Disusun Oleh :
Kelompok Dusun II
Mahasiswa PKL Desa Paku
PENGABDIAN MASYARAKAT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN
i
LAPORAN PKL MANAJEMEN INTERVENSI GIZI DI DESA PAKU, KECAMATAN GALANG
KABUPATEN DELI SERDANG TANGGAL 11 S/D 26 FEBRUARI 2020
Meliati Sinaga
Lusyana Gloria Dolosaribu,SKM, M.Kes
NIP. 197911152005012006
MENGETAHUI
DIREKTUR
NIP. 196711101993032002
KATA PENGANTAR
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan hasil pendataan status
kesehatan masyarakat dan laporan hasil kegiatan pada keluarga binaan di Desa Paku
Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan diadakannya Praktek Belajar Lapangan (PKL TERPADU) ini adalah untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan oleh penulis sebagai mahasiswa/i pada program
studi analis kesehatan serta untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan akhir di
Kemenkes Politeknik Kesehatan Medan, Program Studi Analis Kesehatan.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
Halaman Judul.................................................................................................i
Halaman Persetujuan......................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan..........................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.............................................................................2
C.Manfaat Kegiatan............................................................................2
D.Gambaran Review Literatur............................................................3
Bab II Diskripsi Kasus....................................................................................5
A. Data Demografi Keluarga..............................................................5
B. Gambaran Kasus (Secara Naratif)..................................................6
C. Riwayat Masalah Keluarga............................................................6
D. Persepsi Klien Tentang Masalah....................................................6
E.Perumusan Masalah.........................................................................6
F.Prioritas Masalah.............................................................................6
Bab III Rencana Tindakan Dan Implementasi................................................7
A. Diagnosis Gizi................................................................................9
B. Intervensi Gizi................................................................................9
C. Tujuan Diet.....................................................................................9
Bab IV Pembahasan......................................................................................10
Bab V Penutupan.......................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................14
B. Saran.............................................................................................14
Daftar Pustaka...............................................................................................15
Lampiran ......................................................................................................16
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunjungan kasus merupakan bagian dari kedokteran keluarga hal ini bisa
mencakup semua tenaga medis, yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan perawatan
penderita, melakukan pendidikan, konsumsi obat-obatan pada penderita dan nasehat
mengenai kesehatan bagi penderita, keluarga dan masyarakat sekitarnya, sehingga dapat
mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi.
Keluarga Binaan adalah salah satu bentuk kunjungan kasus dalam tenaga medis
yang bertujuan memberikan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana
tanggung jawab masing-masing tenaga medis terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau
jenis penyakit tertentu.
Berdasarkan hasil data Keluarga Sehat yang kami data di Desa Paku Dusun II,
ada beberapa keluarga sehat yang menderita diabetes, hipertensi, dan lain-lain.
Penyebab penyakitnya pun bermacam-macam, mulai dari keturunan, pola makan yang
tidak seimbang atau tidak sehat dan kebiasaan buruk. Dari beberapa kasus tersebut,
kami mengangkat kasus penyakit Diabetes Melitus yang di derita oleh Ibu S. Hal ini
disebabkan karena ibu S merupakan salah satu keluarga yang tingkat pengetahuannya
tentang Diabetes Melitus masih kurang, mulai dari penanganannya, pengobatannya dan
perawatannya.
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengangangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insifisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang renponsif nya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun atau kronik yang ditandai
oleh hiperglekimia, yaitu kadar glukosa darah melebihi nilai normal. penyakit yang
disebut diabetes atau DM ini akan menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, seperti
penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, amputasi dan mudah mengalami
ateroslerosis jika dibiarkan tidak terkendali. Menurut Perkumpulan Endokrin Indonesia
(2002) Diabetes Melitus dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, Gestational diabetes dan
Diabetes tipe lain.
Menurut data yang diperoleh dari Posyandu Lestari bahwa Desa Paku. memiliki
luas wilayah 335,256 Ha dengan jumlah penduduk 1.656 jiwa, yang terperinci jumlah
perempuan 871 orang dan laki-laki 785 orang. Diketahui bahwa jumlah penderita
Diabetes Melitus pada tahun 2012 sebanyak 17 orang, dan pada tahun 2013 sebanyak 22
1
orang. Dari data tersebut dapat disampaikan bahwa jumlah penderita diabetes melitus
masih tinggi.
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian
secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat.
Pengelolaan DM memerlukan penganganan secara multidisiplin yang mencakup terapi
non obat dan terapi obat. Untuk itu Keluarga Binaan ini bertujuan untuk lebih mengenal
kehidupan pasien dan keluarganya sehingga dapat mengetahui segala aspek kehidupan
pasien agar dapat membantu keberhasilan pengobatan, penanganannya dan
perawatannya dengan benar. Agar dapat tercapainya aspek kehidupan tersebut,
dibutuhkan kerjasama antara tenaga medis lainnya, seperti Farmasi, Bidan, Perawat,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Gigi dan Analis yang diharapkan dapat
melaksanakan keluarga binaan tersebut.
B. Tujuan Kegiatan
Untuk memperkenalkan mahasiswa dalam menumbuhkan dan meningkatkan sikap
profesional yang diperlukan oleh mahasiswi untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswi
dapat melakukan penyuluhan dan diskusi mengenai cara perawatan dan penanganan
penyakit Diabetes Mellitus (DM). Manambah wawasan dan pandangan mahasiswi
terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana mahasiswi melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi mahasiswa
Sebagai bentuk kerjasama antar tenaga medis lain dalam upaya penanganan,
pengobatan dan perawatan Penyakit Diabetes Melitus, serta sebagai
pengembangan dalam pendidikan dan dalam dunia kerja.
2. Bagi masyarakat
Agar masyarakat lebih mengetahui tentang cara pengobatan, perawatan dan
penanganan penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang didapat dari penyuluhan
yang dilakukan oleh mahasiswi.
2
D. Gambaran Review Literatur
Sampel penulisan laporan kerja ini adalah salah satu warga yang berada di desa
paku dusun dua, pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Hasil
penulisan laporan ini menunjukkan bahwa adanya masalah kesehatan dalam keluarga
tersebut, yang dalam penanganannya dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak
tepat. Pengelolaan DM memerlukan penganganan secara multidisiplin yang mencakup
terapi non obat dan terapi obat
Adapun tanda dan gejala dari penyakit diabetes adalah
a. Adanya penurunan berat badan dalam jangka waktu relatif singkat di samping
sering merasa lemas dan lelah. Hal itu disebabkan karena glukosa darah tidak
dapat masuk ke dalam sel.
b. Poliuria (banyak kencing). Penderita sering merasa ingin buang air kecil
(kencing) dengan volume urin yang banyak.
d. Polifagia (banyak makan). Kadar glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel,
menyebabkan rangsangan otak untuk mengirim pesan rasa lapar pada penderita.
e. Semakin banyak air yang dikeluarkan tubuh melalui urin, semakin banyak
tubuh kekurangan air sehingga mengakibatkan timbulnya rangsangan otak pada
penderita dengan adanya rasa haus.
Gejala Kronis
a. Gangguan pengelihatan
Penderita sering merasakan rasa sakit dan kesemutan terutama pada kaki di
waktu malam.
c. Gatal-gatal/bisul
Adanya rasa gatal pada kemaluan atau daerah lipatan kulit, seperti ketiak dan di
bawah payudara atau paha.
3
b. Faktor geografis, hal ini disebabkan karena kurangnya Vitamin D yang bisa
didapatkan dari sinar matahari.
c. Faktor usia
d. Faktor pemicu lainnya, seperti gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas
atau olahraga. Distribusi lemak perut yang tinggi.
Pada saat tubuh melakukan ativitas/gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar
untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh akan berkurang, dan
dengan demikian kebutuhan akan hormon insulin juga berkurang. Pada orang yang
kurang gerak dan jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dibakar, tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Proses
pengubahan zat makanan menjadi lemak dan gula memerlukan hormon insulin. Namun
jika hormon insulin kurang mencukupi maka akan timbul gejala DM.
Dari tinjauan teori diatas Ibu S 46 tahun memiliki beberapa tanda dan gejala serta
faktor penyakit diabetes. Sehingga pasien tersebut diangkat menjadi kasus laporan
keluarga binaan.
4
BAB II
DISKRIPSI KASUS
3. Anggota Keluarga
Tabel 1.1 Anggota Keluarga
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Hub.
Keluarga
1. Ponijan LK 53thn SLTA Karyawan Kepala
Swasta Keluarga
2. Sumartik PR 46thn SD IRT Istri
3. Bayu Tirta LK 29thn SD Buruh Anak
Asmara
4. Dimas Zikri LK 14thn SD Pelajar Anak
Asmara
5. Fasha LK 13th SD Pelajar Anak
Nugraha
Asmara
5
B. Gambaran Kasus
Berdasarkan hasil indikator keluarga sehat penulis menemukan bahwa masih ada
sebagian masyarakat Desa Paku Dusun II yang kurang memahami pentingnya
pengetahuan tentang kesehatan seperti penyakit diabetes. Kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap penyakit diabetes dan pemicu diabetes, sehingga mereka tidak
menganggap serius terhadap penyakit diabetes dan pengobatannya. Pada saat
melakukan observasi, pasien hanya memberi tahu bahwa kadar gulanya tinggi.
Hasil gelaja yang ditunjukkan oleh pasien, menunjukkan bahwa gejala tersebut
adalah gejala Diabetes Mellitus. Daibetes Mellitus umumnya menyebabkan adanya
gejala haus yang terus menerus, sering buang air kecil (kencing) terutama pada saat
malam hari dalam jumlah yang banyak dan timbulnya rasa letih yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
E. Perumusan masalah
Kurangnya pengetahuan, kepedulian dan penggunaan obat diabetes terhadap
penyakit Diabetes Mellitus.
F. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan, kepedulian dan penggunaan obat diabetes terhadap
penyakit Diabetes Mellitus.
6
BAB III
RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI
7
kesehatan gigi tentang bagaimana cara menjaga
kesehatan gigi, seperti pemilihan
bulu sikat gigi yang lembut,
rajin menggosok gigi 2x sehari
pagi setelah sarapan malam
sebelum tidur, menggunakan
obat kumur anti bakteri yang
bebas alcohol, dan perlu
memriksakan gigi minimal 6
bulan sekali.
8
LANGKAH ASUHAN GIZI TERSTANDDAR (PAGT)
A. Diagnosa Gizi
a. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah : hyperglikemi pada keluarga Tn. B
khususnya Ny. R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah DM.
b. Resiko tinggi terjadi komplikasi DM pada keluarga Tn. B khususnya Ny. R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
B. INTERVENSI GIZI
Melakukan intervensi langsung ke rumah pasien dari tanggal 22-25 februari 2020
Intervensi yang dilakukan dengan cara :
a. memberikan konseling gizi kepada pasien tentang penyakit diabetes melitus.
Pasien kurang pengetahuan tentang penyakitnya sehingga diberikan konseling
gizi .
b. Pasien tidak diperbolehkan dahulu mengkonsumsi gula karena kadar gula darah
pasien tinggi tidak terkendali.
c. Mengatur pola makan pasien dengan memperhatikan jenis makanan yang
dikonsumsi serta jadwal makan pasien dengan 3 x makanan utama dengan 2x
selingan
d. Pasien harus mencoba mengganti makanan utama nasi putih menjadi dengan nasi
merah
e. Memberikan diet penyakit diabetes melitus kepada pasien
C. Tujuan diet:
• Memberikan makanan sesuai kebutuhan
• Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/
mendekati normal
• Mempertahankan berat badan menjadi normal
• Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah
yang dapat menyebabkan pingsan
• Mengurangi/ mencegah komplikasi
Syarat diet:
9
• Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism
basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus,misalnya kehamilan atau lakatasi dan adanya komplikasi.
• Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energy total.
• Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energy total ( <10% dari lemak jenuh, 10%
dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol
makanan dibatasi maksimal 300 mg/hari.
• Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
• Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total.
• Serat dianjurkan 25 gr / hari.
BAHAN MAKANANJURKAN
Contoh Menu Sehari
SIANG
Nasi 100
Ikan pepes 50
Sayur asem 50
Papaya 100
Madu 20
Pukul 16.00
Pudding maizena 25
Malam
Nasi 100
Ayam goreng 50
Cah capcay 50
Setup nanas 100
Madu 20
10
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Adanya penurunan berat badan dalam jangka waktu relatif singkat di samping
sering merasa lemas dan lelah. Hal itu disebabkan karena glukosa darah tidak
dapat masuk ke dalam sel.
b. Poliuria (banyak kencing). Penderita sering merasa ingin buang air kecil
(kencing) dengan volume urin yang banyak.
11
c. Polidipsia (banyak minum)
d. Polifagia (banyak makan). Kadar glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel,
menyebabkan rangsangan otak untuk mengirim pesan rasa lapar pada penderita.
e. Semakin banyak air yang dikeluarkan tubuh melalui urin, semakin banyak
tubuh kekurangan air sehingga mengakibatkan timbulnya rangsangan otak pada
penderita dengan adanya rasa haus.
Gejala Kronis
d. Gangguan pengelihatan
Penderita sering merasakan rasa sakit dan kesemutan terutama pada kaki di
waktu malam.
f. Gatal-gatal/bisul
Adanya rasa gatal pada kemaluan atau daerah lipatan kulit, seperti ketiak dan di
bawah payudara atau paha.
Pada saat tubuh melakukan ativitas/gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar
untuk dijadikan tenaga gerak. Sehingga jumlah gula dalam tubuh akan berkurang, dan
dengan demikian kebutuhan akan hormon insulin juga berkurang. Pada orang yang
kurang gerak dan jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dibakar, tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Proses
pengubahan zat makanan menjadi lemak dan gula memerlukan hormon insulin. Namun
jika hormon insulin kurang mencukupi maka akan timbul gejala DM.
C. Pengobatan Diabetes Mellitus
12
harus diiringi dengan pengobatan non farmakologi, yaitu pengaturan pola makan dan
olahraga yang teratur.Penggolongan obat hiperglikemik oral :
1. Sulfonylurea
Golongan ini bekerja dengan merangsang produksi insulin.Yang termasuk
dalam golongan ini adalah glibenklamid, glikazid, glipizid, dan glimepiride.
2. Biguanid
Golongan ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin.Yang
termasuk dalam golongan metformin.
3. Thiazolidindion
Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin di
otot hepar, dan jaringan lemak secara tidak langsung dengan mengaktivitas
PPAR-y. contoh golongan ini adalah pioglitazone dan rosiglitazone.
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pendataan IKS, ditemukan beberapa masyarakat menderita
penyakit diabetes.
B. Saran
Masyarakat disarankan untuk peduli tentang kesehatan, menjaga pola makan,
seperti memakan makanan rendah sukrosa atau glukosa, diet secara sehat, dan
berolahraga yang teratur agar peredaran darah menjadi lancar untuk menghindari
penumpukan glukosa dalam darah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Krisnatuti D,2014, Diet Sehat untuk penderita Diabetes Mellitus, Penebar Swadaya:
Padang-Bogor
Rusilanti, 2008, menu sehat untuk pengidap Diabetes Mellitus, PT Kawan Pustaka:
Jakarta Selatan
Muchid A, 2015, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus
WHO Department of Noncommunicable Disease Surveillance Geneva. Definition,
Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus and its Comlications. Report of
a WHO ConsultationPart 1: Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
1999
15
LAMPIRAN
Konsultasi gizi
16
Pemberian dan Edukasi obat
Penyuluhan hipertensi
17