Anda di halaman 1dari 10

Mochamad Afgar Dwi Nugroho

4111171047
Kelompok FGD 1

Petunjuk Mahasiswa

FOCUS GROUP DISCUSSION BLOK 15


MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNITAS

Hari & Tanggal : Jumat, 31 Januari 2020


Waktu : 08.00 – 11.50 WIB
Pokok Bahasan : Kesulitan Makan pada anak
Sub Pokok Bahasan : Mengenali dan Mengatasi Kesulitan Makan pada Anak
Nara Sumber : Jihan Amalia, dr., MKM
Kontributor terkait : Jihan Amalia, dr., MKM
Anastasia Y T,dr.,MKes

Sasaran Belajar :
Setelah menyelesaikan FGD ini, mahasiswa mampu:
1. Menganalisis pemahaman pemberian makanan pada anak 1-3 tahun (C3-4)
2. Menganalisis kesulitan makan pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (C3-
4)
3. Meningkatkan kemampuan memahami hubungan tumbuh kembang (fisik, motorik,
psikososial) dengan kesulitan pemberian makanan pada anak (C3-4)
4. Menganalisis masalah keluarga sasaran dalam kesulitan makan pada anak berdasarkan
hasil field study (C3-4)
5. Mengaplikasikan upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah kesulitan makan pada anak, termasuk metode dan media pendidikan kesehatan
yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut! (C4-5)
6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan keluarga sasaran
7. Meningkatkan kemampuan empati dan mawas diri

PENGANTAR FGD OLEH FASILITATOR :


 Tujuan FGD ini adalah agar setiap anggota kelompok lebih memahami pembelajaran
tentang gangguan makan pada anak yang ditemukan saat pelaksanaan kegiatan field
study dan hal-hal yang perlu diperhatikan bagi perencanaan field study selanjutnya
 Dalam FGD ini dibutuhkan masukan setiap anggota FGD, dan diharapkan tiap
anggota dapat berbagi pemikiran secara jujur dan terbuka
 Pengalaman dan opini setiap orang adalah penting, karnanya diharapkan semua
orang berpartisipasi
 FGD ini merupakan sarana untuk mendengar berbagai pendapat tentang suatu
masalah/solusi dari suatu masalah, pendapat setiap orang sama pentingnya, dan
tidak ada jawaban yang benar atau salah
 Pembahasan dalam FGD sepenuhnya milik kelompok, fasilitator tidak memberikan
jawaban atas materi yang akan dibahas.
 Apabila terdapat hal-hal yang dianggap penting untuk dikonfirmasikan, fasilitator
akan membicarakan hal tersebut dengan tim modul PBK/berkonsultasi dengan
pakar.
PENGATURAN DAN ALOKASI WAKTU
• Kelompok memilih seorang koordinator 5 menit
• Pendahuluan oleh fasilitator 10 menit
• Melakukan FGD 135 menit
• Penutup oleh fasilitator 5 menit
TUGAS PEMBAHASAN FGD IV :
 LEMBAR JAWABAN TUGAS & FORMULIR LAPORAN KUNJUNGAN DIBUAT RANGKAP 2
DIBERI NAMA DAN NIM (1 UNTUK MAHASISWA & 1 DISERAHKAN PADA FASILITATOR
SEBELUM FGD DIMULAI)
 REFLEKSI DIRI DITULIS DI BUKU REFLEKSI DIRI DAN DISERAHKAN PER KELOMPOK PADA
DOSEN PEMBIMBING PBK
 MENYERAHKAN LOGBOOK PADA DOSEN PEMBIMBING PBK SAAT FGD
SOAL DAN JAWABAN

1. Jelaskan tentang pola pemberian makan pada anak usia 1-3 tahun (frekuensi, jumlah
dan jenis makanan/minuman)! Bagaimana analisis anda terhadap pola pemberian
makan dan status gizi pada adik sasaran anda!

A. Jenis makanan anak 1-3 tahun


Jika berpatok pada gizi seimbang, tentunya pemilihan makanan anak 1-3 tahun tidak
akan jauh berbeda dengan orang dewasa. Dalam menu makan hariannya, semua bahan
makanan harus ada. Mulai dari makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, hingga sayur
dan buah-buahan.
Masa ini akan menentukan apakah si kecil akan menjadi anak yang pilih-pilih makanan
(picky eater) atau tidak. Hal ini tergantung dengan jenis makanan yang Anda berikan
padanya saat itu. Semakin beragam makanan anak, maka ia cenderung tidak akan
memilih-milih makanan
Meskipun sudah bisa makan makanan keluarga, tetapi ketika berusia satu tahun
sebaiknya berikan makanan dengan tekstur yang masih agak lunak. Anak baru akan
menerima makanan keluarga dengan baik ketika ia berusia 2-3 tahun.
B. Porsi makan anak 1-3 tahun
Menurut angka kecukupan gizi dari Kementerian Kesehatan, rata-rata kebutuhan
kalori anak 1-3 tahun adalah sekitar 1.125 kalori per hari. Jadi, dalam satu hari, Anda
dapat membagi kebutuhan makan tersebut dengan porsi yang sesuai, seperti:
 Makanan pokok. Anda dapat memberikan si kecil nasi, roti, bihun, kentang, atau mi
dengan porsi sekitar 150 gram. Porsi ini setara dengan 2 porsi nasi orang dewasa
atau sekitar 2 centong nasi.
 Lauk hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, atau ikan. Dalam satu hari,
Anda bisa memberikannya satu porsi lauk untuk satu kali waktu makan. Misalnya di
pagi hari Anda memberikannya sebutir telur ayam, di siang hari daging sapi
sebanyak 35 gram atau sepotong sedang, dan di sore hari sepotong sedang daging
ayam yang setara dengan 40 gram.
 Lauk nabati seperti tempe, tahu, kacang kedelai, atau kacang merah. Anda dapat
memberikan lauk nabati satu porsi untuk satu kali makan. Satu porsi setara dengan
1 potong tahu ukuran besar.
 Sayur dan buah-buahan. Untuk anak 1-3 tahun, porsi sayur dalam sehari adalah 1½
porsi atau sama dengan 1½ gelas belimbing dan buah-buahan sebanyak 3 porsi.
 Makanan selingan. Buatkanlah makanan selingan atau camilan untuk si kecil, Anda
bisa membuat selingan dari campuran buah, sehingga rasanya lebih enak. Contoh
camilan yang bisa Anda berikan yaitu puding, bubur kacang hijau, atau bahkan kue.
Buah juga bisa Anda gunakan sebagai makanan selingan bagi si kecil.
 Susu bisa Anda berikan satu kali dalam sehari sebagai pengganti ASI (bila si kecil
sudah berusia lebih dari 2 tahun).
C. Jadwal makan anak 1-3 tahun
Sebaiknya, sedari kecil, anak sudah dibiasakan untuk memiliki jadwal makan yang
teratur. Untuk anak 1-2 tahun yang masih diberikan ASI, maka bisa menggunakan
skema jadwal berikut:
o 06.00: ASI
o 08.00: makan pagi atau sarapan
o 10.00: makanan selingan
o 12.00: makan siang
o 14.00: ASI
o 16.00: makanan selingan
o 18.00: makan malam
o 20.00: ASI
Sementara, jika si kecil sudah tidak ASI lagi, bisa digantikan dengan susu biasa. Bila
Anda ingin membuat jadwal makan yang teratur bagi si kecil, sebaiknya jangan
memberikan makanan lain di antara jadwal makanan tersebut. Hal ini untuk
menghindari si kecil mengalami kegemukan akibat terlalu banyak makan atau
makanannya tidak terkendali.

Analisis pada adik sasaran:


Menu makanan dan jadwal makan adik sasaran sudah sesuai walaupun kemungkinan
pemberian oleh ibu sasaran saya berlebih. Tetapi makanan yang diberikan dijamin sehat
karena adik sasaran saya tidak membeli makanan dari luar dan dibuat oleh ibunya.

2. Jelaskan kesulitan makan pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya!


Bagaimana dengan adik sasaran anda?

MASA UMUR 1-3 TAHUN


Adalah masa transisi (dari bayi ke anak), dimana anak harus belajar mengenal jenis dan
rasa makanan orang dewasa, sementara si anak sedang ingin menunjukan “akunya” (yg
dimanifestasikan dengan perkataan “tidak” atau “tidak mau”) .

KESULITAN PEMBERIAN MAKANAN


 Sering karena adanya benturan antara proses pembelajaran makan dengan
perkembangan jiwa anak dimana si anak sedang menunjukan “akunya”
 Bila benturan tidak diatasi dg baik, akan timbul berbagai masalah defisiensi gizi

MASALAH GIZI DI USIA 1-3 TAHUN

 Akibat pergantian makanan yang tidak memadai, di masa transisi ini sering timbul
berbagai masalah defisiensi gizi terutama : KEP (kurang energi dan protein), anemia
defisiensi Fe dan defisiensi vit. A.

 Masalah defisiensi akan lebih banyak atau lebih berat lagi ketika bayi disapih dan
lebih buruk ketika bayi disapih terlampau dini.

KARENA ANAK SEDANG DALAM PROSES MENGATAKAN “TIDAK MAU”, MAKA :

 Memberi makan anak harus sabar dan telaten

 Suasana makan harus nyaman


 Tidak boleh memaksa anak yang tidak mau makan.

 Untuk mencegah rasa bosan dan untuk pembelajaran mengenal jenis dan rasa, maka
makanan anak harus divariasikan tiap hari.

Pada Adik sasaran saya


Berdasarkan pengakuan ibu sasaran saya,saat ini Adik sasaran saya tidak mengalami
masalah makanan,selalu menuruti yang dianjurkan ibunya,dan tidak rewel meminta
jajanan ciki2 juga,terbukti saat di plot,Berat badan dek Farhan berada di garis hijau.

3. Jelaskan hubungan tumbuh kembang (fisik, motorik, psikososial) dengan kesulitan


pemberian makanan pada anak pada usia 1-3 tahun!
A. Pertumbuhan fisik
 Penambahan BB dan TB berjalan lebih lambat dibanding dg bayi dan remaja.
 Di negara maju :
o Penambahan BB = 2-3 kg/ tahun
o Penambahan TB = 6-8 cm/ tahun
 Penambahan TB dan TB anak Indonesia lebih rendah dibanding negara maju.
Penambahan TB sekitar : 4,5 -6 cm/thn.
B. Pertumbuhan motorik
 Selain perkembangan fisik kemampuan motorikpun berkembang
 Perkembangan motorik ditandai dengan bertambahnya kemampuan melakukan
gerakan (kasar dan halus) seperti : berjalan, berlari, memegang, menyuap, menelan
makanan dan lain-lain.
C. Pertumbuhan psikososial
 Perkembangan psikis terlihat ketika anak menunjukan “ ke-aku-annya”
 Perkembangan psikososial nampak ketika si anak dalam proses pembelajaran
mengenal makanan “baru”. Semula anak menolaknya kemudian anak mau
menerimanya.
 Perkembangan motorik dan otak berjalan sejajar dg perkembangan psikososial.

Hubungan tumbuh kembang dengan pemberian makan anak 1-3 tahun:


 Memahami perkembangan motorik dan psikososial ini penting untuk pemberian
makan anak.

 Bila makanan yg diberikan tidak sesuai dg perkembangan psikomotorik anak, akan


timbul masalah gizi yang akan menggangu pertumbuhan fisik dan kesehatan anak.

 Sering karena adanya benturan antara proses pembelajaran makan dengan


perkembangan jiwa anak dimana si anak sedang menunjukan “akunya”

 Bila benturan tidak diatasi dg baik, akan timbul berbagai masalah defisiensi gizi
4. Jelaskan algoritma/alur pendekatan diagnosis dan tatalaksana masalah makan pada
anak!

Food rules dalam membina pola makan anak :

a) Jangan memberikan snack/susu 1-1,5 jam sebelum waktu makan, dan susu dibatasi
hanya 2-3 gelas sehari

b) Penjadwalan makan yang baik dan teratur , dan waktu makan tidak lebih dari 30
menit

c) Tidak menawarkan makanan lain selain menu yang disajikan kecuali air

d) Sebaiknya duduk di kursi dan tidak bermain ketika makan

e) Penyajian dalam porsi kecil dan jangan terlalu sering minum

f) Hentikan proses makan bila dalam 10-15 menit anak hanya bermain dan bila mereka
marah sambil melempar menu yang disajikan

g) Jangan membersihkan mulut anak kecuali saat selesai makan

h) Biasakan anak menyantap makanan sendiri sedini mungkin

5. Jelaskan strategi dan pengaturan pola makan untuk mengatasi gangguan makan pada
anak serta hal-hal yang perlu diperhatikan bagi perencanaan field study selanjutnya
Apabila anak mengalami kesulitan makan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, sesuai
dengan feeding rules menurut Bonnin yaitu:

Jadwal:
 Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur
 Pemberian makan sebaiknya tidak > 30 menit
 Jangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum

Lingkungan:
 Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)
 Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan
 Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan
 Jangan memberikan makanan sebagai hadiah

Prosedur:
 Berikan makanan dalam porsi kecil
 Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum
 Dorong anak untuk makan sendiri
 Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan
kepala, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk
ataupun memaksa
 Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan
 Hanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai

Perilaku banyak orangtua di Indonesia terhadap beberapa hal tersebut masih sangat
sulit dilakukan, karena pemahamannya yang masih kurang tepat. Sebagian besar orang
tua/pengasuh cenderung membujuk dan menenangkan anak dengan berbagai macam
cara supaya anak mau makan, hal ini justru mengganggu konsentrasi makan anak. Bila
anak tidak mau makan orang tua seringkali menggantinya dengan susu formula
berlebihan. Cara ini mengakibatkan anak selalu kenyang dan semakin sulit mengenal
perilaku makan yang benar.

Pencegahan sulit makan sejak dini adalah penerapan aturan makan  (feeding behavior)
yang tepat mengacu pada feeding rules yang telah dijelaskan di atas.Pengenalan makan
juga harus memenuhi 4 syarat, yakni:

 Tepat waktu disaat ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
 Adekuat dalam memenuhi kandungan gizi sesuai usia bayi.
 Aman dalam penyajian serta penyimpanannya.
FORMULIR LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN UNTUK

BAHAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Nama Mahasiswa : MOCHAMAD AFGAR DWI NUGROHO


NIM : 4111171047
Tanggal Kunjungan : 30 Januari 2020
Kunjungan ke : 13
Nama Ibu : Suniarsih
Nama Anak : M. Farhan Zakia
Tanggal lahir : 21 Maret 2018 ( 23 bulan)
Anak ke 4(empat) dari 4(empat) bersaudara

Variabel Kondisi anak saat kunjungan (uraikan) Interpretasi

BB: 12,1 kg Normal dalam


grafik
TB : 81,3 cm
Normal dalam
Lingkar Kepala: 48,2 cm
grafik
Status Gizi :
Sudah mulai
 BB/U normal dalam
 TB/U grafik
 BB/TB
Perkembangan anak :

 Motorik kasar Sudah bisa merangkat naik ke kursi dan


berjingkrat-jingkrak ketika terlihat
senang.

 Motorik halus
Sudah sudah bisa menunjuk dan
menyebutkan namanya, dan mencoba
meraihnya.

 Kemampuan
bahasa dan bicara
Sudah mulai mengoceh dan sudah mulai
jelas mengucapkan kalimatnya,Sudah
mulai banyak tumbuh gigi

Kelengkapan Status Imunisasi dilakukan lengkap Imunisasi


Imunisasi Dasar terpenuhi sesuai
dengan jadwal
yang ditentukan

Pola makan : 3-4x/hari, 1 mangkok anak, dan nutrisi


frekuensi, jumlah dan
baik
jenis

 Makanan utama Nasi + sayur + tahu + daging ayam


Kemungkinan
(sudah mulai segala dimakan) kandungan gizi
terpenuhi

 Makanan cemilan Kebersihan


Buah + kue basah
makanan terjaga
(tidak jajan di luar sembarangan)
dan diberikan
sesuai dengan
 ASI/susu formula) Diberikan ASI tapi frekuensinya lebih anjurannya bukan
banyak susu formula karena sudah mau sebelum akan
mencapai 2 tahun jadi transisi dari ASI ke
susu formula. Normal ASI hingga
2 tahun

Riwayat Kesehatan Batuk pilek


anak dalam 3 bulan
terakhir

Anda mungkin juga menyukai