Nurshing Theorist
2019-2020
GAMBARAN SKENARIO
Di Rumah sakit Cahaya ilahi ,ada seorang pasien yang sudah berumur 50 tahun dengan
diagnose maagh akut. Pasien cenderung sering malah dan mengcomplain segala sesuatunya
termasuk soal makannya. Pada suatu hari ada 2 orang perawat muda yang sedang magang
berdinas di jam pagi sampe siang, mahasiswi perawat qori dan perawat iis. Pagi itu diruang
rawat inap pasien sudah ngomel-ngomel dengan keluarga dan ART (asisten rumah tangga).
Pasien merasa makanan di rumah sakit tidak enak dan tidak ia sukai. Pasienpun ingin makan
dengan makanan yang dilarang karena penyakitnya
IDENTITAS PERAN
Pasien : “Kenapa sih makanan nya begini, bubur, dan ikan seperti ini.
Gilang :”mah, inikan memang aturan dari rumah sakit yang harus mama makan sesuai
dengan keadaan mama sekarang”.
Wisnu : “tapikan nyah, nyonyah harus makan yang di anjurkan rumah sakit”.
1. Fase Orientasi
Pagi itu pukul 07.30WITA di rumah sakit Cahaya Ilahi dua orang perawat yang sedang
berdinas tersebut menghampiri pasien tersebut.
Perawat qori : “ Permisi .. apa betul ini, keluarga dari pasien yang ada di kamar ini?”
Perawat iis : “sebelumnya apakah ibunya sering mengeluhkan sesuatu kepada adek....?”
Wisnu :”selama saya disini ibu saya sering marah-marah dan cerewet sus”.
Perawat iis : “baik kalau begitu kami akan langsung memeriksa ibu ya”.
della:“ saya della ica suster bisa panggil saya dengan panggilan ibu dela
Perawat qori :“baik bu saya dan rekan saya disini ingin melakukan tindakan yang
biasanya dilakukan setiap pagi dan siang yaitu mengukur TTV atau
Tekanan Darah, Pernapasan, Nadi, Suhu Badan. Untuk mengetahui normal
nya bu”
Perawat qori : “baik ibu della, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa yang ibuThabita
rasakan ?“
della : “saya merasa lemas, perut saya nyeri karna belum makan dan makanan
di rumah sakit ini tidak sesuai selera saya dan saya ingin makanan yang
lain yang bukan darii rumah sakit”.
Perawat iis :“baik, tetapi ibu harus tetap makan, biar tidak merasa lemas dan maag ibu bisa
berkurang.”
Perawat iis : “baik bu, sekarang kita akan cek keadaan ibu dulu ya”
Perawat pun melakukan pencekan seperti TTV dan lain-lain, saat mencek tekanan darah
pasien, pasien teriak kesakitan
Della :“sus, saya boleh ga makan makanan yang di luar, bukan anjuran rumah sakit?”
Pasien ; “saya mau makan nasi kuning iwak hintalu sus, saya ti dak biasa makan bubur”
Perawat qori;“begini ya bu, ibu ini lagi sakit, maag kambuh jadi untuk sementara ibu nih
harus makan makanan yg dianjurkan rumah sakit bu lah, ibu boleh makan nasi
kuning tapi tunggu sehat bu lah, kalo misalkan tidak bisa makan bubur bisa
diganti nanti kita bicarakan dengan Bagian Gizi dulu bu . Karena maag itu tidak
bisa makanan yg sifat nya keras bu jadi harus lembek dulu. Atau ibu aplikasikan
dengan bubur dan soup biar nafsu makan, makan nya bu.
Della : “kok gitu sih sus, saya kan bosan makan-makanan itu aja saya juga mau makan
makanan yang lain juga”.
Perawat iis: “ iya ibu, maka dari itu usahakan dibiasakan terlebih dulu ya bu, biar cepat
sembuh jadi bisa makan nasi kuning sarapan nya”.
Perawat qori: “terus apa yang ibu rasakan saat ini apa?”
Pasien : “perut saya masih terasa nyeri dan tubuh saya lemas, saya juga merasa pelayanan di
rumah sakit ini sangat kurang terhadap pasien yang seperti saya”.
Della : “kadang saya pencet bel perawat nya lama untuk datang”.(judes)
Perawat qori : “ oh iya ibu maaf sebelumnya untuk menangani pasien sangat banyak ya bu,
dan kaka perawat sedang sibuk setiap waktunya.”
Perawat iis : “tetapi kami akan berusaha untuk lebih baik lagi dan tepat waktu ya bu”
Della : “(mengaguk sambil melihat sekitarnya)”
Fase Terminasi
Perawat iis : “baik bu kami sudah selesai, kami akan kembali ke kantor perawat misalkan
ada hal yang di perlukan dan untuk infus ibu ini mau habis ya bu, bisa pencet
tombol disebelah kanan ibu, kami akan segera ambal”
Perawat qori:“baik bu saya permisi. Dek saya dan rekan saya permisi, untuk infus ambal
diperhatikan ya jangan sampai habis nanti darah nya akan naik.