Anda di halaman 1dari 10

I.

SKENARIO
Dr. Ali, dokter kepala Puskesmas “Antabranta”, Kecamatan “Sementul”, Kota “Parasut”,
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan personal dengan Prinsip pelayanan dokter
keluarga dan dokter Ali ingin mewujudkan keluarga dengan “Pola Hidup Bersih Sehat”
Kecamatan “Sementul”.
Dari profil kesehatan kota “Parasut”, didapat data bahwa di Kecamatan “Sementul” ada
10 jenis penyakit yang merupakan Endemis, dan dari penyakit endemis tersebut, “Malaria”
menjadi Penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB).
Keadaan kesehatan Lingkungan (fungsi Outdoor) wilayah kecamatan “Sementul”
memperihatinkan terutama tingkat kebisingan akibat bunyi kendaraan bermotor, karena
wilayah kecamatan “Sementul” di pusat kota “Parasut”.
Dalam rangka menuju Kecamatan “Sementul” Sehat, dokter Ali mengadakan pertemuan
dengan Bapak Camat Kecamatan “Sementul”, Stakeholder, dan staff Puskesmas
membicarakan gagasannya ini. Selanjutnya dokter Ali memfasilitasi Survei Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mewujudkan Kecamatan
“Sementu Sehat”.
II. KLARIFIKASI ISTILAH
No Klarifikasi Definisi
.
1. Dokter Kepala Puskesmas
2. UPKP (Upaya Pelayanan
Kesehatan Personal)
3. PHBS (Perilaku Hidup Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
Bersih dan Sehat) kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang me
njadian seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu mendorong dirinya sendiri atau
mandiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudan kesehatan masyarakat
4. Dokter Keluarga
5. KLB (Kejadian Luar Biasa) Peningkatan kejadian penyakit atau kematian dua kali
atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya;
Timbulnya penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.
6. Endemis Terdapat atau biasanya prevalensi dalam populasi
setiap saat.
7. Malaria Penyakit demam infeksi yang disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium yang merupakan parasit
pada sel darah merah.
8. Stage Holder
9. Fungsi Outdoor
10. SMD (Survei Mawas Diri) Kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masyarakat yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala desa
atau kelurahan dan petugas kesehatan.
11. MMD (Musyawarah Pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil
Masyarakat Desa) survei mawas diri (SMD) dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh
dari SMD

III. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Dr. Ali, dokter kepala Puskesmas “Antabranta”, Kecamatan “Sementul”, Kota “Parasut”,
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan personal dengan Prinsip pelayanan dokter
keluarga dan dokter Ali ingin mewujudkan keluarga dengan “Pola Hidup Bersih Sehat”
Kecamatan “Sementul”.
2. Dari profil kesehatan kota “Parasut”, didapat data bahwa di Kecamatan “Sementul” ada
10 jenis penyakit yang merupakan Endemis, dan dari penyakit endemis tersebut,
“Malaria” menjadi Penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB).
3. Keadaan kesehatan Lingkungan (fungsi Outdoor) wilayah kecamatan “Sementul”
memperihatinkan terutama tingkat kebisingan akibat bunyi kendaraan bermotor, karena
wilayah kecamatan “Sementul” di pusat kota “Parasut”.
4. Dalam rangka menuju Kecamatan “Sementul” Sehat, dokter Ali mengadakan pertemuan
dengan Bapak Camat Kecamatan “Sementul”, Stakeholder, dan staff Puskesmas
membicarakan gagasannya ini. Selanjutnya dokter Ali memfasilitasi Survei Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mewujudkan Kecamatan
“Sementu Sehat”.

5. ANALISIS MASALAH
1. Dr. Ali, dokter kepala Puskesmas “Antabranta”, Kecamatan “Sementul”, Kota

2
“Parasut”, melaksanakan upaya pelayanan kesehatan personal dengan Prinsip pelayanan
dokter keluarga dan dokter Ali ingin mewujudkan keluarga dengan “Pola Hidup Bersih
Sehat” Kecamatan “Sementul”.
a. Apa itu pelayanan kesehatan?

b. Apa saja jenis pelayanan kesehatan?


Secara umum dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan
kesehatan personal (personal health services) atau sering disebut pula sebagai
pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan kesehatan
lingkungan (environmental health services) atau sering disebut pula sebagai
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) (Hodgetts dan Cascio,
1983).
Menurut Leave and Clark (1953), kedua bentuk pelayanan kesehatan ini
mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jika pelayanan kesehatan terutama ditujukan
untuk menyembuhkan penyakit (curative) dan memulihkan kesehatan
(rehabilitative) disebut dengan nama pelayanan kedokteran. Sedangkan jika
pelayanan kesehatan tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan (promotive) dan mencegah penyakit (preventive) disebut dengan nama
pelayanan kesehatan masyarakat.
Sasaran kedua bentuk pelayanan kesehatan ini juga berbeda. Sasaran
utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan keluarga. Sedangkan
sasaran utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah kelompok dan
masyarakat. Pelayanan kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga
disebut dengan nama pelayanan dokter keluarga (family practice).

c. Apa saja prinsip-prinsip pelayanan kesehatan?


d. Apa yang dimaksud dengan keluarga?

e. Apa saja fungsi keluarga?

a) Fungsi holistik. Fungsi holistik adalah fungsi keluarga yang meliputi fungsi
biologis, fungsi psikologi, dan fungsi sosial – ekonomi. Fungsi biologis
menunjukkan apakah di dalam keluarga tersebut terdapat gejala – gejala
penyakit yang menurun (herediter), penyakit menular, maupun penyakit
kronis.Fungsi psikologis menunjukkan bagaimana hubungan antara anggota

3
keluarga, apakah keluarga tersebut dapat memecahkan masalah bersama.
Fungsi sosio-ekonomi menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi keluarga, dan
peran aktif keluarga dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

b) Fungsi fisiologis. Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR score.


APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga
ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya
dengan anggota keluargayang lain. APGAR score meliputi:

1) Adaptation: kemampuan anggota keluarga tersebut beradapatasi dengan


anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari
anggota keluarga yang lain.

2) Partnership: menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi


antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut.

3) Growth: menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal – hal baru yang


dilakukan anggota keluarga tersebut.

4) Affection: menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar


anggota keluarga.

5) Resolve: menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan


dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain. Skor untuk
masing – masing kategori adalah : 0= jarang / tidak sama sekali 1= kadang –
kadang 2= sering / selalu Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu nilai rata – rata
≤ 5 kurang, 6 – 7 cukup, dan 8 – 10 adalah baik.

c) Fungsi patologis. Fungsi patologis keluarga dinilai dengan menggunakan


SCREEM score dengan rincian sebagai berikut:

1) Social (melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar)

2) Culture (melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tata


krama, dan perhatian terhadap sopan santun)

4
3) Religious (melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan ajaran agamanya)

4) Economic (melihat status ekonomi anggota keluarga)

5) Educational (melihat tingkat pendidikan anggota keluarga)

6) Medical (melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan


pelayanan kesehatan yang memadai).

d) Fungsi hubungan antarmanusia. Menunjukkan baik atau tidaknya


hubungan atau interaksiantar anggota keluarga (Interaksi dua arah baik
digambarkan dengan garis penuh, tidak baik digambarkan dengan garis putus –
putus).

e) Fungsi keturunan (genogram). Fungsi keturunan (genetik) dinilai dari


genogram keluarga. Menunjukkan adanya penyakit keturunan ataukah
penyakit menular dalam keluarga. Apabila keduanya tidak ditemukan, berarti
dalam keadaan baik.

f) Fungsi perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan). Fungsi perilaku meliputi


pengetahuan tentang kesehatan, sikap sadar akan pentingnya kesehatan, dan
tindakan yang mencerminkan pola hidup sehat.

g) Fungsi nonperilaku (Lingkungan, pelayanan kesehatan, keturunan). Fungsi


nonperilaku meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan meliputi:

1) Kepedulian memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan

2) Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

3) Jarak dengan Puskesmas / Rumah Sakit.

h) Fungsi indoor. Fungsi indoor ini menunjukkan gambaran lingkungan dalam


rumah apakah telah memenuhi syarat – syarat kesehatan. Penilaian meliputi
lantai, dinding , ventilasi, pencahayaan, sirkulasi udara, sumber air bersih,
jarak jamban dengan rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah.

5
i) Fungsi outdoor. Menunjukkan gambaran lingkungan luar rumah apakah
telah memenuhi syarat – syarat kesehatan, misalnya jarak rumah dengan jalan
raya, tingkat kebisingan, serta jarak rumah dengan sungai dan tempat
pembuangan sampah umum.

Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain (Wirdhana et


al., 2013):
a) Fungsi Keagamaan. Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak
mengenal, menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-
nilai agama, sehingga bisa menjadi insan-insan yang agamis, berakhlak
baik dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Fungsi Sosial Budaya. Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan
kepada seluruh anggota keluarganya dalam mengembangkan kekayaan
sosial budaya bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
c) Fungsi Cinta dan Kasih Sayang. Fungsi keluarga dalam memberikan
landasan yang kokoh terhadap hubungan suami dengan istri, orang tua
dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta hubungan kekerabatan
antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama bersemainya
kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.
d) Fungsi Perlindungan. Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung
keluarganya dalam menumbuhkan rasa aman dan tentram serta
kehangatan bagi setiap anggota keluarganya.
e) Fungsi Reproduksi. Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk
melanjutkan keturunannya yang sudah menjadi fitrah manusia sehingga
dapat menunjang kesejahteraan umat manusia secara universal.
f) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan. Fungsi keluarga dalam memberikan
peran dan arahan kepada keluarganya dalam mendidik keturunannya
sehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di masa mendatang.
g) Fungsi Ekonomi. Fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian
dan ketahanan keluarga.
h) Fungsi Pembinaan Lingkungan. Fungsi keluarga dalam memberi
kemampuan kepada setiap anggota keluarganya sehingga dapat
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan

6
aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu
berubah secara dinamis.
Sementara menurut WHO fungsi keluarga terdiri dari:
a) Fungsi Biologis meliputi: fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara
dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga, serta
memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
b) Fungsi Psikologi meliputi: fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa
aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga,serta memberikan identitas
keluarga.
c) Fungsi Sosialisasi meliputi: fungsi dalam membina sosialisasi pada anak,
meneruskan nilai-nilai keluarga, dan membina norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
d) Fungsi Ekonomi meliputi: fungsi dalam mencari sumber-sumber
penghasilan, mengatur dalam pengunaan penghasilan keluarga dalam
rangka memenuhi kebutuhan keluarga, serta menabung untuk memenuhi
kebutuhan keluarga di masamendatang.
e) Fungsi Pendidikan meliputi: fungsi dalam mendidik anak sesuai dengan
tingkatan perkembangannya, menyekolahkan anak agar memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya, serta mempersiapkan anak dalam
mememuhi peranannya sebagai orang dewasa untuk kehidupan dewasa di
masa yang akan datang.

f. Apa saja bentuk-bentuk keluarga? ^.^

g. Apa yang dimaksud dengan dokter keluarga?


Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari
unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982).

h. Apa saja prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga?


i. Apa yang dimaksud dengan PHBS?
7
j. Apa saja indikator PHBS dalam pelayanan dokter keluarga?

2. Dari profil kesehatan kota “Parasut”, didapat data bahwa di Kecamatan “Sementul” ada
10 jenis penyakit yang merupakan Endemis, dan dari penyakit endemis tersebut,
“Malaria” menjadi Penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB).
a. Apa yang dimaksud dengan profil kesehatan?

b. Apa yang dimaksud dengan endemis?


Endemis adalah secara tetap terdapat di tempat-tempat atau di kalangan orang-
orang tertentu dan terbatas pasa mereka saja (seperti penyakit malaria di
daerah pesisir, penyakit cacing tambang di kalangan buruh tambang).

c. Apa yang dimaksud dengan KLB?


d. Mengapa malaria menjadi Penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB)?
e. Apa langkah preventif penyakit malaria?
f. Bagaimana standar pelayanan medis penyakit malaria?

3. Keadaan kesehatan Lingkungan (fungsi Outdoor) wilayah kecamatan “Sementul”


memperihatinkan terutama tingkat kebisingan akibat bunyi kendaraan bermotor, karena
wilayah kecamatan “Sementul” di pusat kota “Parasut”.

a. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan (fungsi outdoor)?


Kesehatan Lingkungan (WHO): Those aspects of human health and disease that
are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and practice
of assessing and controlling factors in the environment that can potentially affect
health. Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia (HAKLI).
Fungsi outdoor. Menunjukkan gambaran lingkungan luar rumah apakah telah
memenuhi syarat – syarat kesehatan, misalnya jarak rumah dengan jalan raya,
tingkat kebisingan, serta jarak rumah dengan sungai dan tempat pembuangan
sampah umum.

8
b. Apa yang dimaksud dengan kebisingan?
c. Bagaimana cara mengukur dan NAB (Nilai Ambang Batas) bising di
permukiman?
d. Bagaimana cara mengurangi hazard bising pada kasus?

4. Dalam rangka menuju Kecamatan “Sementul” Sehat, dokter Ali mengadakan pertemuan
dengan Bapak Camat Kecamatan “Sementul”, Stakeholder, dan staff Puskesmas
membicarakan gagasannya ini. Selanjutnya dokter Ali memfasilitasi Survei Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mewujudkan Kecamatan
“Sementu Sehat”.
a. Apa yang dimaksud dengan SMD

b. Apa yang dimaksud dengan MMD?


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa
untuk membahas hasil SMD dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari SMD (Depkes RI, 2007).

c. Apa saja langkah-langkah dari SMD dan MMD?

d. Apa tujuan SMD dan MMD?


Tujuan Survey Mawas Diri adalah:
1) Pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku;
2) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat;
3) Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan;
4) Diperoleh dukungan dari kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa adalah agar melalui MMD ini diharapkan
masyarakat dapat:
1) Mengenal masalah kesehatan di wilayahnya;
2) Bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga
dan poskesdes;
3) Menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan
9
desa siaga dan poskesdes.

e. Apa yang dimaksud dengan stakeholder?

Hipotesis
Dokter Ali, dokter kepala puskesmas “Antabranta”, ingin mewujudkan keluarga dengan
PBHS di kecamatan Sementul dengan melaksanakan SMD dan MMD, dan
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan personal dengan prinsip pelayanan dokter
keluarga.

Pembagian LI ASAP

10

Anda mungkin juga menyukai