Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN KELUARGA BINAAN

KELUARGA BAPAK PONIJAN DI DESA PAKU KECAMATAN


GALANG-KAB. DELI SERDANG
11-26 FEBRUARI 2020
YANG DILAKSANAKAN TANGGAL: 11 S/D 26 FEBRUARI 2020

Disusun Oleh :

Kelompok Dusun II
Mahasiswa PKL Desa Paku

1. Andri Wibowo P00977117045


2. Cindy prasiska P07539017083
3. Ita Purnama Sari P01031117083
4. Lilis Mandasari P01031117085
5. Westina Waty H P01031117112
6. Nurul Mawaddah P07524117076
7. Ruth Pretty Debora P07524117086
8. Mulia Permata Sari P07525017078
9. Sekar Ayu Miranti P07525017090
10. Greace Septiana Ginting P07534017085
11. Noveliana Sihite P07520117086

PENGABDIAN MASYARAKAT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN
i
LAPORAN PKL MANAJEMEN INTERVENSI GIZI DI DESA PAKU, KECAMATAN GALANG
KABUPATEN DELI SERDANG TANGGAL 11 S/D 26 FEBRUARI 2020

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN


DARI :

GALANG, FEBRUARI 2020

DOSEN PEMBIMBING KEPALA DESA PAKU

Meliati Sinaga
Lusyana Gloria Dolosaribu,SKM, M.Kes

NIP. 197911152005012006

MENGETAHUI

DIREKTUR

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Dra.Ida Nurhayati, M.Kes

NIP. 196711101993032002

KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan hasil pendataan status
kesehatan masyarakat dan laporan hasil kegiatan pada keluarga binaan di Desa Paku
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

Tujuan diadakannya Praktek Belajar Lapangan (PKL TERPADU) ini adalah untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan oleh penulis sebagai mahasiswa/i pada program
studi analis kesehatan serta untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan akhir di
Kemenkes Politeknik Kesehatan Medan, Program Studi Analis Kesehatan.

Medan, Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI

iii
Halaman Judul.................................................................................................i
Halaman Persetujuan......................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan..........................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.............................................................................2
C.Manfaat Kegiatan............................................................................2
D.Gambaran Review Literatur............................................................3
Bab II Diskripsi Kasus....................................................................................5
A. Data Demografi Keluarga..............................................................5
B. Gambaran Kasus (Secara Naratif)..................................................6
C. Riwayat Masalah Keluarga............................................................6
D. Persepsi Klien Tentang Masalah....................................................6
E.Perumusan Masalah.........................................................................6
F.Prioritas Masalah.............................................................................6
Bab III Rencana Tindakan Dan Implementasi................................................7
A. Diagnosis Gizi................................................................................9
B. Intervensi Gizi................................................................................9
C. Tujuan Diet.....................................................................................9

Bab IV Pembahasan......................................................................................10

A. Pengertian Diabetes Mellitus.......................................................11

B. Gejala dan Tanda Awal Penderita Diabetes Mellitus...................11

C. Pengobatan Diabetes Mellitus......................................................12

Bab V Penutupan.......................................................................................11

A. Kesimpulan..................................................................................14

B. Saran.............................................................................................14

Daftar Pustaka...............................................................................................15

Lampiran ......................................................................................................16

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kunjungan kasus merupakan bagian dari kedokteran keluarga hal ini bisa
mencakup semua tenaga medis, yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan perawatan
penderita, melakukan pendidikan, konsumsi obat-obatan pada penderita dan nasehat
mengenai kesehatan bagi penderita, keluarga dan masyarakat sekitarnya, sehingga dapat
mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi.
Keluarga Binaan adalah salah satu bentuk kunjungan kasus dalam tenaga medis
yang bertujuan memberikan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana
tanggung jawab masing-masing tenaga medis terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau
jenis penyakit tertentu.
Berdasarkan hasil data Keluarga Sehat yang kami data di Desa Paku Dusun II,
ada beberapa keluarga sehat yang menderita diabetes, hipertensi, dan lain-lain.
Penyebab penyakitnya pun bermacam-macam, mulai dari keturunan, pola makan yang
tidak seimbang atau tidak sehat dan kebiasaan buruk. Dari beberapa kasus tersebut,
kami mengangkat kasus penyakit Diabetes Melitus yang di derita oleh Ibu S. Hal ini
disebabkan karena ibu S merupakan salah satu keluarga yang tingkat pengetahuannya
tentang Diabetes Melitus masih kurang, mulai dari penanganannya, pengobatannya dan
perawatannya.
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengangangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insifisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang renponsif nya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun atau kronik yang ditandai
oleh hiperglekimia, yaitu kadar glukosa darah melebihi nilai normal. penyakit yang
disebut diabetes atau DM ini akan menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, seperti
penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, amputasi dan mudah mengalami
ateroslerosis jika dibiarkan tidak terkendali. Menurut Perkumpulan Endokrin Indonesia
(2002) Diabetes Melitus dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, Gestational diabetes dan
Diabetes tipe lain.
Menurut data yang diperoleh dari Posyandu Lestari bahwa Desa Paku. memiliki
luas wilayah 335,256 Ha dengan jumlah penduduk 1.656 jiwa, yang terperinci jumlah
perempuan 871 orang dan laki-laki 785 orang. Diketahui bahwa jumlah penderita
Diabetes Melitus pada tahun 2012 sebanyak 17 orang, dan pada tahun 2013 sebanyak 22

1
orang. Dari data tersebut dapat disampaikan bahwa jumlah penderita diabetes melitus
masih tinggi.
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian
secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat.
Pengelolaan DM memerlukan penganganan secara multidisiplin yang mencakup terapi
non obat dan terapi obat. Untuk itu Keluarga Binaan ini bertujuan untuk lebih mengenal
kehidupan pasien dan keluarganya sehingga dapat mengetahui segala aspek kehidupan
pasien agar dapat membantu keberhasilan pengobatan, penanganannya dan
perawatannya dengan benar. Agar dapat tercapainya aspek kehidupan tersebut,
dibutuhkan kerjasama antara tenaga medis lainnya, seperti Farmasi, Bidan, Perawat,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Gigi dan Analis yang diharapkan dapat
melaksanakan keluarga binaan tersebut.

B. Tujuan Kegiatan
Untuk memperkenalkan mahasiswa dalam menumbuhkan dan meningkatkan sikap
profesional yang diperlukan oleh mahasiswi untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswi
dapat melakukan penyuluhan dan diskusi mengenai cara perawatan dan penanganan
penyakit Diabetes Mellitus (DM). Manambah wawasan dan pandangan mahasiswi
terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana mahasiswi melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).

C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi mahasiswa
Sebagai bentuk kerjasama antar tenaga medis lain dalam upaya penanganan,
pengobatan dan perawatan Penyakit Diabetes Melitus, serta sebagai
pengembangan dalam pendidikan dan dalam dunia kerja.
2. Bagi masyarakat
Agar masyarakat lebih mengetahui tentang cara pengobatan, perawatan dan
penanganan penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang didapat dari penyuluhan
yang dilakukan oleh mahasiswi.

2
D. Gambaran Review Literatur

Sampel penulisan laporan kerja ini adalah salah satu warga yang berada di desa
paku dusun dua, pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Hasil
penulisan laporan ini menunjukkan bahwa adanya masalah kesehatan dalam keluarga
tersebut, yang dalam penanganannya dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak
tepat. Pengelolaan DM memerlukan penganganan secara multidisiplin yang mencakup
terapi non obat dan terapi obat
Adapun tanda dan gejala dari penyakit diabetes adalah

a. Adanya penurunan berat badan dalam jangka waktu relatif singkat di samping
sering merasa lemas dan lelah. Hal itu disebabkan karena glukosa darah tidak
dapat masuk ke dalam sel.

b. Poliuria (banyak kencing). Penderita sering merasa ingin buang air kecil
(kencing) dengan volume urin yang banyak.

c. Polidipsia (banyak minum)

d. Polifagia (banyak makan). Kadar glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel,
menyebabkan rangsangan otak untuk mengirim pesan rasa lapar pada penderita.

e. Semakin banyak air yang dikeluarkan tubuh melalui urin, semakin banyak
tubuh kekurangan air sehingga mengakibatkan timbulnya rangsangan otak pada
penderita dengan adanya rasa haus.

Gejala Kronis

a. Gangguan pengelihatan

Diabetes pada awalnya sering mengeluh berupa pengeliatan yang menjadi


kabur, sehingga sering mengganti kacamata untuk dapat melihat dengan baik.

b. Gangguan saraf tepi/kesemutan

Penderita sering merasakan rasa sakit dan kesemutan terutama pada kaki di
waktu malam.

c. Gatal-gatal/bisul

Adanya rasa gatal pada kemaluan atau daerah lipatan kulit, seperti ketiak dan di
bawah payudara atau paha.

Faktor-faktor pemicu penyakit diabetes adalah

a. Faktor riwayat keluarga atau keturunan

3
b. Faktor geografis, hal ini disebabkan karena kurangnya Vitamin D yang bisa
didapatkan dari sinar matahari.
c. Faktor usia
d. Faktor pemicu lainnya, seperti gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas
atau olahraga. Distribusi lemak perut yang tinggi.

Pada saat tubuh melakukan ativitas/gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar
untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh akan berkurang, dan
dengan demikian kebutuhan akan hormon insulin juga berkurang. Pada orang yang
kurang gerak dan jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dibakar, tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Proses
pengubahan zat makanan menjadi lemak dan gula memerlukan hormon insulin. Namun
jika hormon insulin kurang mencukupi maka akan timbul gejala DM.
Dari tinjauan teori diatas Ibu S 46 tahun memiliki beberapa tanda dan gejala serta
faktor penyakit diabetes. Sehingga pasien tersebut diangkat menjadi kasus laporan
keluarga binaan.

4
BAB II
DISKRIPSI KASUS

A. Data Demografi Keluarga


1. Lokasi
Kelurahan/Desa : Paku
Kecamatan : Galang
Kabupaten : Deli Serdang
Provinsi : Sumatera Utara

2. Identitas Kepala Keluarga


Nama KK : Ponijan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SLTA/SEDERAJAT
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Pernikahan : Sah

3. Anggota Keluarga
Tabel 1.1 Anggota Keluarga
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Hub.
Keluarga
1. Ponijan LK 53thn SLTA Karyawan Kepala
Swasta Keluarga
2. Sumartik PR 46thn SD IRT Istri
3. Bayu Tirta LK 29thn SD Buruh Anak
Asmara
4. Dimas Zikri LK 14thn SD Pelajar Anak
Asmara
5. Fasha LK 13th SD Pelajar Anak
Nugraha
Asmara

5
B. Gambaran Kasus
Berdasarkan hasil indikator keluarga sehat penulis menemukan bahwa masih ada
sebagian masyarakat Desa Paku Dusun II yang kurang memahami pentingnya
pengetahuan tentang kesehatan seperti penyakit diabetes. Kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap penyakit diabetes dan pemicu diabetes, sehingga mereka tidak
menganggap serius terhadap penyakit diabetes dan pengobatannya. Pada saat
melakukan observasi, pasien hanya memberi tahu bahwa kadar gulanya tinggi.
Hasil gelaja yang ditunjukkan oleh pasien, menunjukkan bahwa gejala tersebut
adalah gejala Diabetes Mellitus. Daibetes Mellitus umumnya menyebabkan adanya
gejala haus yang terus menerus, sering buang air kecil (kencing) terutama pada saat
malam hari dalam jumlah yang banyak dan timbulnya rasa letih yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.

C. Riwayat Masalah Keluarga


Hasil pendataan, pasien hanya memberitahu keluhan bahwa kadar gula darahnya
tinggi.

D. Presepsi Klien Tentang Masalah


Presepsi pasien tentang penyakit diabetesnya tidak dianggap serius, hanya saja
mengeluhkan rasa lelah penurunan berat badan dan kencing berlebihan. Pasien
menganggap gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.

E. Perumusan masalah
Kurangnya pengetahuan, kepedulian dan penggunaan obat diabetes terhadap
penyakit Diabetes Mellitus.

F. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan, kepedulian dan penggunaan obat diabetes terhadap
penyakit Diabetes Mellitus.

6
BAB III
RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI

No. Rencana Tindakan Implementasi

1 Memberikan edukasi tentang obat diabetes, Penulis mendatangi rumah


mulai dari penggunaan obat diabetes, aturan pasien untuk konsultasi tentang
pakai obat diabetes, apa saja efek samping dari obat diabetes dan memberikan
penggunaan obat diabetes, terapi diabetes dan edukasi tentang obat diabetes
resiko apa yang terjadi apabila diabetes tidak kepada pasien
diobati.

2. Melakukan pemantauan penggunaan obat Penulis mendatangi rumah


diabetes pada pasien melalui wawancara. pasien untuk melakukan
pemantauan penggunaan obat
diabetes, apakah pasien teratur
minum obat, apakah obat yang
diminum sesuai dengan keluhan,
melalui wawancara langsung
kepada pasien.

3. Melakukan tindakan pemeriksaan kadar gula Penulis mengundang pasien agar


darahpada pasien melalui pemeriksaan hadir dalam pemeriksaan
kesehatan gratis dan memberikan pengobatan kesehatan gratis dan pengobatan
ke pada pasien yang dilakukan di Balai Desa
pada hari Jumat, 21 Februari
2020. Sehingga pasien dan juga
penulis dapat mengetahui kadar
gula darah dalam tubuh pasien
dan memberikan konseling obat
pada pasien

4. Melakukan pengontrolan kembali terhadap Penulis kembali mendatangi


kadar gula pasien setelah penulis memberikan rumah pasien dan melakukan
istruksi puasa kepada pasien dan pengontrolan pengecekan ulang kadar gula
obat darah puasa pada pasien dan
kontrol obat

5. Memberikan Penyuluhan tentang cara menjaga Penulis memberikan informasi

7
kesehatan gigi tentang bagaimana cara menjaga
kesehatan gigi, seperti pemilihan
bulu sikat gigi yang lembut,
rajin menggosok gigi 2x sehari
pagi setelah sarapan malam
sebelum tidur, menggunakan
obat kumur anti bakteri yang
bebas alcohol, dan perlu
memriksakan gigi minimal 6
bulan sekali.

6. Melakukan pembuatan OVITRAP Penulis memberikan informasi


tentang cara pembuatan ovitrap
yang berasal dari bahan-bahan
bekas (plastic hitam, botol
bekas, lakban serta ragi tape
yang dimana ovitrap tersebut
dapat membasmi larva

7. Melakukan penyuluhan tentang IVA (Inspeksi Penulis memberikan informasi


Visual Asam Asetat) mengenai pemeriksaan Dini
Kanker Serviks.

PENYELESAIAN MASALAH DIABETES MELITUS DENGAN

8
LANGKAH ASUHAN GIZI TERSTANDDAR (PAGT)
A. Diagnosa Gizi
a. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah : hyperglikemi pada keluarga Tn. B
khususnya Ny. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah DM.
b. Resiko tinggi terjadi komplikasi DM pada keluarga Tn. B khususnya Ny. R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

B. INTERVENSI GIZI
Melakukan intervensi langsung ke rumah pasien dari tanggal 22-25 februari 2020
Intervensi yang dilakukan dengan cara :
a. memberikan konseling gizi kepada pasien tentang penyakit diabetes melitus.
Pasien kurang pengetahuan tentang penyakitnya sehingga diberikan konseling
gizi .
b. Pasien tidak diperbolehkan dahulu mengkonsumsi gula karena kadar gula darah
pasien tinggi tidak terkendali.
c. Mengatur pola makan pasien dengan memperhatikan jenis makanan yang
dikonsumsi serta jadwal makan pasien dengan 3 x makanan utama dengan 2x
selingan
d. Pasien harus mencoba mengganti makanan utama nasi putih menjadi dengan nasi
merah
e. Memberikan diet penyakit diabetes melitus kepada pasien

C. Tujuan diet:
• Memberikan makanan sesuai kebutuhan
• Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/
mendekati normal
• Mempertahankan berat badan menjadi normal
• Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah
yang dapat menyebabkan pingsan
• Mengurangi/ mencegah komplikasi
Syarat diet:

9
• Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism
basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus,misalnya kehamilan atau lakatasi dan adanya komplikasi.
• Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energy total.
• Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energy total ( <10% dari lemak jenuh, 10%
dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol
makanan dibatasi maksimal 300 mg/hari.
• Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
• Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total.
• Serat dianjurkan 25 gr / hari.
BAHAN MAKANANJURKAN
 Contoh Menu Sehari

PAGI Berat (gr)


Nasi 100
Telur dadar 50
Setup buncis 50
Pukul 10.00
Bubur Sagu Mutiara 50

SIANG
Nasi 100
Ikan pepes 50
Sayur asem 50
Papaya 100
Madu 20
Pukul 16.00
Pudding maizena 25

Malam
Nasi 100
Ayam goreng 50
Cah capcay 50
Setup nanas 100
Madu 20

10
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengangangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insifisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang renponsif nya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun atau kronik yang ditandai
oleh hiperglekimia, yaitu kadar glukosa darah melebihi nilai normal. penyakit yang
disebut diabetes atau DM ini akan menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, seperti
penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, amputasi dan mudah mengalami
ateroslerosis jika dibiarkan tidak terkendali. Menurut Perkumpulan Endokrin Indonesia
(2002) Diabetes Melitus dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, Gestational diabetes dan
Diabetes tipe lain.
Penyakit ini timbul karena faktor metabolisme hormonal yang terganggu,
menurunnya kekebalan tubuh, faktor keturunan, dan pola makan yang tak sehat. DM
secara tidak langsung dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung karena kadar
kolesterol dan trigliserida tinggi.
Kelompok dengan risiko tinggi terkena DM sebagai berikut:
a. Kelompok usia dewasa tua (>40 tahun)
b. Obesitas
c. Tekanan darah tinggi
d. Riwayat keluarga DM
e. Riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi >4.000 gr
f. Riwayat DM pada kehamilan
g. Dislipidemia

B. Gejala dan Tanda Awal Penderita Diabetes Mellitus

Adapun tanda dan gejala dari penyakit diabetes adalah

a. Adanya penurunan berat badan dalam jangka waktu relatif singkat di samping
sering merasa lemas dan lelah. Hal itu disebabkan karena glukosa darah tidak
dapat masuk ke dalam sel.

b. Poliuria (banyak kencing). Penderita sering merasa ingin buang air kecil
(kencing) dengan volume urin yang banyak.

11
c. Polidipsia (banyak minum)

d. Polifagia (banyak makan). Kadar glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel,
menyebabkan rangsangan otak untuk mengirim pesan rasa lapar pada penderita.

e. Semakin banyak air yang dikeluarkan tubuh melalui urin, semakin banyak
tubuh kekurangan air sehingga mengakibatkan timbulnya rangsangan otak pada
penderita dengan adanya rasa haus.

Gejala Kronis

d. Gangguan pengelihatan

Diabetes pada awalnya sering mengeluh berupa pengeliatan yang menjadi


kabur, sehingga sering mengganti kacamata untuk dapat melihat dengan baik.

e. Gangguan saraf tepi/kesemutan

Penderita sering merasakan rasa sakit dan kesemutan terutama pada kaki di
waktu malam.

f. Gatal-gatal/bisul

Adanya rasa gatal pada kemaluan atau daerah lipatan kulit, seperti ketiak dan di
bawah payudara atau paha.

Pada saat tubuh melakukan ativitas/gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar
untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh akan berkurang, dan
dengan demikian kebutuhan akan hormon insulin juga berkurang. Pada orang yang
kurang gerak dan jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dibakar, tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Proses
pengubahan zat makanan menjadi lemak dan gula memerlukan hormon insulin. Namun
jika hormon insulin kurang mencukupi maka akan timbul gejala DM.
C. Pengobatan Diabetes Mellitus

Pengobatan diabetes mellitus bertujuan untuk menghilangkan gejala dan tanda


diabetes mellitus, tercapainya kadar glukosa dalam darah dan mencegah terjadinya
progresivitas penyulit seperti mikroangiopati dan neuropati. Pada DM tipe 1 dan DM
getasional, pengobatan menggunakan insulin sedangkan pada DM tipe 2, pengobatan
menggunakan insulin sedangkan pada DM tipe 2, pengobatan menggunakan obat
hiperglikemik oral (OHO). Sedangkan pengobatan farmakologi, pada penderita DM

12
harus diiringi dengan pengobatan non farmakologi, yaitu pengaturan pola makan dan
olahraga yang teratur.Penggolongan obat hiperglikemik oral :
1. Sulfonylurea
Golongan ini bekerja dengan merangsang produksi insulin.Yang termasuk
dalam golongan ini adalah glibenklamid, glikazid, glipizid, dan glimepiride.
2. Biguanid
Golongan ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin.Yang
termasuk dalam golongan metformin.
3. Thiazolidindion
Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin di
otot hepar, dan jaringan lemak secara tidak langsung dengan mengaktivitas
PPAR-y. contoh golongan ini adalah pioglitazone dan rosiglitazone.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pendataan IKS, ditemukan beberapa masyarakat menderita
penyakit diabetes.
B. Saran
Masyarakat disarankan untuk peduli tentang kesehatan, menjaga pola makan,
seperti memakan makanan rendah sukrosa atau glukosa, diet secara sehat, dan
berolahraga yang teratur agar peredaran darah menjadi lancar untuk menghindari
penumpukan glukosa dalam darah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Krisnatuti D,2014, Diet Sehat untuk penderita Diabetes Mellitus, Penebar Swadaya:
Padang-Bogor
Rusilanti, 2008, menu sehat untuk pengidap Diabetes Mellitus, PT Kawan Pustaka:
Jakarta Selatan
Muchid A, 2015, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus
WHO Department of Noncommunicable Disease Surveillance Geneva. Definition,
Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus and its Comlications. Report of
a WHO ConsultationPart 1: Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
1999

15
LAMPIRAN

Pemeriksaan gula darah

Konsultasi gizi

16
Pemberian dan Edukasi obat

Penyuluhan hipertensi

17

Anda mungkin juga menyukai