PEMBAHASAN
3
4
sebuah kelompok, dan pada hari ketujuh ditest ulang dengan ujian
yang sama pada kelompok yang sama. Bandingkan hasilnya.
• The Scholastic Assessment Test (equivalent or alternate form
estimate); yaitu menguji dan membandingkannya dengan apa yang
ahlinya harapkan.
• Internal Comparison Estimate; yaitu menguji dengan penguji yang
berbeda tapi mengukur hal yang sama.
b. VALID, memastikan bahwa test yang diberikan adalah untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Misalnya : untuk bagian akuntansi diberikan
test ketelitian angka.
Test Validity; menjawab pertanyaan apakah test yang behubungan
dengan pekerjaan. Ada dua cara dalam melakukan uji ini, yaitu :
1. Validity Criterion; mengukur adanya hubungan antara nilai dalam
prosedur seleksi dan job performance (criterion). Artinya kalau
nilainya lebih tinggi, performance lebih baik.
2. Content Validity; mengambarkan bahwa konten dalam seleksi
mengambarkan aspek penting dalam melakukan pekerjaan terkait.
Contohnya dalam hal ini memilih tugas penting dalam pekerjaan
tersebut lalu mengujinya kepada calon karyawan.
3. Construct Validity; mengambarkan bahwa seleksi mengukur sebuah
konsep (ex : ide abstrak – moral dan kejujuran) yang penting dalam
kesuksesan kinerja pekerjaan tersebut.
7. Types of Test
What Tests
Measure?
d. Achievement Test
1. Mengukur apa yang telah dipelajari.
8
B. WAWANCARA KANDIDAT
1. Dasar Utama Wawancara
Manajer menggunakan beberapa wawancara di tempat kerja, seperti
wawancara penilaian kinerja. Wawancara seleksi adalah prosedur seleksi
untuk memprediksi kinerja di masa depan. Terdapat beberapa cara untuk
melakukan seleksi wawancara. Sebagai contoh, seleksi wawancara seleksi
dapat diklasifikasikan menurut :
1. Seberapa terstruktur wawancara tersebut
2. Isi wawancara dan jenis pertanyaan yang dimuat dalam wawancara
tersebut
3. Bagaimana perusahaan mengatur wawancara tersebut
Masing-masing hal di atas memiliki pro dan kontra, yang mana akan
dibahas sebagai berikut.
a. Wawancara Terstruktur (Direktif) atau Tidak Terstruktur (Non
Direktif)
Wawancara yang mengikuti suatu pertanyaan maksudnya pemberi
kerja menyebutkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan
pekerjaan sebelumnya, dan mungkin memberikan bobot pada
kemungkinan alternatif jawaban untuk kelayakan. Contoh dari
wawancara terstruktur adalah departemen Keamanan Dalam Negeri
Amerika Serikat menggunakan pedoman terstruktur untuk membantu
menyaring kandidat petugas penjaga pantai. Pedoman tersebut berisi
prosedur untuk memeringkat kandidat formal, selain itu juga
memungkinkan pewawancara yang tersebar secara geografis untuk
melengkapi formulir tersebut melalui situs di internet.
Dalam wawancara tidak terstruktur, manajer tidak mengikuti
format yang telah ditetapkan atau jarang terdapat pedoman formal
untuk menilai jawaban benar atau salah. Contoh pertanyaannya seperti;
"ceritakan mengenai diri Anda!", "Menurut Anda mengapa Anda akan
dapat bekerja dengan baik disini?. "Apa yang menurut Anda
merupakan kekuatan dan kelemahan utama Anda". Bahkan wawancara
9
a. Isi Wawancara
Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada
isi atau jenis pertanyaan yang kita ajukan. Banyak pewawancara yang
mengajukan pertanyaan yang relatif tidak terfokus, contohnya "Apa
yang ingin anda lakukan dalam 5 tahun kedepan?”. Menurut Dessler,
pertanyaan seperti ini umumnya tidak memberikan cukup wawasan
mengenai bagaimana orang tersebut akan bekerja. Itulah mengapa
pertanyaan yang pertanyaannya bersifat situasional, pertanyaan
keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis penanyaan yang
paling baik untuk ditanyakan.
1. Pertanyaan Situasional
Pertanyaan situasional merupakan pertanyaan yang menanyakan
kepada kandidat seperti apakah dia akan berperilaku dalam suatu
situasi tertentu.
2. Pertanyaan Keperilakuan
Pertanyaan keperilakuan merupakan sebuah pertanyaan yang
meminta pelamar untuk mendeskripsikan bagaimana mereka
terhadap situasi aktual di masa lalu.
10
3. Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara
bersamaan. Panel tersebut memberikan permasalahan dan kemudian
melihat kandidat mana yang memimpin dalam merumuskan
jawaban.
5. Wawancara Terkomputerisasi
Dalam wawancara ini, pertanyaan sudah tersedia di computer.
Dalam wawancara ini kebanyakan memberikan pertanyaan kepada
pelamar pekerjaan mengenai serangkaian pertanyaan klursus
mengenai latar belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan,
pengetahuan, sikap kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk
posisi yang akan dilamar.
Perekrutan Eksternal
Perekrutan eksternal ini bersumber pada karyawan dari luar perusahaan yang
diterima dari lowongan pekerjaan yang dilakukan perusahaan. Menurut Dessler
(2008) perekrutan yang bersumber dari luar dapat dilakukan melalui periklanan,
agen- agen pekerjaan yakni agensi publik, agensi Non Profit, agensi swasta, adapula
melalui perkrutan dari perguruan tinggi, internet
Sumber Eksternal:
A. Keuntungan
1. Memberikan ide dan pandangan baru
2. Memungkinkan karyawan untuk melakukan perubahan- perubahan tanpa
berkepentingan
3. Tidak banyak mengubah hierarki organisasional yang ada
4. Memberikankesempatanyang lebih baik untuk menilai kemampuannya
5. Memungkinkan karyawan melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang lebih
baik dan singkat
B. Kerugian
1. Waktu yang hilang karena adanya Penyesuaian- penyesuaian
2. Menghancurkan insentif karyawan yang ada untuk berjuang meraih promosi
3. Tidak ada informasi tersedia mengenai kemampuan individu untuk
menyesuaikan diri dengan organisasi yang baru
Sebenarnya tidak ada yang lebih baik diantara rekrutment eksternal dan
internal. Dua proses rekrutmen tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Hanya saja perusahaan bisa memilih rekrutmen yang dirasa paling
sesuai dengan kebutuhan saat ini. Misalnya bila kondisi keuangan perusahaan
sedang terbatas, maka rekrutmen internal mungkin menjadi solusi yang cocok
karena lebih murah.
18
Bila perusahaan membutuhkan ide baru dan suasana yang baru, rekrutmen
eksternal bisa menjadi pilihan yang tepat karena bisa mempertemukan perusahaan
dengan karyawan baru. Namun Anda juga perlu bersiap bila rekrutmen eksternal
membutuhkan waktu yang cukup lama dan juga kandidat membutuhkan waktu
untuk beradaptasi sebelum bisa bekerja dengan baik. Dengan kelebihan dan
kekurangannya, perusahaan bisa melihat proses rekrutmen mana yang dibutuhkan
dan bisa memberikan dampak positif paling banyak.