Anda di halaman 1dari 1

Bab VII Fenomena Alam Dan Kehidupan

A. Fenomena Buddha dalam Kehidupan


1. Fenomena Alam-Kehidupan dan “Dewa Pencipta”
Secara umum berbicara tentang asal mula fenomena alam dan kehidupan di dunia
secara sederhana selalu dikaitkan “Dewa Pencipta”. Hal tersebut berhubungan dengan paham
agama dan orang-orang tertentu yang memandang bahwa Tuhan adalah Maha Pencipta, Maha
Kuasa, dan lain-lain.
Dalam agama Buddha kepercayaan terhadap dewa atau makhluk ‘adi kodrati’ entah itu
diberi nama Tuhan atau apa pun namanya yang dihubungkan dengan asal mula suatu kejadian
atau fenomena, yang mengatur dunia dan menentukan nasib manusia adalah sebuah ‘mitos’.
Mitos adalah suatu kisah yang bukan realitas/ kenyataan sebenarnya, tetapi ia berpengaruh
terhadap kehidupan manusia. Mitos sering ditemukan sebagai penjelasan atas sebuah
fenomena alam.
Maha Pencipta dalam agama Buddha lebih dipandang sebagai Hukum Dharma
(Dhamma Niyama). Terjadinya segala sesuatu di dunia ini termasuk terjadinya alam semesta ini
didasarkan pada suatu hukum yaitu hukum sebab akibat dan kondisi yang saling menjadikan.
2. Berbagai Fenomena Alam
Adapun fenomena dimaksud antara lain tentang hal-hal sebagai berikut.
a. Awan
b. Cuaca
c. Hujan
d. Halilintar
e. Gempa Bumi
f. Angin Topan
g. Tsunami
h. Gunung Meletus
i. Dan lain-lain
B. Berbagai Fenomena Kehidupan
Secara prinsip semua manusia memiliki kesamaan, yaitu menjadi subjek dari kotoran batin
(kilesa). Namun terdapat banyak perbedaan di antara mereka. Sebagai contoh, beberapa di
antara mereka ada yang kaya, sementara yang lainnya miskin, beberapa kuat da sehat
sementara yang lainnya lemah dan berpenyakitan, dan sebagainya. Perbedaan ini adalah akibat
dari karma. Karma menjelaskan mengapa beberapa manusia hidup bisa beruntung sementara
yang lainnya kurang beruntung, mengapa beberapa manusia berbahagia sementara yang
lainnya tidak berbagagia. Buddha dengan sangat jelas mengatakan bahwa karmalah yang
menyebabkan perbedaan antara makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai