CODE BLUE
OLEH :
RUANG 5A
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
VISI
MISI
• Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan
manajemen yang berkualitas dunia. Professional menyelenggarakan pelayanan kesehatan
rumah sakit yan dapat memenuhikebutuhan dan keinginan masyarakat melalui
pengembangan system pelayanan yang terintegrasi dan komprehensif
• Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian melalui pengembangan pendidikan dan
penelitian berkualitas internasional
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik secara
professional
SLOGAN
WITH LOVE WE SERVE
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Koordinator Kelompok 19
( ) ( )
( ) ( )
( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Analisa Situasi
1. Peserta
1.1 Keluarga klien dank lien
1.2 Jumlah peserta tidak terbatas
1.3 Latar belakang pendidikan SD, SMP, SMA, dan sebagainya.
1.4 Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik
1.5 Interaksi sasaran baik
2. Penyuluh
2.1 Mahasiswa D3 Keperawatan UNEJ Kampus Lumajang
2.2 Mampu mengkomunikasikan kegiatan penyuluhan tentang serumen obsturan
3. Ruangan
3.1 Bertempat di R.5A THT RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
3.2 Ruangan cukup untuk menampung keluarga klien
3.3 Penerangan, ventilasi, pengeras suara cukup kondusif untuk kelangsungan kegiatan
penyuluhan
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setalah mendapatkan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengerti dan memahami tentang code blue
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian code blue
b. Mengetahui tujuan code blue
c. Mengetahui kriteria pasien code blue
d. Mengetahui tim code blue
e. Mengetahui tata cara pelaksanaan code blue
C. Pokok Materi
D. Pengertian code blue
E. Tujuan code blue
F. Kriteria pasien code blue
G. Tim code blue
H. Cara pelaksanaan code blue
I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
J. Media
1. Power point
2. Leaflet
K. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Observer :
4. Fasilitator :
5. Dekdok :
L. Kegiatan Penyuluhan
N. Evaluasi
1. Mengetahui pengertian code blue
2. Mengetahui tujuan code blue
3. Mengetahui kriteria pasien code blue
4. Mengetahui tim code blue
5. Mengetahui tata cara pelaksanaan code blue
Lampiran
Kode Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa pasien dalam kondisi
gawat darurat yang memerlukan bantuan hidup segera, yaitu suatu tindakan resusitasi,
terutama oleh karena henti jantung dan henti nafas baik pasien anak maupun dewasadi RS
2. Tujuan
Tujuan dari panduan ini adalah :
1. Untuk memberikan panduan baku bagi tim code blue dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai tim reaksi cepat jika code blue diaktifkan.
2. Membangun respon seluruh petugas di RS Islam Jemursari pada pelayanan kesehatan
dalam keadaan gawat darurat.
3. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di rumah sakit untuk menghindari kematian
dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
3. Ruang Lingkup
Sistem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikan bahwa semua
kondisi cardiacrespiratory arrest tertangani dengan resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin.
Sistem respon terbagi dalam 2 tahap, yaitu:
1. Respon awal (responder pertama) berasal dari petugas rumah sakit baik medis ataupun
non medis yang berada di sekitar korban.
2. Respon kedua (responder kedua) berasal dari tim code blue.
a. Semua tingkat tim rumah sakit harus cukup terlatih setidaknya dalam BLS dan penggunaan
AED.
b. AED dan resusitasi kit dasar harus ditempatkan di berbagai daerah di dalam halaman rumah
sakit dan mudah diakses bagi tenaga medis dan tim Code Blue untuk digunakan.
c. Lokal / code blue primer (zona risiko rendah) tim peralatan:
1. Sarung tangan
2. Pocket mask
3. Guerdel / jalan napas orofaringeal
4. Tas / kotak pertama bantuan
d. Dasar peralatan resusitasi kit yang dibutuhkan oleh code blue teamDasar di zona
risikotinggi dan ETD / sekunder tim tanggap :
1. Oksigen tabung dan pipa
2. Masker
3. Pocket mask
4. Bag-valve mask
5. Pedoman defibrilator atau AED (ke dalam disiplin lain ETD dan KIV)
6. Sekali pakai sarung tangan steril
7. Oro-faring dan naso-faring saluran udara
8. Extraglottic perangkat (LMA / LT)
9. Kursi roda atau tandu
10. Stetoskop
11. Alat suntik dan jarum
12. Infus set (termasuk semangat usap, branula dan plester)
13. Glucometer
14. Obat-Dextrose 50%, Dekstrosa 10%, Normal saline / Hartmann 's, Adrenalin,
Atropin,Amiodarone, Diazepam, GTN Tab dan Aspirin
15. Sphygmomanometer
16. Obor cahaya
Institute For Clinical Systems Improvement. 2011. Health Care Protocol: Rapid Response
response team protocol/rapid response team protocol with order set pdf.html. Diakses tanggal
25 desember 2018
Royal Brisbance & Women’s Hospital Health Service District. 2007. Code Blue Manual. .
Diakses tanggal 25 desember 2018
Saed, MD & Amin, Mohd. 2011. Code Blue System. Diakses tanggal 25 desember 2018