Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Demam dengue adalah wabah infeksi virus paling cepat menyebar yang di
sebarkan oleh nyamuk Aedes dan menjadi perhatian dalam departemen kesehatan
masyarakat pada lebih dari 100 negara tropis dan subtropics di Timur Laut Asia,
asifik !arat dan "elatan, serta Amerika Tengah# Lebih dari $#%
miliar masyarakat dunia terancam oleh demam dengue dan bentuk yang lebih
parah& dengue hemorrhagic fever 'D()* atau dengue shock syndrome 'D""*#
Lebih dari
+% dari pasien ini, atau sampai dengan 1#- miliar, hidup di daerah Timur Laut
Asia# .etika penyakit ini menyebar ke daerah geografik yang baru, frekuensi
wabah meningkat bersamaan dengan perubahan epidemiologinya# Diperkirakan
%0 miliar kasus demam dengue timbul pada saat&saat tertentu dan setengah miliar 
 penderita D() harus masuk rumah sakit tiap tahunnya, dan jumlah yang sangat
luar biasa ' mencapai /0* merupakan pasien anak dengan usia kurang dari %
tahun# .ira&kira $#% yang terinfeksi dengue, meninggal karena penyakit
ini# 'omprehensive uidelines for revention and ontrol of Dengue and
Dengue (emorrhagic )ever, 2(3 $011*
ada awal abad ke $0, epidemic demam dengue biasa terjadi di Amerika,
4ropa, Australia, dan Asia# 5amun kini demam dengue telah menjadi endemic di
Asia Tropis, Africa Tropis, arribbean, Amerika Tengah dan "elatan# 6enurut
2orld (ealth 3rgani7ation, jumlah kasus demam dengue dan dengue hemorrhagic
fever yang biasanya terjadi di seluruh dunia berkisar antara %0&100miliar#
Diperkirakan $000 kematian karena kasus ini dikarenakan komplikasinya# 2abah
Demam Dengue ini pertama kali muncul di akistan dan tercatat pada tahun 1//8&
1//% di .arachi# "etelah itu, wabah yang berbeda tercatat terjadi di daerah lain di
akistan khususnya .arachi dan Lahore# 6eski anak&anak adalah grup utama
yang biasanya terinfeksi oleh penyakit ini, namun data tentang penyakit ini yang
menginfeksi anak&anak di Asia "elatan sangat sedikit# 'Dengue )ever 3utbreak 
$0119 linical rofile of hildren resenting at 6adina teaching (ospital
)aisalabad, 2(3 $011*

1
"ejumlah $#% miliar masyarakat di seluruh dunia tinggal di negara dengan
endemic dengue dan beresiko menderita penyakit D):D()# 1#; billion tinggal di
10 negara 2(3 di daerah Timur Laut Asia yang memiliki daerah endemic
dengue# "ampai tahun $00;, hanya - negara di daerah tersebut yang melaporkan
kasus dengue# ada tahun $00/, seluruh 5egara anggota 2(3 kecuali
<epublik Demokratis 'D<* .orea melaporkan wabah dengue# Timor&Leste
melaporkan wabah pertama kali muncul pada tahun $008# !hutan juga
melaporkan wabah
 pertama kali menyerang pada tahun $008# (ampir sama, 5epal jugab melaporkan
kasus dengue ini pada 5ovember $008#
.asus dengue dan kematian yang dilaporkan tahun 1/-% sampai $00/ di 10
negara 2(3 di daerah "4A '"outh 4ast Asia* 'semua kecuali D< .orea*
mengurangi perhatian kesehatan masyarakat terhadap penyakit ini di daerah ini#
=umlah kasus dengue telah meningkat lebih dari tiga sampai lima tahun
terakhir ini, dengan epidemic yang muncul kembali# "elain itu, terdapat
 peningkatan proporsi pada kasus dengue terkait dengan tingkat keparahan,
khususnya di Thailand, >ndonesia, dan 6yanmar# 'omprehensive uidelines for 
revention and ontrol of Dengue and Dengue (emorrhagic )ever, <evised
and 4?panded edition, 2(3,$011*

$
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

2.1 Definisi
Demam dengue:D) dan demam berdarah dengue:D!D 'dengue
haemorrhagic fever:  D()* adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan:atau nyeri sendi yang
disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik#
ada D!D terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
'peningkatan hematokrit* atau penumpukan cairan di rongga tubuh# "indrom
renjatan dengue 'dengue shock syndrome* adalah demam berdarah dengue yang
ditandai oleh renjatan:syok# '"udoyo, $00@*#

2.2 Virs Denge


Transmisi virus dengue bergantung pada factor biotik dan abiotik# )actor 
 biotik terdiri dari virus, vektor dan host# "edangkan factor abiotik terdapat
factor suhu, kelembaban, dan musim hujan '2(3,$011*#
a# irus
virus dengue termasuk genus )lavivirus dan )amili )laviviridae# irus kecil ini
terdapat single&strand <5A sebagai genom# irion terdiri dari nukleokapsid
dengan kubik simetris yang terbungkus oleh lipoprotein envelope#
Ada empat tipe serotif pada dengue virus, yakni D45&1, D45&$, D45&;,
dan D45&8# .eempat tipe serotif ini menyebabkan demam dengue namun
memiliki karakteristik keparahan yang berbeda#
 b# ektor Dengue
 Aedes (Stegomyia) aegepti (Ae. Aegepti) dan Aedes ( Stegomyia) albopictus (Ae.
 Albopictus) adalah $ vektor penyakit dengue yang paling penting#
.ompetensi vektor 
.ompetensi vektor memiliki9

• .erentanan untuk terinfeksi virus

• .emampuan untuk mereplikasi virus

• .emampuan untuk menyebarkan virus ke host lain

.apasitas ektor 

;
.apasitas vektor ditentukan oleh lingkungan dan karakteristik biologic
spesies dan $ spesies ini memliki kapasitas vektor yang berbeda#
 Ae aegepty  besifat domestik, anthrophophilic yang sangat kuat, nervous
 feeder    'menggigit lebih dari satu host untuk melengkapi satu porsi makan
darah* dan merupakan discordant species 'membutuhkan lebih dari satu kali
makan untuk melengkapi siklus gonotropik*# "ebaliknya  Ae. Albopictus 
masih mempertahankan sifatnya dan menyerang daerah pinggir di perkotaan,
sehingga menggigit pada manusia dan hewan# 5yamuk jenis ini adalah
pemakan yang agresif dan concordant spesies# 3leh karena itu Ae. Albopictus
merupakan vektor yang buruk di daerah epidemic perkotaan#

c# (ost
irus dengue, telah berevolusi dari nyamuk, lalu beradaptasi di nonhuman
 primate dan kemudian manusia# Viraemia 'virus yang sudah memasuki aliran
darah* pada manusia dibentuk dengan titer yang tinggi $ hari sebelum mulainya
 panas 'non&febris* dan hari ke %&+ terakhir setelah onset panas 'febrile*# (anya
 pada $ periode ini spesies vektor ini dapat terinfeksi# .emudian, manusia menjadi
tempat pemberhentian transmisi# enyebaran infeksi dimulai melalui perpindahan
host dan vektor#

d# Tranmisi virus Dengue


Tranmisi virus dengue dimulai dengan ; siklus9
1. Enzootic cycle
. Epizootic cycle
!. Epidemic cycle
'omprehensive uidelines for revention and ontrol of Dengue and Dengue
(emorrhagic )ever, <evised and 4?panded edition, 2(3 $011*

8
2.! "ekanis#e Infeksi Virs Denge
6ekanisme cara penularan yang terjadi dalam kasus D!D melalui 8 tahapan ,
yakni9
1# 6asa enularan ada 6anusia
3rang yang terinfeksi D!D, yang masih dalam periode ;&+ hari setelah
demam, kemudian digigit oleh nyamuk Aedes betina, lalu nyamuk itu
menyebarkan virus D!D di dalam tubuhnya
$# 6asa >nkubasi ada 5yamuk 
 5yamuk menggigit tubuh manusia yang telah terinfeksi virus dengue,
kemudian virus tersebut terinkubasi di dalam tubuh nyamuk selama + hari#
;# 6asa enyebaran enyakit
(anya dalam + hari nyamuk yang membawa virus dengue, dapat
menyebarkan penyakit D!D ke dalam tubuh manusia#
8# 6asa enularan .epada 3rang !aru
6asa inkubasi pada pasien baru terjadi dalam waktu ;&18 hari 'rata&rata 8&
+ hari* "elama masa ini, belum menampakkan gejala penyakit#
'"iklus enularan Demam !erdarah Dengue at www#puskel#com *

2.$ Klasifikasi Infeksi Denge

%
2.% E&i'e#i(l(gi
Di >ndonesia, demam berdarah dengue 'D!D* pertama kali dicurigai di
"urabaya pada tahun 1/@-, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada
tahun 1/+0# Di =akarta, kasus pertama di laporkan pada tahun 1/@-#
"ejak dilaporkannya kasus demam berdarah dengue 'D!D* pada tahun 1/@-
terjadi kecenderungan peningkatan insiden# "ejak tahun 1//8, seluruh
propinsi di
>ndonesia telah melaporkan kasus D!D dan daerah tingkat >> yang melaporkan
kasus D!D juga meningkat, namun angka kematian menurun tajam dari 81,;
 pada tahun 1/@-, menjadi ; pada tahun 1/-8 dan menjadi B; pada tahun
1//1# '"oedarmo, $01$*
6orbiditas dan mortalitas D!D yang dilaporkan berbagai negara
 bervariasi disebabkan beberapa faktor, antara lain status umur penduduk,
kepadatan vektor, tingkat penyebaran virus dengue, prevalensi serotipe virus
dengue dan kondisi meteorologis# "ecara keseluruhan tidak terdapat perbedaan
antara jenis kelamin, tetapi kematian ditemukan lebih banyak terjadi pada anak 
 perempuan daripada anak laki&laki# ada awal terjadinya wabah di sebuah negara,
 pola distribusi umur memperlihatkan proporsi kasus terbanyak berasal dari
golongan anak berumur B1% tahun '-@&/%*# 5amun pada wabah selanjutnya,
 jumlah kasus golongan usia dewasa muda meningkat# Di >ndonesia pengaruh
musim terhadap D!D tidak begitu jelas, namun secara garis besar jumlah kasus
meningkat antara "eptember sampai )ebruari dengan mencapai puncaknya pada
 bulan =anuari '"oedarmo, $01$*

@
ambar 1#1 5egara dengan resiko transmisi dengue '2(3, $011*

!eberapa faktor resiko yang dikaitkan dengan demam dengue dan demam
 berdarah dengue antara lain 9 demografi dan perubahan sosial, suplai air,
manejemen sampah padat, infrastruktur pengontrol nyamuk, consumerism,
 peningkatan aliran udara dan globalisasi, serta mikroevolusi virus# >ndonesia
 berada di wilayah endemis untuk demam dengue dan demam berdarah dengue#
(al tersebut berdasarkan penelitian 2(3 yang menyimpulkan demam dengue
dan demam berdarah dengue di >ndonesia menjadi masalah kesehatan mayor,
tingginya angka kematian anak, endemis yang sangat tinggi untuk keempat
serotype, dan tersebar di seluruh area '2(3, $011*#
"elama % tahun terakhir, insiden D!D meningkat setiap tahun# >nsiden
tertinggi pada tahun $00+ yakni +1,+- per 100#000 pddk, namun pada tahun $00-
menurun menjadi %/,0$ per 100#000 penduduk# 2alaupun angka kesakitan sudah
dapat ditekan namun belum mencapai target yang diinginkan yakni B$0
per 100#000 penduduk 'Depkes, $00-*#

+
ambar 1#$ Angka kesakitan dan kematian demam berdarah dengue di >ndonesia
'Depkes, $00-*

2.) Eti(l(gi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus
dengue, yang termasuk dalam  group " arthropod borne virus (arbovirus* dan
sekarang dikenal sebagai genus  #lavivirus, famili  #laviviridae#  #lavivirus
merupakan virus dengan diameter ;0 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai
@
tunggal dengan berat molekul 8?10  '"udoyo, $00@C "oedarmo, $01$*

ambar 1#; irus Dengue '"mith,


$00$*

Terdapat 8 serotipe virus yaitu D45&1, D45&$, D45&; dan D45&8 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue#
.eempat serotype ditemukan di >ndonesia dengan D45&; merupakan serotype
terbanyak# >nfeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur 

-
hidup terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungnan
terhadap serotipe yang lain# "eseorang yang tinggal di daerah endemis dengue
dapat terinfeksi dengan ; atau bahkan 8 serotipe selama hidupnya# .eempat jenis
serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di >ndonesia '"udoyo,
$00@C "oedarmo, $01$*#
irus Dengue dapat ditularkan oleh 5yamuk Aedes aegypti dan nyamuk 
 Aedes albopictus. 5yamuk  Aedes aegypti merupakan nyamuk yang paling
sering ditemukan# 5yamuk  Aedes aegypti hidup di daerah tropis, terutama
hidup dan
 berkembang biak di dalam rumah, yaitu tempat penampungan air jernih atau
tempat penampungan air sekitar rumah# 5yamuk ini sepintas lalu tampak berlurik,
 berbintik  bintik putih, biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi
dan sore hari# =arak terbang nyamuk ini 100 meter# "edangkan nyamuk Aedes
albopictus memiliki tempat habitat di tempat air jernih# !iasanya nyamuk ini
 berada di sekitar rumah dan pohon  pohon, tempat menampung air hujan yang
 bersih, seperti pohon pisang, pandan, kaleng bekas# 5yamuk ini menggigit pada
siang hari dan memiliki jarak terbang %0 meter '<ampengan, $00-*

ambar 1#8 Distribusi nyamuk  Aedes aegypti dan nyamuk  Aedes albopictus
'2(3, $011*

2.* Pat(fisi(l(gi

/
a# olume lasma
)enomena patofisiologi utama yang menentukan derajat penyakit
dan membedakan antara DD dengan D!D ialah peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah, penurunan volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia, serta diatesis hemoragik# enyelidikan volume plasma
 pada kasus D!D dengan menggunakan 1;1 $odine labelled human
albumin sebagai indikator membuktikan bahwa plasma merembes
selama
 perjalanan penyakit mulai dari permulaan masa demam dan mencapai
 puncaknya pada masa syok# ada kasus berat, syok terjadi secara akut,
nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan menghilangnya plasma
melalui endotel dinding pembuluh darah# 6eningginya nilai hematokrit
 pada kasus syok menimbulkan dugaan bahwa syok terjadi sebagai akibat
kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskular 'ruang interstisial dan rongga
serosa* melalui kapiler yang rusak# !ukti yang mendukung dugaan ini
ialah meningkatnya berat badan, ditemukannya cairan yang tertimbun
dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura, dan perikardium
yang pada otopsi ternyata melebihi cairan yang diberikan melalui infus,
dan terdapatnya edema '"oedarmo, $01$*#
ada sebagian besar kasus, plasma yang menghilang dapat diganti
secara efektif dengan memberikan plasma atau ekspander plasma# ada
masa dini dapat diberikan cairan yang mengandung elektrolit# "yok terjadi
secara akut dan perbaikan klinis terjadi secara cepat dan drastis#
"edangkan pada otopsi tidak ditemukan kerusakan dinding pembuluh
darah yang bersifat dekstruktif atau akibat radang, sehingga menimbulkan
dugaan bahwa perubahan fungsional dinding pembuluh darah agaknya
disebabkan oleh mediator farmakologis yang bekerja secara cepat#
ambaran mikroskop elektron biopsi kulit pasien D!D pada masa akut
memperlihatkan kerusakan sel endotel vaskular yang mirip dengan luka
akibat anoksia atau luka bakar# ambaran itu juga mirip dengan binatang
yang diberi histamin atau serotonin atau dibuat keadaan trombositopenia
'"oedarmo, $01$*#
 b# Trombositopenia

10
Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang ditemukan
 pada sebagian besar kasus D!D# 5ilai trombosit mulai menurun pada
masa demam dan mencapai nilai terendah pada masa syok# =umlah
trombosit secara cepat meningkat pada masa konvalesens dan nilai normal
 biasanya tercapai +&10 hari sejak permulaan sakit# Trombositopenia yang
dihubungkan dengan meningkatnya megakariosit muda dalam sumsum
tulang dan pendeknya masa hidup trombosit diduga akibat meningkatnya
destruksi trombosit# Dugaan mekanisme lain trombositopenia ialah depresi
fungsi megakariosit# enyelidikan dengan radioisotop
membuktikan
 bahwa penghancuran trombosit terjadi dalam sistem retikuloendotel, limpa
dan hati# enyebab peningkatan destruksi trombosit tidak diketahui,
namun beberapa faktor dapat menjadi penyebab yaitu virus dengue,
komponen aktif sistem komplemen, kerusakan sel endotel dan aktivasi
sistem pembekuan darah secara bersamaan atau secara terpisah# Lebih
lanjut fungsi trombosit pada D!D terbukti menurun mungkin disebabkan
 proses imunologis terbukti ditemui kompleks imun dalam peredaran darah#
Trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit dianggap
sebagai
 penyebab utama terjadinya perdarahan pada D!D '"oedarmo, $01$*#
c# "istem koagulasi dan fibrinolisis
.elainan sistem koagulasi juga berperan dalam perdarahan D!D#
6asa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal, masa
tromboplastin parsial yang teraktivasi memajang# !eberapa faktor 
 pembekuan menurun, termasuk faktor >>, , >>, >>>, E dan fibrinogen#
ada kasus D!D berat terjadi peningkatan  #ibrinogen %egradation
 &roducts ')D*# enelitian lebih lanjut faktor koagulasi membuktikan
adanya penurunan aktivitas antitrombin >>># Disamping itu juga dibuktikan
 bahwa menurunnya aktivitas faktor >>, faktor >>, dan antitrombin >>>
tidak sebanyak seperti fibrinogen da faktor >>># (al ini menimbulkan
dugaan
 bahwa menurunnya kadar fibrinogen dan faktor >>> tidak hanya
diakibatkan oleh konsumsi sistem koagulasi, tetapi juga oleh konsumsi
sistem fibrinolisis# .elainan fibrinolisis pada D!D dibuktikan dengan
11
 penurunan alpha $ plasmin inhibitor dan penurunan aktivitas plasminogen#
"eluruh penelitian di atas menunjukan bahwa '"oedarmo, $01$* 9
1# ada D!D stadium akut telah terjadi proses koagulasi dan
fibrinolisis
$# Diseminated intravaskular coagulation secara potensial dapat
terjadi juga D!D tanpa syok# ada masa dini D!D, peran D>
tidak menonjol dibandingkan dengan perubahan plasma tetapi
apabila penyakit memburuk sehingga terjadi syok dan asidosis
maka syok akan memperberat D> sehingga perannya akan
mencolok# "yok dan D> saling mempengaruhi sehingga penyakit
akan memasuki syok irreversible disertai perdarahan hebat,
terlibatnya organ&organ vital yang biasanya diakhiri dengan
kematian#
;# erdarahan kulit pada umumnya disebabkan oleh faktor kapiler,
gangguan fungsi trombosit dan trombositopeni, sedangkan
 perdarahan masif ialah akibat kelainan mekanisme yang lebih
komplek seperti trombositopenia, gangguan faktor pembekuan, dan
kemungkinan besar oleh faktor D>, terutama pada kasus dengan
syok lama yang tidak dapat diatasi disertai komplikasi asidosis
metabolik#
8# Antitrombin >>> yang merupakan kofaktor heparin# ada kasus
dengan kekurangan antitrombin >>>, respon pemberian heparin akan
 berkurang '"oedarmo, $01
$*# d# "istem .omplemen
enelitian sistem komplemen pada D!D memperlihatkan
 penurunan kadar ;, ; proaktivaktor, 8, dan % baik pada kasus yang
disertai syok maupun tidak# Terdapat hubungan positif antara kadar serum
komplemen dengan derajat penyakit# enurunan ini
menimbulkan
 perkiraan bahwa pada dengue, aktivasi komplemen terjadi baik melalui
 jalur klasik maupun jalur alternatif# (asil penelitian radio isotop
mendukung pendapat bahwa penurunan kadar serum komplemen
disebabkan oleh aktivasi sistem komplemen dan bukan oleh karena

1$
 produksi yang menurun atau ekstrapolasi komplemen# Aktivasi ini
menghasilkan anafilatoksin ;a  dan %a yang mempunyai kemampuan
stimulasi sel mast untuk melepaskan histamin dan merupakan
mediator kuat untuk menimbulkan peningkatan permeabilitas kapiler,
pengurangan
 plasma dan syok hipopolemik# .omplemen juga bereaksi dengan epitop
virus pada sel endotel, permukaan trombosit dan limfosit T, yang
menimbulkan waktu paruh trombosit memendek, kebocoran plasma, syok,
dan perdarahan# Disamping itu komplemen juga merangsang monosit
untuk memproduksi sitokin seperti tumor nekrosis faktor  'T5)*, interferon
gama, interleukin '>L&$ dan >L&1* '"oedarmo, $01$*#
!ukti&bukti yang mendukung peran sistem komplemen pada
 penderita D!D ialah '1* ditemukannya kadar histamin yang meningkat
dalam urin $8 jam, '$* adanya kompleks imun yang bersirkulasi
'circulating immune comple'* baik pada D!D derajat ringan maupun
 berat, ';* adanya korelasi antara kadar kuantitatif kompleks imun dengan
derajat berat penyakit '"oedarmo, $01$*#
e# <espon Leukosit
ada perjalanan penyakit D!D, sejak demam hari ketiga terlihat
 peningkatan limfosit atopik yang berlangsung sampai hari ke delapan#
emeriksaan limfosit plasma biru secara seri dari preparat hapus darah tepi
memperlihatkan bahwa L! pada infeksi dengue mencapai puncak pada
hari ke enam# "elanjutnya dibuktikan pula bahwa diantara hari keempat
sampai kedelapan demam terdapat perbedaan bermakna proporsi L!
 pada D!D dengan demam dengue# Dari penelitian imunologi disimpulkan
 bahwa L! merupakan campuran antara limfosit ! dan limfosit T#
'"oedarmo, $01$*

2.+ Pat(genenis
6ekanisme sebenarnya tentang patofisiologi, hemodinamika, dan
 biokimiawi demam berdarah dengue belum diketahui secara pasti karena
kesukaran mendapatkan model binatang percobaan yang dapat dipergunakan
untuk menimbulkan gejala klinis D!D seperti pada manusia# (ingga kini

1;
sebagaian besar masih menganut the secondary heterologous infection hypothesis
atau the seuential infection hypothesis yang menyatakan bahwa D!D dapat
terjadi apabila seseorang telah terinfeksi virus dengue pertama kali mendapatkan
infeksi kedua dengan virus serotype lain dalam jarak waktu @ bulan sampai %
tahun# '"oedarmo, $01$*

ambar 1#% (ipotesis secondary heterologus infections ' "oegijanto, $00@ *

irus dengue masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Aedes


 Aegypti  atau  Aedes Albopictus# 3rgan sasaran dari virus adalah organ <4"
meliputi sel kuffer hepar, endotel pembuluh darah, nodus limfaticus, sumsum
tulang serta paru&paru# Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa sel&sel
monosit dan makrofag mempunyai peranan besar pada infeksi ini# Dalam
 peredaran darah, virus tersebut akan difagosit oleh sel monosit perifer '"oegijanto,
$00@*#
irus D45 mampu bertahan hidup dan mengadakan multifikasi di dalam
sel tersebut# >nfeksi virus dengue dimulai dengan menempelnya virus genomnya
masuk ke dalam sel dengan bantuan organel&organel sel, genom virus membentuk 

18
komponen&komponennya, baik komponen perantara maupun komponen struktural
virus# "etelah komponen struktural dirakit, virus dilepaskan dari dalam sel# roses
 perkembangan biakan virus D45 terjadi di sitoplasma sel '"oegijanto, $00@*
Antibodi yang terbentuk pada infeksi dengue terdiri dari >g  yang
 berfungsi menghambat replikasi virus dalam monosit, yaitu enhancing  antibody
dan neutralizing antibody. ada saat ini dikenal $ jenis tipe antibodi yang
dibedakan berdasarkan adanya virion determinant spesificity, yaitu '"oedarmo,
$01$*9
1# .elompok monoklonal reaktif yang tidak mempunyai sifat menetralisasi
tetapi memacu replikasi virus
$# Antibodi yang dapat menetralisasi secara spesifik tanpa disertai daya
memacu replikasi virus#

Antibodi non neutralisasi yang terbentuk pada infeksi primer akan


menyebabkan terbentuknya kompleks imun pada infeksi sekunder dengan akibat
memacu replikasi virus# Teori ini pula yang mendasari pendapat bahwa infeksi
virus dengue oleh serotipe dengue yang berbeda cenderung menimbulkan
manifestasi berat# Dasar utama hipotesis adalah meningkatnya reaksi imunologis
'the immunological enhancement hypothesis * yang berlangsung sebagai berikut
'"oedarmo, $01$*9
a# "el fagosit mononuklear yaitu monosit, makrofag, histiosit, dan sel
kupffer merupakan tempat utama terjadinya infeksi virus pertama
 b# Antibodi non neutralisasi baik yang bebas dalam sirkulasi maupun yang
melekat pada sel, bertindak sebagai reseptor spesifik untuk melekatnya
virus dengue pada permukaan sel fagosit mononuklear# 6ekanisme
 pertama ini disebut mekanisme aferen#
c# irus dengue kemudian akan bereplikasi dalam sel fagosit
mononuklear yang telah terinfeksi
d# "elanjutnya sel monosit yang mengandung kompleks imun akan
menyebar ke usus, hati, lumpa, dan sumsum tulang# 6ekanisme
ini disebut mekanisme eferen# arameter perbedaan terjadinya D!D
dengan dan tanpa syok adalah jumlah sel yang terkena infeksi

1%
e# "el monosit yang telah teraktivasi akan mengadakan interaksi dengan
sistem humoral dan sistem komplemen dengan akibat dilepaskannya
mediator yang mempengaruhi permeabilitas kapiler dan mengaktivasi
sistem koagulasi# 6ekanisme ini disebut mekanisme efektor#

Limfosit T juga memegang peranan penting dalam patogenesis D!D#


Akibat rangsang monosit yang terinfeksi virus dengue, limfosit dapat
mengeluarkan interferon F dan G# ada infeksi sekunder oleh virus dengue,
Limfosit T D8 berproliferasi dan menghasilkan interferon F# >nterferon F
selanjutnya merangsang sel yang terinfeksi virus dengue dan mengakibatkan
monosit memproduksi mediator# 3leh limfosit T D8 dan D- spesifik virus
dengue, monosit akan mengalami lisis dan mengeluarkan mediator yang akan
menyebabkan kebocoran plasma dan perdarahan '"oedarmo, $01$*#
"emua  flavivirus memiliki kelompok epitop pada selubung protein yang
menimbulkan Hcross reactionI atau reaksi silang pada uji serologis, hal ini
menyebabkan diagnosis pasti dengan uji serologi sulit ditegakkan# .esulitan ini
dapat terjadi diantara ke empat serotipe virus D45# >nfeksi oleh satu serotip virus
D45 menimbulkan imunitas protektif terhadap serotip virus tersebut, tetapi
tidak ada Hcross protectifI  terhadap serotip virus yang lain '"oegijanto, $00@*

2., "anifestasi Klinis


ada dasarnya ada empat sindrom klinis dengue yaitu 'udjiadi, $010C
2(3, $011*9
1# "ilent dengue atau Jndifferentiated fever 
ada bayi, anak, dan dewasa yang terinfeksi virus dengue untuk 
 pertama kali mungkin akan berkembang gejala yang tidak bisa dibedakan
dari infeksi virus lainnya# !ercak maculopapular biasanya mengiringi
demam# !iasanya juga muncul gejala saluran pernafasan atas dan gejala
gastrointestinal#
$# Demam dengue klasik 
Demam dengue atau disebut juga dengan demam dengue
klasik lebih sering pada anak yang lebih tua, remaja, dan dewasa# "ecara
umum,

1@
manifestasi berupa demam akut, terkadang demam bifasik disertai dengan
gejala nyeri kepala, mialgia, atralgia, rash, leukopenia, dan
trombositopenia# Adakalanya, secara tidak biasa muncul perdarahan
gastrointestinal, hipermenorea, dan epistaksis masif# ada daerah yang
endemis, insidensi jarang muncul pada penduduk lokal
;# Demam berdarah Dengue ' Dengue (emorrhagic fever*
Demam berdarah dengue lebih sering muncul pada anak usia
kurang dari 1% tahun pada daerah yang hiperendemis# (al ini dikaitkan
dengan infeksi virus dengue berulang# Demam berdarah dengue memiliki
karakteristik onset akut demam yang sangat tinggi, disertai dengan tanda
dan gejala yang sama dengan demam dengue# ejala perdarahan yang
muncul dapat berupa tes torniKuet yang positif, ptekie, perdarahan
gastrointestinal yang masif# "aat akhir dari fase demam, ada tendensi
untuk berkembang menjadi keadaan syok hipovolemik oleh karena adanya
 plasma leakage#
Terdapat tanda bahaya, antara lain 9 muntah persisten, nyeri
abdomen, letargi, oligouria yang harus diketahui untuk mencegah syok#
.elainan hemostasis dan adanya plasma leakage merupakan tanda utama
dari demam berdarah dengue# Trombositopenia dan peningkatan
hematokrit harus segera ditemukan sebelum muncul adanya tanda syok#
Demam berdarah dengue biasa terjadi pada anak dengan infeksi
sekunder virus dengue yang mana sudah pernah terinfeksi oleh virus
dengue D45&1 dan D45&;#
8# Dengue "hock "yndrome 'D""*
6anifestasi yang tidak la7im melibatkan berbagai organ misalnya
hepar, ginjal, otak, dan jantung yang dikaitkan dengan infeksi dengue telah
dilaporkan meningkat pada berbagai kasus yang tidak memiliki bukti
terjadinya plasma leakage# 6anifestasi tersebut dikaitkan dengan
syok yang berkepanjangan#

2.,.1 De#a# Denge

1+
6asa inkubasi antara 8  @ hari 'berkisar ;  18 hari* disertai gejala
konstitusional dan nyeri kepala, nyeri punggung, dan malaise '2(3,$011*#
Awal penyakit biasanya mendadak dengan adanya trias yaitu demam
tinggi, nyeri pada anggota badan dan ruam:rash '"oedarmo, $01$*#
• o o
Demam 9 suhu tubuh biasanya mencapai ;/  sampai 80  dan demam
 bersifat bifasik yang berlangsung sekitar %&+ hari '2(3, $011*#

<uam kulit 9 kemerahan atau bercak&bercak merah yang terdapat di dada,


tubuh serta abdomen, menyebar ke anggota gerak dan muka# <uam bersifat
makulopapular yang menghilang pada tekanan# <uam timbul pada @&1$ jam
sebelum suhu naik pertama kali 'hari sakit ke ;&%* dan berlangsung ;&8 hari
'"oedarmo, $01$*#
Anoreksi dan obstipasi sering dilaporkan, di samping itu perasaan tidak 
nyaman di daerah epigastrium disertai nyeri kolik dan perut lembek sering
ditemukan# ejala klinis lainnya meliputi fotofobia, berkeringat, batuk#
.elenjar limfa servikal dilaporkan membesar pada @+&++ kasus atau dikenal
sebagai
*astelani+s sign yang patognomonik '"oedarmo, $01$*#
.elainan darah tepi demam dengue adalah leukopeni selama periode pra
demam dan demam, nutrofilia relatif dan limfopenia, disusul oleh neutropenia
relatif dan limfositosis pada periode puncak penyakit dan pada masa konvalesens#
4usinofil menurun atau menghilang pada permulaan dan pada puncak penyakit,
hitung jenis neutrofil bergeser ke kiri selama periode demam, sel plasma
meningkat pada periode memuncaknya penyakit dengan terdapatnya
trombositopenia# Darah tepi menjadi normal kembali dalam waktu 1 minggu
'"oedarmo, $01$*#
ada daerah endemis, tes torniKuet yang positif dan leukopenia ' B %#000
cell:mm;* dapat membantu penegakan diagnosis dari infeksi dengue dengan
angka prediksi +0  -0 # ada pemeriksaan laboratorium didapatkan '2(3,
$011*9

(itung sel darah putih biasanya normal saat permulaan demam kemudian

leukopeni hingga periode demam berakhir 

1-
(itung trombosit normal, demikian pula komponen lain dalam mekanisme

 pembekuaan darah# ada beberapa epidemi biasanya terjadi


trombositopeni

"erum biokimia:en7im biasanya normal, kadar en7im hati mungkin


meningkat#

eningkatan hematokrit ringan oleh karena akibat dari dehidrasi dikaitkan


dengan demam yang tinggi, muntah, anoreksia, dan minimnya intake oral#

enggunaaan analgesik, antipiretik, antiemetik, dan antibiotik dapat


mengintervensi peningkatan hasil laboratorium fungsi hepar dan


 pembekuan darah#

2.,.2 De#a# Ber'ara- Denge


ada awal perjalanan penyakit, D!D menyerupai kasus DD# ada D!D
terdapat perdarahan kulit, uji tornikuet positif, memar dan perdarahan pada tempat
 pengambilan darah vena# etekia halus tersebar di anggota gerak, muka, aksila
sering kali ditemukan pada masa dini demam# 4pistaksis dan perdarahan gusi
 jarang dijumpai sedangkan perdarahan saluran pencernaan hebat lebih jarang lagi
dan biasanya timbul setelah renjatan tidak dapat diatasi '"oedarmo, $01$*#
(ati biasanya teraba sejak awal fase demam, bervariasi mulai dari
teraba
$&8 cm dibawah lengkung iga kanan# Derajat pembesaran hati tidak berhubungan
dengan keparahan penyakit# Jntuk menemukan pembesaran hati, harus dilakukan
 perabaan setiap hari# 5yeri tekan di daerah hati sering kali ditemukan dan pada
sebagian kecil kasus dapat disertai ikterus# 5yeri tekan di daerah hati tampak 
 jelas pada anak besar dan ini berhubungan dengan adanya perdarahan '"oedarmo,
$01$*
ada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan adanya trombositopenia
sedang hingga berat disertai hemokonsentrasi# )enomena patofisiologis utama
yang menentukan derajat penyakit dan membedakan D!D dari DD ialah
 peningkatan permeabilitas pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
trombositopenia, dan diatesis hemoragik '"oedarmo, $01$*

2.,.! Expanded Dengue Syndrome "anifestasi Unsal

1/
6enurut .alayanarooj dan 5immannitya tahun $008 mengklasifikasikan
manifestasi unusual infeksi virus dengue berupa keterlibatan gangguan susunan
saraf pusat '""*, gagal fungsi hati, gagal fungsi ginjal, fungsi pernapasan, fungsi
 jantung, infeksi ganda dan kondisi yang memperberat#

neurologi 4nsefalopati:ensefalitis, meningitis aseptik, perdarahan:trombosis


intrakranial, kejang, mental confusion, kaku kuduk, mono&:poli&neuropati, guillain barre syndrome, m

gastro&intestinal (epatitis:gagal hati fulminan, acalculous cholecystitis, pankreatitis akut,


 febrile diarrhea

injal  -emolytic uremic syndrome

=antung 6iokarditis, gangguan konduksi, perikarditis

ernapasan A<D", p erdarahan p aru

(ati  spontaneous splenic rupture, lymphnode infarction

ambar 1#@ 6anifestasi Jnusual '.alayanarooj, $008*

2.,.$ Denge S-(/k S0n'r(#e


ada D"" dijumpai adanya manifestasi kegagalan sirkulasi yaitu nadi
lemah dan cepat, tekanan nadi menurun 'B$0mm(g*, hipotensi, kulit dingin dan
lembab dan pasien tampak gelisah#

ambar 1#+ ambaran "kematis .ebocoran lasma pada D!


D

$0
ambar 1#- 6anifestasi Demam Dengue dan Demam !erdarah Dengue
2.1 Diagn(sis
!erdasarkan kriteria 2(3 $011 untuk diagnosis Demam !erdarah
Dengue9 a# .riteria .linis
1# Demam
Demam mendadak terus menerus $&+ hari tanpa sebab yang jelas# Tipe
demam bifasik ' saddleback *#

ambar 1#/ Demam !ifasik pada Demam !erdarah Dengue

$# 6anifestasi perdarahan, salah satu tergantung9


a# Jji torniket '*
 b# etechie, ekhimosis ataupun purpura

$1
c# perdarahan mukosa traktus gastrointestinal, epistaksis,
 perdarahan gusi
d# hematemesis dan melena
;# (epatomegali
8# .egagalan sirkulasi 'tanda&tanda syok*9 ekstremitas dingin, nadi cepat
dan lemah, sistolik kurang /0 mm(g, dan tekanan darah menurun
sampai tidak terukur, kulit lembab, penyempitan tekanan nadi 'B $0
mm(g*, capillary refill time memanjang 'M$ detik* dan pasien
tampak gelisah#
 b# .riteria Laboratoris
1# Trombositopenia 'trombosit B 100#000 :ul*
$# (emokonsentrasi ' eningkatan (t $0 atau penurunan (t $0
setelah mendapat terapi cairan*#

enegakan diagnosis Demam !erdarah Dengue berdasarkan atas $ kriteria


klinis ditambah trombositopenia dan hemokonsentrasi atau peningkatan
hematokrit#
embagian derajat Demam !erdarah Dengue menurut 2(3 ialah 9
a# Derajat >
Demam diikuti gejala tidak spesifik# "atu&satunya manifestasi
 perdarahan adalah tes torniKuet yang positif atau mudah memar#
 b# Derajat >>
ejala yang ada pada tingkat > ditambah dengan perdarahan
spontan# erdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain#
c# Derajat >>>
.egagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun 'B$0mm(g* atau hipotensi, suhu tubuh
rendah, kulit lembab dan penderita gelisah#
d# Derajat >
"yok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah
tidak dapat diperiksa#

$$
2.12 Pe#eriksaan Pennang
a# emeriksaan laboratorium
Trombositopeni dan hemokonsentrasi merupakan kelainan yang
selalu ditemukan pada D!D# enurunan jumlah trombosit B 100#000:pl
 biasa ditemukan pada hari ke&; sampai ke&- sakit, sering terjadi sebelum
atau bersamaan dengan perubahan nilai hematokrit# (emokonsentrasi
yang disebabkan oleh kebocoran plasma dinilai dari peningkatan
nilai hematokrit '2(3, $011*#
enurunan nilai trombosit yang disertai atau segera disusul dengan
 peningkatan nilai hematokrit sangat unik untuk D!D, kedua hal tersebut
 biasanya terjadi pada saat suhu turun atau sebelum syok terjadi# erlu
diketahui bahwa nilai hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian cairan
atau oleh perdarahan# =umlah leukosit bisa menurun 'leukopenia* atau
leukositosis, limfositosis relatif dengan limfosit atipik sering ditemukan
 pada saat sebelum suhu turun atau syok# (ipoproteinemi akibat kebocoran
 plasma biasa ditemukan# Adanya fibrinolisis dan ganggungan koagulasi
tampak pada pengurangan fibrinogen, protrombin, faktor >>>, faktor E>>,
dan antitrombin >>># TT dan T memanjang pada sepertiga sampai
setengah kasus D!D '2(3, $011*#

 b# encitraan
ada pemeriksaan radiologi dan J" kasus D!D, terdapat
 beberapa kelainan yang dapat dideteksi yaitu, dilatasi pembuluh darah
 paru, efusi pleura, kardiomegali dan efusi perikard, hepatomegali, cairan
dalam rongga peritoneum, penebalan dinding vesica felea '2(3, $011*#

c# emeriksaan <umple leed test


ercobaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan
cara mengenakan pembendungan kepada vena&vena, sehingga darah
menekan kepada dinding kapiler# Dinding kapiler yang oleh suatu sebab
kurang kuat akan rusak oleh pembendungan itu, darah dari dalam
kapiler itu keluar dari kapiler dan merembes ke dalam jaringan
sekitarnya

$;
sehingga nampak sebagai bercak merah kecil pada permukaan kulit
'petechiae*# emeriksaan ini didefinisikan oleh 2(3 '$011* sebagai salah
satu syarat yang diperlukan untuk diagnosis demam berdarah# "uatu
manset tekanan darah diterapkan dan meningkat ke titik antara sistolik dan
diastolik tekanan darah selama lima menit# Tes positif jika ada 10 atau
lebih ptekia per inci persegi# ada penderita demam berdarah tes dengue
 biasanya memberikan hasil positif yang pasti dengan $0 ptekia atau lebih#
Dewasa ini rumple leed test dianggap tes yang sudah usang atau
tidak dapat diandakan# Akan tetapi tes ini tetap menjadi bagian
penting dari
 penilaian seoang pasien yang mungkin memiliki demam berdarah dengue#

d# emeriksaan lainnya 9
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahi
infeksi virus dengue yaitu '2(3, $011*9
&>solasi irus
.arakteristik serotypic:genotypic
&Deteksi Asam 5ukleat irus
Dengan <T&< ' everse /ranscripterase &olymerase *hain
eaction)
&Deteksi Antigen
irus Deteksi antigen
5"1#

$8
&emeriksaan serologis yang meliputi 9 (aemagglutination&inhibition
'(>*, omplement )i?ation ')*, 5eutrali7ation Test '5T*, >g 6
capture en7yme&linked immunosorbent assay '6A&4L>"A*,
danpemeriksaan >g  4L>"A indirect
iremia pada pasien dengan infeksi dengue sangatlah pendek, yaitu
muncul pada $  ; hari sebelum onset demam dan bertahan hingga 8  + hari
saat sakit# "elama periode ini, asam nukleat virus dan antigen virus dapat
terdeteksi#
<espon antibodi dapat dilihat dari $ jenis imunoglobulin# Antibodi >g 6
dapat terdeteksi pada ;  % hari setelah onset, meningkat cepat selama $ minggu,
dan menurun hingga tidak terdeteksi pada $  ; bulan# Antibodi >g  terdeteksi
rendah pada akhir minggu pertama, meningkat kemudian, dan menetap hingga
 bertahun  tahun# ada infeksi sekunder virus dengue, titer antibodi meningkat
cepat# Antibodi >g  terdeteksi pada level tinggi, pada saat fase inisial, dan
menetap hingga beberapa bulan# Antibodi >g 6 biasanya lebih rendah pada infeksi
dengue sekunder# 3leh karena itu, perbandingan >g 6: >g  digunakan
untuk membedakan antara infeksi primer dan infeksi sekunder virus dengue#
Disebut infeksi primer jika perbandingan >g 6 : >g  lebih dari 1,$, dan disebut
infeksi sekunder jika perbandingan >g 6 : >g  kurang dari 1,$ '2(3, $011*#

ambar 1#10 Deteksi jumlah >g 6 dan >g  pada Demam !erdarah
Dengue

$%
$@
2.1! Diagn(sis Ban'ing
Diagnosis banding Demam Dengue terdiri atas ' 2(3,
$011* 9 a# >nfeksi virus golongan Arbovirus 0 hikungunya
 b# enyakit virus lainnya
6isalnya 9 6easles, <ubella, dan berbagai virus lainnya, seperti 9 4pstein
 barr virus, 4nterovirus, >nfluen7a, (epatitis A, (antavirus
c# enyakit bakterial
6eningocuccaemia, Leptospirosis, Thypoid, 6eliodosis, <ackettsial
disease, "carlet )ever 
d# enyakit parasit 9 6alaria

ada fase awal demam dari demam berdarah dengue, diagnosis banding
meliputi infeksi spektrum luas oleh virus, bakteri, dan proto7oa, sama halnya
dengan diagnosis banding dari demam dengue# Adanya trombositopenia disertai
dengan hemokonsentrasi membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit
yang lainnya# (asil yang normal dari 4"< ' Erythrocyte Sedimentation ate* dapat
membedakan dengue dengan infeksi bakteri dan syok septik '2(3, $011*#

ambar 1#11 6anifestasi D!D dibandingkan dengan Demam hikungunya

$+
2.1$ K(#&likasi 'an Penatalaksanaan K(#&likasi
a# 4nsefalopati dengue dapat terjadi pada D!D dengan maupun tanpa syok#
4nsefalopati dengue dapat terjadi pada D!D dengan maupun tanpa
syok, cenderung terjadi edema otak dan alkalosis, maka bila syok teratasi
cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung (3;&, dan jumlah
cairan harus segera dikurangi# Larutan laktar ringer dekstrosa segera
ditukar dengan larutan 5acl '0,/* 9 glukosa '%* N ;91# untuk mengurangi
edema otak diberikan kortikosteroid, tetapi bila terdapat perdarahan saluran
cerna sebaiknya kortikosteroid tidak diberikan# !ila terdapat disfungsi hati,
maka diberikan vitamin . intravena ;&10 mg selama ; hari, kadar gula
darah diusahakan M@0 mg:dl, mencegah terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial dengan mengurangi jumlah cairan 'bila perlu diberikan
diuretik*, koreksi asidosis dan elektrolit# erawatan jalan nafas dengan
pemberiaan oksigen yang adekuat# Jntuk mengurangi produksi amoniak
dapat diberikan neomisin dan laktulosa# ada D!D ensefalopati mudah terjadi
infeksi bakteri sekunder, makaa untuk mencegah dapat diberikan antibiotik
profilaksis 'kombinasi ampisilin 100 mg:kgbb:hari  kloramfenikol +%
mg:kgbb:hari*# Jsahakan tidak memberikan obat&obat yang tidak
diperlukan 'misalnya antasid, anti muntah* untuk mengurangi beban
detoksifikasi obat dalam hati '5ovie (omenta, $011*#
 b# .elainan injal
.elainan ginjal akibat syok yang berkepanjangan dapat terjadi gagal
ginjal akut# Dalam keadaan syok harus yakin benar bahwa penggantian
volume intravascular telah benar&benar terpenuhi dengan baik# Apabila
diuresis belum mencukupi $ ml:kgbb:jam, sedangkan cairan yang diberikan
sudah sesuai kebutuhan, maka selanjutnya furosemid 1 mg:kgbb dapat
diberikan# emantauan tetap dilakukan untuk jumlah diuresis, kadar ureum,
dan kreatinin# Tetapi apabila diuresis tetap belum mencukupi, pada umumnya
syok juga belum dapat dikoreksi dengan baik, maka pemasangan 
'central venous pressure* perlu dilakukan untuk pedoman pemberian cairan
selanjutnya '5ovie (omenta, $011*#

$-
c# 4dema paru
4dema paru adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat
 pemberian cairan yang berlebihan# emberian cairan pada hari sakit ketiga
sampai kelima sesuai panduan yang diberikan, biasanya tidak akan
menyebabkan edema paru oleh karena perembesan plasma masih terjadi#
Tetapi pada saat terjadi reabsorbsi plasma dari ruang ekstravaskular, apabila
cairan diberikan berlebih 'kesalahan terjadi bila hanya melihat penurunan
hemoglobin dan hematokrit tanpa memperhatikan hari sakit*, pasien akan
mengalami distress pernafasan, disertai sembab pada kelopak mata, dan
ditunjang dengan gambaran edem paru pada foto roentgen dada# ambaran
edem paru harus dibedakan dengan perdarahan paru '5ovie (omenta, $011*#

2.1% Penatalaksanaan
engobatan D!D menurut 2(3 '$011* bersifat suportif
simptomatik dengan tujuan memperbaiki sirkulasi dan mencegah timbulnya
renjatan dan timbulnya .oagulasi >ntravaskuler Diseminata '.>D*#
erbedaan patofisiologik utama antara Demam Dengue:Demam !erdarah
Dengue:Demam "yok sindrom dan penyakit lain, ialah adanya peningkatan
 permeabilitas kapiler yang menyebabkan perembesan plasma, dan gangguan
hemostasis# enatalaksanaan fase demam pada Demam !erdarah Dengue dan
Demam Dengue tidak jauh berbeda, bersifat simptomatik dan suportif yaitu
 pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi# !erikan nasihat kepada orang
tua agar anak diberikan minum banyak seperti air teh, susu, sirup, oralit, jus buah,
dan lain  lain# "elain itu diberikan pula obat antipiretik golongan parasetamol#
enggunaan antipiretik golongan salisilat tidak dianjurkan pada penanganan
demam# arasetamol direkomendasikan untuk mempertahankan suhu di bawah
;/
0
 dengan dosis 10  1% mg:.g!!:kali '2(3, $011*#
<asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam
tinggi, anoreksia, dan muntah# asien perlu diberikan minum %0 ml:.g!! dalam
8  @ jam pertama# "etelah keadaan dehidrasi dapat teratasi, anak dapat diberikan
cairan rumatan -0  100 ml:.g!!:hari dalam $8 jam berikutnya# !ayi yang

$/
masih minum A">, tetap diberikan disamping larutan oralit# !ila terjadi kejang
demam, disamping diberikan antipiretik, diberikan pula antikonvulsif selama
masih demam '2(3, $011*#
6asa kritis ialah pada atau setelah hari sakit yang ke ;  % yang
memperlihatkan penurunan tajam hitung trombosit dan peningkatan tajam
hematokrit yang menunjukkan adanya kehilangan cairan, 3bservasi tanda vital,
kadar hematokrit, trombosit dan jumlah urin @ jam sekali 'minimal 1$ jam
sekali*
 perlu dilakukan# .unci keberhasilan pengobatan D!D ialah ketepatan volume
replacement atau penggantian volume, sehingga dapat mencegah syok '2(3,
$011*#
airan intravena diperlukan apabila 9
1# Anak terus muntah, tidak mau minum, demam tinggi sehingga
tidak mungkin diberikan minum per oral
$# 5ilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkala

ada pasien D!D derajat >> apabila dijumpai demam tinggi, terus menerus
selama B + hari tanpa sebab yang jelas, disertai tanda perdarahan spontan, disertai
 penurunan jumlah trombosit, dan peningkatan kadar hematokrit# ada saat pasien
dating, berikan cairan kristaloid + ml:.g!!:jam# 6onitor tanda vital dan
kadar hematokrit serta trombosit tiap @ ja,# "elanjutnya evaluasi 1$  $8 jam#
Apabila selama observasi keadaan umum membaik, yaitu anak tampak tenang,
tekanan nadi kuat, tekanan darah stabil, dan kadar  cenderung turun
minimal dalam $ kali pemeriksaan berturut  turut, maka tetesan
dikurangi menjadi % ml:.g!!:jam# Apabila dalam observasi selanjutnya
tanda vital tetap stabil, tetesan dikurangi menjadi ; ml:.g!!:jam dan
akhirnya cairan dihentikan dalam
$8  8- jam# Apabila keadaan klinis pasien tidak ada perbaikan, yaitu 9
anak tampak gelisah, nafas cepat, frekuensi nadi meningkat, deuresis kurang,
tekanan nadi B $0 mm(g memburuk, serta peningkatan , maka tetesan
dinaikkan menjadi 10 ml:.g!!:jam# Apabila belum terjadi perbaikan setelah
1$ jam, maka tetesan di naikkan menjadi 10 ml:.g!!:jam# Apabila belum
terjadi perbaikan klinis setelah 1$ jam, cairan dinaikkan menjadi 1%
ml:.g!!:jam# .emudian dievaluasi 1$ jam lagi# Apabila tampak distress
pernafasan menjadi lebih berat
;0
dan ht naik maka berikan koloid 10  $0 ml:.g!!:jam, dengan jumlah
maksimal
;0 ml:.g!!# 5amun bila (t atau (b turun, berikan tranfusi darah segar
10 ml:.g!!:jam '2(3, $011*#
!ila terdapat asidosis, O dari cairan total dikeluarkan dan diganti dengan
larutan berisi 0,1@+ mol:liter 5atrium bikarbonat ';:8 bagian berisi larutan 5al
0,/   glukosa ditambah O 5atrium bikarbonat*# olume dan komposisi
cairan yang diperlukan sesuai seperti cairan untuk dehidrasi pada diare ringan
sampai sedang, yaitu cairan rumatan ditambah deficit @  '%  - * seperti
tertera pada tabel dibawah ini '2(3, $011*9

;1
Tabel 1#$ .ebutuhan airan pada Dehidrasi "edang ' Defisit airan %  - *

Berat 3akt "ask 4Kg5 J#la- 6airan tia& -ari


B + .g $$0 ml:.g!!:hari
+  11 .g 1@% ml:.g!!:hari
1$  1- 1;$ ml:.g!!:hari
.g M 1- -- ml:.g!!:hari
.g

"indroma syok dengue adalah D!D dengan gejala gelisah, nafas cepat,
nadi teraba kecil, lembut atau tak teraba, tekanan nadi menyempit, bibir biru,
tangan dan kaki dingin, dan tidak ada produksi urin# Langkah yang harus
dilakukan adalah segera berikan infus kristaloid $0 ml:.g!! secepatnya dalam
;0 menit dan oksigen $ liter:menit# Jntuk D"" berat $0 ml:.g!!:jam diberikan
 bersama koloid 10  $0 ml:.g!!:jam# 3bservasi tensi dan nadi tiap 1% menit,
hematokrit dan trombosit tiap 8  @ jam, serta periksa pula elektrolit dan
gula darah '2(3, $011*#
Apabila dalam waktu ;0 menit syok belum teratasi, tetesan kristaloid
 belum dilanjutkan $0 ml:.g!!, ditambah plasma atau koloid sebanyak 10  $0
ml:.g!! maksimal ;0 ml:.g!!# .oloid ini diberikan pada jalur infus yang sama
dengan kristaloid, diberikan secepatnya# 3bservasi keadaan umum, tekanan darah,
keadaan nadi tiap 1% menit, dan periksa hematokrit tiap 8  @ jam# Lakukan pula
koreksi terhadap asidosis, elektrolit, dan gula darah '2(3, $011*#
Apabila syok teratasi disertai penurunan kadar (b:(t, tekanan nadi M
$0 mm(g, nadi kuat, maka tetesan cairan dikurangi menjadi 10 ml:.g!!:jam
dan dipertahankan hingga $8 jam atau sampai klinis stabil dan (t menurun
B 80# "elanjutnya cairan diturunkan menjadi + ml:.g!! sampai keadaan
klinis dan (t stabil, kemudian secara bertahap diturunkan menjadi %
ml:.g:!!:jam dan seterusnya ; ml:.g:!!:jam# Dianjurkan pemberian cairan
tidak melebihi 8- jam setelah syok teratasi# Apabila syok belum teratasi,
sedangkan (t menurun tapi masih M 80, berikan darah dalam volume
kecil 10 ml:.g!!# Apabila tampak 
 perdarahan massif, berikan darah segar $0 ml:.g!! dan lanjutkan cairan

;$
kristaloid 10 ml:.g:!!:jam# emasangan  pada syok berat kadang
diperlukan, sedangkan pemasangan sonde lambung tidak dianjurkan '2(3,
$011*
!ila pada syok D!D tidak berhasil diatasi selama ;0 menit dengan
resusitasi kristaloid maka cairan koloid harus diberikan sebanyak 10  $0
ml:kg!!:jam# airan koloid tersebut antara lain 9

1# Dekstan
$# elatin
;# (ydro?y 4thyl "tarch '(4"*
8# )resh )ro7en lasma '))*

emasangan  pada D!D tidak dianjurkan karena prosedur 


 bersifat traumatis untuk anak dengan trombositopenia, gangguan vaskular dan
homeostasis sehingga mudah terjadi perdarahan dan infeksi, disamping prosedur 
 pengerjaannya juga tidak mudah dan manfaatnya juga tidak banyak '2(3, $011*#
emberian suspensi trombosit umumnya diperlukan dengan pertimbangan
 bila terjadi perdarahan secara klinis dan pada keadaan .>D# !ila diperlukan
suspensi trombosit maka pemberiannya diikuti dengan pemberian fresh fro7en
 plasma '))* yang masih mengandung faktor&faktor pembekuan untuk mencegah
agregasi trombosit yang lebih hebat# !ila kadar hemoglobin rendah dapat pula
diberikan packed red cell '<*#
"etelah fase krisis terlampau, cairan ekstravaskular akan masuk kembali
dalam intravaskular sehingga perlu dihentikan pemberian cairan intravena
untuk mencegah terjadinya edem paru# ada fase penyembuhan 'setelah hari
ketujuh*
 bila terdapat penurunan kadar hemoglobin, bukan berarti perdarahan tetapi terjadi
hemodilusi sehingga kadar hemoglobin akan kembali ke awal seperti saat
anak masih sehat# ada anak yang awalnya menderita anemia akan tampak
kadar hemoglobin rendah, hati&hati tidak perlu diberikan transfuse '2(3, $011*#
enatalaksanaan D!D disesuaikan dengan derajat terlampir sebagai berikut9

;;
ambar 1#1$# Tatalaksana infeksi virus Dengue pada kasus tersangka D!D#

;8
ambar 1#1;# Tatalaksana tersangka D!D 'rawat inap* atau demam Dengue#

;%
ambar 1#18 Tatalaksana kasus D!D derajat > dan >>#

;@
ambar 1#1%# Tatalaksana .asus D!D derajat >>> dan > atau D""#

.riteria memulangkan pasien antara lain '"oedarmo, $01$* 9


1# Tidak demam selama $8 jam tanpa antipiretik 
$# 5afsu makan membaik 
;# Tampak perbaikan secara
klinis 8# (ematokrit stabil

;+
%# Tiga hari setelah syok teratasi
@# =umlah trombosit diatas %0#000:ml dan cenderung meningkat
8
+# Tidak dijumpai adanya distress pernafasan 'akibat efusi pleura atau asidosis*#

2.1) Pr(gn(sis
!ila tidak disertai renjatan dalam $8  ;@ jam, biasanya prognosis akan
menjadi baik# .alau lebih dari ;@ jam belum ada tanda perbaikan, kemungkinan
sembuh kecil dan prognosisnya menjadi buruk '<ampengan, $00-*# enyebab
kematian Demam !erdarah Dengue cukup tinggi yaitu 81,% # '"oegijanto,
$001*# "ecara keseluruhan tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin penderita
demam berdarah dengue, tetapi kematian lebih banyak ditemukan pada anak 
 perempuan daripada laki  laki# enyebab kematian tersebut antara lain
'<ampengan, $00-* 9
1# "yok lama
$# 3verhidrasi
;# erdarahan masif 
8# Demam !erdarah Dengue dengan syok yang disertai manifestasi yang
tidak syok 

2.1* Pen/ega-an
encegahan yang dilakukan adalah dengan cara engendalian vektor virus
dengue# engendalian vektor bertujuan 'urnomo, $010* 9
1# 6engurangi populasi vektor serendah  rendahnya sehingga tidak berarti
lagi sebagai penular penyakit#
$# 6enghindarkan terjadi kontak antara vektor dan manusia#
ara efektif untuk pengendalian vektor adalah dengan penatalaksanaan
lingkungan yang termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
 pemantauan aktivitas untuk modifikasi faktor&faktor lingkungan dengan suatu
 pandangan untuk mencegah perkembangan vektor dan kontak manusia&vektor&
 patogen# engendalian vektor dapat berupa 'urnomo, $010*9
1# emberantasan "arang 5yamuk '"5*

;-
a# 6elakukan metode 8 6 'menguras, 6enutup dan
6enyingkirkan, dan monitor tempat perindukan nyamuk*
minimal 1 ? seminggu
 bagi tiap keluarga,
 b# 100 tempat penampungan air sukar dikuras diberi abate tiap ;
 bulan
c# A!= 'angka bebas jentik* diharapkan mencapai /%
$# )oging )ocus dan )oging 6asal
a# )oging fokus dilakukan $ siklus dengan radius $00 m dengan
selang waktu 1 minggu
 b# )oging masal dilakukan $ siklus diseluruh wilayah suspek .L!
dalam jangka waktu 1 bulan
c# 3bat yang dipakai 9 6alation /@4 atau )endona ;04 dengan
menggunakan "wing )og
;# enyelidikan 4pidemiologi
a# Dilakukan petugas puskesmas yang terlatih dalam waktu ;?$8 jam
setelah menerima laporan kasus
 b# (asil dicatat sebagai dasar tindak lanjut penanggulangan kasus
8# enyuluhan perorangan:kelompok untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat#
%# .emitraan untuk sosialisasi penanggulangan D!D#

.ewajiban pelaporan kasus dalam tempo $8 jam ke Dinas .esehatan


tingkat >>:uskesmas tempat tinggal pasien merupakan keharusan yang sesuai
dengan eraturan 6enteri .esehatan %@0 tahun 1/-/ dengan tujuan kemungkinan
terjadinya penularan lebih lanjut, penyakit D!D dapat dicegah dan ditanggulangi
sedini mungkin# Dengan adanya laporan kasus pada uskesmas: Dinas .esehatan
tingkat >> yang bersangkutan, dapat dengan segera melakukan penyelidika
epidemiologi di sekitar tempat tinggal kasus untuk melihat kemungkinan resiko
 penularan '"oedarmo, $01$*#
Apabila dari hasil penyelidikan epidemiologi diperoleh data adanya resiko
 penularan D!D, maka pihak terkait akan melakukan langkah  langkah upaya
 penanggulangan berupa 9 foging fokus dan abatisasi selektif# Tujuan abatisasi

;/
adalah membunuh larva dengan butir  butir abate sand granule  '"* 1  pada
tempat penyimpanan air dengan dosis ppm ' part per milion) yaitu 9 10 gram
meter 100 liter air# "elain itu dapat dilakukan dengan menggalakkan masyarakat
untuk melakukan kerja bakti dalan pemberantasan sarang nyamuk '"oedarmo,
$01$*#

80
!A! >>>

LA3<A5 .A"J"

>dentitas asien

P 5ama 9 A n# 5

P Jmur 9 t ahun
+

P =enis .elamin 9

Laki& laki P Agama9 >

slam

P "uku 9 = awa

P Alamat9 ploso geneng&=ombang

P Tgl 6<" 9 @ januari $01% =am $1#00

Kel-an Uta#a

Demam tinggi sejak % hari sebelum 6<"

A. 7i8a0at Pen0akit Sekarang


? kiriman >D datang dengan keluhan utama panas tinggi

sejak minggu malam '0$&01&$01%* atau % hari sebelum masuk rumah

sakit#

 panas turun ketika diberi obat penurun panas parasetamol yang

diminumnya ;? sehari 1 tablet, tapi kemudian panas lagi# pasien juga

mengeluh mual, muntah setiap makan, nafsu makan menurun, nyeri perut

'*# !uang air besar '&*, !uang air kecil terakhir jam 1+#00 ; jam sebelum

masuk rumah sakit, !A. merah '&*, diare '&*, mimisan '&*, gusi berdarah

'&*
B. 7i8a0at Pen0akit Da-l
& <iwayat pernah menderita penyakit dengan keluhan yang sama disangkal#
& <iwayat bepergian ke luar kota atau ke daerah endemis malaria disangkal#
6. 7i8a0at Pen0akit 'ala# Kelarga
& <iwayat adanya keluarga, tetangga sekitar rumah yang menderita D!D '&*,

teman sekolah '&*


81
D. 7i8a0at S(sial Ek(n(#i

& enderita adalah anak pertama dari dua bersaudara dengan ayah bekerja

sebagai guru dan ibu sebagai ibu rumah tangga# "ecara ekonomi, keluarga

 penderita tergolong mampu

III. PE"E7IKSAAN 9ISIK 

A. Kea'aan U## 'an Tan'a:tan'a Vital

Tanggal 9 @ januari $01%

• .eadaan Jmum 9 tampak lemah

• .esadaran 9 omposmetis

• !erat b adan 9$ 0k g

• Tinggi badan 9 11/ cm

• "tatus i7i 9 b aik


Tanda  ital 9

• )rekuensi nadi9 10-?:menit kuat Tekanan darah9 110:+0mm(g

• )rekuensi nafas9 $8?:menit "uhu tubuh9 ;/,% 

B. Stats ;eneralis

.4ALA L4(4< 

!entuk dan ukuran 9 normocephali

• 6ata 9

□ upil bulat isokor diameter ;mm,<efleks cahaya :

□ Anemis '&*

□ >kterus '&*

• Telinga9 tidak ada sekret

8$
• (idung 9 bentuk normal, septum deviasi'&*, sekret'&*, pernapasan

cuping hidung '&*, dyspneu '&*

• 6ulut 9 dalam batas normal, sianosis '&*

• Tenggorokan 9hiperemis faring'&*, detritus '&*, kripte tampak normal

• Leher 9 trakea ditengah, kel# Tiroid tidak teraba

T(3<AE

aru

• >nspeksi 9 pergerakan dada simetris, retraksi'&*

• alpasi 9 fremitus kesan menurun pada pulmo de?tra ,krepitasi '&*

• erkusi 9 sonor:sonor  

• Auskultasi 9 rhonki &:&, whee7ing&:&, suara napas menurun pada pulmo

de?tra

=antung

• >nspeksi 9 iktus cordis tidak tampak 

• alpasi 9 iktus tidak kuat angkat, thrill'&*

• erkusi 9

•  batas jantung kiri 9 sela iga  midclavicula line sinistra

•  batas jantung kanan 9 sela iga > parasternal line de? tra

•  batas atas 9 sela iga >> parasternal line de?tra

• Auskultasi 9 "1 "$ tunggal, murmur '&*, gallop '&*

A!D3645

• >nspeksi 9 flat

• alpasi 9 soefl, organomegali '&*

• erkusi 9 meteorismus'&*, shifting dullness'&*

8;
• Auskultasi 9 bising usus '*

normal 4."T<46>TA"

akral hangat '* sianosis '&*, edema '&*

"TATJ" 54J<3L3>" 9 dalam batas normal

• DL Tanggal @ =anuari $01% $018 jam $1#0-

 – (! 9 1 %,; g :dl

 – 4ritrosit 9 %#@@0#000

 – Leukosit 9 $#-00:ul

 – (T 9 8 $#0 

 – Trombosit 9 //#000:ul

)oto <LD9 efusi leura Q bagian

<esume 9

An# 5 + tahun datang dengan keluhan utama panas tinggi sejak ; hari# panas

turun ketika diberi obat penurun panas, mual, muntah setiap makan dan minum

disertai nafsu makan menurun# !uang air besar '&* !uang air kecil terakhir jam

1+#00 ; jam sebelum masuk rumah sakit, nyeri perut'* !A. merah '&*, diare

'&*, mimisan '&*, gusi berdarah '&*# ada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit

dengan

 5adi 10- kuat, frekuensi nafas $8?:menit, Tekanan Darah 110:+0 mm(g, "uhu 9

;/,% # Dari hasil laboratorium darah lengkap leukopenia, trombositopenia dan

hematocrit meningkat# (asil foto <LD menunjukkan adanya efusi pleura de?tra
Diagnosis 9
D() grade >>  4fusi pleura De?tra
lanning Diagnosis

& em? serologi >g, >g6

enatalaksanaan 9

88
•  >nfus <L 1%0cc :1jam
• à 100cc:1 jam
• à @0cc:1jam
• à1%00cc:$8jam
• Tamoliv 8?$0cc
• "ukralfat ;?10cc
• "usu -?%0cc
• asang 5T

lanning 6onitoring 9
& 6onitoring TT dan klinis tiap 1 jam
& 6onitoring DL 'trombosit, hematokrit,leukosit*
& 6onitoring pemeriksaan fisik 
& 6onitoring makan dan minum
& 6onitoring !A! dan !A. pasien

4dukasi 9
6enginformasikan kepada pasien mengenai9
& enyakit pasien 'Demam berdarah dengue*
& Tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan
& rognosis dan komplikasi yang mungkin dapat terjadi
& (indari jajan&jajanan yang biasa dikonsumsi disekolah atau makanan yang dibeli

dari luar 
& 6emberitahukan kepada keluarga pasien agar pasien cukup beristirahat, dan

meningkatkan asupan makanan dan minum


& 6emberitahukan kepada pasien dan keluarga pasien untuk memperbaiki

hygine dan kebersihan 'kebersihan diri, kebiasaan cuci tangan, makanan,

lingkungan serta pencegahan ;6 plus*

rognosis
rognosis pada pasien ini umumnya baik bila penanganan cepat, tepat,

adekuat dan dipicu dari kemauan pasien untuk sembuh# (al yang paling penting

adalah memenuhi kebutuhan cairan, oleh karena itu pasien harus minum dan

makan yang banyak#

8%
S<AP HA7IAN

Tgl 0@&10&$01% 0+&10&$01% 0-&10&$01%

" !! 9 $0 !! 9 $0 !! 9 $0 .g
.g .g
anas hari ke % anas hari ke @ '&*, mual'*,nyeri anas (ari ke + '&*, badan
'*,
mual'*, , nyeri perut  perut '*, muntah '*, minum lemah '*, mual '*, muntah
'*,
mimisan '&*, gusi berdarah '&*sedikit '*, nyeri perut '*

3  59 110?:mnt t9 ;/,$Rc,  59 11$?:mnt t9 ;+,1 << 9  59 1$0?:mnt t9 ;+,0
<< 9 $8?:mnt, T9 110:-0 $@?:mnt T9 100:+0 << 9 $0?:mnt T 9 100:@0
.pl9 a& ict& cyan& disp .pl9 a& ict& cyan& disp   .pl9 a& ict& cyan& disp  
 
Th 9 simetris, suara napasS:n, Th 9 simetris, suara napasS:n, Th 9 simetris, suara napasS:n,
<h&:& 2h&:& <h&:& 2h&:& <h&:& 2h&:&
Ab9 flat, soefl, !u'*5 Ab9 flat, soefl, !u'*5 Ab9 flat, soefl, !u'*5 4?
4?t9 akral hangat 4?t9 akral hangat t9 akral hangat
Lab (! 9 1%,; g:dl Lab (! 9 1$,% g:dl (! 9 1;,$ g:dl
Leukosit9 $#-00:ul Leukosit9 $000:ul Leukosit9 $#-00:ul
(T 9 8$,0  (T 9 ;;,@  (T 9 ;+,@
Trombosit9 //#000:ul Trombosit9 /8#000:ul Trombosit9 ;$#000:ul

A D() g r >>  4 D D() g r > >  4 D D() g rade > >  4 D

>nfus <L 1%0cc :1jam


 >nfus <L à1%00cc:$8jam >nfus <L à1%00cc:$8jam

• •

à 100cc:1 jam

• Tamoliv 8?$0cc jika perlu • Tamoliv 8?$0cc jika perlu
• à @0cc:1jam • "ukralfat ;?10cc • "ukralfat ;?10cc
• à1%00cc:$8jam • "usu -?%0cc • "usu -?%0cc
• Tamoliv 8?$0cc
"ukralfat ;?10cc
ek DL '(b, Trombosit, ek DL '(b, Trombosit, (ct*

• "usu -?%0cc (ct*


• asang 5T

8@
Tgl 0/&01&$01% 10&01&$01%

" !! 9 $0 .g !! 9 $0 .g
anas (ari ke - '&*, badan anas (ari ke / '&*, badan
lemah '*, mual '*, muntah '&*, lemah '&*, mual '&*, muntah
nyeri perut '&*'&*, nyeri perut '&*

3 .J 9 lemah 59 110?:mnt .J 9t9cukup


;+Rc,  59 11$?:mnt t9 ;+,$ << 9
<< 9 $8?:mnt, T9 110:+0 $@?:mnt T9 100:@0
.pl9 a& ict& cyan& disp   .pl9 a& ict& cyan& disp  
Th 9 simetris, suara napas n:n, <h&:& 2h&:&
Th 9 simetris, suara napasS:n,Ab9 flat, soefl, !u'*5
<h&:& 2h&:& 4?t9 akral hangat
Ab9 flat, soefl, !u'*5 4?t9 akral hangat
 5T9 stolsel

Lab
Lab  (! 9 11,8 g:dl
(! 9 1;,% g:dl
Leukosit9 @000:ul
Leukosit98#$00:ul
(T9 ;;,- 
(T 9 ;@,+ 
Trombosit9 /;#000 :ul
Trombosit9 ;@#000:ul

A D() g r >>  4 D D() g r > >

8+
>nfus <L à1%00cc:$8jam <L 1%00cc:$8jam
 Tamoliv 8?$0cc
"ukralfat ;?10cc "ukralfat ;?10cc
"usu -?%0cc

"usu -?%0cc

ek DL '(b, Trombosit, (ct* ek DL '(b, Trombosit, (ct*


ro .<" jika hasil lab baik 

BAB IV

KESI"PULAN

Demam berdarah dengue merupakan salah satu varian klinis infeksi virus

dengue, yang ditandai oleh panas $&+ hari dan pada saat panas turun disertai

dengan gangguan hemostatik dan kebocoran plasma ' plasma leakage*# Demam

 berdarah dengue merupakan 'D!D* merupakan penyakit yang banyak ditemukan

di sebagian besar wilayah tropis dan subtropics termasuk >ndonesia# enyakit

Demam !erdarah Dengue juga merupakan salah satu penyakit menular yang

 berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering

menimbulkan wabah#

enyebab D!D sendiri yaitu irus dengue yang tergolong dalam grup

)laviviridae dengan 8 serotipe, D45  ;, merupakan serotie yang paling


banyak#

ektor utama dengue di >ndonesia adalah Aedes Aegypti# .riteria diagnosis terdiri

dari kriteria klinis dan kriteria laboratoris# Dua kriteria klinis ditambah

8-
trombosipenia dan peningkatan hmatokrit cukup untuk menegakkan diagnosis

demam berdarah dengue#

"etelah diagnosis D!D sudah ditentukan, maka tetapkan terlebih dahulu

derajatnya# erlu ditegaskan bahwa untuk penatalaksanaan D!D yang terpenting

adalah pemberian cairan intravena sebatas cukup mempertahankan sirkulasi yang

efektif selama periode plasma leakage disertai pengamatan yang teliti dan cermat

secara periodik#

Disamping itu dalam penanganan D!D, hal yang perlu diperhatikan yaitu

 pencegahan terjadinya D!D lagi# encegahan penyakit D!D sangat tergantung

 pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk  Aedes aegypti# ara yang paling

efektif dalam mencegah penyakit D!D adalahI;6 lusI, yaitu menutup,

menguras, menimbun serta plus yang meliputi memelihara ikan pemakan jentik,

menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa,

menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk,

memeriksa jentik berkala dan disesuaikan dengan kondisi setempat#

.omplikasi yang sering terjadi pada anak dan bayi yaitu kehilangan cairan

dan elektrolit, hiperpireksia, dan kejang demam# rognosis demam berdarah dapat

terpengaruh oleh antibodi pasif atau oleh infeksi sebelumnya dengan virus yang

merupakan predisposisi pengembangan demam berdarah dengue#

8/
DA9TA7 PUSTAKA

Departemen .esehatan# $00-# rofil engendalian enyakit dan enyelamatan


Lingkungan# =akarta 9 Departemen .esehatan <epublik >ndonesia#

.alayanarooj ", 5immannitya "# uidelines for dengue hemorrhagic fever case
management# 2(3 collaborating centre for case management
of Dengue:D():D"" and ueen "irikit 5ational >nstitute of hild
(ealth 'hildrenUs (ospital*# !angkok medical publisher $008#
 5elson waldo 4# 1///# >lmu .esehatan Anak olume $ 4disi 1%# =akarta 9 4

udjiadi, Antonius (#, dkk# $010# edoman elayanan 6edis =ilid 1# =akarta 9
>katan Dokter Anak >ndonesia

urnama, "# ede# $010# engendalian ektor D!D# Denpasar 9 rogram "tudi
>lmu .esehatan 6asyarakat Jniversitas Jdayana#

usponegoro, (ardiono D# dkk# $008# "tandar elayanan 6edis 4disi 1# =akarta 9


>katan Dokter Anak >ndonesia

<ampengan, T#(# $00-# enyakit >nfeksi Tropis pada Anak 4disi $# =akarta 9 4

%0
"mith, Tracy# $00$# Dengue irus# 5ature ublishing roup#

"oedarmo, "umarmo "# oorwo, dkk# $01$# !uku Ajar >nfeksi V ediatri
Tropis 4disi .edua# =akarta 9 >katan Dokter Anak >ndonesia

"oegijanto, "oegeng# $001# enatalaksanaan Demam !erdarah Dengue pada


Anak# "urabaya 9 Tropical Disease enter 'TD* Jniversitas Airlangga
"urabaya

"oegijanto, "oegeng# $00@# atogenesa dan erubahan atofisologi >nfeki


irus Dengue# "urabaya 9 Tropical Disease enter 'TD* Jniversitas
Airlangga "urabaya

"oegijanto, "oegeng# $00@# Demam !erdarah Dengue edisi $# "urabaya 9


Airlangga Jniversity ress

"udoyo Aru 2# $00@# !uku Ajar >lmu enyakit Dalam 4disi ># =akarta 9 )akultas
.edokteran Jniversitas >ndonesia

Trihadi, Djoko# $01$# Demam !erdarah Dengue# "emarang 9 <umah "akit


Jmum Daerah .ota "emarang#

2(3# $00/# elayanan .esehatan Anak di <umah "akit# =akarta9 2(3

2(3# $011# onprehensive uidelines for revention and ontrol of Dengue


and Dengue (aemorraghic )ever# >ndia 9 2(3

2ibowo, .risnanto, dkk# $011# engaruh Tranfusi Trombosit terhadap Terjadinya


erdarahan 6asif pada Demam !erdarah Dengue# Wogyakarta 9 !agian
>lmu .esehatan Anak )akultas .edokteran Jniversitas adjah 6ada#

%1

Anda mungkin juga menyukai