Disusun Oleh :
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui ilmu kimia yang
khususnyaakan membahas tentang “STEP-SETEP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ATAU PROBLEM SOLVING”. Dalam mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan meskipun jauh dari kesempurnaan.
Kami minta maaf jika ada kekurangan dalam makalah ini dan kami mohon
kritik dan sarannya kepada para pembaca agar kami bisa memperbaiki kesalahan
dan untuk mempermudah kami dalam menyusun makalah yang lainnya dimasa
mendatang.
Rofiqi
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menggunakan prosedur operasi standar atau biasanya dikenal dengan SOP (Standard
Operation Procedure)
Solving adalah suatu cara untuk menemukan jalan yang sesuai dalam suatu
pencapaian tujuan ketika tujuan tersebut belum tercapai.
Problem Solving menurut Hamalik adalah suatu proses mental dan intelektual
dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang
akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan dengan tepat dan cermat.
1. Adanya interaksiyang baik antar siswa dan interaksi antara guru dan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah.
2. Adanya dialog matematis dan konsensus antar siswa dan antar siswa dan guru
dalam 3. menyelesaikan suatu masalah.
3. Guru menyediakan sebuat informasi yang cukup untuk siswa mengenai masalah
yang belum terpecahkan, dan siswa mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba
mengkonstruksi penyelesaian masalah tersebut.
4. Guru menerima jawaban “ya” atau “tidak” dan tujuannya bukan untuk
mengevaluasi.
6. Sebaiknya guru mengetahui kapan campur tangan dan kapan mundur membiarkan
siswa menggunakan caranya sendiri tanpa harus merugikan dan membahayakan
siswa.
3
Karakteristik lanjutan adalah bahwa pendekatan problem solving dapat
membuat rajin dan giat pada siswa untuk melakukan generalisasi aturan dan konsep,
dalam sebuah proses sentral.
3. Melatih si anak bagaimana cara bertindak dan berbuat dalam situasi yang baru
ditemukannya.
4. Melatih si anak bagaimana cara nya menemukan jalan keluar dari masalah yang
sulit di pecahkan.
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengetahui seberapa susah atau pada tingkat berapa masalah tersebut,agar bisa
menyelesaikannya.
3. Menentukan sumber dan akar dari masalah dan akar dari suatu masalah secara
menyeluruh,kemudian menemukan solusi dari masalah tersebut.
4
masalahnya dengan membuat pilihan dan keputusan yangterbaik yang tersedia.
Berdasarkan pendapat para ahli tahapan problem solving dapat diringkas sebagai
berikut.
A. Menemukan Permasalahan
B. Identifikasi Permasalahan
Problem solver mengidentifikasi objek yang dipelajari dan menentukan
kendala dan penghalang yang mungkin menjadi penyebab permasalahan.
Brainstorming sangat dibutuhkan pada tahap ini, dengan tujuan mengelompokkan
aspek-aspek penting dari permasalahan kemudian menentukan asosiasi dan
hubungan. Terdapat dua cara yakni fleksibel dan fluency. Fleksibel adalah konstruksi
dari keragaman solusi. Fluency adalah konstruksi dari banyaknya solusi yang
ditawarkan. Cara efektif lain adalah memecah permasalahan menjadi bagian-bagian
kecil, dimana bisa jadi lebih terorganisir dan akan lebih mudah diselesaikan
5
D. Membuat Penilaian dan Keputusan Mengenai Hipotesis Yang Akan
Digunakan.
Problem solver harus mempertimbangkan kembali karakter dari tujuan
problem solving mereka dalam rangka memastikan apakah penyelesaian mereka
tetap pada jalur. Problem solver harus menghasilkan argumen-argumen pendukung
untuk mendukung pilihan mereka. Peneliti meyakini bahwa scaffolding dapat
meningkatkan kualiats dari argumen yang diajukan. Scaffolding bisa juga jadi
pilihan bagaimana menerapkan solusi yang dipilih.
Ketika mencoba efisiensi dari solusi, problem solver harus menganalisis dan
acces hasil dan menjelaskan mengapa solusi bekerja atau tidak. Jika solusi yang
dipilih tidak berhasil atau kurang, problem solver harus memilih alternatif lain
dengan mempertimbangkan apa yang sudah di lakukan dan mengulangi proses
hingga solusi ditemukan.
A. Stimulus
Berbagai macam stimulus fisik dapat digunakan sebagai bagian dari bantuan
untuk problem solving. Namun tidak mungkin untuk mengklasifikasikan stimulus
fisik seperti apa yang dapat membantu problem solving. Selain stimulus fisik,
stimulus lingkungan seperti kebisingan, temperatur yang ekstrim, tekanan oksigen,
dan kondisi lain di sekitarnya juga dapat diperkirakan berpengaruh dalam problem
solving.
B. Petunjuk Verbal
Bagian lain dari kondisi yang dapat membantu problem solving adalah
petunjuk verbal. Petunjuk verbal bertujuan untuk menghadapkan individu kepada
masalah yang dihadapi. Petunjuk verbal disini berbeda dengan instruksi, yang
akandibahas selanjutnya. Petunjuk verbal hanya memberikan beberapa hal penting
tentang problem solving.Namun tidak menyampaikan isi dari masalah, seperti halnya
instruksi.
C. Instruksi
6
Instruksi berbeda dengan petunjuk verbal.Instruksi memiliki fungsi
memunculkan proses mediasi untuk pemecahan masalah. Instruksi dapat merangsang
ingatan mengenai konsep-konsep, mengaitkan konsep satu dengan yang lain, atau
menentukan strategi yang berperan dalam penemuan solusi untuk suatu masalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
2. Ciri-ciri model problem solving yaitu : ada sejumlah kegiatan yang harus
dilakukan siswa, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah,
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara
ilmiah. Dengan demikian, fokus pengambilan keputusan adalah pada kemampuan
menganalisis situasi dengan memperoleh informasi seakurat mungking sehingga
permasalahan dapat dituntaskan
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
7
DAFTAR PUSTAKA
Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta:
Rajawali Pers, 2011.