NIM : 17234017
Sesi Perkuliahan : 09.41-12.20 WIB.
Mata Kuliah : Penulisan Karya Ilmiah
Materi : Tata Tulis Karya Ilmiah yang Meliputi: Penomoran,
Penulisan Huruf dan Kata, Penulisan Angka, Penulisan
Bahan Ilustrasi, Penulisan Tabel.
3. Dalam daftar atau tabel yang bilangannya hanya terdiri atas angka (tanpa
desimal) dapat dituliskan dalam kelompok-kelompok tiga angka yang
dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda koma ataupun tanda titik,
misalnya:
1 234 567 (bukan 1 ,234,567).
Aturan penulisan lambang bilangan dilakukan sebagai berikut :
1. Bilangan utuh
12 duabelas
26 dua puluh enam
235 dua ratus tiga puluh lima
2. Bilangan pecahan
1/4 seperempat
10% sepuluh persen
2/3 dua pertiga
3,6 tiga enam persepuluh
3. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:
bab IV
abad XXI
bab ke-4
abad ke-21
bab keempat
abad kedua puluh satu
4. Penulisan bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara sebagai
berikut:
tahun 30-an
5. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara
berurutan, seperti dalam rincian dan pemaparan, misalnya :
Pak Amat menyeberangi sungai itu sampai lima kali sehari.
Di antara 30 orang yang hadir dalam pemilihan, 15 suara menyatakan
setuju, 10 suara tidak setuju dan 5 suara blangko.
6. Lambang bilangan di awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu susunan
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata, tidak terdapat lagi di awal kalimat, misalnya:
Lima puluh lima orang tewas dalam banjir kemarin. Bukan : 55 orang
tewas dalam banjir kemarin. (Sebaiknya ditulis "Dalam banjir
kemarin 55 orang tewas").
7. Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca, misalnya :
Masyarakat yang kena musibah banjir tersebut telah menerima sumbangan
sebesar 25 juta rupiah.
8. Kalau bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat, misalnya :
Bersama ini kami kirimkan uang sebesar Rp30.000,00 (tiga puluh ribu
rupiah).
Bersama ini kami kirimkan uang 30.000,00 (tiga puluh ribu) rupiah
[ CITATION TIM01 \l 1033 ].
D. Penulisan Bahan Ilustrasi/ Gambar
Gambar (termasuk bagan, grafik, foto, dan peta) diberi nomor dengan angka
Sistem penomoran gambar sama dengan sistem penomoran tabel. Dalam judul
tabel dan gambar, tanda titik (.) tidak dipakai di belakang angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka.
Karya ilmiah seringkali membutuhkan gambar, yang meliputi grafik, bagan,
foto, peta, dan sebagainya, untuk menampilkan data atau informasi. Berikut
adalah tata cara menampilkan gambar dalam karya ilmiah.
1. Penyajian gambar harus bersifat self-contained, sehingga pembaca tidak perlu
membuka teks untuk memahami gambar tersebut. Karena itu, penyajian
gambar perlu dilengkapi dengan penjelasan yang memadai. Aspek kerapian
juga harus diperhatikan dalam penyajian gambar.
2. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan dalam
penomoran).
3.Nomor gambar diikuti dengan judul gambar, dalam hal ini sebaiknya
menggunakan pengaturan caption pada perangkat lunak untuk menghindari
judul terpisah dari gambar. Nomor dan judul gambar diletakkan di bagian
bawah gambar dan ditulis mulai dari tepi kiri tepat di bawah gambar.
4. Gambar tidak boleh dipenggal.
5. Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar,
tetapi tidak disarankan untuk ditampilkan pada halaman lain.
6. Bila gambar ditampilkan melebar sepanjang tinggi kertas (landscape), maka
bagian atas gambar harus diletakan di sebelah kiri kertas.
7. Ukuran gambar (panjang dan lebar) diusahakan dalam ukuran wajar (jangan
terlalu besar atau kecil).
8. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
9. Letak gambar diatur dengan simetris [ CITATION Fak16 \l 1033 ]
E. Penulisan Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Sistem penomoran tabel adalah
rangkap dua yaitu nomor bab diikuti tanda titik kemudian nomor tabel, contoh:
Tabel 2.5, Tabel 3.8,Tabel 4.3, dan sebagainya (contoh penomoran tabel dapat
dilihat pada Lampiran 11). Dalam judul tabel dan gambar, tanda titik (.) tidak
dipakai di belakang angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari
satu angka.
Dalam penelitian, tabel dapat membantu peneliti untuk menyajikan data atau
informasi yang berbentuk matriks. Pengaturan penulisan tabel adalah sebagai
berikut.
1. Tabel harus mampu mengomunikasikan maknanya sendiri sehingga pembaca
dapat memahami tabel tersebut langsung tanpa perlu membaca teksnya (self-
contained). Karena itu penyajian tabel harus dibuat secara jelas dan disajikan
dengan rapi.
3. Tabel-tabel kecil juga dapat dikelompokkan dalam satu halaman dan masing-
masing tabel mempunyai nomor dan judul masing-masing.
4. Setiap tabel harus mempunyai nomor dan judul. Nomor dan judul tabel ditulis
dari tepi kiri dan diletakkan di atas tabel. Judul tabel tidak diakhiri dengan tanda
titik. Judul tabel tidak ditebalkan.
5. Jika tabel terlalu besar dan lebar, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk
mengatasi masalah tersebut.
b. Membuat tabel bersebelahan, jika sebuah tabel panjangnya lebih dari satu
halaman tetapi lebarnya hanya setengah halaman, maka tabel tersebut dapat
dijadikan dua dan ditempatkan bersebelahan dalam satu halaman. Pisahkan dua
tabel tersebut dengan garis vertikal di tengah halaman. Kedua tabel tetap
mempunyai kepala tabel.
c. Membuat tabel menjadi beberapa halaman yang berkelanjutan. Jika langkah ini
diambil, maka di setiap halaman harus tetap dituliskan kepala tabelnya.
d. Memecah isi tabel menjadi beberapa tabel yang lebih kecil sehingga ukurannya
muat untuk ditampilkan dalam satu halaman.
e. Membuat dan mencetak tabel dalam ukuran aslinya (tanpa harus diperkecil atau
dipisah), dilipat sesuai dengan ukuran halaman lain kemudian ditempatkan di
dalam lampiran.
6. Kolom–kolom diberi nama (di dalam kepala tabel) dan juga dipastikan agar
pemisahan antara satu kolom dengan yang lain cukup tegas.
8. Output dari perangkat lunak komputer (misal SPSS) tidak boleh di copy dan
paste menjadi tabel. Output tersebut diketik ulang untuk menjadi tabel. Nama
variabel singkatan diganti menjadi nama yang lebih mudah dibaca. Misal,
variabel OwnCon yang tertulis di program, ditulis ulang menjadi Konsentrasi
Kepemilikan, agar lebih mudah dibaca dan dipahami.
9. Penulisan tabel dapat menjadi lebih mudah jika menggunakan pengaturan table
dalam perangkat lunak (seperti Microsoft Word) [ CITATION Fak16 \l 1033 ].
DAFTAR PUSTAKA