Anda di halaman 1dari 20

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Disusun Oleh: Gita Oktavianti (43217120060)

Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si

Universitas Mercu Buana Jakarta

Abstrak

Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih
kompetitif dan efesien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan
mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan,
meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya. Sebuah sistem
informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dalam pengambilan keputusan, dalam operasional sehari-hari, maupun dalam


perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh
data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem
informasi dengan dukungan teknologi informasi.

Kata kunci: sistem informasi, database, manajemen

Abstract

With the existence of an information system, an organization will strive to be more


competitive and efficient, which in turn adds value to obtaining, changing and distributing
information with the aim of increasing decision making, improving organizational performance in
achieving organizational goals. An effective information system provides accurate, timely and
relevant information to users so that it can be used for decision making.

In decision making, in daily operations, and in strategic planning into the future. The
decision-making process must be based on timely and appropriate data and information so that
the decisions taken are on target. Information is obtained from data processing, and data
processing is carried out by information systems with the support of information technology.

Keywords: information systems, databases, management

1
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam era globalisai saat ini Sisten Informasi Manajemen merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana system informasi yang menghasilkan
hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk
lebih kompetitif dan efesien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan,
mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan
keputusan, meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.
Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu
dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi
oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil
tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database) agar pengumpulan, penyimpan,pemeliharaan, dan pengamanannya dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien diperlukan manajemen data, sehinng suatu
informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan
relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik,
minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data mata kuliah, data ruangan, jadwal,
sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaraan akademik
institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun,
diperlukan pengetahuan dasartentang database dan juga Sistem Manajemen Basis
Data.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam artikel ini
meliputi:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen basis data?
2. Jelaskan perkembangan sistem manajemen basis data?
3. Apa tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data?
4. Sebutkan fungsi, keunggulan dan kelemahan sistem manajemen basis data?
5. Bagaimana peranan manajemen basis data dalam perusahaan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami apa yang dimaksud dengan sistem manajemen basis data.
2. Memahami perkembangan sistem manajemen basis data.
3. Memahami tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data.
4. Memahami fungsi, keunggulan, dan kelemahan sistem manajemen basis data.
5. Memahami peranan manajemen basisdata dalam perusahaan.

3
Literatur Teori

1. Pengertian Database
Database adalah sekumpulan koleksi data yang berhubungan secara logikal,
dan sebuah deskripsi dari data tersebut, didesain untuk menemukan keperluan
informasi pada sebuah perusahaan (Conolly, p15). Database merupakan temp at
penyimp anan data yang besar yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak
pengguna dan berisi deskripsi dari data itu sendiri selain data operasional milik
perusahaan.
Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden, database adalah sekumpulan
organisasi data yang berelasi secara logikal. Database dapat memiliki banyak ukuran
dan tingkat kompleksitas.
2. Pengertian Database Management System
Menurut James A. Hall, DBMS ad alah sebuah sistem perangkat lunak khusus
yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses (didapatkan
otorisasinya) oleh pemakai.
Menurut Connoly, DBMS atau Database Management System merupakan
sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, mengambil data, dan mengontrol akses kepada database (Conolly, p16).
DBMS merupakan sebuah perangkat lunak yang menginterasikan database dengan
aplikasi program pada pengguna.
Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :
a. Data Definition Language (DDL) memperbolehkan pengguna untuk
mendeskripsikan database, misalnya merinci tipe dan batasan data yang akan
disimpan dalam database.
b. Data Manipulation Language (DML) memperbolehkan pengguna untuk
memanipulasi data, misalnya memasukkan data, menghapus data, dan
mendapatkan data dari database.
c. Menyediakan akses terkontrol ke database, misalnya security system, integrity
system, concurrency control system, recovery control system, user-accesible
catalog.

Ada 5 komponen utama pada DBMS, yaitu (Conolly, p18) :

4
1. Hardware (Perangkat Keras)
DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras untuk dapat berjalan. Perangkat
kerasnya dapat berupa satu personal computer, satu mainframe, maupun jaringan
yang terdiri dari banyak komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan bergantung
dari permintaan dari organisasi dan DBMS yang digunakan.
2. Software (Perangkat Lunak)
Komponen dari perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan
program ap likasi, bersama dengan sistem ap likasi, termasuk perangkat lunak
jaringan jika DBMS digunakan melalui jaringan.
3. Data
Mungkin komponen yang terpenting pada DBMS, terutama dari sudut pandang
pengguna, adalah data. Data berperan sebagai jembatan antara komponen mesin
(hardware dan software) dan komponen manusia (prosedur dan manusia).
Database berisi baik data, maupun meta data, yaitu data tentang data. Struktur
dari database disebut skema.
4. Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang mempengaruhi desain dan
penggunaan dari database. Para pengguna sistem dan para staf yang mengatur
dokumen prosedur database yang dibutuhkan dan bagaimana cara menggunakan
atau menjalankan sistem.
5. Manusia
Orang-orang yang berhubungan dengan sistem antara lain:
a. Database Designer
b. Application Developers
c. End-users

5
Pembahasan

A. Pengerian Sistem Manajemen Basis Data


DBMS (Data Base Management System) atau sistem manajemen basis data
yakni perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database.Secara
fungsi, database management system mempunyai fasilitas mengintegrasikan,
terhubung, merekayasa dan memelihara basis data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan baik.
Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu
perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi
yang berguna. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang
digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi.
DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah
besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat
digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
1. Menurut C. J. Date: Data Base Management System (DBMS) adalah software yang
menghandel semua akses pada database untuk melayani keperluan user.
2. Menurut S, Attre: Data Base Management System (DBMS) yaitu software, hardware,
firmware serta procedure-procedure yang memanage database. Firmware yaitu
software yang sudah jadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
3. Menurut Gordon C. Everest: Data Base Management System (DBMS) yaitu
manajemen yang efisien untuk mengorganisasi sumber daya data.

Jadi Data Base Management System (DBMS) adalah Seluruh peralatan


komputer (Hardware+Software+Firmware). Data Base Management System
(DBMS) dilengkapi dengan bhs yang bertujuan pada data (High level data language)
yang kerap dimaksud juga untuk bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).

B. Fungsi Sistem Manajemen Basis Data


Fungsi DBMS atau Database Management System dalam perkembangan
aplikasi dan sistem penting di dunia sangat banyak. Saat ini berbagai perusahaan besar
baik Nasional maupun Internasional memanfaatkan database untuk menunjang sistem
aplikasinya. Ada banyak DBMS yang sangat populer seperti Oracle, Microsoft SQL
Server, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, IBM DB2, dan masih banyak lagi.

6
Perangkat lunak komputer ini merupakan untuk pengolahan data dan sebagai
interface untuk memberikan kemudahan bagi seseorang dalam melakukan manipulasi
terhadap database. Namun banyak orang yang masih bingung antara database dengan
DBMS sendiri, padahal keduanya berbeda.
Ada setidaknya 10 fungsi DBMS dalam membantu menjaga dan memelihara
integritas data dalam suatu sistem.
1. Menjaga Integritas Data
DBMS berfungsi untuk mengurangi dan menghilangkan redundansi data dan
memaksimalkan konsistensi data agar setiap kali menampilkan data, sesuai dengan
data aslinya.
2. Penyimpanan Data (Data Storage Management)
DBMS memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan data, kecanggihan
DBMS saat ini dapat menyimpan data dalam berbagai jenis seperti video dan
gambar. Pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana data disimpan atau
dimanipulasi. DBMS telah memiliki prosedur dalam proses ini dan memastikan data
yang disimpan adalah sesuai dengan data yang dimasukkan.
3. Kamus Data
DBMS memiliki fungsi melakukan manajemen terhadap elemen pada database dan
bagaimana mereka di hubungkan (relasi) dengan data lainnya. Ketika sistem
membutuhkan data dalam suatu database maka DBMS akan memberikan
kemudahan melalui SQL untuk mengakses dan mencari data tersebut. Sehingga
pengguna dapat dengan mudah menangani hal tersebut.
4. Transformasi dan Penyajian Data
Peran DBMS sebagai transformasi dan penyajian data antara lain adalah
mengkonversi setiap data yang dimasukkan pada struktur dan format yang telah
ditentukan. Dengan demikian DBMS dapat membedakan format data logical dan
bentuk physicalnya.
5. Keamanan Data
DBMS memiliki peran penting bagaimana tingkat keamanan dalam database
tersebut. DBMS berperan bagaimana memberikan hak akses pada orang yang
sesuai. Selain itu DBMS juga bertugas mengatur apa saja yang dapat dilakukan oleh
user tersebut pada sebuah database.

7
6. Memungkinkan Akses Beberapa User
DBMS memungkinkan beberapa user melakukan interaksi pada sebuah database,
hal ini akan lebih efisien dan dapat menempatkan user tertentu sesuai dengan role
dan fungsinya.
7. Menyediakan Prosedur Backup dan Recovery
DBMS memungkinkan database yang ada untuk di backup dan di recovery sesuai
dengan kebutuhan dengan memanfaatkan teknik dan wizard yang dimiliki masing
masing DBMS. Hal ini akan memudahkan pihak yang berkepentingan ketika terjadi
sesuatu pada databasenya seperti kerusakan dan bencana alam.
8. Menyediakan bahasa akses dan pemogramman
DBMS menyediakan SQL untuk melakukan manipulasi dan membuat skema pada
database yang dikenal dengan DML dan DDL. Dengan bahasa ini seorang DBA
dapat dengan mudah memasukkan, mengambil, menghapus, dan mengubah data
yang ada di database dengan memanfaatkan interface yang disediakan.
9. Menyediakan interface untuk komunikasi
DBMS menyediakan interface untuk melakukan komunikasi antara database yang
satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat memudahkan komunikasi antara
database dengan tool lainnya seperti browser.
10. Manajemen Transaksi
DBMS menyediakan mekanisme dalam mengatur transaksi dan perintah yang
disampaikannya untuk memastikan konsistensi data. Sebagai contoh, ketika DBA a
mengakses dan melakukan penghapusan Data, pada saat yang bersamaan maka
jika ada user yang mengakses data tersebut maka akan di pending sampai data
telah terhapus.
Peralatan untuk mengambil keputusan/memastikan pendekatan database dimaksud
DBMS. Data Base Management System (DBMS) adalah software (serta hardware)
yang kusus didesain membuat perlindungan serta memanage database.
Dengan memakai Data Base Management System (DBMS), maka bisa:
• Mendeskripsikan data serta hubungan.
• Mendokumentasikan susunan serta pengertian data
• Melukiskan, mengorganisasikan serta menaruh data untuk akses yang
selektif/diambil serta efektif.
• Jalinan yang seperti pada user dengan sumber daya data.

8
• Perlindungan pada sumber daya data bakal terjamin, bisa dihandalkan,
berkelanjutan serta benar
• Memisahkan persoalan Logical serta physical hingga mengubah implementasi
database dengan cara fisik tak menginginkan user untuk mengubah maksud
data (Logical).
• Memastikan pembagian data pada beberapa user untuk terhubung dengan
cara concurent pada sumber daya data.

C. Komponen Sistem Manajemen Basis Data


Ada 5 komponen utama pada DBMS, yaitu (Conolly, p18):
1. Hardware (Perangkat Keras)
DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras untuk dapat berjalan. Perangkat
kerasnya dapat berupa satu personal computer, satu mainframe, maupun jaringan
yang terdiri dari banyak komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan bergantung
dari permintaan dari organisasi dan DBMS yang digunakan
2. Software (Perangkat Lunak)
Komponen dari perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan
program ap likasi, bersama dengan sistem ap likasi, termasuk perangkat lunak
jaringan jika DBMS digunakan melalui jaringan.
3. Data
Mungkin komponen yang terpenting pada DBMS, terutama dari sudut pandang
pengguna, adalah data. Data berperan sebagai jembatan antara komponen mesin
(hardware dan software) dan komponen manusia (prosedur dan manusia). Database
berisi baik data, maupun meta data, yaitu data tentang data. Struktur dari database
disebut skema.
4. Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang mempengaruhi desain dan
penggunaan dari database. Para pengguna sistem dan para staf yang mengatur
dokumen prosedur database yang dibutuhkan dan bagaimana cara menggunakan
atau menjalankan sistem. Hal ini mungkin mengandung instruksi dari :
a. Bagaimana cara memasuki DBMS
b. Bagaimana menggunakan fasilitas DBMS atau program aplikasi tertentu
c. Bagaimana memulai dan mengakhiri DBMS
d. Bagaimana membuat salinan dari database

9
e. Bagaimana mengatasi kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak. Hal ini
termasuk prosedur tentang bagaimana mengidentifikasi komponen yang gagal,
bagaimana memperbaikinya, dan mengikuti perbaikan dari kesalahan,
bagaimana memulihkan database.
f. Bagaimana mengubah struktur dari table, mengorganisasi ulang database
yang terdapat pada lebih dari satu tempat penyimpanan, memp erbaiki
performa, atau menyimp an data ke penyimp anan kedua.
5. Manusia
Orang-orang yang berhubungan dengan sistem antara lain :
a. Database designers
Ada dua tipe dari database designer, yaitu :
• Logical database designer, tugasnya berhubungan dengan
mengidentifikasi data, relasi antar data, dan batasan pada data yang akan
disimpan di database.
• Physical database designer, bertugas untuk memutuskan bagaimana
desain logical database direalisasikan. Hal ini termasuk memetakan
desain logical database kepada seperangkat table dan batasan integritas,
memilih struktur penyimpanan yang spesifik dan metode akses data untuk
mencapai performa yang baik, dan mendesain aturan keamanan yang
dibutuhkan oleh data.
b. Application developers
Ketika database diimp lementasikan, program ap likasi yang menyediakan
fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna harus diimp lementasikan juga. Ini
adalah tanggung jawab dari application developers. Biasanya, application
developers bekerja dari spesifikasi yang diproduksi oleh system analyst. Setiap
program mengandung kalimat yang meminta DBMS untuk melakukan
beberapa operasi pada database. Hal ini termasuk mengambil data,
memasukkan, mengubah, dan menghapus data.
c. End-users
Para pengguna dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana
mereka menggunakan sistem, yaitu :
• Pengguna dasar
Pengguna dasar adalah pengguna yang terlatih menggunakan DBMS
secara awam. Mereka mengakses database melalui program aplikasi

10
tertulis khusus yang diusahakan untuk membuat operasi sesederhana
mungkin. Mereka menggunakan operasi database dengan memasukan
perintah sederhana atau memilih pilihan dari menu. Hal ini berarti mereka
tidak perlu mendalami topik khusus mengenai database atau DBMS.
• Pengguna berpengalaman
Pengguna berpengalaman biasanya sudah mengenal struktur dari
database dan fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS. Pengguna
berpengalaman mungkin menggunakan bahasa query yang dengan
tingkat tinggi seperti SQL untuk melakukan operasi yang dibutuhkan.

D. Keuntungan dan Kerugian Sistem Manajemen Basis Data


1. Keuntungan Sistem Manajemen Basis Data
Keuntungan dari DBMS adalah (Connolly, p26) :
1) Pengaturan dari data yang berlebihan
2) Konsistensi data
3) Mendapat informasi yang lebih dari data yang berjumlah sama
4) Pembagian data
5) Memperbaiki integritas data
6) Memperbaiki keamanan
7) Pelaksanaan standar
8) Keseimbangan ekonomi
9) Keseimbangan dari permintaan yang berselisih
10) Memperbaiki pengaksesan dan tanggapan data
11) Meningkatkan produktifitas
12) Memperbaiki pemelih araan melalui independensi data
13) Meningkatkan persetujuan
14) Memperbaiki backup dan layanan perbaikan
2. Kerugian Sistem Manajemen Basis Data
Kerugian dari DBMS adalah (Connolly, p29) :
1) Komp leks
2) Ukuran
3) Harga dari DBMS
4) Harga dari perangkat keras yang dibutuhkan
5) Harga pengkonversian

11
6) Performa
7) Dampak yang lebih besar pada kegagalan

E. Tujuan dan Manfaat Sistem Manajemen Basis Data


Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi
user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan
dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang
digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap
dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas
struktur data.
Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data
tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit.
Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah:
1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat
sekarang dan masa yang akan datang.
2. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data
serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan,
pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database adalah:
1. Mengatasi kerangka (redundancy) data.
2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
3. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
4. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
5. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
6. Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
7. Menyusun integritas dan independensi data.

12
F. Perkembangan Sistem Manajemen Basis Data
Generasi pertama sistem manajemen basis data didesain oleh Charles Bachman
di perusahaan General Eectric pada awal tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan
data terintegrasi (intergrated data store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang
kemudian distandarisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (penghargaan semacam Nobelpada
ilmu computer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan system
manajemen informasi (informasi Manajement System) DBMS. IMS terbentuk dari
representasi data pada kerangka kerja yagn disebut dengan model data hirarki. Dalam
waktu yang sama, dikembangkan system SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM
dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk
mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Kemudian pada tahun 1970, Edger Codd, di Laboratorium Penelitian di San
Jose, mengusulkan model data relasional. Ditahun 1980, model rasional menjadi
pradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembang untuk basis data
relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. ISQ distandardisasi di akhir
tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Instute (ANSI) dan
international Standars Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi
bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan
bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap
DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang basis data meliputi
bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan
analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vonder
memperluas sistemnya dengan kemampuan query yang kompleks. Sistem
khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse,
mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Pada tahun 1990, James Gray
memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam
DBMS.

13
G. Peranan Sistem Manajemen Basis Data dalam Perusahaan
Peranan system manajemen baisis data secara metodis dan procedural kegiatan
kantor antara lain:
a. Dilihat dari metode kerja
1. Menciptakan metode kerja yang mengarah pada pencapaian tujuan yang
efektif dan efesien.
2. Menambah efisiensi kerja kantor.
3. Membantu manajemen dalam menilai pekerjaan kantor dan subsistem-
subsistem pekerjaan.
4. Mengadakan penghematan waktu dan biaya.
5. Memeriksa pengeluaran yang sifatnya memboroskan penggunaan pegawai
dan catatan-catatan yang tidak perlu.
b. Dilihat dari prosedur kerja
1. Semakin mempermudah pelaksanaan kegiatan sehingga berjalan secara
efesien dalam hal waktu dan tenaga.
2. Semakin lancarnya kegiatan kerja sehingga menghasilkan pekerjaan efektif.
3. Semakin sederhana (singkat)
4. Semakin efesiensi kerja (cepat)

H. Macam-macam Sistem Manajemen Basis Data


Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dalam
aplikasi program antara lain:
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL
(bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang multithread, multi-
user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus
dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL .
Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh
komunitas umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya masing-
masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia
yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode

14
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL
AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “monthy widenius”.
Kelebihan MySQL antara lain :
• free (bebas didownload)
• stabil dan tangguh
• fleksibel dengan berbagai pemrograman
• Security yang baik
• dukungan dari banyak komunitas
• kemudahan management databasemendukung transaksi
• perkembangan software yang cukup cepat.
2. Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk
mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server
menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal
sebagai berikut:
• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
• Menangani manajemen space dan basis data yang besar
• Mendukung akses data secara simultan
• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
• Menjamin ketersediaan yang terkontrol
• Lingkungan yang terreplikasi

Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi yang


mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai suatu sistem
informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi mencapai
tujuannya. Karena pentingnya peran database dalam sistem informasi, tidaklah
mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database Management
System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang komersial.
Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM
DB/2, dan PostgreSQL.

Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, namun
banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle. Keluhan-keluhan yang
mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah terlalu sulit untuk digunakan,

15
terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle dijuluki dengan istilah “ora kelar-
kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai” dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan
dengan MySQL yang bersifat gratis, maka Oracle lebih terlihat tidak kompetitif
karena berjalan lebih lambat daripada MySQL meskipun harganya sangat mahal.

Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS
yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil
dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan
organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar.
Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar
dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus
menerus bertambah besar.

3. Firebirh
Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database Management
System) yang bersifat open source. Awalnya adalah perusahaan Borland yang
sekitar tahun 2000 mengeluarkan versi beta dari aplikasi database-nya InterBase 6.0
dengan sifat open source. Namun entah kenapa tiba-tiba Borland tidak lagi
mengeluarkan versi InterBase secara open source, justru kembali ke pola komersial
software. Tapi pada saat yang bersamaan programmer-progammer yang tertarik
dengan source code InterBase 6.0 tersebut lalu membuat suatu team untuk
mengembangkan source code database ini dan kemudian akhirnya diberinama
Firebird.
Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen basisdata
relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar ANSI SQL-99
dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah
platform Unix. Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia
merupakan turunan dari Interbase versi open source milik Borland. Karena itulah
Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE yang sama karena awalnya
sama” dikembangkan oleh Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle oleh
Borland menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase yang dikembangkan
oleh komunitas Open Source, sehingga menjadikannya sebagai produk Database
Server yang FREE.

16
Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena produk komersial
dan free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada banyak yang sama, namun
pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih luwes, terutama dalam
koneksi client-server (port) dan integritasnya. Modul-modul kode baru ditambahkan
pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s Public License (IDPL),
sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah InterBase
Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla
Public License 1.1.
4. Microsoft SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database
management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000
merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam
manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini
menjadi pilihan para database administrator.
DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk memungkinkan user
(pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database
secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan
mamanipulasi data yang ada. Sedangkan RDBMS atau Relationship Database
Management System merupakan salah satu jenis DBMS yang mendukung adanya
relationship atau hubungan antar table. RDBMS (Relational Database Management
System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola database, sering
juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS, database server-software,
dan database engine mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah
database. Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server,
MySQL, DB2, Ms Access.
5. Visual Foxpro 6.0
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk menyaingi
dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil yang
berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan
GUI (Graphical Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro berkembang menjadi Visul
FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan
dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0 dilengkapi
dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan client/server lain

17
dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan adanya Visual
Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual Studio adalah
menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka
perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami
oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model ini menggunakan
sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table), dengan masing-
masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data dan mengunakan kunci tamu
untuk berhubungan dengan relasi lain.
6. Database Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program terpisah
yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat
beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4,
Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase. Dari
beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu Paradox yang akan
dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file
database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan
beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.

18
Kesimpulan

Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang
lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
bantuan dalam mengoperasikannya. Database merupakan komponen dasar dari sebuah
sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari
perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system
informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.

Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung


Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasan
data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat, mendukung akses
bersamaan dan perbaikan dari kerusakan DBMS (Database Management systems) adalah
kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis
data. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan pengertian
struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek
penampilan (response time, processing time, dan storage space).

Ada setidaknya 10 fungsi DBMS dalam membantu menjaga dan memelihara integritas
data dalam suatu sistem adalah: Menjaga Integritas Data, Penyimpanan Data (Data Storage
Management), Kamus Data, Transformasi dan Penyajian Data, Keamanan Data,
Memungkinkan Akses Beberapa User, Menyediakan Prosedur Backup dan Recovery,
Menyediakan bahasa akses dan pemogramman, Menyediakan interface untuk komunikasi, dan
Manajemen Transaksi

Keunggulan dari DBMS adalah mengurangi duplikasi data, menjaga consistentsi dan
integritas data, meningkatkan keamanan data, efisiensi dan efektifitas penggunaan data,
meningkatkan produktifitas para pengguna data. Kelemahan DBMS adalah Memerlukan suatu
skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat
diperolehh struktur dan relasi data yang optimal, Memerlukan kapasitas penyimpanan baik
eksternal disc maupun internal memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien. Kebutuhan
akan sumber daya resources biasanya cukup tinggi. apabila DBMS gagal menjalankan misinya
maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi Karena banyak pengguna bergantung pada sistem
ini. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal

19
Daftar Pustaka

Putra, Y. M. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta

Hastiah (2011). Sistem Manajemen Basis Data [Online] tersedia di


http://hastiahak409.blogspot.com/2011/01/sistem-manajemen-basis-data.html [diakses pada 15
April 2019]

Elizabeth Ranteall, Lucyana (2015). Sistem Manajemen Database [Online] tersedia di


https://www.academia.edu/17266495/SISTEM_MANAJEMEN_DATABASE [diakses pada 15
April 2019]

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00088-IF%20Bab%202.pdf

Dr. Putra Jaya Sopiansyah, M.Sis (2010). ICT Database/Data Resources Manajement.

C, Laudon Kenneth. P, Louden (2007). Manajemen Informasi Sysytem, Managing The Digital
Frim.

Handiswan (2014). Makalah Database Management System [Online] tersedia di


http://handiswanblog.blogspot.com/2014/06/makalah-basis-data-dbms-data-base.html [diakses
pada 16 April 2019]

20

Anda mungkin juga menyukai