Anda di halaman 1dari 3

Tugas Manajemen Kinerja

Nama: Yuli W. W. W. Dama


NIM: 1703070019
Semester: VI (Reguler Sore)
Dosen Wali:

A. Pertemuan Kedua
1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk suatu organisasi yang mempunyai knerja yang baik:
a) Ketersediaan Peralatan dan Barang. Selain mesin-mesin yang berhubungan dengan proses
produksi, sebagian barang mutlak dibutuhkan untuk menunjang kelancaran tugas karyawan.
Contoh lain, daripada karyawan bolak-balik keluar kantor untuk fotokopi, pertimbangkan
untuk memiliki mesin fotokopi.
b) Lingkungan Kerja. Memastikan karyawan memiliki tempat kerja yang ‘sehat’ adalah kunci
dari produktivitas karyawan. Sebagaimana disebutkan pada poin di atas, Anda seharusnya
tahu ruangan kantor yang selaras memenuhi kaidah pencahayaan dan sirkulasi udara.
Sebagian besar karyawan juga dapat menilai perusahaan dari kubikel, toilet, pantry, tempat
ibadah, dan ruang istirahat yang disediakan.
c) Job Description dan Tanggung Jawab. Seringkali produktivitas karyawan mengalami
stagnasi karena ia merasa jenuh atau bosan pada pekerjaannya. HR dapat meyakinkan
karyawan tentang kontribusi yang telah mereka hasilkan untuk perusahaan, sehingga motivasi
mereka kembali meningkat. Selain itu, menempatkan karyawan pada tim kerja yang tepat,
atau mempercayakan proyek khusus, akan menghadirkan minat dan perhatian mereka. Intinya
adalah menyadarkan bahwa keberadaan setiap karyawan berharga dan masing-masing
memiliki peran terhadap keberhasilan perusahaan.
d) Visi, Misi, dan Budaya Organisasi. Mereka bekerja untuk menciptakan suatu perubahan
pada masyarakat, dan mereka bangga bergabung dengan perusahaan yang memberikan
mereka ruang untuk berkarya.
e) Sistem Komunikasi dan Cara Kerja Pimpinan. karyawan mengharapkan bos yang suportif,
yaitu memiliki karakter: pengertian, fleksibel, dan dapat dipercaya. Hal ini akan
mempengaruhi bagaimana karyawan berinteraksi dan berkomunikasi dalam pekerjaannya.
f) Pelatihan dan Pengembangan Diri. Jika Anda ingin karyawan semakin handal dalam
pekerjaannya, pelatihan adalah solusi terbaik! Di samping menambah wawasan, pelatihan
dapat menyegarkan pikiran dan mengurangi ketegangan. Jangan lupa, Anda juga harus stay
update dengan perkembangan ilmu HR dengan mengikuti training HR.
g) Bonus dan Insentif. Tak dapat dipungkiri, upah merupakan salah satu faktor paling krusial
dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan. Selain gaji pokok dan tunjangan tetap,
HR harus kreatif dalam merancang paket benefit agar kinerja karyawan tetap terjaga, seperti
memberikan bonus dan insentif kepada karyawan maupun tim kerja yang telah mencapai
target perusahaan.
2. Prinsip-prinsip yang perlu dijalankan untuk perubahan perilaku:
a) Menyadari. • Menyadari merupakan proses dimana seseorang membuat identifikasi tentang
apa/ bagian mana yang diinginkan untuk diubah dan mengapa perubahan tersebut diinginkan.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa kesadaran tersebut harus menyatakan keinginan bukan
ketakutan.
b) Mengganti • Setelah seseorang menyadari untuk merubah perilakunya, maka proses
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengganti. Mengganti merupakan proses melawan
bentuk keyakinan, pemikiran, dan perasan yang diyakini salah.
c) Mengintrospeksi. • Mengintrospeksi merupakan proses dimana seseorang membuat penilaian
mengenai apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu untuk dilakukan. Di samping itu
instropeksi juga berguna untuk mendeteksi kadar self-excusing yang bisa jadi masih tetap ada
dalam diri seseorang hanya karena lupa membuat elaborasi, analogi, atau interpretasi dalam
memahami dan melaksanakan.
3. Model Satelite kerja organisasi dari Paul Harsey: Model ini disebut sebagai model
kepemimpinan situasional (situational leadership model/SLM) yang mengatakan bahwa
gaya kepemimpinan yang efektif bergantung pada tingkatkesiapan atau kedewasaan para
pengikutnya. Hersey dan Blanchard mendetinisikan kesiapanpara pengikut adalah
keinginan untuk berprestasi, kemauan untuk bertanggung jawab,kemampuan yang
berhubungan dengan tugas, keterampilan, dan pengalaman. Pendapattersebut dapat
mencerminkan bahwa tercapainya kepemimpinan yang efektif atau tidaktergantung
pada para pengikut menerima atau menolakBpemimpinnya.Hersey dan Blanchardmeyakini
bahwa hubungan antara pemimpin antara pemimpin dengan pengikutnya bergesermelewati
empat tahap pada saat karyawan mulai berkembang dan pemimpin dapat mengubahgaya
kepemimpinanya. Pada tahap ini, para pengikut tidak memerlukan lagi pengarahan
daripemimpin, karena mereka sudah bisa mengarahkan diri sendiri dan sudah berpengalaman.
4. Tujuh indikator kinerja oleh Paul Harsey:
1) Telling. Arahan tugas secara spesfik dan jelas untuk menyelesaikan pekerjaan.
2) Selling.
3) Participating.
4) Delegating.
5) Quality of Work.
6) Quantity of Work.
7) Interpersonal.
5. Penyebab merosotnya Kinerja yaitu:
a) Atasan yang buruk. sebagai pemimpin seorang atasan harus memberikan arahan dan yang
terpenting motivasi untuk anggota timnya. Bayangkan jika Anda memiliki seorang atasan
yang buruk dalam memimpin karyawan lainnya bisa saja mengalami stress atau kurang
termotivasi, tentu saja kinerja karyawan lainnya bisa saja semakin buruk.
b) Bentrokan kepribadian. Perbedaan kepribadian antara sesama rekan kerja merupakan hal
yang wajar. Namun, bentrokan kepribadian dalam bekerja harus dihindari. Bentrokan
kepribadian muncul karena ketidak cocokan satu individu dengan individu lainnya. Dari
bentrokan kepribadian inilah salah satu pemicu awal menurunnya kinerja karyawan.
c) Tidak cocok dengan tim. Ketidak-cocokan dalam tim dapat menjadi salah satu hal yang dapat
membuat tim mereka keluar jalur. Bermula dari ketidak cocokan satu individu dengan
individu lainnya, kinerja karyawan dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai