Anda di halaman 1dari 8

1. Pemusnahan segala bentuk 8.

Ligamentum Capsulair pada TMJ :


kehidupan mirobial secara total a. Ligamentum sphenomandibulare
disebut : b. Ligamentum
a. Desinfeksi temporomandibulare
b. Sterilisasi c. Ligamentum stylomandibulare
c. Antiseptis d. Raphe pterygomandibulare
d. Antibotik 9. Otot mastikasi dibawah ini, kecuali :
e. Semua salah a. M. Masseter
2. Desinfektan kimia yang digunakan b. M. Digastricus
untuk permukaan meja dan alat-alat: c. M. Temporalis
a. Natrium Hipoklorit d. M. Pterygoideus lateralis
b. Krim Tolfanat e. M. Pterygoideus Medialis
c. Lisol 5% 10. Otot – otot supra dan infra Hyoid :
d. Iodine Tinktur a. Depresio
e. Isoprofil alkohol 70% b. Elevatio
3. Hal dibawah ini merupakan cara c. Protrusio
untuk sterilisasi, kecuali : d. Retrusio
a. Panas Kering e. Rotatio
b. Panas basah 11. Otot – otot yang berfungsi menutup
c. Filtrasi mulut , kecuali :
d. Melidah apikan a. M. Masseter
e. Autoclave b. M. Temporalis
4. Tingkat desinfeksi terkuat pada c. M. Digastricus
rongga mulut terhadap : d. M. Pterygoideus lateralis
a. Kuman gram positif e. M. Pterygoideus Medialis
b. Spora
c. M. Tubercolosis Seorang anak sedang menguyah
d. Virus permen karet , sesekali terlihat anak
e. Semua benar meniupkan permen karet tersebut.
5. Desinfeksi kimia yang berfungsi Produksi saliva dalam rongga mulut
sebagai emersi : akan meningkat karena aktivitas
a. Idiophor 12. Mekanisme kerja enzim :
b. Phenyl etanol a. Menaikkan kecepatan reaksi
c. Komponen chloribe dengan cara menurunkan energy
d. Glutaraldehide dan phenol aktivasi
e. Phenylphenol b. Menaikkan energy aktivasi
6. Keadaan pada depressio mandibulae, dengan cara menurunkan kec
dimana capitulum mandibulae .... reaksi
tuberculum articulare disebut : c. Meningkatkan energy aktivasi dan
a. Fibrous ankylosis membentuk ikatan selanjutnya
b. Bony ankylosis d. Meningkatkan kecepatan reaksi
c. Deviation inform dan memecah ikatan selanjutnya
d. Dislokasi mandibulaer 13. Kerja enzim yang mengkatalisa reaksi
e. Restriksi ligamen penggabunga dua molekul
7. Riwayat yang perlu ditelusuri dalam a. Oksireduktase
mendiagnosis gangguang TMJ : b. Transferase
a. Rasa sakit c. Liase
b. Disfungsi d. Ligase
c. Bunyi sendi 14. Bagian dari apoenzim tidak dapat
d. Fungsi normal melewati membrane
e. Stress a. Non koloid
b. Non protein 23. Rasa asam disensasi dengan baik ,
c. Termostabil pada :
d. Term labil 1. Bagian tepi sinistra lidah
15. Enzim yang bekerja dilambung 2. Bagian ujung anterior lidah
a. Amilase 3. Bagian tepi dextra lidah
b. Pepsin 4. Bagian dorsum posterior lidah
c. Tripsin 24. Bagian dorsum poterior lidah,
d. Lipase Gerakan side to side oleh otot :
16. pH maksimum untuk enzim pepsin : 1. M. Pterygoideus medialis
a. 2,0 2. M. Temporalis
b. 3,0 3. M. Pterygoideus lateralis
c. 5,0 4. Otot supra dan infra hyoid
d. 7,0 25. Beberapa menit setelah gigi geligi
17. Enzim yang belum aktif disebut : dibersihkan akan melekat suatu
a. Enzim induktif protein disebut :
b. Inducible enzyme a. Acquired pellicle
c. Zymogen b. Fosforilase
d. Holoenzim c. Polisakarida
18. Faktor-faktor yang mempengaruhi d. Protein kinase
pada keseimbangan fungsi TMJ : 26. Sesuai pertanyaan no.1 fungsi protein
1. Kehilangan gigi tersebut :
2. Perawatan ortodontik a. Aliran saliva berkurang
3. Perawatan restoratif b. Menguatkan gigi
4. Rehabilitatif c. Memutihkan gigi
19. Etiologi disfungsi TMJ : d. Sebagai lapisan pelindung
1. Berasal dari oklusi gigi-gigi yang 27. Sesuai pernyataan diatas, kerugiannya
tidak seimbang adalah :
2. Kelelahan / spasme otot a. Menyebabkan gigi abrasi
3. Hiperaktivitas otot b. Menyebabkan gigi atrisi
4. Masalah psikologik c. Perubahan warna gigi
20. Menghilangkan gejala pada gangguan d. Tempat perlekatan bakteri
TMJ : 28. Protein saliva berasal dari :
1. Perbaiki oklusi a. Komponen saliva
2. Pemberian analgesik b. Cairan sulkus
3. Splint oklusal c. Produk sel-sel bakteri
4. Radiotheraphy d. Karang gigi
21. Pada saat menelan, agar makanan 29. Kelenjar ludah mayor yang
tidak masuk ke trachea terjadi : memproduksi cairan yang bersifat
a. Pernapasan secara rileks berhenti muccous
b. Sprinkter oesophagus proksimalis a. Kelenjar getah bening
kontriksi b. Kelenjar parotid
c. Epiglotis menutup daerah larynk c. Kelenjar submandibulare
d. Pita suara pada epiglotis bergetar d. Kelenjar sublingual
22. Perbedaan rasa, dalam pengecapan 30. Kelenjar ludah tambahan yang
dapat disensasikan dengan baik, ... : memproduksi cairan yang bersifat
a. Perbedaan anatomi sel taste muccous :
b. Perbedaan anatomi sel taste a. Bibir
c. Perbedaan lokasi dari sel taste b. Lidah
d. Perbedaan respon terhadap c. Palatum
stimulus tertentu d. Pipi
31. Kelenjar terbesar yang memproduksi c. Non spesifik
cairan rongga mulut disebut juga : d. Eksternal
a. Ductus stensen 39. Seorang dokter gigi akan melakukan
b. Ductus Wharton ekstraksi gigi 16 pada penderita
c. Glandula perempuan 30 tahun. Saat ini
d. Glandula asesoris penderita dengan keadaan umum
32. Kelenjar minor yang turut yang baik dan tidak ada penyakit
memproduksi saliva adala : , kecuali sistemik. Sehari sebelumnya dokter
a. Kelenjar labial melakukan ekstraksi gigi pada
b. Kelenjar glossopalatinal penderita .... bagaimana teknik
c. Kelenjar bukal sterilisasi alat yang tepat untuk
d. Kelenjar sublingual tindakan pada penderita tesebut.
33. Salah satu komponen anorganik a. Sterilisasi panas kering pada suhu
dalam saliva : 100oC selama 1 jam
a. Asam amino b. Cara merebus pada suhu 100 oC
b. Glukosa selama 1 jam
c. Musin c. Direndam dalam cairan Natrium
d. Natrium Hypokloride selama 1 menit
34. Rangsang seperti asam,manis, asin, d. Autuclaf pada suhu 121oC dengan
pahit, dan pedas adalah salah satu tekanan 2 atm selama 15 menit
bentuk rangsang secara : e. Semprot dengan Ethylene Oxide
a. Kimia 40. Pemusnahan segala bentuk
b. Mekanis kehidupan mirobial secara total
c. Neuronal disebut :
d. Psikis a. Desinfeksi
35. Mekanisme pertahanan yang b. Sterilisasi
merupakan suatu antigenik yang c. Antiseptis
melindungi ; d. Asepsis
1. Mekanisme pertahanan spesifik e. Semua salah
2. Mekanisme pertahanan internal 41. Desinfektan kimia yang digunakan
3. Mekanisme pertahanan non untuk permukaan meja dan alat-alat:
spesifik a. Natrium Hipoklorit
4. Mekanisme pertahanan eksternal b. Krim Tolfanat
36. Barier protektif pada mukosa mulut c. Lisol 5%
terdiri dari ; d. Iodine Tinktur
1. Saliva e. Isoprofil alkohol 70%
2. Lapisan keratin 42. Hal dibawah ini merupakan cara
3. Lapisan granular untuk sterilisasi, kecuali :
4. Epitel a. Panas Kering
37. Respon imun didalam rongga mulut b. Panas basah
melalui kompartemen yang saling c. Filtrasi
berperan adalah : d. Melidah apikan
1. Cairan celah gusi e. Autoclave
2. Cairan rongga mulut lainnya 43. Tingkat desinfeksi terkuat pada
3. Saliva rongga mulut terhadap :
4. Gingiva a. Kuman gram positif
38. Musin, lisosim, laktoferin, dan lakto- b. Spora
feroksidase termasuk sistem c. M. Tubercolosis
imunitas : d. Virus
a. Spesifik e. Semua benar
b. Internal
44. Seorang dokter gigi ingin meneliti 48. Penyebab terbanyak infeksi perapikal
pengaruh yang dapat ditimbulkan dari bakteri fakultatif anaerob :
eurogonal pada pulpa. Untuk itu perlu a. S. Millereri
mempelajari struktur normal pada b. A. Proprionica
pulpa sehat . D.... preparat potongan c. C. Orchracea
sagital gigi 14 yang diambil dari d. A.naeslundii
pencabutan gigi tanpa karies pada e. A. Meyeri
pasien yang akan dirawat ortodontia. 49. Penyebab terbanyak infeksi perapikal
Komponen apa yang terdapat dalam dari bakteri obligate anaerob :
ruang pulpa pada pemeriksaan a. P.oralis
Mikrobiologi tersebut / b. Peptococcus sp
a. Serabut elastis c. Peptostreptococcus sp
b. Sel osteoklas d. Bacteriodes sp
c. Sel perkinye e. Semua salah
d. Sel odontoblast 50. Fungsi IL2 pada infeksi
e. Epithelial Malassez mikroorganisme intraseluler :
45. Seorang penderita datang ke RSGM a. Aktivasi sel T
Halima Dg.Sikati Unhas dengan b. Induksi sel netrofil
keluhan gigi geraham kiri rahang c. Khemotaksis
bawah yang berlubang. Penderita d. Produksi Ig M
tersebut sebelumnya pernah datang e. Induksi akut fase protein
2 tahun yang lalu dengan keluhan 51. Penyebab kerusakan tulang gigi ;
yang sama dan dilakukan relief. a. LPS
Tumpatan sementara sudah lama b. TNF-α
terlepas daan saat diperiksa lesi karies c. IL-1
sudah bertambah dalam hingga d. Prostaglandin E
profunda. e. Semua benar
Bakteri apa yang terlibat pada proses 52. Pada awal kelainan periodontal
karies gigi ini ? respon imun dibangkitkan untuk
a. Streptococcus sanguins dan pertahana terhadap antigen meliputi
Lactobacillus reaksi hipersensifitas tipe :
b. Lactobacillus dan Staphylococcus a. I
aureus b. II
c. Sterptococcus Mutans dan c. III
Staphylococcus aureus d. IV
d. Streptococcus sanguins dan e. Semua benar
Staphylococcus aureus 53. Respon imun pada kelainan gusi dan
46. Penyebab terbanyak infeksi perapikal periodontal secara bertahap meliputi :
dari bakteri fakultatif anaerob : a. Respon imflamasi dari PMN
a. S. Millereri b. Infiltrasi lokal sel-B dan sel-T
b. A. Proprionica c. Infiltrasi sel plasma secara lokal
c. C. Orchracea dan limfosit berproliferasi
d. A.naeslundii d. Respon imun yang destruktif
e. A. Meyeri e. Semua benar
47. Bakteri terbanyak yang ditemukan 54. Pada gingivitis atau periodontitis yang
pada subgingival : berat, banyak mengandung ;
a. S. Sanguins 1. Limfosit B
b. S. Mitior 2. IgG2
c. S. Salivarius 3. Sel plasma
d. S. Mutans 4. Limfosit T
e. Lactobacillus sp
55. Pengaruh respon pejamu pada 62. Komponen respon imun terhadap
kelainan periodontal pada invasi bakteri kariogenik adalah :
bakteri : 1. Lisozim
a. Antibodi menghabmbat agredasi 2. Laktoferin
bakteri 3. Peroksidase
b. Lisis bakteri 4. sIg A
c. Hipersensitifitas tipe II 63. pada karies dentin, antigen
d. Faktor kemotaktik menginduksi respon radang berupa :
e. Respon imun seluler 1. vasodilatasi kapiler
56. (Soal Cerita mengenai Trismus) 2. produksi sel-sel makrofag
Otot mastikasi apa yang paling sering 3. eksudasi PMN
cedera akibat suntikan tersebut diatas 4. produksi sel plasma
? 64. Imunisasi terhadap karies gigi
a. M. Buccalis mungkin dilakukan apabila :
b. M. Masseter 1. Antigen kariogenik diketahui
c. M. Temporalis 2. Menginduksi respon imun yang
d. M. Pterygoideus medialis mencegah kolonisasi bakteri
e. M. Pterygoideus lateralis 3. Tidak menimbulkan reaksi silang
57. Riwayat yang perlu ditelusuri dalam pada otot jantung
mendiagnosis gangguang TMJ : 4. Determinan antigenik yang
a. Rasa sakit menimbulkan reaksi silang belum
b. Disfungsi diketahui.
c. Bunyi sendi 65. Proses masuknya kuman ke dalam
d. Fungsi normal satu sel yang kemudian menyebar di
e. Stress dalam tubuh disebut:
58. Faktor-faktor yang mempengaruhi a. Virulensi
pada keseimbangan fungsi TMJ : b. Invasi
a. Kehilangan gigi c. Patogen
b. Perawatan ortodontik d. Toksigenitas
c. Perawatan restoratif e. Patogenitas
d. Rehabilitatif 66. Kemampuan suatu mikroorganisme
59. Etiologi disfungsi TMJ : menghasilkan toksin yang ikut
1. Berasal dari oklusi gigi-gigi yang perkembangan penyakit disebut :
tidak seimbang a. Virulensi
2. Kelelahan / spasme otot b. Invasi
3. Hiperaktivitas otot c. Patogen
4. Masalah psikologik d. Toksigenitas
60. Menghilangkan gejala pada gangguan e. Patogenitas
TMJ : 67. Kemampuan kuantitatif suatu
1. Perbaiki oklusi mikroorganisme untuk menimbulkan
2. Pemberian analgesik penyakit apabila dimasukkan kedalam
3. Splint oklusal inang :
4. Radiotheraphy a. Virulensi
61. Fungsi respon imun adalah : b. Invasi
1. Pertahanan tubuh terhadap c. Patogen
antigen d. Toksigenitas
2. Homeostasis e. Patogenitas
3. Memantau sel-sel mutasi 68. Ciri bakteri patogen kecuali :
4. Menjaga keseimbangan degradasi a. Mampu bertransmisi
dan katabolisme b. Melekat pada sel inang
c. Merupaka folra normal
d. Menginvasi sel inang 76. Pembentukan abses merupakan ciri
e. Memiliki daya toksigenitas utama infeksi :
69. Keberhasilan identifikasi mikroba a. Streptococcus mutans
dipengaruhi oleh : b. Staphylococcus aureus
1. Teknik aseptik c. Actinomyces
2. Pengambilan spesimen yang tepat d. Candida albicans
3. Penganan spesimen yang tepat e. Lactobacillus sp
4. Membawa spesimen segera ke 77. Alat yang berguna untuk bekerja
laboratorium secara asepsis karena memiliki prinsip
70. Yang dimaksud dengan identifikasi penyaringan udaran dengan aplikasi
dengan metode imunologis : sinar UV disebut :
a. Pemeriksaan golongan darah a. Hot plate stirrer
b. Uji fermentasi gula gula b. Autoclaf
c. ELISA c. Biological safety cabinet
d. Real Time PCR d. Incubator
71. Pemeriksaan morfologi bakteri secara e. Colony counter
makroskopik untuk mengamati : 78. Yang digunakan untuk meracik dan
1. Bentuk dan ukuran sel menghomogenkan suatu bahan
2. Pewarnaan gram merupakan :
3. Tahan asam a. Mikropipette
4. Bentuk koloni dengan mata b. Cawan petri
telanjang c. Gelas ukur
72. Media yang membantu pertumbuhan d. Tabung reaksi
beberapa jenis mikroorganisme dan e. Labu erlenmeyer
menampilka perbedaan antar 79. Bagian dari mikroskop yang berfungsi
mikroorganisme adalah : untuk memperbesar bayangan yang
a. General media dibentuk lensa objektif adalah :
b. Selective media a. Lensa okuler
c. Enriched media b. Condensor
d. Differensial media c. Iluminator
73. Contoh media dasar : d. Fine focus knob
1. Nutrient agar e. Diopter adjustment ring
2. Urea broth 80. Jamur yang menjadi bagian dari folra
3. Brain and heart infusion normal pada mulut, vagina, usus
4. Agar darah adalah :
74. Karakteristik morfologi Streptococcus a. S. Aureus
mutans antara lain : b. S. Mutans
a. Non motil c. Candida albicans
b. Gram negative d. Actinomyces
c. Bentuk batang e. Lactobacillus sp
d. Membentuk spora 81. Bahan dasar sel yang menyediakan
e. Medium pertumbuhan bahan inorganis untuk reaksi seluler
nonspesifik dan mekanisme kontrol sel , adalah ;
75. Streptococcus α-hemolitik a. Elektrolit
menyebabkan : b. Karbohidrat
a. Hemolisis total c. Lemak
b. Hemolisis partial d. Protein
c. Non hemolisis e. Air
d. Disebut juga gamma hemolitik 82. Organel yang berfungsi dalam
e. Memiliki 2 protein hemolisin pencernaan intra sel
a. Aparatus golgi
b. Lisosom d. Pembengkakan sel  jaringan
c. Mitokondria nekrosis lisis/hancur 
d. Retikulum endoplasma regeneralisasi sel
e. Nukleus e. jaringan nekrosis lisis/hancur 
83. Pembengkakan pada gigi Ani karena : Pembengkakan sel  penyusutan
a. Jaringan rusak  vasodilatasi sel
darah  volume darah kapiler ↑
 kapiler melebar seorang ibu membawa bayinya ke
b. Perubahan pH lokal posyandu untuk diimunisas
merangsang ujung saraf
86. Tipe imunitas yang diharapkan
pelepasan neotransmitter 
terbentuk dengan cara ini, adalah :
tekanan lokal pada daerah lokal
a. spesifik aktif

b. Spesifik pasf
c. Vasodilatsi p.darah 
c. Innate
permeabilitas kapiler ↑
d. Addaptive
kebocoran cairan ke ruang
e. Non spesifik
intertisel
87. Pernyataan yang benar tentang
d. Jaringan rusak  vasokonstriksi
sistem imun nonspesifik :
darah kapiler  volume kapiler
a. Sistem perthanan yang didapat
darah ↑  kapiler melebar
b. Respon tidak spesifik untuk
e. Vasodilatasi p.darah  volume
kuman tertentu
darah kapiler ↑  penumpukan
c. Berespon tidak langsung
cairan
d. Mampu mengenal antigen
84. Pernyataan yang benar, tentang
e. Bereaksi setelah ada pajanan
peradangan adalah :
sebelumnya
a. Terjadi pada jaringan yang masih
88. Contoh sistem imun spesifik adalah :
rusak
a. Kulit
b. Terjadi pada jaringan yang
b. Lisozim
mikrosirkulasi jelek
c. Fagosit
c. Selalu diawali dengan proses
d. Limfosit
infeksi
e. Sel B
d. Fenomemna yang
89. Kelebihan imunitas nonspesifik :
menguntungkan yang
a. Harus ada pajanan sebelumnya
menetralisasi agen penyerang,
b. Tidak berlebihan
dan menghalangi penyebaran
c. Respon cepat
bakteri
d. Todak termemori
e. Kematian sel karena cedera berat
e. Tidak siap
sehingga sel tidak dapat
memperbaiki dirinya sendiri Setiap selesai meminum salah satu
85. Bila suatu sel mengalami nekrosis, obat anti nyeri budi selalu merasa
maka akan terjadi : gatal dan panas pada seluruh
a. Peradangan dijaringan sekitarnya badannya
 jaringan nekrosis lisis/hancur
 regeneralisasi sel 90. Mekanisme reaksi hipersensitifitas
b. Peradangan dijaringan sekitar  yang mungkin terjadi pada kasus
penyusutan sel  regeneralisasi diatas adalah , adalah :
sel a. Penyatuan Ag & Ab (kontak
c. Pembengkakan sel  penyusutan kedua)  pengaktifan
sel  regeneralisasi sel komplemen dan menarik leukosit
 kerusakan jaringan
b. Ikatan Ag & Ab (kontak kedua) 
pengaktifan komplemen 
fagositosis sel sasaran
c. Kontak Ag & Ab (kontak kedua) 
pelepasan zat proinflamasi 
vaso dilatasi  pembengkakan
d. Kontak Ag & Ab (kontak kedua)
 pelepasan sitokin 
pengerahan sel-sel mediator
peradangan
e. Ikatan Ag & Ab (kontak kedua) 
pengaktifan komplemen 
pembengkakan

Anda mungkin juga menyukai