Anda di halaman 1dari 39

Harini Sosiati

29 Agustus 2017
Pengantar Rekayasa Material

Engineer
• Merancang dan membuat produk
- Produk harus berfungsi dengan baik
sepanjang masa pakainya
- Produk layak secara estetika dan ekonomi

• Dibutuhkan pengetahuan dalam memilih


material yang sesuai dengan kriteria
perancangan
Materials Science and Engineering
• Material Science: mempelajari hubungan antara struktur material (pada
skala atomik atau molekul ) dengan sifat-sifatnya (pada level makroskopik)

• Material Engineering: mendisain struktur material berdasarkan korelasi


struktur dan sifat material untuk menghasilkan material dengan sifat-sifat
seperti yang telah ditentukan atau material dengan sifat (fisik dan
mekanik) yang lebih unggul.

Rekayasa material (material engineering) mempelajari proses rekayasa


material teknik dan karakterisasi material rekayasa untuk mendapatkan
material yang memiliki sifat fisik dan mekanik yang lebih unggul, baik
menggunakan material baru seperti komposit, keramik maupun
rekayasa dengan panduan maupun perlakuana permukaan
Why study materials science and engineering?

• Agar dapat memilih material yang sesuai berdasarkan pertimbangan performansi


dan nilai ekonomisnya.

• Agar dapat mengetahui batasan serta sifat-sifat yang dimiliki material dan dapat
melakukan perubahan terhadap sifat-sifat tersebut
- Bagaimana merubah suatu material menjadi lebih keras, lebih kuat, lebih tahan
karat?
-Bagaimana mempertimbangkan perubahan sifat mekanik material selama
beroperasi yang mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan (suhu, tekanan,
humidity).

• Agar dapat menciptakan material baru yang sifatnya sesuai dengan yang dihendaki.

• Agar dapat mengembangkan material baru dengan sifat yang lebih unggul.
Examples of Material Failures
Penggolongan Material
Metals

Polymers

Ceramics

Composites

General characteristics of the major classes of engineering materials


Logam

• Tersusun dari satu atau lebih unsur metalik,


misalnya: besi, tembaga, alumunium, baja, besi cor
• Bersifat konduktor listrik dan termal yang baik
• Mempunyai sifat magnetik (mis Fe, Co, Ni)
Ceramics
- Keramik adalah bahan anorganik bukan/non-logam yang terdiri dari dua komponen
bahan logam dan sebagian besar non-logam atau dua jenis bahan non-logam.

- Keramik dapat terbentuk dengan adanya panas dan, panas dan tekanan.

- Sifat: keras, getas, isolator listrik dan panas yang baik, tahan temperatur tinggi

Metal Non-metal Non-metal Non-metal

Ceramic Ceramic
Examples

Advanced
ceramics

Traditional ceramic
Products of Oxide Ceramics

Bioceramics (artificial bones


Abrasives (grinding wheel grit)
and teeth)

Electrical insulators and electronic


components
Refractory brick
Cutting tool inserts
Spark plug barrels

Engineering components
Polimer (Plastik)
• Kebanyakan merupakan senyawa organik yang secara kimiawi berbasis
karbon, hidrogen, dan non metalik (mis: O, Si, N)

• Mempunyai struktur molekul yang besar dan berbentuk rantai


Contoh: polyethylene (PE), polyvinyl chloride (PVC),polystyrene (PS), dll

• Sifat: berat jenis rendah, duktil (ulet), mudah dibentuk menjadi bentuk yang
kompleks, tahan bahan kimia, cenderung melunak pada temperatur tinggi,
konduktivitas listrik rendah, non magnetik
COMPOSITES
REINFORCEMENT (generally fibers which has high tensile strength
and is susceptible to breakage)

COMPOSITE Stronger, stiffer and high damage resistant material

MATRIX which surrounds and supports reinforcement has relatively


low tensile strength

KOMPOSIT HIBRID (HYBRID COMPOSITE)

Reinforcements: two (2) or more kinds Reinforcements: one


Matrix: one Matrix: two (2) or more kinds
• Tersusun dari kombinasi dua atau lebih jenis material
• Sifatnya merupakan gabungan dari sifat sifat material yang
membentuknya.

• Contoh:
1. Fiberglass (Glass Fiber Reinforced Ploymer, GFRP): gabungan serat
kaca dengan polimer
Serat kaca bersifat kuat, kaku, getas
Polimer: duktil, lemah, fleksibel
Fiberglass: kuat, kaku, fleksibel,duktil, low density

2. Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP): gabungan serat


karbon dengan polimer
Sifat: lebih kuat dan kaku daripada GFRP namun lebih mahal
Aplikasi: aircraft dan aerospace, sport

3. Natural composite ( mis: Kayu/serat alam)


Jenis Komposit
1. Berdasarkan bahan pengisi (fillers/reinforcements)
(a) Fibrous composites

Continues fibers Discontinues fibers

(b) Particular composite


(c) Laminate composite

(d) combination composite

2. Berdasarkan jenis matriks

(a) Komposit dengan matriks polimer (Polymer Matrix Composites)


(b) Komposit dengan matriks logam (Metal Matrix Composites)
(c) Komposit dengan matriks keramik (Ceramic Matrix Composites)
Struktur Material
• Struktur material selalu berkorelasi dengan susunan dari komponen
internalnya

- Level sub atomik: elektron di dalam individual


atom dan interaksinya dengan inti atom

- Level atomik: susunan atom atau molekul relatif terhadap sesamanya

- Level mikroskopik: sekumpulan besar atom yang membentuk kelompok


dapat diobservasi menggunakan mikroskop

- Level makroskopik: struktur yang dapat dilihat tanpa alat bantu


Level mikroskopik

Optical microscope (OM)


Scanning electron microscope (SEM)

Batas butir

Patah getas

Patah ulet
Sifat Material

- Sifat kimia: reaksi bahan terhadap lingkungan, mis: ketahanan korosi.


- Sifat listrik dan magnetik: sifat bahan terhadap medan listrik dan magnet, mis:
daya hantar atau konduktivitas.
- Sifat termal: reaksi bahan terhadap konduktivitas panas dan kapasitas panas.
- Sifat optik: absorbs, pembiasan dan penghamburan cahaya
- Sifat mekanik: kekuatan bahan menahan beban, mis: sifat tekan, sifat tarik,
kekerasan, kekakuan, keuletan, elastisitas dsb.
Proses Pemilihan Material

1. Aplikasi, performans
Properti material yang diinginkan.

2. Identifikasi kandidat material


Struktur, komposisi material

3. Identifikasi proses yang dibutuhkan


Proses untuk merubah struktur dan bentuk
Proses Perlakuan dan Rekayasa Material
Heat treatment (Perlakuan panas)
Heat treatment is the heating and cooling of metal to change its properties
(physical and mechanical) and performance without letting it changes its
shape.

 Changes in microstructure Holding (soak)


 Changes in chemistry or

Temperature
composition

Time
Classification of heat treatment technique
Annealing
Annealing involves treating steel up to a high temperature, and then cooling it very slowly to room
temperature, so that the resulting microstructure will possess high ductility and toughness, but low
hardness.
Annealing is performed by heating a component to the appropriate temperature, soaking it at that
temperature, and then shutting off the furnace while the piece is in it.

Normalizing
Normalizing involves heating steel, and then keeping it at that temperature for a period of time, and
then cooling it in air. The resulting microstructure is a mixture of ferrite and cementite which has a
higher strength and hardness, but lower ductility.

Tempering
Tempering involves heating steel that has been quenched and hardened for an adequate period of
time so that the metal can be equilibrated. The hardness and strength obtained depend upon the
temperature at which tempering is carried out. Higher temperatures will result into high ductility, but
low strength and hardness. Low tempering temperatures will produce low ductility, but high
strength and hardness.
Contoh

-Reduce thickness

-Change cross-section
Microstructure after rolling
Rolling for metallic sheet

Anda mungkin juga menyukai