Oleh :
Baiq Miftahul Fatia
HALAMAN PENGESAHAN
skah : HIV AIDS dan Penyebarannya di NTB
Penulis : Baiq Miftahul Fatia
Kelas / NIS : XI SBI 1 / 11998
Sekolah : SMAN 1 Praya
Jalan Ki Hajar Dewantara 01 Praya
Telepon (0370) 654045
Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Alamat : Jl. Raya Kumbung Km. 14, Bagu ,Lombok Tengah.
Naskah tersebut :
Selanjutnya, naskah disahkan untuk diikutsertakan pada Lomba Karya Ilmiah Remaja
yang diselenggarakan oleh Yayasan Peduli AIDS.
Praya, 22 November 2008
Pembina KIR,
( Haerudin,S.Pd.)
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan izin–Nyalah
penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul HIV AIDS dan penyebarannya di
NTB.
Tulisan yang berjudul HIV AIDS dan penyebarannya di NTB ini penulis
susun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja yang diadakan oleh Yayasan
Peduli AIDS.
Penulisan karya Tulis ini dapat terlaksana atas bantuan dari berbagai pihak yang
terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yanng setinggi – tingginya kepada:
1. Bapak Drs. M. Amir Muzain, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Praya
2. Bapak Khaerudin M.Pd. selaku pembina KIR di SMA Negeri 1 Praya
3. Bapak Abdullah selaku guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Praya
4. Ibu dan Bapak yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motifasinya kepada penulis
5. Serta berbagai pihak yang telah membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari dalam tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan hasil
penulisan.
Penulis
ABSTRAK
HIV AIDS adalah “hantu” yang akhir-akhir ini semakin menakutkan bagi
masyarakat. Karena itulah penulisan ini dilakukan. Karya ilmiah yang berisi pembahasan
sederhana HIV AIDS diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat luas akan
HIV AIDS. Hal ini akan mengurangi mitos-mitos yang`tidak bisa dipercaya.
Sebutan fenomena gunung es memang sangat cocok disandang penyakit ini.
Peningkatan korban yang cepat dan belum ditemukan obatnya yang ampuh merupakan salah
satu masalahnya. Pengertian mengenai apa itu HIV AIDS, cara penularannya, masa
inkubasinya, dan cara menghadapi penderita HIV AIDS adalah hal yang kini dibutuhkan
masyarakat. Terlebih karena penyebarannya yang semakin meningkat.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode pendekatan
deskriptif kualitatif, dimana penulis lebih banyak menjelaskan data dalam bentuk narasi
daripada angka. Penulis mengumpulkan data melalui metode kepustakaan. Hal ini ditujukan
untuk mempermudah penulis mendapatkan data.
Penulis mengharapkan dengan suksesnya penulisan karya ilmiah ini akan memberikan
banyak manfaat.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….......... 1
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………....….....2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..….......…3
ABSTRAK………………………………………………………..........................4
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…….....5
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. .
A. Latar Belakang……………………………………………….…. .6
B. Rumusan Masalah…………………………………………….….7
C. Tujuan…………………………………………………………….7
D. Manfaat……………………………………………..………….…7
BAB II TELAAH PUSTAKA……………………………………………......8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........….................................…..…..11
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN..........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena gunung es memang julukan yang paling tepat untuk HIV AIDS. Penyakit ini
dijuluki fenomena gunung es karena kasusnya yang sebenarnya termasuk kasus yang
memiliki deretan daftar korban yang sangat banyak, namun sangat sulit untuk di ungkapkan
keseluruhannya. Hasil darii pendataan korban yang terinfeksi HIV AIDS yang diketahui saja
sudah sangat banyak. Diperkirakan jumlah dari korban HIV AIDS yang belum teridentifikasi
pun cukup banyak.
HIV AIDS yang hingga saat ini belum ditemukan obat untuk membunuh virusnya pun
belum diketahui menambah kuat kesan gunung es pada HIV AIDS. Penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) ini menyebabkan melemahnya
sistem kekebalan tubuh. Dengan menyerang limfosit, virus ini terus merusak sistem dan
melemahkan daya tahan tubuh. Hingga dalam selang waktu beberapa tahun, virus ini
kemudian menimbulkan penyakit bernama AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
Syndrome ini merupakan kumpulan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur,
hingga virus-virus yang terkadang tidak menimbulkan efek pada manusia normal menjadi
sangat berbahaya. Penyebarannya pun relatif mudah. Melalui seks bebas, penggunaan jarum
suntik yang sudah terinfeksi HIV, transfusi darah, hingga air susu ibu. Hal ini juga yang
menjadi penyebab mudahnya penyebaran penyakit ini di seluruh dunia.
Tidak dapat dipungkiri, penyakit yang mematikan ini akhirnya menunjukkan diri di bumi
pertiwi kita, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Peningkatan yang cukup signifikan dari tahun
ke tahun membuat masyarakat menjadi semakin resah (point real, masalah yang memicu
penelitian). Di NTB, bukan hanya kalangan pekerja seks dan pekerja pariwisata yang
menderita penyakit ini. Tukang ojek, petani asli, hingga ibu rumah tangga pun menjadi
korban. Terlebih lagi, masyarakat yang pengetahuannya tergolong rendah membuat
penyebaran dan penanganan penyakit ini menjadi lambat. Pengetahuan yang rendah
mengenai penularan HIV AIDS membuat masyarakat cenderung menjauhi korban AIDS.
Namun salah satu permasalahan yang signifikan adalah berkembangnya mitos-mitos
mengenai AIDS yang membuat penyakit ini semakin menjauhi titik terang dari sudut
pandang masyarakat luas.
B. Perumusan Masalah
a. Apakah HIV AIDS?
b. Bagaimana cara perkembang biakannya?
c. Bagaimana cara menanganinya?
d. Bagaimana perkembangan kasusnya di dunia, khususnya di NTB?
A. Virus
a. Sejarah Singkat Penemuan Virus
Sebagaimana yang dituliskan oleh Pratiwi, dkk., (2006:22), virus awalnya ditemukan oleh
seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Lalu pada
tahun 1882 Adolf Mayer mulai menemukan titik terang pada virus, bahwa virus bisa menular
ke organisme lain. Medianya adalah tembakau yang terkena semacam penyakit yang
menimbulkan bintik kekuningan pada tembakau. Dmitri Ivanovski melanjutkan penelitian
dan menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri
patogen yang sangat kecil atau zat kimia yang diproduksi oleh bakteri tersebut.
Pada tahun 1897, Martinus Bejerinck menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis
penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat
dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Pada tahun 1935, Wendell Stanley berhasil
mengkristalkan partikel tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian atau pendekatan cenderung menggunakan metode deskriptif kualitatif karena
lebih banyak memunculkan penjelasan berupa narasi dan minim akan data-data berupa angka.
Lebih membahas mengenai teori dan konsep.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah perpustakaan, yakni metode dimana
penulis mengungkapkan suatu permasalahan dengan cara menganalisis sumber-sumber
seperti buku yang ada di perpustakaan. Namun, sumber-sumber tersebut dianggap kurang
untuk memenuhi kekurangan informasi baru. Untuk mengatasinya, penulis juga banyak
menggunakan media lain, yakni menggunakan internet.
4. Gejala AIDS
Gejala klinis utama yaitu terdapatnya kanker kulit yang disebut Sarkoma Kaposi (kanker
pembuluh
darah kapiler) juga adanya kanker kelenjar getah bening.
Terdapat infeksi penyakit penyerta misalnya pneomonia, pneumocystis,TBC, serta penyakit
infeksi
lainnya seperti teksoplasmosis.
Penyebaran HIV tidak lah semudah yang kita bayangkan. Untuk itu, tidak ada
alasan untuk mengucilkan saudara-saudara kita yang menjadi penderita HIV AIDS. Bukan
keinginan mereka untuk terjangkit penyakit mematikan itu. Mereka membutuhkan dukungan
kita untuk dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Perlu kembali kita ingat bahwa penyebaran
HIV tidak bisa melalui udara, berenang, dll. Sehingga kita cukup hanya menjaga jarak
dengan korban.
Banyak kejadian yang tidak diinginkan dilakukan oleh mereka karena mereka merasa
dikucilkan.
Odha (Orang dengan HIV/AIDS) tidak bisa kita juhi begitu saja. Kita bisa menghadapi
mereka dengan cara
• Tidak memberi stigma negatif : Selalu bersifat positif padanya. Hal itu bisa membuat
penderita tidak merasa dikucilkan dan meningkatkan semangatnya untuk hidup. Kita harus
membantunya menciptkan hidup yang berarti baginya.
Karena dengan member stigma negative, penderita akan merasa down dan itu tidak baik bagi
psikologisnya dan keadaan fisiknya.
• Tidak mendiskriminasi : Tindakan diskriminasi akan membuat penderita merasa rendah dan
dikucilkan. Hal ini bisa mendoronganya melakukan hal-hal yang tidak di inginkan.
• Berempati : Tunjukan empati dankepedulian kita. Dengan begitu, penderita akan
merasa dirinya sangat berarti di mata yang lain, meskipun sudah terjangkit penyakit
mematikan.
• Memberikan motivasi : Motivasi akan meningkatkan semangat hidupnya.
Bantuan kepada Odha (Orang dengan HIV/AIDS ) bisa dilakukan dengan dukungan emosi
dan fisik.
a. Dukungan emosi :
a. Saling bertukar perasaan
b. Mendengar perasaan
c. Mendengar keinginannya
d. Memberi semangat
e. Memberikan bantuan keyakinan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan penyakit yang muncul
karena rendahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV.
b. Masa inkubasi virus HIV selama kurang lebih delapan tahun.
c. Penularan HIV terjadi kalau ada pencampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV, jarum suntik dan alat-alat penusuk
(tato, tindik dan cukur) yang tercemar HIV, transfusi darah atau produk darah yang
mengandung HIV dan ibu hamil yang mengidap HIV kepada janin atau bayinya. Meskipun
bisa menular melalui saliva (air liur), penularan itu sangat sulit terjadi karena konsentrasi
virus yang relatif rendah dalam saliva.
d. Hal-hal yang tidak berpotensi menularkannya adalah bersalaman, cium pipi, batuk/bersin,
menggunakan telepon umum/kloset umum, tempat duduk, berenang, alat makan/minum,
tinggal serumah dengan penderita HIV, dan gigitan nyamuk. Tapi lantaran masih terbatasnya
informasi yang didapat masyarakat Indonesia tentang penyakit ini, banyak banyak penderita
HIV/AIDS yang dikucilkan dari lingkungannya.
e. Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat ke 20 dengan penderita AIDS terbanyak dari
seluruh jumlah provinsi di Indonesia.
B. Saran
Kita diharapkan bisa menjadi lebih mawas diri terhadap lingkungan sekitar kita. Dengan
begitu, kita bisa terhindar dari virus HIV AIDS. Cara pencegahannya adalah sebagi berikut.
a. Tidak berhubungan seks bebas atau yang tidak terjamin.
b. Setia pada pasangan.
c. Gunakan alat pengaman saat berhubungan.
d. Tidak menggunakan Narkoba.
e. Jaga kebersihan dan kesterilan lingkungan.
Kita juga harus memberikan dukungan kepada para penderita dan jangan mengucilkannya.
Hal ini bisa menjadi semangat baru bagi penderita.