Kelas / semester: 3A / VI
Disusun oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
2019/2020
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara/lemah
kebenarannya dan thesis artinya pernyataan/teori. Dengan demikian, hipotesis adalah
pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran
sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis. Hipotesis
adalah pernyataan spesifik yang bersifat memprediksi hubungan antar variabel.
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah rumusan masalah. Hipotesis
disusun harus berdasarkan bukti, teori, dan fakta serta dapat diuji dan harus memuat
variabel yang akan diteliti. Secara statistik, hipotesis menyatakan parameter populasi
dari suatu variabel yang terdapat dalam populasi dan dihitung berdasarkan statistik
sampel. Karena hipotesis hanya merupakan pernyataan sementara atau dugaan logis
maka hipotesis mungkin benar mungkin juga tidak benar.
Didalam pengujian hipotesis dijumpai dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak ada
perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok, atau hipotesis yang menyatakan
tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Contoh : tidak ada
perbedaan berat badan bayi antara mereka dilahirkan dari ibu yang merokok dengan
mereka dilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan
ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok atau variabel satu dengan
yang lainnya. Contoh : ada perbedaan berat badan bayi yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dandilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Tidak semua penelitian
membutuhkan hipotesis. Penelitian yang bersifat deskriptif tidak memerlukan
hipotesa, sebaliknya penelitian yang membutuhkan verifikasi suatu masalah teori
membutuhkan hipotesa.
B. Kegunaan Hipotesis
Berikut adalah beberapa kegunaan dari hipotesa :
1) Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan dan kerja penelitian
2) Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kaitan antarfakta, yang
kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti
3) Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai-berai kedalam
suatu kesatuan penting dan menyeluruh
4) Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar
fakta
Sedangkan menurut Ary Donald dalam buku Metodologi Penelitian karangan
W.Gulo, fungsi dari hipotesis adalah :
Agar fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka ada faktor-faktor
yang perlu diperhatikan pada penyusunan hipotesis yaitu hipotesis disusun dalam
kalimat deklaratif, bersifat positif dan tidak normatif, variabel dalam hipotesis harus
variabel yang operasional dalam arti dapat diamati dan diukur, dan hipotesis
menunjukkan hubungan tertentu diantara variabel-variabel.
C. Ciri-ciri Hipotesis
Seperti yang telah diuraikan, hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau
jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, hipotesis mempunyai
landasan teoritis, bukan hanya sekedar dugaan yang tidak mempunyai landasan
ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan. Hipotesis mempunyai
beberapa ciri-ciri yaitu :
1) Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Statement), bukan dalam
bentuk kalimat tanya.
2) Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti
bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang
sedang atau akan diteliti.
3) Hipotesis harus dapat diuji, hal ini berarti bahwa suatu hipotesis harus
mengandung atau terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur dan dapat
dibandingkan. Hipotesis yang tidak jelas pengukurannya akan sulit mencapai
hasil yang objektif.
4) Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis tidak akan
menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
D. Jenis-jenis Hipotesis
Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi :
1) Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif (Ha)
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan
tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Sering disebut
hipotesis alternatif karena mempunyai rumusan dengan implikasi alternatif
didalamnya. Biasanya menggunakan rumusan pernyataan “Jika........,
maka..........” artinya jika suatu faktor atau variabel terdapat atau terjadi pada
suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkan. Hipotesis
alternatif biasanya dirumuskan dengan simbol Ha : x > y. Contoh :
- Jika sanitasi lingkungan suatu daerah buruk, maka penyakit menular di
daerah tersebut tinggi
- Jika persalinan dilakukan oleh dukun yang belum terlatih, maka angka
kematian bayi di daerah tersebut tinggi
- Ada hubungan antara pendapatan perkapita dengan status kesehatan
1) Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan dugaan terhadap nilai suatu variabel dalam
satu sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Dalam
hipotesis ini jawaban sementara yang disusun dalam bentuk kalimat biasa, harus
didukung oleh argumentasi yang kuat berdasarkan teori, konsep, hukum, dan
lain-lain yang relevan, dan tidak berdasarkan trial and error.
Contoh kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa prodi
UN PGRI Kediri menggunakan sepatu “Adidas” saat pergi ke kampus.
Rumusan masalah : Apakah mahasiswa suka menggunakan sepatu “Adidas”
saat pergi ke kampus?
Ho : Mahasiswa tidak suka menggunakan sepatu “Adidas” saat pergi ke
kampus.
Ha : Mahasiswa suka menggunakan sepatu “Adidas” saat pergi ke
kampus.
2) Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dari dua
sampel atau lebih. Hipotesis komparatif merupakan salah satu dari jenis-jenis
hipotesis. Contoh kasus : Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan kecepatan lari 100 m mahasiswa UNP kediri sebelum dan sesudah
latihan.
Ho : Tidak terdapat perbedaan kecepatan lari 100m sebelum dan sesudah
diberi latihan.
Ha : Terdapat perbedaan kecepatan lari 100m sebelum dan sesudah diberi
latihan.
3) Hipotesis Asosiasi
Hipotesis Asosiatif adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau
lebih. Contoh kasus :
Seorang peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan antara motivasi dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada mahasiswa UNP Kediri.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara motivasi dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
Ha : Terdapat hubungan antara motivasi dengan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK)
- Kriteria Pengujian
a) Uji dua arah
b) Uji arah kanan
- Perumusan hipotesis
d) H0 : µ = µ0
H1 : µ ≠ µ0 uji dua arah
e) H0 : µ ≤ µ0
H1 : µ > µ0 uji arah kanan
f) H0 : µ ≥ µ0
H1 : µ < µ0 uji arah kiri
- Penentuan nilai taraf nyata (α)
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu
db = n-1, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
- Uji statistik
a. Simpangan baku populasi diketahui :
b. Simpangan baku populasi tidak diketahui :
- Kriteria Pengujian
d) Uji statistik