Anda di halaman 1dari 8

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN YANG MUDAH MARAH, REWEL DAN COMPLAIN

Skenario kelompok kondisi tertentu

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Ajar

Nurshing Theorist

Disusun oleh : kelomppok

1. Adilla Hardiani Razbi 4002190017


2. Marina Wulandari 4002190107
3. Taskia Chesa Kirani 4002190037
4. Anda 4002190040
5. Rani 4002190101
6. Fina Anjelina 4002190003
7. Siti Anisa 4002190028
8. Khaerudin Pajar Brutu 4002190076
9. Qori wahyuningsih 4002190106
10. Gilang Ramadhan 4002190087
11. Della Meiriza N 4002190065
12. Wisnu Setiawan 4002190011
13. Rodum Al- Anshar 4002190004
14. Iis ismawati 4002190023

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

2019-2020
GAMBARAN SKENARIO

Di Rumah sakit Cahaya ilahi ,ada seorang pasien yang sudah berumur 50 tahun dengan
diagnose maagh akut. Pasien cenderung sering malah dan mengcomplain segala sesuatunya
termasuk soal makannya. Pada suatu hari ada 2 orang perawat muda yang sedang magang
berdinas di jam pagi sampe siang, mahasiswi perawat qori dan perawat iis. Pagi itu diruang
rawat inap pasien sudah ngomel-ngomel dengan keluarga dan ART (asisten rumah tangga).
Pasien merasa makanan di rumah sakit tidak enak dan tidak ia sukai. Pasienpun ingin makan
dengan makanan yang dilarang karena penyakitnya
IDENTITAS PERAN

1. Khaerudin pajar brutu cucu pasien


2. Qori wahyuningsih perawat 1
3. Gilang Ramadhan cucu pasien
4. Della meiriza N pasien
5. Wisnu setiawan cucu pasien
6. Rodum al ashar suami pasien
7. Iis ismawati perawat 2
NASKAH SKENARIO

Pasien : “Kenapa sih makanan nya begini, bubur, dan ikan seperti ini.

Gilang :”mah, inikan memang aturan dari rumah sakit yang harus mama makan sesuai
dengan keadaan mama sekarang”.

Pasien : “bi, bisa belikan saya nasi kuning di luar sana”.

Wisnu : “tapikan nyah, nyonyah harus makan yang di anjurkan rumah sakit”.

Pasien : (hanya diam dan menoleh ke arah lain)

Rodum : “iya sayang, kamu harus nurut biar cepat sembuh

1. Fase Orientasi

Pagi itu pukul 07.30WITA di rumah sakit Cahaya Ilahi dua orang perawat yang sedang
berdinas tersebut menghampiri pasien tersebut.

Perawat qori : “Selamat pagi... “(tersenyum)

Anak pasien : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)

Perawat qori : “ Permisi .. apa betul ini, keluarga dari pasien yang ada di kamar ini?”

Gilang : “Iya benar, saya anak dari pasien ini ”

Perawat iis : “sebelumnya apakah ibunya sering mengeluhkan sesuatu kepada adek....?”

Wisnu :”selama saya disini ibu saya sering marah-marah dan cerewet sus”.

Perawat iis : “baik kalau begitu kami akan langsung memeriksa ibu ya”.

Keluarga :”ia silahkan”.

Perawat qori: “Permisi , selamat pagi ibu..”(tersenyum)

Della : “ ia selamat pagi suster..”(tersenyum)


Perawat qori : “baik ibu.. perkenalkan nama saya qori saya perawat magang di rumah sakit
ini dan ini rekan saya bu

Perawat iis:“dengan ibu siapa ya bu?”

della:“ saya della ica suster bisa panggil saya dengan panggilan ibu dela

Perawat qori :“baik bu saya dan rekan saya disini ingin melakukan tindakan yang
biasanya dilakukan setiap pagi dan siang yaitu mengukur TTV atau
Tekanan Darah, Pernapasan, Nadi, Suhu Badan. Untuk mengetahui normal
nya bu”

Della : “oh iya sus..”

Perawat iis :“sebelum ya ada yg ingin ditanyakan bu?”

della :“tidak sus”

Perawat qori : “baik ibu della, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa yang ibuThabita
rasakan ?“

della : “saya merasa lemas, perut saya nyeri karna belum makan dan makanan
di rumah sakit ini tidak sesuai selera saya dan saya ingin makanan yang
lain yang bukan darii rumah sakit”.

Perawat iis :“baik, tetapi ibu harus tetap makan, biar tidak merasa lemas dan maag ibu bisa
berkurang.”

Della : (hanya tersenyum)

Perawat iis : “baik bu, sekarang kita akan cek keadaan ibu dulu ya”

Della : “iya suster”.

Perawat pun melakukan pencekan seperti TTV dan lain-lain, saat mencek tekanan darah
pasien, pasien teriak kesakitan

Della : “aduuuuh” sakit sus pelan-pelan.”


Perawat qori : “iya maaf bu, ini sudah pelan-pelan”.

Della :“sus, saya boleh ga makan makanan yang di luar, bukan anjuran rumah sakit?”

Perawat iis: “ibu mau nya makan apa bu?”

Pasien ; “saya mau makan nasi kuning iwak hintalu sus, saya ti dak biasa makan bubur”

Perawat qori;“begini ya bu, ibu ini lagi sakit, maag kambuh jadi untuk sementara ibu nih
harus makan makanan yg dianjurkan rumah sakit bu lah, ibu boleh makan nasi
kuning tapi tunggu sehat bu lah, kalo misalkan tidak bisa makan bubur bisa
diganti nanti kita bicarakan dengan Bagian Gizi dulu bu . Karena maag itu tidak
bisa makanan yg sifat nya keras bu jadi harus lembek dulu. Atau ibu aplikasikan
dengan bubur dan soup biar nafsu makan, makan nya bu.

Della : “kok gitu sih sus, saya kan bosan makan-makanan itu aja saya juga mau makan
makanan yang lain juga”.

Perawat iis: “ iya ibu, maka dari itu usahakan dibiasakan terlebih dulu ya bu, biar cepat
sembuh jadi bisa makan nasi kuning sarapan nya”.

Della : “baik lah kalau begitu sus”.

Fazar brutu :” ne dimakan ya makananya, kan biar sembuh ne.”

Perawat qori: “terus apa yang ibu rasakan saat ini apa?”

Pasien : “perut saya masih terasa nyeri dan tubuh saya lemas, saya juga merasa pelayanan di
rumah sakit ini sangat kurang terhadap pasien yang seperti saya”.

Perawat iis : (diam, dan tersenyum mendengarkan keluhan si pasien)

Della : “kadang saya pencet bel perawat nya lama untuk datang”.(judes)

Perawat qori : “ oh iya ibu maaf sebelumnya untuk menangani pasien sangat banyak ya bu,
dan kaka perawat sedang sibuk setiap waktunya.”

Perawat iis : “tetapi kami akan berusaha untuk lebih baik lagi dan tepat waktu ya bu”
Della : “(mengaguk sambil melihat sekitarnya)”

Fase Terminasi

Perawat iis : “baik bu kami sudah selesai, kami akan kembali ke kantor perawat misalkan
ada hal yang di perlukan dan untuk infus ibu ini mau habis ya bu, bisa pencet
tombol disebelah kanan ibu, kami akan segera ambal”

Pasien : “iya sus..terimakasih banyak”

Perawat qori:“baik bu saya permisi. Dek saya dan rekan saya permisi, untuk infus ambal
diperhatikan ya jangan sampai habis nanti darah nya akan naik.

Suami Pasien, Anak Pasien:“terimakasih sus..”

Anda mungkin juga menyukai