1. Fenomena Alam-Kehidupan dan “Dewa Pencipta” Secara umum berbicara tentang asal mula fenomena alam dan kehidupan di dunia secara sederhana selalu dikaitkan “Dewa Pencipta”. Hal tersebut berhubungan dengan paham agama dan orang-orang tertentu yang memandang bahwa Tuhan adalah Maha Pencipta, Maha Kuasa, dan lain-lain. Dalam agama Buddha kepercayaan terhadap dewa atau makhluk ‘adi kodrati’ entah itu diberi nama Tuhan atau apa pun namanya yang dihubungkan dengan asal mula suatu kejadian atau fenomena, yang mengatur dunia dan menentukan nasib manusia adalah sebuah ‘mitos’. Mitos adalah suatu kisah yang bukan realitas/ kenyataan sebenarnya, tetapi ia berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Mitos sering ditemukan sebagai penjelasan atas sebuah fenomena alam. Maha Pencipta dalam agama Buddha lebih dipandang sebagai Hukum Dharma (Dhamma Niyama). Terjadinya segala sesuatu di dunia ini termasuk terjadinya alam semesta ini didasarkan pada suatu hukum yaitu hukum sebab akibat dan kondisi yang saling menjadikan. 2. Berbagai Fenomena Alam Adapun fenomena dimaksud antara lain tentang hal-hal sebagai berikut. a. Awan b. Cuaca c. Hujan d. Halilintar e. Gempa Bumi f. Angin Topan g. Tsunami h. Gunung Meletus i. Dan lain-lain B. Berbagai Fenomena Kehidupan Secara prinsip semua manusia memiliki kesamaan, yaitu menjadi subjek dari kotoran batin (kilesa). Namun terdapat banyak perbedaan di antara mereka. Sebagai contoh, beberapa di antara mereka ada yang kaya, sementara yang lainnya miskin, beberapa kuat da sehat sementara yang lainnya lemah dan berpenyakitan, dan sebagainya. Perbedaan ini adalah akibat dari karma. Karma menjelaskan mengapa beberapa manusia hidup bisa beruntung sementara yang lainnya kurang beruntung, mengapa beberapa manusia berbahagia sementara yang lainnya tidak berbagagia. Buddha dengan sangat jelas mengatakan bahwa karmalah yang menyebabkan perbedaan antara makhluk hidup.