,M.Farm.,Apt.

PRODI FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN
MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2018
STUDI KELAYAKAN APOTEK MADE FARMA
BAGIAN 1
PENDAHULUAN

Apotek merupakan sarana kesehatan yang keberadaannya diharapkan bisa


memberikan pelayanan dalam bidang konseling dan informasi obat untuk
membantu masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan. Apotek
menjadi salah satu sarana bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang
obat sehingga apoteker dituntut untuk bekerja secara profesional dalam melayani
masyarakat.
Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan untuk mempermudah
pemerataan penyaluran obat, perbekalan kesehatan serta informasi tentang obat
maka dilakukan rencana pembangunan Apotek MADE dengan menerapkan
konsep pelayanan kefarmasian yang memberikan pelayanan menyeluruh kepada
masyarakat. Peran aktif apoteker sangat berpengaruh dalam penerapan
Pharmaceutical Care ini.
Apotek Made merupakan apotek yang baru didirikan, apotek ini
mempunyai visi menjadi apotek yang dapat memberikan jasa pelayanan yang
optimal sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat
dan mempunyai misi memberikan jasa pelayanan yang prima atas penjualan
produk farmasi dan jasa serta memberikan solusi kepada pasien.
BAGIAN 2
RENCANA ORGANISASI

2. 1 Visi dan Misi


Visi
Menjadi apotek yang dapat memberikan jasa pelayanan yang optimal
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat
Misi
Memberikan Jasa Pelayanan Yang Prima Atas Penjualan Produk Farmasi
Dan Jasa Serta Memberikan Solusi Kepada Pasien

2. 2 Gambaran Singkat Bisnis


Apotek made yang akan didirikan di jalan pahlawan no 13 Kecamatan
seltim. Pelayanan kefarmasian yang akan diberikan oleh apotek made ini
antara lain pelayanan konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring dalam
hal penggunaan obat, penyediaan obat-obatan, dan delivery service.
Apotek made melayani permintaan obat resep dan obat bebas bagi semua
kelompok masyarakat.

2. 3 Bentuk Bisnis
Apotek made merupakan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh
Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang bekerjasama dengan apoteker pengelola
apotek. Modal yang diperlukan berasal dari pemilik apotek.

2. 4 Produk
Produk yang akan diberikan oleh Apotek made adalah produk farmasi
dan jasa pelayanan kefarmasian. Kedua produk tersebut dikemas dalam
sistem pelayanan yang terpadu dan profesional :
a. Produk farmasi
b. Produk yang disediakan berupa obat yang termasuk ke dalam obat wajib
apotek, obat etikal (obat dengan resep dokter), obat bebas terbatas dan obat
bebas.

c. Jasa pelayanan kefarmasian

Apotek made memberikan jasa pelayanan kefarmasian berupa


konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring dalam hal penggunaan obat,
penyediaan obat-obatan, dan delivery service . Sistem pelayanan di Apotek
made merupakan sistem pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
konsumen dengan cara memberikan lingkungan (baik tempat, fasilitas
maupun personel) apotek yang kondusif bagi kenyamanan konsumen,
pelayanan yang cepat, serta berusaha menjaga hubungan baik yang berkelanjutan
dengan konsumen.

2. 5 Analisis SWOT
Kekuatan (Strength)
1. Lokasi apotek yang yang strategis, ramai dilalui arus kendaraan, mudah
dijangkau dari segala arah dan didukung dengam dokter praktek
2. Adanya konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring bagi konsumen.
3. Tenaga profesional yang kompeten.
4. Sistem manajemen dan komputerisasi yang baik.

5. Tersedianya obat berkualitas dengan harga terjangkau


Kelemahan (Weakness)
1. Modal yang terbatas.
2. PSA dan Apoteker yang kurang berpengalaman.
Peluang (Opportunity)
1. Lokasi berdekatan dengan perumahan penduduk
2. Berada di daerah dengan potensi peningkatan jumlah penduduk yang besar
3. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan informasi dan konseling oleh
apoteker semakin meningkat

Ancaman (Threat)
1. Kemungkinan munculnya kompetitor.
2. Masyarakat masih mengadalkan pengobatan tradisional
3. Wawasan masyarakat tentang obat masih rendah.

BAGIAN 3
MANAJEMEN APOTEK
3. 1 Manajemen
Apotek made adalah suatu usaha yang dimiliki oleh seorang pemilik
sarana apotek. Apotek ini menaruh perhatian besar terhadap pelayanan
kefarmasian yang menyeluruh meliputi informasi, konsultasi, edukasi, dan
monitoring terhadap pasien. Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin
penggunaan obat yang rasional dan aman sehingga diharapkan Apotek made
ini dapat menjadi apotek kepercayaan bagi semua kalangan masyarakat.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaannya diperlukan.
Keterlibatan langsung apoteker dalam pelayanan kefarmasian dari mulai
pengadaan obat, pemberian informasi, konsultasi, edukasi maupun
monitoring penggunaan obat Informasi obat yang tepat dan jelas kepada pasien.
Apotek made dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah
karyawan dengan spesifikasi
sebagai berikut:
1. Apoteker penanggung jawab apotek (APA): sejumlah satu orang yang
memiliki kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup
manajemen personel, administrasi, keuangan, produk dan penguasaan
informasi obat
2. Asisten apoteker: sejumlah satu orang yang merupakan lulusan SMF dan
memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan dan peracikan obat

3.2 Deskripsi Kerja


1. PSA/Pemilik Saham
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan
operasional dan program-program apotek terutama dalam hal penyediaan
modal.
2. Apoteker penanggung jawab apotek APA berkoordinasi dengan pemilik
saham dan mermiliki wewenang penuh dalam pengelolaan apotek,
memiliki tugas melaksanankan tanggungjawab profesional kefarmasian
di apotek, yang mencakup pengelolaan perbekalan kesehatan dan
mengontrol persediaan barang. Administrasi keuangan- meneriama resep
dari pasien dan memberikannya secara langsung disertai dengan
pemberian informasi obat memberikan layanan kefarmasian berupa
informasi obat, konsultasi, edukasi dan monitoring penggunaan obat
kepada pasien. Mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan
apotek.

3. Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas membantu APA dalam peracikan resep dan
penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga terhadap
terpeliharanya sarana dan prasarana apotek
BAGIAN 4
RENCANA PEMASARAN

4. 1 Tinjauan dan Tujuan


Tinjauan
Apotek made merupakan apotek yang didirikan berada dilingkungan yang padat
penduduk dan ditunjang dengan praktek dokkter, dengan harapan dapat
memberikan kontribusi yang saling menguntungkan. Rencana pemasaran
memegang peranan yang sangat penting dalam permulaan, keberlangsungan dan
masa depan suatu bisnis.
Tujuan
Tujuan dikembangkannya rencana pemasaran adalah :
1. Mengetahui potensi dan peluang pasar yang dapat dicapai oleh Apotek
made , melalui metode analisis lokasi.
2. Mensegmentasi pasar berdasarkan variabel demografi.
3. Mengoptimalkan pasar dengan cara menetapkan target market dan
mengetahui pelanggan yang potensial.
4. Membangun image yang kuat di masyarakat bahwa Apotek made
merupakan apotek dengan pelayanan pharmaceutical care yang baik.
Sehingga mampu memberikan perhatian dan pelayanan yang lebih
baik kepada kesehatan masyarakat.
5. Mengetahui strategi promosi yang paling efektif bagi Apotek madet.

4. 2 Analisis Pasar
1. Potensi pasar

Apotek made terletak Jl. jalan pahlawan no 13 Kecamatan seltim Lokasi ini
dianggap strategis untuk dijadikan apotek dengan pertimbangan-pertimbangan
berikut :

1. Berjauhan dengan lokasi apotek lain.


2. Berada ditengah lingkungan yang padat penduduk

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi


apotek cukup strategis, dan secara keseluruhan dapat ditentukan target market
yang potensial bagi apotek tersebut adalah :
a. Penduduk pemukiman sekitar lokasi
b. Pasien dengan kebutuhan obat bebas, bebas terbatas, kosmetik dan
produk kesehatan lainnya.
c. Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum seperti dokter-dokter
yang berpraktek di sekitar lokasi dan puskesmas.
d. Masyarakat non penduduk yang melintas disekitar lokasi.
2. Target Pemasaran

Pada tahun pertama, target utama penjualan produk farmasi dan produk
jasa dari apotek adalah pasien dari dokter yang membuka praktek di apotek dan
didekat Apotek Patriot, dan pemukiman penduduk yang berdekatan dengan lokasi
apotek.
DENAH BANGUNAN APOTEK MADE

1. Rak Obat OTC


2. Rak Obat OTC
3. Rak Obat OTC
4. Rak Obat Golongan K
5. Lemari Narkotik dan Psikotropik
6. Tempat Pencuci alat
7. Lemari Es
8. Meja Racik
9. Ruang Tunggu
10. Gudang
BAGIAN 5
. Standar Operating Procedure (SOP)
a. SOP Pelayanan OTC
 Pasien datang,
 Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien
obat apa yang dibutuhkan,
 Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien,
kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
 Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
 Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien
sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
 Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan
obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin
timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan
pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan.
b. SOP Pelayanan Resep
 Menerima resep pasien,
 Lakukan skrining resep meliputi administrasi, farmasetika dan
klinik,
 Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
 Pasien diberi nomor antrian,
 Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan
print out
 Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan
print out,
 Siapkan obat sesuai dengan resep,
 Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
 Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
 Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk
salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
 Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu
penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang
mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
 Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien.
 Buat catatan khusus tentang pasien
c. SOP Meracik Obat
 Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk
meracik
 Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian,
jumlah dan cara mencampur.
 Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan
instruksinya untuk diracik.
 Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
 Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada
struknya
 Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih
dahulu.
 Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-
hati.
 Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
 Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,
kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan
diserahkan.
 Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
 Cucilah tangan sampai bersih.
d. SOP Konseling OTC
 Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat
tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan
tersebut,
 Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat
tersebut
 Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan,
 Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien
maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,
 Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat
tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib
membenarkan dan melengkapinya.
e. SOP Konseling resep
 Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data
pasien,
 Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara
menanyakan pada pasien tentang keluhan yang dialaminya,
 Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan
tujuan penggunaan obat tersebut,
 Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan
obat (dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),
 Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah
disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan
mengerti tentang aturan penggunaan obat,
 Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin
terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh
pasien terhadap efek samping yang terjadi,
 Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup
berat dan mengganggu,
 Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang
keberhasilan riset,
 Catat nama pasien dan no telp pasein,
 Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.
f. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
 Saat barang datang dari PBF,
 Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan
tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal
ED),
 Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
 Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker
dilengkapi dengan no. SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
 Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek,
 Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di
komputer,
 Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang
tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
 Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan
efek farmakologinya atau berasarkan abjad

Anda mungkin juga menyukai