Anda di halaman 1dari 14

NAMA : ROYCHAN FUADI

KELAS : X DPIB 3
NO @ : 30

1.PENGERTIAN PERSENTASI VIDEO

Video merupakan Presentasi suatu presentasi yang dikembangkan melalui


proses merekam gambar dan suara (audio), kemudian melakukan editing dengan
memodifikasi tampilan, efek, dan merangkaikannya kembali menjadi karya
berbentuk video.

Presentasi video merupakan suatu video untuk mengkomunikasikan


gagasan, ide atau rencana, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang
dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan melanjutkan
atau memotong gambar dan menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh.

Presentasi video merupakan suatu presentasiberbentuk video,


mengkomunikasikan ide atau gagasan yang dikembangkan melalui proses
merekam gambar dan suara (audio), kemudian melakukan editing dengan
memodifikasi tampilan, efek, dan merangkaikannya kembali menjadi sebuah
karya.

2. PENGERTIAN VIDEO PROSES DAN SCREEN RECORDING

keterampilan bagi Anda untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk


video. Pada dasarnya presentasi video terdiri atas kegitan pembelajaran :

1.Video proses yang pengambilan gambarnya Pembelajaran presentasi video


merupakan upaya pembekalan dilakukan dengan kamera video, baik yang
terpasang pada telpon genggam dan perangkat gaget lainnya, maupun pada kamera
khusus untuk perekaman video, termasuk camcorder.

2.Screen recording yang pengambilan gambarnya menggunakan lensa yang


terpasang pada laptop atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman
gambar.

3.FUNGSI PRESENTASI VIDEO

Fungsi Presentasi Video : 

 Informasi Menyampaikan - Informasi yang disampaikan bisa bersifat


biasa, penting, atau bahkan rahasia. Penyampaian informasi ini dengan
menggunakan alat video, baik dalam jaringan maupun Compact Disk.
 Mempengaruhi - Presentasi Video untuk mempengaruhi orang lain
dilakukan ketika ingin audiens melakukan sesuatu.
 Memotivasi dan Menginspirasi Pendengar Untuk Melakukan Suatu
Tindakan - Demi tercapainya suatu tujuan  penyampaian ide atau gagasan,
presentasi video turut mendukung memberi arahan, bimbingan, memotivasi dan
menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan.
 Melakukan Penjualan - Hal ini bersangkutan dengan perusahaan yang
ingin mempromosikan suatu produk tertentu.
 Membuat Suatu Ide atau Gagasan - Presentasi Video dilakukan hanya
bertujuan untuk memunculkan suatu ide atau gagasan dari para peserta yang
melihatnya.
 Memperkenalkan Diri/Organisasi/Perusahaan - Presentasi dengan tujuan
memperkenalkan diri, biasa digunakan ketika ingin memperkenalkan Suatu
diri/Perusahaan

4.JENIS – JENIS PRESENTASI VIDEO

Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:

A. Cerita

    Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.


     B. Dokumen
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan
nyata.

     C. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.

     D. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap
dan dapat dimainkan ulang.

     E. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan

5. CIRI KHAS PRESENTASI VIDEO

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka manusia


pun semakin sering menggunakan video untuk mengomunikasikan berbagai hal.
Video sebagai media komunikasi pun kini dibagi dalam beberapa kategori
berdasarkan tujuan pembuatannya. Jenis video berdasarkan tujuan pembuatannya
dibagi menjadi:

1. Cerita video, bertujuan untuk memaparkan sebuah cerita


2. Dokumenter video, bertujuan merekam kejadian atau peristiwa nyata yang
terjadi sebagai dokumentasi
3. Berita video, bertujuan memaparkan sebuah berita/informasi
4. Pembelajaran video, bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar
lebih mudah untuk dipahami
5. Presentasi video, bertujuan untuk mengomunikasikan sebuah ide atau
pendapat 

Untuk membedakan presentasi video dengan jenis video yang lain, maka presentasi
video secara khusus memiliki ciri khas yang unik. Ciri khas presentasi video antara
lain:
1. Presentasi video cenderung mudah dibuat, bersifat spontan, dan
mengakomodasi keinginan pembuat
2. Presentasi video tidak memerlukan teknik pengambilan gambar yang rumit,
namun teknik pengambilan gambar dalam presentasi video harus menjamin
efektivitas komunikasi
3. Presentasi video biasanya hanya memerlukan alat pengambilan gambar yang
sederhana dan mudah dijangkau
4. Dalam presentasi video, pencetus ide harus terlibat dalam proses, baik sebagai
sutradara, pemain, atau bahkan sebagai editor.
5. Tujuan akhir dari presentasi video adalah harus bisa mengakomodasi kelebihan
produk dan ide yang disampaikan
6. DEFINISI BRANDING DAN MARKETING

Branding.

Kegiatan branding biasanya dilakukan oleh startup pemula yang baru


menginjak pemasaran karena akan susah dikenal oleh pelanggan.  Namun, harus
disadari tidak ada hal yang paling ampuh sebenarnya hanya dengan memberikan
keunggulan produk supaya pembeli lebih tertarik dengan produk kamu. Branding
bisa dilakukan di dunia offline dan kegiatan online.

Marketing
Marketing berasal dari kata Market yang artinya adalah pasar. Lalu apa itu
marketing? Marketing adalah sebuah aktifitas pemasaran atau penjualan produk-
produk dari suatu perusahaan. Kegiatan marketing lebih menitikberatkan pada
aktifitas jual-beli dimana hasil atau nilai penjualan adalah target Branding berasal
dari kata Brand yang biasa kita kenal dengan sebutan merk. Brand itu sendiri
memiliki arti identitas perusahaan yang di dalamnya menyangkut nama, logo dan
lain sebagainya yang mewakili produk-produk yang di tawarkan oleh perusahaan
itu sendiri. Lalu apa itu branding? Branding adalah sebuah aktifitas komunikasi
perusahaan terhadap publik untuk memperkenalkan suatu brand perusahaan
dengan perencaan yang matang guna membangun atau memperbesar brand
tersebut. Kegiatan Branding lebih menitikberatkan pada aktifitas komunikasi
antara perusahaan dengan konsumen dimana target utama branding adalah
terciptanya sebuah image/reputasi yang baik atau sesuai dengan visi misi
perusahaan di mata konsumen.

Branding sangat diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk usaha Anda


tidak harus dengan cara yang berbayar. Branding yang paling kita utamakan adalah
melalui pembicaraan di media umum yang akan menaikan famous di mata
pelanggan. Kegiatan branding harus memasarkan keunggulan serta manfaat utama
dari marketing.

Dari kedua pengertian di atas, tentu kamu sudah dapat mengira-ngira apa
perbedaan antara branding dan marketing. Dalam kegiatan branding, perusahaan
akan lebih memfokuskan kegiatannya untuk membuat suatu image perusahaan
yang baik, sedangkan dalam kegiatan marketing, perusahaan akan lebih
memfokuskan kegiatannya untuk berjualan atau meraup keuntungan dari produk-
produknya.

Lalu apakah hubungan dari kedua kegiatan ini? Kedua kegiatan ini memiliki tujuan
yang sama, yaitu keuntungan bagi perusahaan. Hanya saja, branding lebih
mengutamakan reputasi sedangkan marketing lebih mengutamakan financial.
Kedua kegiatan ini memiliki hubungan yang saling menguntungkan dan
merupakan dua hal utama yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan
berkembang.

Dalam kegiatan marketing, branding memiliki pengaruh yang cukup besar karena
tentunya, kita akan lebih mudah menjual atau memasarkan suatu produk yang telah
memiliki nama yang baik atau dikenal masyarakat. Dan kegiatan branding juga
membantu kegiatan marketing untuk mendapatkan loyalitas konsumen sehingga
dapat mencapai “repeat buyer” atau konsumen yang akan membeli produk yang di
pasarkan berulang kali. Oleh karena itulah kegiatan branding dan marketing harus
berjalan seiring untuk mencapai hasil yang maksimal. (DA)

7.TAHAPAN DALAM PROSES PEMBUATAN PERSENTASI VIDEO

1. Tahap Pra-Produksi, terdiri dari : 


 Scripting merupakan ide awal yang digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan video/film/iklan. Dalam tahap ini dilakukan penulisan
naskah/skenario.
 Planning merupakan tahapan perencanaan. Hal ini meliputi perencanaan
pengambilan gambar, setting tempat, mencari atau meng-casting calon
tokoh/pemeran, mengurus perizinan, menentukan staf dan kru produksi,
merencanakan properti apa saja yang akan digunakan, anggaran biaya, dan hal-hal
lain yang patut untuk direncanakan.
 Development of Concept, dalam tahap ini masing-masing kru sebisa
mungkin untuk mengembangkan ide yang telah di dapat dalam pembuatan script
sebagai konsep dalam pembuatan video/film/iklan tersebut.

 2. Tahap Produksi, meliputi :

 Shooting => pengambilan gambar


 Acting => masing-masing tokoh memerankan bagiannya sesuai dengan
naskah yang telah dibuat.
 Creating Animation => hal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan
sentuhan animasi dalam video/film/iklan kita nanti.
 Record Sound => pada proses ini kita merekam suara dari tokoh/pemeran
dalam vodeo/film/iklan yang kita buat.
 Create Text/Graphic => haal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan
tulisan atau gambar dalam video/film/iklan yang kita buat.

 3. Tahap Pasca Produksi, antara lain :

 Compositing yaitu menggabungkan semua elemen ke dalam satu media


 Menambahkan efek khusus
 Mengimport materi sumber
 Assamble/edit, menyunting materi sesuai dengan naskah yang ada
 Menghasilkan output, reproduksi dan distribusi

8.LANGKAH – LANGKAH SEDERHANA MEMBUAT SKENARIO UNTUK


PERSENTASI VIDEO
1.Praproduksi
Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan
persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada
intinya tujuan
pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat
berjalan
sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
Untuk
memulai pemrosesan video, dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:
a. Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan
citacita.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala
macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Ide adalah pemikiran atau
konsepsi yang
berpotensi atau benar – benar ada dalam pikiran sebagai produk dari aktifitas
mental.
Secara sederhana ide dapat dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat,
skema
atau metode. Maka dari itu, pembuatan presentasi video harus dimulai dengan
menciptakan sebuah ide. Karena ide adalah landasan utama dari keseluruhan
proses
pembuatan video tersebut. Namun perlu diperhatikan juga siapa saja sasaran dari
ide
tersebut.
b. Sinopsis
Sinopsis adalah setiap peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita
yang dapat disimpulkan ke dalam bentuk ringkas yang padat dan jelas. Pada
sinopsis terjadi
pemendekan cerita tanpa menghilangkan unsur – unsur pentingnya. Untuk itu,
diperlukan
sebuah sinopsis, agar dalam pembuatan presentasi video kali ini sudah memiliki
alur cerita.
Sehingga dapat mempermudah dalam proses pembuatan naskah selanjutnya.
c. Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog
(Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan
sudah
disepakati). Naskah dalam pembuatan video proses kali ini dibuat agar sang
presenter
mengerti detail dari presentasi yang akan disampaikan.
d. Pencahayaan Sederhana
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video adalah pencahayaan.
Pada pencahayaan kali ini, dibuat sesederhana mungkin dengan cara selama
pembuatan
video, subjek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan
membuat
sumber cahaya melalui 3 titik. Satu titik di depan subjek, dan dua lainnya berada di
samping. Sehingga video yang dibuat dapat menghasilkan kualitas cahaya yang
baik.

2. Produksi
Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah
dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik Visual maupun audio
dilakukan, dan
seluruh elemen bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi kita
harus
menyiapkan:
- Komputer (personal computer)/laptop
- Alat pengambil gambar (camera), handphone atau webcam
- Screen video
- Microphone

1) Alat penangkap gambar (camera)


a)Menangkap Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting alam suatu pembuatan film. Fungsi
kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang
sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan
adeganadegan.
Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen dan
dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen
harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang
kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

                             

 Cara memegang Kamera Video


Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang
kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga
agar
posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung
dari sudut pengambilan yang diinginkan - pada banyak kondisi gunakan selalu
tripod
untuk menjaga gambar tetap stabil.
 Zoom
Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas
tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya
guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang
terekam.

 Suara
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone,
kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan
mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
 Peraturan 10 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih
lama dan hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam
satu adegan sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk
mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap
menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa
lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
 Panning dan Tilting
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal)
dan Tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan
secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi
gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita
memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa
dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis
pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik
mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita
ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan
terlalu
lama (antara 3 sampai 5 detik).
 Fokus, Exposure and keseimbangan warna (White Balance)
Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat
fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan
ketika
kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus - bila kita melakukan zoom
pada
objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di kejauhan
(contohnya
hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya
perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat
penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi
tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang
sama
dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar
terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini
menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
 Tanggal danWaktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang
terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan
tanggal
dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat
yang
tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak
menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang
merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara
kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut
direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat
merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini
sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana
persisnya
sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk
menunjukkan
lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar
belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan
bukti. 

 Gambar pengisi (Cutaways)


Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu
selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah
wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau
sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara
kita.
Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa
untuk
merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan
habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.
Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
- Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk
menggambarkan
ketidakstabilan emosi.
- Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan di atas tanah
- Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
- Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
- Circle / circular track, kamera mengitari obyek
- Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
- Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
- High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
- Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
- Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.

9.SINOPSIS, TREATMENT, STORYBOARD, DAN SHOOTING SCRIPT.

Sinopsis.
Dalam praktek, sinopsis ini diperlukan untuk memberikan gambaran
secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan
digarap. Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap
konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang
ingin di capai dan menentukan persetujuannya.
Dalam istilah yang lebih sederhana sinopsis dapat diartikan sebagai
ringkasan cerita. Konsep sinopsis juga sering digunakan untuk kegiatan
seni yang lain, misalnya dongeng, cerita bersambung, komik, pementasan
teater, novel, media audio, media slide dan sebagainya. Pada dasarnya
konsep sinopsis untuk film/video hampir sama dengan istilah siposis untuk
yang lainnya. Dalam penulisannya, tidak diuraikan dengan kalimat yang
panjang tetapi cukup beberapa kalimat saja, namun tercakup didalamnya :
tema, even dan alur yang dikemas dengan kalimat yang sederhana dan
mudah di pahami.
Contoh Sinopsis.
Contoh-1
“Episode menggambarkan suatu kecelakaan kapal ‘Impian’. Dua orang,
seorang kakek dan cucu gadisnya, berhasil menyelamatkan diri ke pantai
pulau karang”.
( Film : “Terdampar di Pulau Karang”.)
Contoh-2
“Visualisasi video ini memperlihatkan proses pembuatan patung realistik
(patung kepala manusia) dengan teknik cetak ulang atau cor bagan
semen. Dimulai dengan pengenalan alat dan bahan, desain, pembuatan
model, pembuatan cetakan, pengecoran, penyempurnaan dan
penyelesaiaan akhir.
(film pembelajaran Judul : Patung realistik Dengan Bahan Semen)
Contoh-3
Film ini menggambarkan perjuangan seorang lelaki muda yang berusaha
bertahan hidup dan berusaha keluar dari sebuah pulau terpencil akibat
kecelakaan pesawat terbang, hingga akhirnya dia selamat.
(film Layar Lebar “Case Away”).
2. Treatment.
Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba memberikan uraian
ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu
episode ceritera atau rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional
event) nantinya akan digarap. Kalau pada sinopsis penulisannya dibuat
sedemikian singkat, akan tetapi dalam treatment semua alur cerita yang
akan ada dalam video tersebut diuraikan dari awal kemunculan gambar
sampai program berakhir diuraikan secara deskriptif. Secara sederhana,
penulisan treatmen sama dengan kita menceritakan kembali pengalaman
menonton film kepada orang lain, dimana kita bercerita bagaimana
kronologis jalan cerita film tersebut. Namun demikian dalam pembuatan
storyboard belum menggunakan istilah-istilah teknis dalam teknik video,
penggunaan istilah teknis baru dilakukan pada pembuatan shooting skript.
Sebagai ilustrasi pembanding, di bawah ini akan anda lihat suatu tratment
yang dikembangkan dengan tema yang sama.yaitu “‘Terdampar di Pulau
Karang”.
Contoh Treatment
“Ceritera diawali dengan fajar menyingsing di ufuk timur sebuah pulau
karang yang, sepi dan gersang. Di kejauhan masih nampak samar-samar
bangkai, kapal “Impian” yang terdampar. Dua Bosak tubuh kelihatan
bergelantungan pada sebilah papan yang terapung-apung tidak jauh dari
temp at kejadian. Dengan susah payah mereka, mulai berenang-renang
menempuh gelombang dan berjalan tersuruk-suruk menuju pantai pulau
karang yang gersang diiringi gemericiknya riak gelombang air laut yang
kini telah mulai reda, dan seterusnya”.
Contoh Storyboard pembelajaran :
Judul : Patung Realistik Dengan Bahan Semen
Visualisasi diawali dengan penayangan judul program, kemudian tampak
ruang studio patung yang memperlihatkan berbagai jenis patung, khusus
pada patung yang dibuat dari bahan semen ditayangkan lebih lama.
Setelah itu, tayangan berganti pada alat-alat dan bahan-bahan yang ada
disekitar studio, ditata dengan rapi di atas meja peraga. Berikutnya kata
pengantar disampaikan oleh presenter pengetahuan dasare-dasar
mematung dan langkah-langkah mematung. Visualisasi berikutnya
sebagai kegiatan ini ditayangkan peragaan oleh presenter tentang cetak
ulang atau teknik cor. Kegiatan ini ini diawali dengan kegiatan desain,
pembuatan model, cetakan, pengecoran, hingga penyempurnaan dan
Rangkaian kejadian seperti dilukiskan dalam treatment tersebut kemudian
divisualkan dalam perangkat gambar atau sketsa sederhana pacta kartu
berukuran lebih kurang 8 x 12 em. Tujuan pembuatan storyboard ini
antara lain adalah untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang akan
divisualkan telah sesuai dengan garis ceritera (plot) maupun sekuens
belajarnya. Di samping itu juga untuk melihat apakah kesinambungan
(kontinuitas) arul ceriteranya sudah lancar. Storyboard juga dapat di
pergunakan sebagai moment-moment pengambilan (shots) menggantikan
apa yang lazim disebut “shooting breakdown”. Bagi sebagian pembuat
film terkadang storyboar tidak dilakukan, cukup diakomodasi dalam
naskah atau skrip. Storboard ini terlebih diperlukan dalam pembuatan
media sound slide dan pembuatan film animasi.
4. Skrip atau naskah program.
Keterangan-keterangan yang didapat dari basil eksperimen coba-coba
dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skrip atau
naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Dalam
pembuatan program film maupun video, skrip atau naskah program irii
merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi
gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan perilaku belajar
yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untukprogram film dan program
video pacta prinsipnya sarna, yaitu dalam bentuk skontro atau halaman
berkolom dua; sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya
dansebelah kanan untuk segal a sesuatu yang berhubungan dengan
suara termasuk dialog, narasi, musik maupun efek suara. Tujuan utama
suatu skrip atau naskah program adalah sebagai peta atau bal1an
pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penggarapan substansi
materi ke dalam suatu program. Karena itu skrip yang baik akan
dilengkapi dengan tujuan, sasaran, sinopsis, treatment. Yang terpenting
dalam sebuah storyboar termuat unsur video dan audio, memudahkan
bagi pemain, sutradara danka meramen dalam kegiatan latihan dan
persiapan shooting. Para pemain yang berperan dalam video tersebut
menghapalkan naskah dan dialog berdasarkan naskah.

Anda mungkin juga menyukai