DISUSUN OLEH
NAMA : SWEETLY DJORKAEFF LALOAN
NIM : 18212011
PRODI/JURUSAN : TEKNIK MESIN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, serta bimbingannya Nya kepada penulis, sehingga Makalah “Mesin Konversi Energi”
dapat berjalan dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.
Maksud serta tujuan dari adanya penyusunan Makalah “Mesin Konversi Energi” adalah sebagai
tugas dalam kejuruan.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sehingga dalam penyusunan
laporan selajutnya menjadi lebih baik dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi dirikami
sendiri dan pembaca pada umumnya.
Sesuai latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka kami dapat ambil beberapa
rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja mesin bensin empat tak dan dua tak.
2. Agar mahasiswa dapat membandingkan siklus aktual dan siklus teoritis dari mesin
bensin.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara mesin empat tak dan dua tak.
BAB II
PEMBAHASAN
Komponen-komponen mesin bensin terdiri dari komponen yang bergerak dan komponen
yang tidak bergerak.
a. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal yang mempunyai kalor spesifik konstan.
b. Siklus dianggap tertutup artinya siklus ini berlangsung dengan fluida yang sama yang
berada dalam silinder, pada titik 1 (langkah buang) fluida dikeluarkan dari ruang bakar,
tetapi langkah isap berikutnya akan masuk fluida dengan jenis yang sama.
Penjelasan :
Proses a-1 : Proses hisap ; pada proses ini katup hisap terbuka, katup buang tertutup, piston
bergerak dari TMA menuju TMB, sehingga fluida kerja masuk kedalam ruang
bakar. Tekanan didalam silinder lebih rendah dari pada tekanan diluar silinder.
Proses 1-2 : Proses kompresi ; diasumsikan bahwa proses ini berlangsung secara isentropik
(reversible adiabatic). Pada proses ini katup hisap tertutup, katup buang tertutup,
piston bergerak dari TMB menuju TMA, sehingga fluida kerja didalam silinder
akan terkompresikan. Sehingga fluida kerja mencapai tekanan dan temperatur
pembakaran. Temperatur di titik 2 lebih besar dari pada temperature di titik 1.
Atau
Prosese 2-3 : Proses pembakaran pada volume konstan (isovolum) ; pada proses ini
temperatur, tekanan dan entropi meningkat, sistem tidak melakukan atau dikenai
kerja sehingga W=0. Kalor dimasukkan ke sistem. Pada tahap ini kedua katup
masih dalam keadaan tertutup, piston sesaat tidak bergerak pada TMA, pada
tekanan dan temperatur akhir kompresi fluida kerja akan terbakar dengan bantuan
percikan bunga api dari busi. Tekanan dan temperatur didalam silinder menjadi
meningkat.
Proses 3-4 : Proses ekspansi ; diasumsikan bahwa proses ini berlangsung secara isentropik
(adiabatic reversible). Pada proses ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup,
piston bergerak dari TMA menuju TMB. Akibat tekanan dan temperatur hasil
pembakaran yang tinggi akan mampu mendorong piston menuju ke TMB.
Sehingga menghasilkan sejumlah daya (kerja)
Atau
Proses 4-1 : Proses pelepasan kalor ; Kedua katup masih dalam keadaan tertutup, piston
berhenti sesaat pada TMB. Kalor akan dibuang kelingkungan melewati dinding
silinder secara konduksi dan konveksi ke lingkungan.
Dimana
Proses 1-a : Proses buang ; pada proses ini katup hisap tertutup, katup buang terbuka, piston
bergerak dari TMB menuju TMA, sehingga fluida kerja keluar dari ruang bakar
menuju ke knalpot. Tekanan didalam silinder lebih tinggi dari pada tekanan diluar
silinder.
Siklus udara volume konstan atau siklus otto adalah proses yang ideal. Dalam
kenyataannya baik siklus volume konstan, siklus tekanan konstan dan siklus gabungan tidak
mungkin dilaksanakan, karena adanya beberapa hal sebagai berikut :
1. Fluida kerja bukanlah udara yang bisa dianggap sebagai gas ideal, karena fluida kerja di
sini adalah campuran bahan bakar (premium) dan udara, sehingga tentu saja sifatnya pun
berbeda dengan sifat gas ideal.
2. Kebocoran fluida kerja pada katup (valve), baik katup masuk maupun katup buang, juga
kebocoran pada piston dan dinding silinder, yang menyebabkan tidak optimalnya proses.
3. Baik katup masuk maupun katup buang tidak dibuka dan ditutup tepat pada saat piston
berada pada posisi TMA dan atau TMB, karena pertimbangan dinamika mekanisme
katup dan kelembaman fluida kerja. Kerugian ini dapat diperkecil bila saat pembukaan
dan penutupan katup disesuaikan dengan besarnya beban dan kecepatan torak.
4. Pada motor bakar torak yang sebenarnya, saat torak berada di TMA tidak terdapat proses
pemasukan kalor seperti pada siklus udara. Kenaikan tekanan dan temperatur fluida
kerja disebabkan oleh proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar dalam
silinder.
7. Adanya kerugian energi akibat adanya gesekan antara fluida kerja dengan dinding
silinder dan mesin.
8. Terdapat kerugian energi kalor yang dibawa oleh gas buang dari dalam silinder ke
atmosfer sekitarnya. Energi tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk kerja mekanik.
Siklus aktual motor bensin ditunjukan pada Gambar 2.4 dan 2.5
Pada siklus aktual pada mesin bensin fluida kerja sesuai dengan kejadian secara
aktualnya, yaitu campuran bahan bakar dan udara. Pada siklus ini kalor merupakan hasil dari
proses pembakaran. Untuk langkah hisap tekanan lebih rendah dibanding dengan langkah buang.
Proses kompresi dan ekspansi tidak pada kondisi adiabatis karena pada proses ini terdapat
kerugian panas. Proses pembakaran dari penyalaan busi sampai akhir pembakaran.
1. Langkah Hisap
Pada langkah ini posisi katup masuk dalam keadaan terbuka, katup buang tertutup dan
piston bergerak dari batas atas (TMA) menuju batas bawah (TMB). Pada saat piston bergerak
ke bawah ini, mengakibatkan tekanan di ruang bakar menjadi hampa, dengan hampanya
tekanan di ruang bakar mengakibatkan perbedaan tekanan yang tinggi dengan tekanan udara
luar. Hal inilah yang menyebabkan campuran bahan bakar dan udara dari luar mengalir
masuk ke ruang bakar.
2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi ini katup masuk dalam posisi tertutup katup buang tertutup dan
torak bergerak dari posisi TMB ke TMA. Dengan bergeraknya piston tersebut
mengakibatkan terjadinya proses kompresi karena mengecilnya volume silinder. Dengan
terjadinya proses kompresi, campuran udara dan bahan bakar menjadi padat sehingga
tekanan dan suhu meningkat. Sebelum piston mencapai TMA, pada saat itu terjadi percikan
api listrik dari busi yang membakar campuran udara dan bahan bakar.
3. Langkah Kerja
Pada langkah ini posisi katup masuk dan katup buang masih tertutup. Campuran bahan
bakar dan udara yang terbakar menyebabkan gas hasil pembakaran mengembang dan
memuai. Dan energi panas dari pembakaran ini menimbulkan tekanan ke segala arah, karena
piston hanya bisa bergerak secara translasi maka piston akan terdorong ke bawah hingga
posisi TMB. Gerakan ini mengasilkan gerakan untuk memutar poros engkol.
4. Langkah Buang
Pada langkah ini katup masuk tertutup, katup buang terbuka dan piston bergerak dari
TMB ke TMA. Dengan bergeraknya piston ke atas, gas sisa pembakaran terdorong ke katup
buang dan dibuang ke lingkungan. Setelah langkah ini maka motor bakar telah
menyelesaikan satu siklus di dalam silinder. Selanjutnya akan dimulai lagi langkah masuk
untuk siklus selanjutnya. Siklus kerja motor empat tak dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Siklus Kerja Motor Bensin Empat Langkah.
b. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
c. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
d. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang
bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas
yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
e. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
c. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
d. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala,
sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas
dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat
piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak
tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak
dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa
membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan
bahan bakar. Siklus kerja mesin dua tak dapat dilihat pada gambar 2.7
Gambar 2.7 Proses Kerja Mesin 2 Langkah
2.5.2 Perbedaan Desain Mesin Dua Tak dengan Mesin Empat Tak
Pada mesin dua tak, sekali pembakaran terjadi dalam satu putaran penuh pada poros
engkol (crankshaft), sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi
dalam dua putaran penuh pada poros engkol.
Mesin empat tak memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerjanya
untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan, sedangkan pada
mesin dua tak tidak membutuhkan katup. Piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka
dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan. Pada awalnya, mesin dua tak tidak
dilengkapi dengan katup, namun dalam perkembangannya katup satu arah (one way
valve) akan dipasang di antara ruang bilas dan karburator untuk:
1. Menjaga agar gas yang sudah masuk ke dalam ruang bilas tidak dapat masuk
kembali ke karburator.
2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas secara ketat saat piston mengkompresi ruang
bilas.
Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada dinding
silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala silinder (cylinder head).
Ini adalah alasan utama yang membuat mesin 4 tak tidak menggunakan oli samping.
2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Dua Tak
3. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.
Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin ini sudah jarang digunakan dalam kendaraan-
kendaraan terutama kendaraan mobil dikarenakan oleh beberapa kekurangan.
o Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak menjadi lebih
lebih tinggi dibandingkan biaya operasional mesin empat tak.
3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari pembakaran
oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk langsung ke lubang
pembuangan.
4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usia suku
cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat kami ambil beberapa kesimpulan, yaitu :
Mesin bensin adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi
untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang
sejenis.
Siklus udara volume konstan atau siklus otto adalah proses yang ideal. Dalam
kenyataannya baik siklus volume konstan, siklus tekanan konstan dan siklus gabungan
tidak mungkin dilaksanakan.
Motor bakar torak empat langkah adalah jenis motor bakar yang menyelesaikan satu
siklusnya dengan empat gerakan translasi piston atau dengan kata lain dalam
menghasilkan tenaga memerlukan dua kali putaran poros engkol.
Motor bensin dua langkah adalah motor bensin dimana untuk melakukan suatu kerja
diperlukan dua langkah gerakan piston dan satu kali putaran poros engkol.
Kelebihan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak adalah hasil tenaganya lebih
besar dan lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.
Kelebihan mesin empat tak dibandingkan mesin dua tak adalah efisiensi bahan bakar
mesin empat tak lebih tinggi, mesin empat tak tidak menghasilkan polusi udara yang
banyak dan pelumasan mesin empat tak lebih baik dari mesin dua tak
3.2 Saran
Dengan pemaparan materi tentang mesin bensin di atas, kami berharap teman-teman
mahasiswa bisa lebih memahami tentang apa itu mesin bensin dan prinsip kerjanya. Diharapkan
juga melalui pemahaman materi di atas teman-teman bisa mengambil suatu permasalahan untuk
dijadikan bahan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat atau permasalahan tersebut bisa
dijadikan bahan skripsi nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=298948778&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A
%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
https://www.google.co.id/search?
q=maklalah+siklus+motor+bensin&oq=maklalah+siklus+motor+bensin&aqs=chrome..69i57j0.16
748j0j1&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.scribd.com/doc/316563776/MAKALAH-MOTOR-BENSIN-PENGGERAK-MULA-docx
https://www.scribd.com/doc/316563776/MAKALAH-MOTOR-BENSIN-PENGGERAK-MULA-docx
https://www.academia.edu/35352285/MAKALAH_TENTANG_MOTOR_BAKAR