361105405
361105405
Diajukan oleh :
NIM : 1415351193
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
A. Judul : PENGARUH KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN BUDAYA SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN
TABANAN
B. Latar Belakang
APIP Inspektorat Kabupaten Tabanan sebagai auditor intern saat ini menjadi
sorotan terkait lemahnya kualitas audit yang dihasilkan yang dilihat dari adanya temuan
audit yang tidak terdeteksi oleh APIP Inspektorat Kabupaten Tabanan. Temuan audit
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai auditor eksternal, menyebabkan hasil
pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah
Kabupaten Tabanan untuk tahun buku 2012 memperoleh opini disclaimer. Temuan
Pemeriksaan Inspektorat Daerah Kabupaten Tabanan pada tahun 2013 sejumlah 100
(seratus) temuan dengan nilai Rp. 97.932.845,00. Temuan Pemeriksaan BPK RI terdiri
dari 10 (sepuluh) temuan atas Sistem Pengendalian Intern dan 14 (empat belas) temuan
Kepatuhan senilai Rp. 2.140.418.029,00. Berdasarkan perbandingan Temuan
Pemeriksaan BPK RI dan Inspektorat Kabupaten Tabanan terhadap LKPD T.A 2012
dapat disimpulkan Secara kuantitas jumlah temuan Inspektorat Kabupaten Tabanan
tinggi namun nilai temuan kerugian Negara/daerah yang ditemukan oleh Inspektorat
Kabupaten Tabanan masih rendah. Hal itu menunjukan bahwa masih rendahnya kualitas
audit yang dilakukan oleh auditor internal dalam hal ini APIP Inspektorat Kabupaten
Tabanan.
Rendahnya kualitas audit diduga berhubungan dengan lemahnya kompetensi
dan pengalaman kerja Auditor itu sendiri karna terbukti berdasarkan data kepegawaian
Inspektorat Kabupaten Tabanan sampai dengan saat ini. Auditor yang kompetensi
memiliki keahlian dan keterampilan yang cukup dalam melaksanakan audit serta secara
hukum memiliki kewenangan dan hak untuk melaksanakan audit berdasarkan
penugasan atau dasar hukum pendirian organisasi. Faktor lain yang berpengaruh
terhadap kualitas audit adalah pengalaman auditor dan fakta yang ada seringnya mutasi
di Inspektorat Kabupaten Tabanan mengakibatkan aparat yang berpengalaman
tergantikan oleh yang kurang berpengalaman.
Konsep budaya tri hita karana merupakan konsep harmonisasi hubungan yang
selalu dijaga masyarakat Hindu Bali meliputi : parahyangan (hubungan manusia dengan
Tuhan), pawongan (hubungan antar-manusia), dan palemahan (hubungan manusia dengan
lingkungan) yang bersumber dari kitab suci agama Hindu Baghawad Gita. Oleh karena itu,
konsep tri hita karana yang berkembang di Bali, merupakan konsep budaya yang berakar
dari ajaran agama (Riana, 2010).
Dengan tujuan untuk dapat meminimalkan perilaku menyimpang dari seorang
auditor, agar mampu mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat
mempengaruhi kualitas seorang auditor. Hal ini dijadikan dasar untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan suatu budaya lokal seperti tri hita karana. Tri hita karana digunakan
sebagai variabel moderasi antara kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit
pada Inspektorat Kabupaten Tabanan. Dalam penelitian ini auditor diasumsikan dapat
mengimplementasikan ajaran tri hita karana sebagai modal utama prinsip hidup mereka
sebagai individu yang senantiasa memandang diri dan lingkungannya sebagai suatu sistem
yang dikendalikan oleh nilai keseimbangan, dan diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Berdasarkan latar belakang tersebut telah memotivasi peneliti untuk melakukan
penelitian yang terkait dengan kompetensi, pengalaman kerja, kualitas audit dan budaya.
Penelitian ini merupakan adopsi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ayuningtyas (2012) yang di mana peneliti mengadopsi lima variabel independen yaitu,
pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan kompetensi serta variabel
dependen yaitu, kualitas audit. Perbedaan panelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu,
dengan variabel yang berbeda, tempat dan tahun penelitian.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah budaya berpengaruh terhadap kompetensi kualitas audit pada Inspektorat
Kabupaten Tabanan?
2. Apakah budaya berpengaruh terhadap pengalaman kerja kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Tabanan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh budaya terhadap kompetensi kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Tabanan
2. Untuk menguji pengaruh budaya terhadap pengalaman kerja kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Tabanan
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah bukti mengenai
studi yang membahas “Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman Kerja terhadap
Kualitas Audit dengan Budaya sebagai Variabel Pemoderasi Pada Inspektorat
Kabupaten Tabanan”.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bidang akuntansi
di Indonesia khususnya dalam bidang auditing yang membahas tentang
kompetensi, pengalaman kerjadan budaya pada kualitas audit Inspektorat
Kabupaten Tabanan.
2. Kegunaan Praktis
Berdasarkan aspek praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi :
a. Bagi Peneliti
Sebagai wahana untuk latihan dan studi banding antar teori yang diperoleh
dalam perkuliahan dengan apa yang terjadi sebenarnya dalam dunia kerja.
Selain itu, penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti terutama
mengenai “Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas
Audit dengan Budaya sebagai Variabel Pemoderasi Pada Inspektorat Kabupaten
Tabanan”.
b. Bagi Pengguna
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi
pengguna agar lebih mengerti dan memahami faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kualitas audit.
c. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan,
khususnya Perguruan Tinggi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif dengan tipe
kasualitas (Sugiono, 2014:6) mengatakan penelitian asosiatif dengan tipe kasualitas
merupakan jenis penelitian yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Lokasi atau ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Inspektorat Kabupaten Tabanan.
Pemilihan lokasi ini dilakukan karena kurang maksimalnya audit yang dilakukan oleh auditor
internal dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Tabanan yang mengakibatkan opini BPK RI
terhadap LKPD Kabupaten Tabanan tahun 2012 disclaimer.
Objek dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Data yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah data dari hasil kuisioner yang diberikan langsung kepada responden
APIP Inspektorat Kabupaten Tabanan yang berisi pertanyaan mengenai kompetensi,
pengalaman kerja, budaya dan kualitas audit.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi (X1), pengalaman kerja (X2),
budaya (X3) . Variabel terikatnya adalah kualitas audit (Y). Konsep hubungan antar variabel
dalam penelitian ini sebagaimana tersaji dalam Gambar 1.
Budaya (X3)
Kompetensi (X1)
Kualitas Audit (Y)
Daftar Rujukan
Adiputra, Atmaja dan Saputra. 2014. Budaya Tri Hita Karana Sebagai Pemoderasi
Pengaruh Locus Of Control dan Kompleksitas Tugas Terhadap
Kinerja Internal Auditor pada 5 Kantor Inspektorat di Provinsi Bali.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha.
Kadhafi, dkk. 2014. “Pengaruh independensi, Etika dan Standar Audit Terhadap
Kualitas Audit Inspektorat Aceh”. Jurnal Akuntansi Pasca Sarjana
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Volume 3, No. 1, Februari
2014
Sugiono, 2014. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kedelapan Belas. Bandung CV.Alfabeta.