Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum dan Khusus

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. DEFINISI PENYAKIT
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang cirikan dengan adanya konsolidasi
akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli (Axton dan Frugate, 1993). Peradangan
akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi, disebut pneumonia (Sylvia,
2005).
Pneumonia adalah inflasi parenkin paru, biasanya berhubungan dengan pengisisan cairan
di dalam alveoli. Hal ini terjadi infeksi agen adalah adanya kndisi yang mengganggu
tahanan saluran.
2. ETIOLOGI PENYAKIT
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti :
a. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah staphylococcus aureus,
streptococcus, aeruginosa, legionella, hemophyllus, influenza, eneterobacter. Bakyeri-
bakteri tersebut berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah sistem pertahanan
menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera memperbanyak
diri dan menyebabkan kerusakan.
b. Virus penyebab pneumonia dianaranya yatu virus influenza, adenovirus, chicken-pox
(cacar air).
c. Organisme mirip bakteri yaitu mycoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini beda
dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diguga disebabkan
oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang tidak tipikal.
Mycoplasma ini menyerang segala jenis usia.
d. Jamur penyebab pneumonia yaitu candidat albicans.
3. PATHOFISIOLOGI PENYAKIT
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel infektif seperti
menghirup bibit penyakit di udara. Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan normal
melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan
dibersihkan oleh mucus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila suatu partikel mencapai
paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveolar, dan juga dengan
sistem inum sistemuk, dan humoral.
Setelah mencapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respon inflamai akut yag
meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit polimorfonunklear di
alveoli yang diikuti infitrasi makrofag. Ciaran eksudatif di alveoli meyebabkana
konsilidassi lobaris yang khas pada foto thorax. Virus, mikoplasma , dan klamidia
menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrate mononuclear pada struktur submukosa
dan interstisial. Hal ini menyebabkan lepasnya sel-sel epitel kedalam saluran napas,
seperti yang terjadi pada bronkiolitis.
4. PATHWAY

virus Mycoplasma (mirip Jamur


Bakteri
bakteri)

Masuk saluran
pernapasan

Paru-paru

Bronkus dan Alveolus


Reseptor Peradangan

Mengganggu kerja makrofag Hipothalamus

Infeksi Hipertermi

Peradangan/inflamasi Keringat berlebihan

Odema Resti kekurangan cairan dan


elektolit

Dispnea
Produksi secret Difusi gas antara O2 dan
meningkat CO2 di alveoli terganggu
Gangguan pola
napas
Kapasitas transportasi
O2 menurun

Gangguan pertukaran
gas
5. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
a. Menggigil
b. Nyeri dada
c. Takipnea
d. Bibir dan kuku sianosi
e. Sesak napa
f. Batuk
g. kelelahan
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. KOMPLIKASI
8. PENATALAKSANAAN
a. MEDIS
Pengobatan umum pasien-pasien pneumonia biasanya pemberia antibiotic yang efektif
terhadap organisne tertentu, terapi oksigen untuk menanggulangi hipoksemia. Beberapa
contoh pemberian antibiotic seperti :
1. Penicillin G.
Untuk pneumonia staphylococcuss
2. Amantadine, rimatadine
Untuk infeksi pneumonia virus
3. Eritromisin, tetrasiklin derivvat tetrasiklin
Untuk infeksi pneumonia mikroplasma
b. KEPERAWATAN
9. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN (TEORITIS)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA PADA ANAK M.

A. PENCATATAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (Di Ruang IGD)


IDENTITAS

No. Rekam Medis : Diagnosa Medis : Pneumonia


Nama : An. Mika Luju Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan
TRIAGE : - P1 P2 Sumber informasi : Orang Hitam
Tua dan Pasien
Merah  Hijau P3 P4
GENERAL IMPRESSION
PRIMER SURVEY

Keluhan Utama : Sesak Napas


Mekanisme Cedera :
Satu hari sebelum masuk rumah sakit anak sesak napas batuk. Pada tanggal 17 Mei 2019, orang tua
mengantar pasien ke puskesmas bea mese dan setelah diperiksa, pihak puskesmas membuat rujukan
ke Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng. Setelah di kaji keluarga mengatakan anak sesak sejak kemarin,
batuk sejak 1 minggu SMRS.

Riwayat kesehatan:
Keluarga mengatakan pasien tidak mengalami sakit, selain sakit yang di derita sekarang.

Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) :  Baik  Tidak Baik,

Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


Inefektif airway b/d

AIRWAY

Actual ( )
Resiko ( )
Jalan Nafas Kriteria Hasil :
:Paten
Tidak Paten

Obstruksi :
 Lidah 
Cairan
 Benda Asing
 N/A

Suara Nafas :
Snoring
Gurgling Intervensi :
Stridor 1. Manajemen airway; headtilt-
 N/A chin lift/jaw thrust
Keluhan Lain:

BREATHING Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


Actual
1. Pola nafas tidak efekti b/d
penurunan ekspansi paru.
Gerakan dada : Kriteria Hasil :
 Simetris
 Asimetris
Irama Nafas :
Cepat
 Dangkal
 Normal

Pola Nafas :
 Teratur
 Tidak
Teratur
PRIMER SURVEY

Intervensi :
Retraksi otot 1. Pemberian terapi oksigen
dada : ltr/mnt, via
 Ada
 N/A
Sesak Nafas :
 Ada
 N/A
RR : 48 x/mnt 2. Bantuan dengan Bag Valve
Mask
Keluhan Lain:
Pasien batuk,
pilek. 3. Persiapan ventilator mekanik

4.
5.

6.

Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


Actual ( )
Resiko ( )
1. Penurunan curah jantung b/d

CIRCULATIO
N

2. Inefektif perfusi jaringan b/d

Nadi : Kriteria Hasil :


 Teraba
 Tidak teraba
Sianosis :
 Ya
 Tidak
CRT :
 < 2 detik
 > 2 detik
Pendarahan :
 Ya Intervensi :
 Tidak ada 1. Lakukan CPR dan Defibrilasi
Keluhan Lain: 2. Kontrol perdarahan

3.

4.

5.

Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


Actual ( )
DISABILITY Resiko ( )
1. Inefektif perfusi serebral b/d
2. Intoleransi aktivias b/d
Respon : Kriteria Hasil :
Alert
 Verbal
 Pain
 Unrespon

Kesadaran :
 CM
 Delirium
 Somnolen

GCS: 15
 Eye : 4
Verbal : 5 Intervensi :
 Motorik : 6 1. Berikan posisi head up 30
derajat
Pupil : 2. Periksa kesadaran dann GCS
Isokor tiap 5 menit
Unisokor
Pinpoint 3. … … …
Medriasis

Refleks Cahaya: 4. … … …
 Ada
 Tidak Ada 5. … … …

Keluhan Lain :

Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


Actual ( )
Resiko ( )
EXPOSURE
1. Kerusakan integritas jaringan
b/d
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d
Kriteria Hasil : … … …
SECONDARY SURVEY

Diagnosa Keperawatan:
1. Regimen terapiutik inefektif
ANAMNESA
b/d
2. Nyeri Akut b/d
Riwayat Kriteria Hasil :
Penyakit Saat
Ini:
Satu hari
sebelum masuk
rumah sakit
anak sesak
napas batuk.
Pada tanggal 17
Mei 2019,
orang tua
mengantar
pasien ke Intervensi :
puskesmas bea 1. … … …
mese dan
setelah
diperiksa, pihak
puskesmas 2. … … …
membuat
rujukan ke
Rumah Sakit
Ben Mboi
Ruteng. Setelah
di kaji keluarga
mengatakan
anak sesak
sejak kemarin,
batuk sejak 1
minggu SMRS.

Alergi :
keluarga
mengatakan
anak tidak ada
alergi obat,
makanan-
minuman.

Medikasi :
tidak ada
penggunaan
obat.

Riwayat
Penyakit
Sebelumnya:
Keluarga
mengatakan
pasien tidak
mengalami
sakit, selain
sakit yang di
derita sekarang.

Makan Minum
Terakhir: tidak
ada.

Even/Peristiwa
Penyebab:
Proses penyakit
(virus)

Tanda Vital :
BP : -
N : 150
S: 36
RR : 48
SpO2 : 88-89 %
PEMERIKSA Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf
AN FISIK 1.

2.

3.

Kepala dan Kriteria Hasil :


Leher:
Inspeksi
Palpasi

Intervensi :

Dada:
Inspeksi

Palpasi

Perkusi
Auskultasi

Abdomen:
Inspeksi .

Palpasi

Perkusi
SECONDARY SURVEY

Auskultasi
Pelvis:
Inspeksi

Palpasi

Ektremitas
Atas/Bawah:
Inspeksi .

Palpasi
Punggung :
Inspeksi

Palpasi

Neurologis :

Diagnosa Keperawatan: Jam Implementasi Paraf


1. … … …
PEMERIKSA
AN
DIAGNOSTIK 2. … … …

RONTGEN Kriteria Hasil : … … …


 CT-SCAN
 USG
 EKG
ENDOSKOPI
 Lain-lain :
Pemeriksaan
laboraturium.
Hasil :

Intervensi :
1. … … …

2. … … …

Tanggal TANDA TANGAN PENGKAJI:


Pengkajian

NAMA TERANG :
Jam

Keterangan

Anda mungkin juga menyukai