Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………
C. Tujuan dan Manfaat………………………………….

BABA II PEMBAHASAN

A. Jaringan Pada Tubuh Manusia…………………….....


B. Contoh Jaringan Pada Tubuh Manusia……………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………….
B. Saran ………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya serta karunia yang diperikannya sehingga makalah yang berjudul
“jaringan pada tubuh manusia” dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai
dengan yang diinginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada dosen bidang studi yang bersangkutan serta teman-teman yang telah
membimbing dan membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak
kekurangan dan tidak lepas dari ketidak sempurnaan dan kekhilafan yang telah
diperbuat. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah kritik dan saran dari semua
pihak sangatlah diharapkan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat


menjadi acuan serta koreksi untuk lebih baik lagi.

Kendari ………..,..Maret, 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan ilmu pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia
merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari “ana” yang artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan “tomos” yang artinya memotong-motong.
Sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi atau pekerjaan
dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh. Jika digabungkan, Anatomi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan
bagaimana alat tubuh tersebut bekerja. Di dalam anatomi fisiologi terdapat sel
jaringan sebagai unit kehidupan tubuh manusia. Setiap jaringan terdiri dari sel-sel tipe
tertentu bersama dengan bahan eksternal (diluar sel) dalam jumlah berfariasi.
Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang pekerjaannya tersusun menjadi
satu dan mempunyai fungsi tertentu. Adapun sel-sel yang tersusun pada berbagai
jaringan tubuh tersebut satu sama lainnya terikat menjadi satu sehingga sel-sel itu
tidak bergerak sama sekali kecuali ada dua macam sel yang satu dengan yang lain
tidak melekat.
B. Rumusan Masalah
1. Jaringan apa saja yang ada dalam tubuh manusia?
2. Jelaskan fungsi jaringan pada tubuh manusia?
3. Bagaimana contoh jaringan pada tubuh manusia?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1. Mengentahui dan menjelaskan tentang jaringan pada tubuh manusia
2. Menjelaskan fungsi jaringan pada tubuh manusia
3. Mengetahui dan menjelaskan contoh jaringan pada tubuh manusia
b. Manfaat

Pembaca diharapkan dapat mengetahui jaringan yang terdapat dalam tubuh


manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jaringan

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun


fungsinya. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat kelompok jaringan yang
dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan
saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif). Keempat jaringan tersebut tidak dapat
terpisah satu sama lain atau membentuk satu kesatuan tersendiri akan tetapi saling
berhubungan satu sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda dapat
membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.

Jenis-jenis jaringan pada tubuh manusia sebagai berikut:

1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,
baik disebelah luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah)
berupa lapisan maristematik. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang berdekatan
satu sama lain dengan sedikit zat intraselulernya. Adapun jenis-jenis jaringan
epitel, yaitu:
a. Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri atas satu lapis sel dan dapat
dibagi lagi dalam tiga golongan varietas.
b. Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan,
seperti pada lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di
tempat-tempat yang permukaannya sangat halus, seperti pada selaput
jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah, dan limfe).
c. Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari
sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi
sel bentuk cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari
saluran urogenital.
d. Epitel berambut, sel ini dapat dijumpai pada saluran pernapasan serta
cabang-cabangnya, seperti pada sinus frontalis dan sinus maxilaris. Sel ini
juga melapisi saluran telur dan sebagian dari uterus dan ventrikel otak.
e. Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk
lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit
Fungsi jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai
organ sekresi, dan penyerapan. Jaringan epitel menghindarkan kerusakan jaringan
di bawahnya, hilangnya cairan dari lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke
dalam struktur yang ditutpi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit
sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka.
2. Jaringan otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi
yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang
mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat
menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung
unsur kontraktil.
Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan dan mempunyai 4 sifat yaitu:
elastis, dapat diregangkan dapat dirangsang, dan dapat berkontraksi. Dengan
fungsi utamanya yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakkan (gerakan
anggota badan, denyut jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk
posisi tertentu, dan menghasilkan panas untuk mempertahankan temperatur tubuh.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, jaringan otot terbagi
menjadi otot polos, otot lurik dan otot jantung.
a. Otot polos, dikenal juga dengan otot visceral (alat-alat dalam). Terdiri dari
kumpulan sel fusiformis, setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak
di bagian tengah sel, memiliki mikrofilamen aktin dan miosin yang letaknya
tidak beraturan sehingga tidak terlihat lurik. Proses kontraksinya lambat dan
tahan lama, tidak dibawah pengendalian kemauan sadar (involunter).
b. Otot lurik, dikenal juga sebagai otot rangka. Terdiri atas berkas-berkas sel
silindris sangat panjang, berinti banyakyang terletak dipinggir, memiliki
mikrofilamen aktin dan miosin yang tersusun secara teratur sehingga terlihat
lurik. Kontraksinya cepat dan tidak tahan lama, serta dibawah pengendalian
kemauan yang disadari (volunter). Terdapat melekat pada tulang.
c. Otot jantung, seperti sel-sel otot rangka, dengan aktin dan miosin yang tersusun
teratur. Sel otot jantung berbentuk segi empat dengan satu inti di bagian tengah
sel, sel-selnya bisa bercabang, mengandung sarkoplasma (sitoplasma sel otot
tanpa miofibril/mikrofilamen) yang jelas. Satu sel dengan sel yang lainnnya
dibatasi oleh sarkolemma (membran sel) tebal yang melintang yang disebut
dengan cakram interkalar, struktur ini hanya di temukan pada otot jantung,
berperan memperkuat otot jantung dan membantu dalam konduksi impuls.
Kontraksinya tidak dibawah kemauan secara sadar (involunter), kuat dan
berirama.
3. Jaringan saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot
dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan saraf
didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan komunikasi terpadu.
Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk membentuk dan menjalarkan
impuls. Jaringan saraf secara struktural terdiri dari sel saraf atau neuron, yang
biasanya menunjukkan banyak juluran yang panjang dan sel glia atau neuroglia,
saraf, pensuplai nutrisi saraf, dan proses pertahanan sistem saraf pusat.
Neuron merupakan satuan anatomis dan fungsional yang berdiri sendiri
dengan sifat-sifat morfologi yang rumit. Umumnya neuro terdiri atas 3 bagian
yaitu badan sel, dendrit dan akson. Badan sel, terdiri atas nukleus dan nukleoleus
yang dikelilingi oleh sitoplasma, berperan sebagai pusat aktivitas sel dan juga
dapat menerima rangsang. Dendrit, merupakan tonjolan badan sel yang berfungsi
menghantarkan impuls ke arah badan sel dari pusat rangsang lingkungan, dari
epitel sensoris, atau dari neuron lainnya. Akson (neurit), merupakan tonjolan
badan sel juga berfungsi untuk menghantarkan impuls drai badan sel ke sel lain
(sel saraf, otot, atau kelenjar).
Berdasarkan tonjolannya sel saraf dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis sel
saraf yaitu, sel saraf multipolar,sel saraf bipolar dan saraf pseudounipolar. Sel
saraf multipolar lebih dari dua tonjolan sel, yang satu adalah akson dan sisanya
merupakan dendritnya. Sel saraf bipolar, dengan satu dendrit dan satu akson. Sel
saraf pseudounipolar mempunyai tonjolan tunggal dekat badan sel tetapi
kemudian bercabang dua.
Secara fungsional sel sraf dapat dikelompokkan juga menjadi 3 jenis yaitu, sel
saraf sensoris, saraf motoris dan interneuron. Sel saraf sensoris, yaitu sel saraf
yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Sel
saraf yang berfungsi mengatur organ efektor (misalnya kelenjar eksokrin dan
endokrin. Interneuron berfungsi mengadakan hubungan timbal balik antara sel
saraf yang satu dengan yang lainnya.
4. Jaringan ikat
jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh
jaringan ini adalah jaringan darah. Jaringan ikat bertanggung jawab untuk
memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai fungsi
mekanik,jaringan ikat terdiri atas matriks yang menghubungkan dan mengikat sel
dan organ akhirnya memberikan sokongan pada tubuh. Secara umum sel-selnya
berjarak jauh satu sama lain dengan zat intraselulernya (matrix) yang banyak. Zat
intraselulernya terdiri atas cairan dan serat-serat yang diproduksi oleh sel-sel
jaringan ikat.
Fungsi utama jaringan ikat ialah sebagai proteksi, penunjang, dan mengikat
berbagi jenis jaringan dan organ. Sel-sel jaringan ikat dapat menyimpan lemak,
bersifat fogositosis terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati, membentuk anti
bodi dan anti koagulan.
Ada beberapa jenis jaringan ikat,dikelompokkan berdasarkan pada komponen
yang menonjol di dalam jaringan tersebut atau suatu sifat struktural jaringan
tersebut, terdiri atas jaringan ikat embrionik dan jaringan ikat dewasa.
a. Jaringan ikat embrionik, terdapat sewaktu dalam perkembangan embrio,
disebut masenkim, dari sinilah semua jaringan ikat lainnya akan diturunkan.
b. Jaringan ikat dewasa, terdiri atas:
1. Jaringan ikat longgar, zat intraselulernya setengah cair dengan serabut-
serabut yang jarang, terdapat pada daerah di sekitar pembuluh darah, saraf,
sepanjang membran mukosa dan dermis.
2. Jaringan ikat padat, serabut kolagen jumlahnya lebih menonjol sehingga
sering disebut jaringan kolagen. Terdaoat pada lapisan sub mukosa, dermis
kulit dan di daerah jaringan penyambung pada organ-organ.
3. Jaringan ikat elastis, mengandung serabut elastin yang tebal dan sejajar,
dapat ditemukan pada arteri,trakea, paru-paru, dan di dalam ligamen
kuning kolumna vertebralis.
4. Jaringan ikat retikulin, mengandung banyak serabut retikulin, banyak
ditemukan antara lain dalam organ yang menghasilkan sel darah.
5. Jaringan lemak, merupakan jaringan ikat jarang, dapat ditemukan pada
daerah sekitar mata, ginjal, dan jantung, fungsi untuk melindungi organ-
organ tersebut. Jaringan lemak yang lain berfungsi sebagai cadangan
energi dan menahan panas/mengurangi pengeluaran panas tubuh melalui
kulit.
6. Jaringan ikat cair, jaringan ini berupa darah, zat antar selnya berupa
plasmadarah dan selnya terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.
7. Tulang rawan, merupakan sejenis jaringan ikat dengan zat intraselulernya
berupa jeli dan didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin.
8. Tulang keras, merupakan salah satu jaringan terkeras di dalam tubuh
manusia.

B. Contoh jaringan tubuh


a. Jaringan tulang
Pada dasarnya tulang dibedakan atas tulang rawan dan tulang sejati ( tulang
keras). Pengelompokan ini terutama berdasarkan zat-zat penyusun tulang. Secara
fisik, tulang rawan berbeda dengan tulang sejati. Tulang rawan tampak lebih
transparan dan bersifat lentur, sedangkan tulang sejati tampal bewarna gelap dan
bersifat kaku.
1. Tulang rawan
Tulang rawan atau kartilago tidaklah sekuat struktur tulang, tetapi
meraka bersifat lentur dan disebut dengan kondrin. Tulang rawan menjadi
lentur kare matriksnya mengandung serabut-serabut kolagen dan elastik.
Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang rawan
tersebut. Pada anak-anak, tulang rawan berasal dari jaringan Mesenkim
(embrional), tetapi pada orang dewasa dibentuk oleh perikondrium (selaput
tulang rawan) yang banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan
(kondrosit). Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio,
menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan
tulang dan sendi.
2. Tulang sejati (osteon)
Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut
osteosit. Osteosit di bentuk oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fibroblas.
Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam proses pembentukan tulang.t
tulang sejati berbeda dengan tulang rawan, sebab tulang sejati mengalami
mineralisasi yaitu proses perubahan penyusunan materi organik menjadi materi
anorganik. Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah
dan mengikat otot-otot. Berdasarkan strukturnya, tulang sejati (tulang keras,
selanjutnya akan disebut tulang saja) dapat dibedakan atas tulang kompak dan
tulang spons.
a. Tulang kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang matriks yang tersusun rapat dan
padat, misalnya pada tulang panjang. Secara histologi, tulang kompak telah
terorganisasi dengan rapi.
b. Tulang spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun
longgar atau berongga-rongga seperti struktur sarang lebah. Susunan
matriks demikian disebut trabekula. Pada tulang spons tidak terdapat sistem
Havers.
b. Bentuk tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan atas tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek, tulang sesamoid, dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang pipa
Tulang pipa atau tulang panjang merupakan tulang berbentuk seperti
pipa dengan kedua ujung membulat berbentuk bonggol. Contoh tulang pipa
antara lain adalah tulang paha, tulang lengan atas,tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang betis dan tulang kering.
2. Tulang pipih
Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk seperti lempengan.
Contoh tulang pipih antara lain tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang dada
dan tulang belikat.
3. Tulang pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang strukturnya berukuran pendek
dan berbentuk bulat atau kubus. Contoh tulang pendek antara lain: tulang
telapak tangan dan telapak kaki, ruas-ruas tulang belakang.
4. Tulang sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil berbentuk biji. Tulang
sesamoid terdapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang-tulang ke
otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang palela.
5. Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang-tulang dengan bentuk tidak
menentu. Contoh tulang ini antara lain: tulang vertebra, tulang rahang, tulang
wajah dan tulang panggul.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun
fungsinya. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat kelompok jaringan yang
dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu:
1. jaringan epitel
2. jaringan muskulus (otot)
3. jaringan saraf (nervus)
4. jaringan ikat (kenektif)
keempat jaringan tersebut tidak dapat terpisah satu sama lain atau membentuk
satu kesatuan tersendiri akan tetapi saling berhubungan satu sama lain dan dalam
perbandingan yang berbeda-beda dapat membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan. Dan diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun, guna perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Santoso Agustinus, Dr. ﴾1994﴿. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Akademi
Perawatan St. Carolus, Jakarta
www.pdffactory.com
http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan

Anda mungkin juga menyukai