Anda di halaman 1dari 11

Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD....

(Sapto Yuliani, dkk) 23

EFEK LIKOPEN TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR


SD (Sprague Dawley) YANG DIINDUKSI
PARASETAMOL DENGAN MELIHAT AKTIVITAS
SGPT DALAM DARAH

EFFECTS OF LYCOPENE ON SD (Sprague Dawley) RAT


PARASETAMOL-INDUCED BY DETERMINATION OF
AMINOTRANSFERASE (SGPT) ACTIVITY IN BLOOD

Risha Maysara, Sapto Yuliani


Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Warung Boto, Yogyakarta
e-mail : syuliani@yahoo.com

Abstrak

Hepar adalah salah satu organ terpenting yang menjadi tempat utama
metabolisme obat di dalam tubuh. Adanya kerusakan pada hepar dapat ditandai
dengan kenaikan aktivitas enzim Glutamat Piruvat Transaminase Serum (SGPT) dalam
darah. Likopen adalah antioksidan yang mempunyai kemampuan mengeliminasi
radikal bebas serta mendetoksifikasi senyawa elektrofilik sehingga kerusakan dapat
dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah likopen dapat mencegah
kerusakan hepar oleh parasetamol dengan mengukur aktivitas SGPT pada tikus putih
galur Sprague Dawley. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus jantan galur Sprague
Dawley. Hewan uji dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol
sehat (baseline) hanya diberi aquabidest, kelompok II sebagai kontrol sakit diberi
parasetamol, kelompok III dan IV sebagai kelompok perlakuan yang masing-masing
diberi likopen dengan dosis 15 µg/kgBB dan 30 µg/kgBB selama 21 hari. Pada hari
ke-19 kelompok II, serta semua kelompok perlakuan diinduksi parasetamol.
Pengambilan sampel darah dilakukan di sinus orbitalis pada hari ke-18 (sebelum
diinduksi parasetamol) dan pada hari ke-21 atau dua hari setelah diinduksi
parasetamol untuk mengetahui perbedaan aktivitas SGPT. Data yang didapat
dianalisis menggunakan metode statistik non parametrik dengan uji Kruskal-Wallis
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa likopen dosis 15 µg/kgBB yang diberikan pada tikus
yang diinduksi parasetamol memiliki aktivitas SGPT sebesar 130,10 ± 11,83 U/I dan
likopen dosis 30 µg/kgBB memiliki aktivitas SGPT sebesar 106,46 ± 2,36 U/I. Hasil
tersebut tidak berbeda bermakna dengan kelompok yang diberi parasetamol saja yang
24 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2, 2011 : 23 - 33

memiliki aktivitas SGPT sebesar 92,53 ± 2,57 U/I. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa likopen dosis 15µg/kgBB dan 30 µg/kgBB tidak dapat menurunkan
nilai aktivitas SGPT pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi
parasetamol.

Kata kunci : Likopen, Parasetamol, aktivitas SGPT

Abstract

Liver is one of the most important organ for drug metabolism in the body. The
damage to the liver can be marked by increased activity of the enzyme alanine
aminotransferase (ALT) in the blood. Lycopene is an antioxidant that has the ability to
eliminate free radicals and detoxifies electrophilic compounds that damage can be
prevented. The purpose of this research is to know whether lycopene can inhibit the
increase alanine aminotransferase activity of SD (Sprague Dawley) rats induced by
parasetamol. This experiment using 20 male rats Sprague Dawley. They were divided
into 4 groups. Group I is a healthy control (baseline) was only given aquadest, group II
were given paracetamol as pain control, group III and IV are treatment group were
each given lycopene with a dosage 15 µg/kg BW and 30 µg/kg BW for 21 days. On 19th
day group II, as well as all treatment groups induced paracetamol. The blood sampling
was performed on orbital sinus on 19th day (before induced by paracetamol) and on 21th
day or two days after induced paracetamol to know the difference alanine
aminotransferase activity. The data were analyzed using non-parametric statistical
methods with Kruskal-Wallis test followed by Mann-Whitney test with 95% confidence
level. The result has showed that the lycopene doses 15 µg/kgBW had alanine
aminotransferase activity of 130.10 ± 11.83 U/I and lycopene doses 30 µg/kgBW had
alanine aminotransferase activity of 106.46 ± 2.36 U/I. If compared with paracetamol
control had alanine aminotransferase activity of 92.53 ± 2.57 U/I, should take a
summary that the lycopene doses 15 ìg/kg BW and 30 ìg/kg BW couldn’t decrease
alanine aminotransferase activity on SD (Sprague Dawley) male rats.

Keywords : lycopene, paracetamol, alanine aminotransferase activity


Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD.... (Sapto Yuliani, dkk) 25

PENDAHULUAN cytochrome p450-dependent enzymes


dan meningkatkan enzim detoksifikasi,
Secara fisiologis organ hepar me-
fase II seperti hepatic quinone reductase
megang peranan yang sangat penting
(Nguyen and Schwart, 1999). Enzim-
yaitu, melindungi tubuh terhadap ter-
enzim metabolisme ini penting dalam
jadinya penumpukan zat berbahaya yang
penghilangan substansi asing dan
masuk dari luar, misalnya obat. Banyak
karsinogen dari dalam tubuh. Enzim
obat yang larut dalam lemak dan tidak
tersebut akan mendetoksifikasi senyawa-
mudah diekskresi oleh ginjal. Untuk itu
senyawa elektrofilik yang dapat ber-
maka sistem enzim pada mikrosom hepar
ikatan kovalen dengan protein maupun
akan melakukan biotransformasi se-
asam nukleat sehingga kerusakan sel dan
demikian rupa sehingga terbentuk
inisiasi terjadinya mutasi dapat dicegah.
metabolit yang lebih mudah larut dalam
Penelitian ini bertujuan untuk me-
air dan dapat diekskresikan melalui urin
ngetahui apakah likopen dapat mencegah
atau empedu.
kerusakan hepar oleh parasetamol
Parasetamol merupakan obat dengan mengukur aktivitas SGPT pada
analgesik antipiretik yang apabila di- tikus putih galur Sprague Dawley
gunakan pada dosis berlebihan atau
dalam jangka waktu lama dapat me- METODE PENELITIAN
nimbulkan efek toksik pada hepar.
Ketika pemakaian parasetamol melebihi Bahan
batas terapi, jalur glukoronidasi dan
sulfatasi menjadi jenuh dan jalur oksidasi Bahan yang digunakan adalah
sitokrom P-450 menjadi meningkat. likopen, aquadest, corn oil (minyak
Akibatnya NAPQI (N-acetyl-p- jagung), serta parasetamol tablet untuk
benzoquinone imine) yang merupakan model hepatotoksikan dan kit-GPT
metabolit toksik dari parasetamol dapat ALAT (glutamic pyruvic transaminase
bertahan dengan makromolekul protein or alanine aminotransferase) (Diasys),
sel hepar secara tak terbalikkan sehingga yang mengandung : trisbufer pH 7,5 100
terjadi kematian sel atau nekrosis sel mmol/L, NADH 0,18 mmol/L. LDH >
hepar (Davis et al., 1976). 120 µ/L dan 2-oksoglutarat 15 mmol/L
untuk penetapan aktifitas SGPT. Hewan
Salah satu antioksidan yang mem- uji yang digunakan adalah tikus putih
punyai kemampuan mengeliminasi galur SD (Sprague Dawley).
radikal bebas tinggi adalah likopen.
Likopen yang merupakan salah satu
Alat
senyawa fitokimia (phytochemical) atau
fitonutrien yang bermanfaat bagi ke- Alat yang digunakan antara lain
sehatan, seperti senyawa karotenoid meliputi timbangan hewan, seperangkat
lainnya misalnya xantin, lutein, dan alat gelas, magnetic stirer, tabung
lain-lain. (Samosir, 2009). Eppendorf 5 ml, sentrifuge 2500 rpm,
mikropipet, spektrofotometer UV-Vis
Likopen sebagai antioksidan
mikrolab 300.
nonenzimatis, secara signifikan dapat
menurunkan enzim fase I seperti
26 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2, 2011 : 23 - 33

Jalannya Penelitian hari ke duapuluh satu yaitu pada hari


kedua setelah diinduksi parasetamol.
Sebanyak 20 ekor tikus dibagi
Darah yang diambil kemudian di-
menjadi 4 kelompok, masing-masing 5
sentrifus selama 10 menit dengan ke-
ekor. Selama 21 hari semua kelompok
cepatan 4000 rpm. Serum diambil untuk
diberi perlakuan. sebagai berikut :
pengukuran aktivitas GPT-serum meng-
Kelompok I Kelompok kontrol sehat ikuti metode SGPT-ALAT. Pembacaan
(baseline) yang diberi aktivitas GPT-serum dengan mengguna-
makan dan minum se- kan alat spektrofotometer UV dengan
cara peroral selama 21 panjang gelombang 365 nm dan meng-
hari (kontrol yang tidak gunakan reagen Diasys.
mendapatkan
perlakuan). Analisis data
Kelompok II Kelompok kontrol sakit
Dari aktivitas SGPT serum di-
yang diberi corn-oil se-
analisis secara statistik menggunakan
cara peroral selama 21
analisis kovarian untuk membandingkan
hari berturut-turut, di-
keadaan sebelum dan sesudah perlakuan
lanjutkan dengan pem-
parasetamol pada masing-masing
berian parasetamol 3
kelompok. Kemudian perbedaan antar
g/kgBB dosis tunggal
kelompok di uji dengan Kruskal-Wallis
pada hari ke-19.
dilanjutkan Mann-Whitney dengan taraf
Kelompok III Kelompok perlakuan kepercayaan 95% untuk melihat per-
yang diberi ekstrak bedaannya.
likopen 15 µg/kgBB/
hari secara peroral se- HASIL DAN PEMBAHASAN
lama 21 hari berturut-
turut, dilanjutkan de- Penelitian ini bertujuan untuk me-
ngan pemberian para- ngetahui apakah likopen dapat mencegah
setamol 3 g/kgBB dosis kerusakan hepar oleh parasetamol
tunggal pada hari ke-19. dengan mengukur aktivitas SGPT pada
tikus putih galur Sprague Dawley. Be-
Kelompok IV Kelompok perlakuan
rdasarkan pada penelitian sebelumnya
yang diberi ekstrak
(Suhendra, 2009) parasetamol dosis 3
likopen 30 µg/kgBB/
g/kgBB dapat menyebabkan terjadinya
hari secara peroral se-
kerusakan organ hepar setelah 48 jam
lama 21 hari berturut-
pemberian parasetamol.
turut, dilanjutkan de-
ngan pemberian para- Uji aktivitas SGPT ini dilakukan
setamol 3 g/kgBB dosis dengan spektrofotometri UV. Pem-
tunggal pada hari ke-19. bacaan aktifitas SGPT didasarkan pada
pembacaan NAD+ yang spesifik pada
Darah diambil dari sinus orbitalis
panjang gelombang 365 nm. NAD+
mata pada hari ke sembilan belas yaitu
merupakan hasil reaksi antara piruvat
sebelum diinduksi parasetamol dan pada
dan NADH yang dikatalis oleh LDH.
Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD.... (Sapto Yuliani, dkk) 27

Absorbsi NAD+ sebanding jumlah terhadap lingkungan, suhu ruangan dan


piruvat yang dihasilkan dari reaksi antara beberapa faktor lain tentunya juga
L-alanin dan 2-oksoglutarat yang di- berbeda-beda, yang mana hal tersebut
katalis oleh SGPT. Jumlah piruvat dapat mempengaruhi tingkat stress dari
sebanding dengan SGPT dan aktivitas tikus dan akibatnya akan mempengaruhi
SGPT dinyatakan dalam U/I (unit/liter). aktivitas GPT-serum dari masing-
Pada penelitian ini, pengukuran masing tikus.
kadar GPT-serum tiap kelompok dilaku- Koay dan Walmsley, (1996) me-
kan sebanyak dua kali yaitu, sebelum nyatakan bahwa kondisi hepatitis kronis
diinduksi parasetamol dan pada hari ditandai dengan meningkatnya aktivitas
kedua setelah diinduksi parasetamol. Hal GPT-serum sebesar 2-10 kali dari batas
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ambang normal. Peningkatan aktivitas
setelah diberi parasetamol kadar GPT- GPT-serum pada kelompok perlakuan
serum mengalami penurunan atau tidak. likopen dosis 15µg/kgBB dan 30 µg/kgB
Adapun nilai rata-rata aktivitas GPT- (Tabel IV) masih tidak melebihi dua kali
serum tikus putih galur Sprague Dawley lebih besar dibandingan dengan batas
pada masing-masing kelompok perlaku- ambang normal (kontrol sehat), sehingga
an sebelum diinduksi parasetamol dapat dapat dikatakan peningkatan yang terjadi
dilihat pada Tabel I. masih tidak menandakan terjadinya
kerusakan pada sel hepar.

Tabel I. Aktivitas GPT-serum tikus putih galur Sprague Dawley masing-masing


kelompok perlakuan sebelum diinduksi parasetamol.

Aktivitas GPT-serum sebelum diinduksi parasetamol


Kelompok
(Mean ± SE) U/I
I 46,73 ± 9,03
II 46,26 ± 1,59
III 70,76 ± 4,71
IV 73,10 ± 0,87
Keterangan :
Kelompok I : Kontrol sehat (baseline)
Kelompok II : Kontrol sakit diberi perlakuan corn oil + parasetamol
Kelompok III : Diberi perlakuan likopen dosis 15µg/kgBB
Kelompok IV : Diberi perlakuan likopen dosis 30µg/kgBB

Rata-rata aktifitas GPT-serum se- Pengukuran nilai aktivitas GPT-


belum diinduksi parasetamol dosis 3 serum berikutnya adalah pada hari ke-21.
g/kgBB pada masing-masing kelompok Pada hari ke-21 setiap tikus dari masing-
perlakuan memberikan nilai yang ber- masing kelompok diambil sampel darah-
beda-beda. Kemampuan adaptasi tikus nya lagi untuk ditetapkan nilai aktivitas
28 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2, 2011 : 23 - 33

GPT-serum setelah diinduksi para- Pengaruh pemberian ekstrak


setamol dosis 3 g/kgBB. Hal ini bertuju- likopen dapat dilihat dari peningkatan
an untuk mengetahui apakah setelah aktivitas GPT-serum (Tabel II) yang
pemberian parasetamol dosis 3 g/kgBB semakin menurun apabila dibandingkan
terjadi penurunan atau tidak pada dengan kontrol hepatotoksikan. Hal ini
aktivitas GPT-serum masing-masing berarti semakin besar penurunan
kelompok perlakuan dosis likopen. aktivitas GPT-serum maka akan semakin

Tabel II. Aktivitas GPT-serum tikus putih galur Sprague Dawley masing-masing
kelompok perlakuan setelah diinduksi parasetamol

Aktivitas GPT-serum setelah diinduksi Parasetamol


Kelompok
(Mean ± SE) U/I
I 48,73 ± 13,26
II 92,53 ± 2,57
III 130,10 ± 11,83
IV 106,46 ± 2,36

Berdasarkan Tabel II, terlihat baik pula pengaruh pemberian ekstrak


bahwa terjadi peningkatan aktivitas likopen atau semakin baik pula efek
GPT-serum secara signifikan pada hepatoprotektif yang dimiliki oleh
masing-masing kelompok perlakuan likopen. Hasil pengujian pemberian
setelah diinduksi parasetamol dosis 3 likopen terhadap aktivitas GPT-serum
g/kgBB apabila dibandingkan dengan pada tikus putih galur Sprague Dawley
kontrol sehat. Hal ini membuktikan sebelum dan setelah diinduksi para-
bahwa parasetamol dapat menimbulkan setamol dosis 3 g/kgBB serta peningkat-
efek toksik pada hepar sehingga me- an aktivitasnya dapat dilihat pada Tabel
nyebabkan kerusakan pada sel hepar III.
yang ditandai dengan meningkatnya
nilai aktivitas GPT-serum.
Tabel III. Aktivitas GPT-serum tikus putih galur Sprague Dawley masing-masing
kelompok perlakuan yang diinduksi parasetamol dosis 3 g/kgBB pada jam ke-48

Aktivitas GPT-serum Aktivitas GPT-serum


Peningkatan aktivitas
sebelum diinduksi setelah diinduksi
Kel. GPT-serum
parasetamol parasetamol
(Mean ± SE) U/I
(Mean ± SE) U/I (Mean ± SE) U/I
I 46,73 ± 9,03 48,73 ± 13,26 2,00 ± 14,18
II 46, 26 ± 1,59 92, 53 ± 2,57 46,27 ± 1,37
III 70,76 ± 4,71 130,10 ± 11,83 59,33 ± 16,24
IV 73,10 ± 0,87 106,46 ± 2,36 33,36 ± 3,23
Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD.... (Sapto Yuliani, dkk) 29

Berdasarkan Tabel IV dapat (kelompok II) yang aktivitas GPT-


dilihat bahwa aktivitas GPT-serum serumnya 92,53 U/I dengan peningkatan
setelah diinduksi parasetamol dosis 3 aktivitas GPT-serum 46,26 U/I, terlihat
g/kgBB pada kelompok II (kontrol sakit) bahwa pada kelompok perlakuan III dan
menunjukkan nilai sebesar 92, 53 U/I IV belum dapat memberikan efek
dengan peningkatan aktivitas GPT-s hepatoprotektor karena belum mampu
erum 46,27 U/I (± 2 kali) lebih besar bila menurunkan aktivitas GPT-serum di-
dibandingkan dengan kelompok I bawah aktivitas GPT-serum pada
(kontrol sehat) yang menunjukkan nilai kelompok perlakuan II (kontrol sakit)
aktifitas GPT-serum 48,73 U/I dan dan belum memberikan efek yang lebih
peningkatan aktifitas GPT-serum 2,00 besar apabila dibandingkan dengan
U/I. Hasil dari aktivitas dan peningkatan kelompok perlakuan I (kontrol sehat).
aktivittas GPT-serum kelompok sakit ini Kelompok perlakuan likopen
cukup menunjukkan bahwa parasetamol dosis 30 µg/kgBB (kelompok IV) dapat
dosis 3 g/kgBB dapat menyebabkan memberikan peningkatan aktivitas GPT-
terjadinya kerusakan sel hepar tikus pada serum yang lebih kecil bila dibandingkan
jam ke-48. dengan kelompok perlakuan perlakuan
Aktivitas GPT-serum setelah di- likopen dosis 15 µg/kgBB (kelompok
induksi parasetamol dosis 3 g/kgBB III). Bahwa pada aktivitas GPT- serum
pada kelompok I (kontrol sehat) me- setelah diinduksi parasetamol dosis 3
nunjukkan nilai sebesar 48,73 U/I dan g/kgBB dengan adanya peningkatan
juga mengalami peningkatan aktivitas pemberian dosis likopen akan semakin
GPT-serum, yaitu sebesar 2,00 U/I. menurunkan nilai aktivitas GPT-serum,
Terjadinya kenaikan aktivitas GPT- sehingga berkemungkinan besar mampu
serum ini dimungkinkan karena adanya memberikan efek hepatoprotektif apa-
perubahan permeabilitas membran sel bila dosis pemberian likopen semakin
sehingga memungkinkan untuk terjadi- ditingkatkan.
nya kerusakan pada sel hepar. Dari hasil uji Mann-Whitney,
Aktivitas GPT-serum tikus ter- pada kelompok kontrol sehat (kelompok
induksi parasetamol dosis 3 g/kgBB I) menunjukkan perbedaan aktivitas
yang diberi perlakuan ekstrak likopen GPT-serum yang berbeda bermakna
dosis 15 µg/kgBB (kelompok III) adalah dengan kelompok kontrol sakit
sebesar 130,10 U/I dengan peningkatan (kelompok II). Hal ini menunjukkan
aktivitas GPT-Serum 59,33 U/I, sedang- bahwa pemberian parasetamol dosis 3
kan aktivitas GPT-serum tikus terinduksi g/kgBB dapat menyebabkan kerusakan
parasetamol dosis 3 g/kgBB yang diberi pada organ hepar. Kerusakan pada organ
perlakuan ekstrak likopen dosis 30 hepar ini dapat menyebabkan keluarnya
µg/kgBB (kelompok IV) sebesar 106,46 produk sekresi yang berupa enzim GPT
U/I dengan peningkatan aktivitas GPT- yang masuk ke pembuluh darah dan
serum 33,36 U/I (Tabel VI). Bila di- kadarnya akan melebihi kondisi normal
bandingkan dengan kelompok perlakuan (kontrol sehat).
yang hanya diberi parasetamol saja
30 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2, 2011 : 23 - 33

Tabel IV. Hasil uji Mann-Whitney terhadap aktivitas GPT-serum tikus putih
galur Sprague Dawley masing-masing kelompok perlakuan setelah diinduksi
parasetamol pada hari ke-2

Perbandingan
Perlakuan yang aktivitas
No. P (signifikansi) Keterangan
dibandingkan GPT-serum
antar kelompok
1 Kelompok I-II P<0,05 Berbeda bermakna 1<2
2 Kelompok I-III P<0,05 Berbeda bermakna 1<3
3 Kelompok I-IV P>0,05 Berbeda tidak 1=4
bermakna
4 Kelompok II-III P>0,05 Berbeda tidak 2=3
bermakna
5 Kelompok II-IV P<0,05 Berbeda bermakna 2<4
6 Kelompok III-IV P<0,05 Berbeda bermakna 3<4

Kelompok kontrol sehat tidak begitu signifikan dibandingkan


(kelompok I) menunjukkan perbedaan dengan kontrol sehat.
aktivitas GPT-serum yang berbeda Pada kelompok kontrol sakit
bermakna dengan kelompok perlakuan (kelompok II) dengan kelompok per-
likopen dosis 15 µg/kgBB (kelompok lakuan likopen dosis 15 µg/kgBB
III). Kelompok perlakuan likopen dosis (kelompok III) menunjukkan perbedaan
15 µg/kgBB menyebabkan meningkat- aktivitas GPT-serum yang berbeda tidak
nya aktivitas GPT-serum dengan pe- bermakna (P>0,05) dengan signifikansi
ningkatan yang berbeda bermakna di- 0,513. Sehingga dapat disimpulkan
bandingkan dengan kontol sehat. Hal itu bahwa kelompok perlakuan likopen
disebabkan karena setiap kelompok dosis 15 µg/kgBB tidak memiliki ke-
hewan uji mendapatkan perlakuan ber- mampuan untuk menurunkan aktivitas
beda. Sedangkan pada kelompok per- GPT-serum atau tidak memberikan efek
lakuan likopen dosis 30 µg/kgBB hepatoprotektif, karena memiliki jumlah
(kelompok IV) dengan kontrol sehat rata-rata peningkatan aktivitas GPT-
(kelompok I) menunjukkan perbedaan serum yang lebih besar bila dibanding-
aktivitas GPT-serum yang berbeda tidak kan dengan kelompok hepatotoksikan
bermakna (P>0,05) dengan signifikansi (kelompok II). Kelompok perlakuan
0,127. Hal ini menunjukkan bahwa likopen dosis 30 µg/kgBB (kelompok
kelompok perlakuan likopen dosis 30 IV) menunjukkan perbedaan aktivitas
µg/kgBB meskipun masih meningkatkan GPT-serum yang berbeda bermakna
aktivitas GPT-serum tetapi peningkat- (P<0,05) dengan kontrol sakit
annya tidak berbeda secara nyata atau (kelompok II). Hal ini menunjukkan
bahwa kelompok perlakuan likopen
Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD.... (Sapto Yuliani, dkk) 31

dosis 30 µg/kgBB meskipun masih Untuk lebih memperjelas besar-


memiliki kemampuan meningkatkan nya efek hepatoprotektif yang dihasil-
GPT-serum tetapi peningkatannya ber- kan, maka dihitung persentase efek
beda secara nyata dibandingkan dengan proteksi (hepatoprotektor) yang dihasil-
kontrol sakit. Karena nilai aktivitas kan oleh hewan uji terhadap aktivitas
GPT-serum pada kelompok perlakuan GPT-Serum. Hasil perhitungan persen
likopen dosis 30 µg/kgBB masih lebih proteksi adalah seperti terlihat pada
besar bila di- bandingkan dengan kontrol Tabel V.

Table V. Hasil perhitungan % Proteksi aktivitas GPT-serum kelompok perlakuan dosis


terhadap kontrol sakit.

Kelompok % Proteksi Ekstrak Likopen


Likopen dosis 15 µg/kgBB (+) 28,25 %
Likopen dosis 30 µg/kgBB (-) 27, 88 %
Keterangan: (+) = menunjukkan peningkatan (-) = menunjukkan penurunan

sakit sehingga belum dapat memberikan Berdasarkan Tabel V dapat dilihat


efek optimal dalam menghambat pe- bahwa persentase proteksi aktivitas
ningkatan GPT-serum. GPT-serum pada kelompok perlakuan
Hasil uji Mann-Whitney pada likopen dosis 15 µg/kgBB adalah sebesar
kelompok perlakuan likopen antara dosis (+) 28,25%. Hal ini menunjukkan bahwa
15 µg/kgBB dengan dosis 30 µg/kgBB pemberian ekstrak likopen dosis 15
(kelompok III dan kelompok IV) µg/kgBB memberikan peningkatan
menunjukkan perbedaan aktivitas GPT- aktivitas GPT-serum terhadap kontrol
serum yang berbeda bermakna (P<0,05) sakit yang artinya tidak dapat mem-
dengan signifikansi 0,050. Hal ini berikan penghambatan terhadap aktivitas
menunjukkan bahwa pemberian likopen GPT-serum. Kelompok perlakuan
dosis 15 µg/kgBB dan 30 µg/kgBB likopen dosis 30 µg/kgBB memberikan
memiliki kemampuan yang berbeda- persentase proteksi aktivitas GPT-serum
beda dalam menghambat peningkatan terhadap kontrol sakit sebesar (-)
aktivitas GPT-serum. Kedua dosis ter- 27,88%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebut memiliki jumlah rata-rata pe- pemberian ekstrak likopen dosis 30
ningkatan aktivitas GPT-serum yang µg/kgBB dapat memberikan penurunan
semakin menurun seiring meningkatnya aktivitas GPT-serum terhadap kontrol
dosis. Kelompok perlakuan likopen sakit yang artinya berkemungkinan besar
dosis 30µg/kgBB menunjukkan aktivitas dapat memberikan penghambatan ter-
GPT-serum yang lebih kecil dibanding- hadap aktivitas GPT-serum. Berdasarkan
kan dengan likopen dosis 15µg/kgBB, hasil perhitungan persen (%) proteksi
walaupun nilai aktivitas GPT-serumnya tampak bahwa kelompok perlakuan
masih tinggi bila dibandingkan dengan likopen dosis 30 µg/kgBB dapat mem-
kelompok kontrol sakit. proteksi kenaikan GPT-serum lebih
32 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol.1, No. 2, 2011 : 23 - 33

besar daripada kelompok perlakuan menjadi sasaran dari likopen, menurun-


likopen dosis 15 µg/kgBB. kan terbentuknya metabolit elektrofil
Berdasarkan hasil analisis data NAPQI yang dihasilkan parasetamol,
aktivitas GPT-serum di atas dapat di- dan meningkatkan jumlah glutation
simpulkan bahwa likopen dosis 15 µg/ dalam hati sehingga dapat men-
kgBB dan dosis 30 µg/kgBB masih detoksifikasi hepatotoksikan reaktif
belum dapat menurunkan nilai aktivitas menjadi tidak reaktif dan kerusakan sel
GPT-serum pada tikus putih galur hepar dapat dicegah.
Sprague Dawley yang diinduksi para-
setamol dosis 3 g/kgBB. Namun, likopen KESIMPULAN DAN SARAN
dosis 30 µg/kgBB dapat mem- proteksi
kenaikan GPT-serum lebih besar dari- Kesimpulan
pada kelompok perlakuan likopen dosis Likopen dosis 15 µg/kgBB dan
15 µg/kgBB. Hal ini kemungkinan dosis 30 µg/kgBB belum dapat me-
karena dosis pemberian likopen yang nurunkan aktivitas GPT-serum pada
terlalu kecil. Beberapa penelitian yang tikus putih galur (SD) Sprague Dawley
berkaitan dengan efek ekstrak likopen yang diinduksi parasetamol dosis 3
dalam tomat terhadap sifat toksik dari g/kgBB.
parasetamol menujukkan bahwa ekstrak
likopen diberikan 5 mg/kgBB selama 7 Saran
hari dapat me- ningkatkan jumlah GSH
hati sebesar ± 45 % dibandingkan Perlu dilakukan penelitian lebih
dengan kelompok kontrol. GSH akan lanjut dengan melakukan peningkatan
berikatan dengan metabolit elektrofil dosis likopen untuk mendapatkan dosis
sehingga dapat mencegah terjadinya optimal hepatoprotektif likopen.
kerusakan sel hepar (Jamshidzadeh, et
al., 2008). DAFTAR PUSTAKA
Likopen sebagai antioksidan Abubakar, M., 1975, Evaluasi Beberapa
nonenzimatis, secara signifikan dapat Pemeriksaan Laboratorium pada
menurunkan enzim fase I seperti Penyakit Hati, Simposium Me-
cytochrome p450-dependent enzymes ngenai penyakit dalam fak.
dan meningkatkan enzim detoksifikasi, Kedokteran Universitas
fase II seperti hepatic quinone reductase Diponegoro, RS. Dr. Karyadi,
(Nguyen dan Scwart, 1999). Enzim- Semarang.
enzim metabolisme ini penting dalam Agarwal, S., and Rao, A. V., 2000,
penghilangan substansi asing dan Tomato Lycopene and Its Role in
karsinogen dari dalam tubuh. Enzim Human Health and Chronic
tersebut akan mendetoksifikasi senyawa- Diseases — Agarwal and Rao 163
senyawa elektrofilik yang dapat ber- (6) 739 – Canadian Medical
ikatan kovalen dengan protein maupun Association Journal.htm,
asam nukleat sehingga kerusakan sel dan Department of Nutritional
inisiasi terjadinya mutasi dapat dicegah Sciences, Faculty of Medicine,
(Devi et al., 2011). Inilah yang kemudian
Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur SD.... (Sapto Yuliani, dkk) 33

University of Toronto, Toronto, Jamshidzadeh A, Baghban M, Azarpira


Ont, Diakses 26 Agustus 2009. N, Mohammadi Bardbori A,
Davis, N.G. Harrison, G. Ideo, B. Niknahad H (2008). Effects of
Portmann, D. Labadarios and tomato extract on oxidative stress
Roger Williams, 1976, induced toxicity in different
Paracetamol Metabolism in the organs of rats. Food Chem.
Rat: Relationship to Covalent Toxicol., 46(12): 3612-3615.
Binding and Hepatic Damage, J. Koay, E.S.C dan Walmsley, N., (1996),
Xenobiotica, Vol. 6, No. 4 , Pages A Primer of Chemical Pathology,
249-255 World Scientific Publisher
Goodman and Gilman’s, 2006, Nguyen, L.M., J.S Scwart. 1999,
Goodman and Gilman’s The Lycopene, Chemical and Biology
Pharmacological Basis of Properties, J.Food Tech, 53
Therapeutics- 11th Edition, Mc (2):38-45
Graw-Hill Medical Publishing Saradha-Devi KM, Annapoorani S,
Division, New York. Ashokkumar K (2011). Hepatic
Samosir Janji, 2009. Isolasi dan antioxidative potential of ethyl
Isomerisasi Likopen dari acetate fraction of Cynodon
SausTomat. Tesis, Sekolah Pasca dactylon in Balb/c mice. J. Med.
Sarjana USU Medan Plant Res., 5(6): 992-996.
Suhendra G., 2009, Efek Hepatoprotektif Treinen-Moeslen, M., 2001, Toxicology
Ekstrak Etanol Herba Putri Malu of The Liver, in Klassen, D. C.,
(Mimosa pudica,L.) pada Tikus Cassarett & Doull’s Toxicology :
yang Diinduksi Parasetamol The Basic Science of Poisons,
dengan Melihat Kadar SGPT 171-179, Mac Millan Pub. Co.
serum, Skripsi, Fak. Farmasi Univ. Inc., New York.
Ahmad Dahlan Vandenberghe, Ja., 1996,
Gupta, K., S., Trivedi, D., Srivastava, S., Hepatotoxixology : Structure,
Joshi, S., Halder, N., Verma, S, D., Function and Toxicological
2003, Lycopene Attenuates Pathology, in Niesink, J. M. R.,
Oxidative Stress Induced Vries, dej and Hollimger, A. M.,
Experimental Cataract Toxicology Principles and
Development: An In Vitro and In Applications, 671-689, CRC Press
Vivo Study, Nutrition 19:794– inc., USA.
799, Department of Pharma- Wyngaarden, J.B, 1982, The Textbook of
cology, All India Institute of Medicine, Vol I, 769, WB
Medical Sciences, New Delhi, Saunders Co., Pniladelphia.
India; and the Department of
Ophthalmology, University of
Maryland, College Park,
Maryland, USA.

Anda mungkin juga menyukai