OLEH :
KELOMPOK V
KELAS PEMANTAPAN 2017
ASISTEN : NURPADILLAH
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup atau organisme adalah bergerak.
Gerak adalah perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh makhluk
hidup. Manusia yang merupakan bagian dari makhluk hidup juga
melakukan gerakan dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam melakukan
pergerakan seseorang membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak
yaitu, tulang tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh
otot. Gerakan adalah hasil interaksi antar tulang, otot dan persendian
tulang. Pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya fungsi gerak
dilaksanakan oleh sistem gerak. Sistem ini terdiri atas rangka dan otot.
Tulang termasuk dalam alat gerak pasif sedangkan otot termasuk
kedalam alat gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk
sebuah sistem gerak. Karena lingkungan hidup, kebiasaan serta perilaku
yang berbeda-beda maka alat gerak pada hewan dan manusia memiliki
struktur yang berbeda.
Sistem rangka manusia adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup khususnya manusia. Sistem rangka
umumnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu eksternal, internal, dan basis
cairan (rangka hidrostatik). Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal
atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti
ligament, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa
memiliki 206 tulang. Dengan adanya rangka maka manusia termasuk
kedalam kelompok vertebrata. Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari
peran rangka. Tinggi badan seeorang dipengaruhi oleh panjang dan
ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya
otot dan persendian, maka tubuh manusia adapt bergerak. Sebagian
besar pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sum-sum tulang.
Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling
banyak diantara organ tubuh lainnya.
Kerangka manusia tersusun atas tulang-tulang, baik tulang panjang
maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam
(endoskeleton). Endoskeleton terbagi atas 2 bagian yaitu rangka aksial
dan rangka apendikular. Rangka aksial terdiri atas 80 tulang antara lain
rangka tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
Sedangkan rangka anggota apendikular terdiri atas 126 tulang yaitu tulang
anggota gerak atas, tulang anggota gerak bawah, rangka anggota dalam,
dan tulang sekitar pinggul.
Dalam bidang farmasi, mempelajari anatomi fisiologi manusia sangat
penting untuk mengetahui bagaimana jalannya obat dalam tubuh.
I.2. Tujuan dan Maksud Percobaan
I.2.1 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Mengetahui sistem rangka pada manusia dan dapat menjelaskan
letaknya.
2. Mengetahui fungsi tulang tubuh manusia.
I.2.2 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu :
1. Mengamati dan memahami sistem rangka pada tubuh manusia beserta
letaknya.
2. Mengamati dan memahami fungsi-fungsi tulang tubuh manusia
I.3. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu menyebutkan dan
menunjukkan bagian dari rangka tubuh manusia dengan bantuan torso
rangka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rangka Manusia
(Evelyn, 2013).
B. Tulang Tengkorak
(Sloane, 2012)
C. (Tulang Rusuk dan Tulang Dada
(Setiadi, 2016)
D. Tulang Belakang
(Setiadi, 2016)
E. Tulang Anggota Gerak Atas
(Setiadi, 2016)
F. Tulang Anggota Gerak Bawah
(Setiadi, 2016)
G. Tulang Gelang Bahu
(Setriadi, 2016)
H. Tulang Panggul
(Ross, 2011)
IV.2 Pembahasan
Rangka manusia dibagi menjadi 3, yaitu tulang tengkorak, anggota
badan, dan anggota gerak. Diantara setiap tulang ada sendi yang
berfungsi sebagai penghubung antar tulang pada rangka manusia.
Pertama, tulang tengkorak disusun oleh beberapa tulang yaitu yang
berbentuk pipih; tulang ubun-ubun yang berjumlah 2 tulang, tulang dahi
yang berjumlah 1, tulang baji yang berjumlah 2, tulang air mata berjumlah
2, tulang hidung berjumlah 2, tulang pipi berjumlah 2, tulang tengkorak
berjumlah 1, tulang pelipis berjumlah 2; yang berbentuk pendek; tulang
rahang atas yang berjumlah 1 dan tulang rahang bawah berjumlah 1; yang
berbentuk pipa; tulang lidah berjumlah 1 (dalam satu rangka manusia
lengkap).
Kedua, tulang penyusun anggota badan. Anggota badan meliputi
tulang dada/rusuk, tulang belakang, tulang pembentuk gelang panggul
dan tulang pembentuk gelang bahu. Penyusun tulang rusuk diantaranya;
tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang, tulang rusuk palsu berjumlah 3
pasang dan tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Penyusun tulang
belakang diantaranya; ruas leher berjumlah 7 ruas, punggung berjumlah
12 ruas, pinggang berjumlah 5 ruas, kelangkang berjumlah 5 ruas, dan
ekor berjumlah 4 ruas. Penyusun gelang bahu diantaranya adalah
selangka dan belikat, sedangkan tulang penyusun gelang panggul adalah
panggul (dalam satu rangka manusia lengkap).
Ketiga, tulang anggota gerak. Anggota gerak dibagi menjadi atas
(lengan) dan bawah (kaki). Lengan disusun oleh tulang lengan atas,
hasta, pengumpil, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Sedangkan
kaki disusun oleh tulang-tulang paha berjumlah satu pasang, betis dan
kering berjumlah satu pasang, pergelangan kaki berjumlah satu pasang,
telapak kaki berjumlah satu pasang, dan jari-jari kaki berjumlah 5 pasang
atau 10 jari (dalam satu rangka manusia lengkap).
Penyakit-penyakit pada Rangka Manusia
Penyakit tulang adalah penyakit yang sering kali tidak disadari oleh
seseorang yang mungkin saja sudah mengidap gejala-gejala penyakit
tersebut.Umumnya seseorang akan menyadari bahwa dia telah mengidap
penyakit tulang adalah ketika kondisi tulangnya tidak memungkinkan lagi
untuk diobati. Jadi untuk mengurangi resiko keluhan pada tulang, kita
membutuhkan informasi lengkap dan memadai baik dari riset dari Internet
dan petugas kesehatan. Dengan menjaga kesehatan tulang maka
aktivitas dan kinerja seseorang pun menjadi lebih produktif. Tulang
merupakan penyangga tubuh kita yang terdiri dari kolagen yakni protein
yang berisi dengan kalsum fosfat dan ka mineral yang membuat tubuh
kuat karena disangga oleh tulang. Kolagen dan kalsium yang
dikombinasikan membuat tulang menjadi kuat dan fleksibel
sehingga mampu menahan tekanan karena aktivitas dan kegiatan kita.
Sekitar 99% kalsium tubuh manusia berada pada tulang dan gigi,
selainnya terdapat di dalam darah.
Tulang memiliki dua tipe, yakni:
1. Tulang cortical yakni tulang yang padat dan kuat dan merupakan
bagian luar tulang.
2. Trabecular yakni bagian dalam tulang yang memiliki rongga dan
membentuk struktur tubuh secara keseluruhan.
Tulang mengalami perkembangan dan perbaikan sepanjang masa
hidup manusia yakni dilakukan secara resorption dan formation. Namun
tulang juga dapat mengalami gangguan antara lain:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang mengakibatkan tingkat kepadatan
tulang menjadi turun. Osteoporosis bisa menggerogoti kemampuan
tulang trabecular yang menyebabkan kekuatannya menjadi berkurang
secara drastis. Hal ini akan membuat tulang menjadi mudah patah
karena tulang cortical menipis. Biasanya penyakit osteoporosis terjadi
pada wanita yang berusia lanjut dan memasuki usia menopause.
2. Osteomyelitis
Penyakit tulang ini disebabkan oleh bakteri yang menyebar dan
mengurangi kekuatan tulang.
3. Osteomalacia
Penyakit tulang ini disebabkan oleh tulang yang menjadi lunglai karena
kurangnya asupan vitamin D atau bisa juga disebabkan oleh kesalahan
metabolisme pada tubuh. Seperti penyakit tulang osteoporosis,
penyakit osteomalacia bisa menyebabkan tulang menjadi lebih mudah
patah.
4. Rickets
Sering terjadi pada anak-anak yang sedang berada dalam masa
pertumbuhan. Formasi tulangnya abnormal yakni adanya penumpukan
kalsium pada tulang karena anak tersebut terlalu banyak meminum
susu kalsium atau karena radiasi matahari.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu :
1. Sistem rangka merupakan rangkaian tulang yang berfungsi untuk
mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, membantu dalam
pergerakan dan tempat melekatnya beberapa otot.
2. Fungsi tulang tubuh pada manusia yaitu sebagai dukungan
mempertahankan organ vital dan menopang tubuh untuk tetap tegak,
tulang manusia juga berfungsi sebagai gerakan karena otot melekat
pada tulang yang disambung, ketika otot-otot kontraksi tulang-tulang
akan bergerak.
V.2. Saran
V.2.1 Untuk Laboratorium
Sebaiknya ruangan didalam laboratorium dipasangkan pendingin
agar praktikan nyaman saat melakukan praktikum.
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC: Jakarta
Wilson dan Ross. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi edisi 10.
Salemba Medika: Jakarta