1. Jelaskan pengendalian menggunakan multi loop Kaskade berikut, menggunakan
Bahasa Indonesia yang anda tulis sendiri.
Pada pengendalian proses menggunakan multi loop kaskade pada gambar
yang berupa alat pembakar atau furnace. Furnace merupakan alat pemanas yang mengkonsumsi bahan bakar berupa gas dengan jumlah yang sangat besar. Sehingga diperlukan sistem kontrol yang baik pada bahan bakar, aliran udara (air flow), dan temperatur. Pada pengendali multi loop kaskade memerlukan dua pengendali. Satu pengendali sebagai induk atau master control dan yang lain sebagai hamba atau slave control. Master control pada pengendalian ini temperature transmitter yang mengirimkan sinyal listrik dari temperature logam cair ke Temperatur Indicator Control ( TIC ) yang mengatur temperatur set point . Sedangkan slave control pada pengendalian ini berupa temperature ruang bakar yang dideteksi dan dikirim sinyal listriknya ke Temperatur Indicator Control ( TIC ). Pertama bahan bakar gas masuk melalui saluran masuk bahan bakar menuju burner. Adapun burner berfungsi untuk menaikkan dan menjaga suhu dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pelelehan dari logam. Selanjutnya Temperature Transmitter (TT) akan mendeteksi temperatur logam cair dan mengirimkan sinyal listrik ke Temperature Indicator Control (TIC). Temperatur logam cair dianggap sebagai Process Variable (PV). Selanjutnya sinyal listrik berupa temperature logam cair akan diteruskan ke Temperature Yield (TY). Di Temperature Yield (TY) temperatur akan dikalkulasi apakah temperatur sesuai dengan batas temperatur yang ditentukan yaitu 1800°F dan tidak boleh melebihi batas temperatur yang telah ditentukan. Selanjutnya sinyal listrik berupa temperature yang telah diproses di Temperature Yield akan dikirim ke Temperature Indicator Control. Dalam pengendalian kaskade loop sekunder atau loop yang berada didalam harus lebih cepat dalam menanggapi keadaan proses dibandingkan loop luar sehingga dapat meredam gangguan sebelum berpengaruh pada variabel proses serta mempercepat tanggapan sistem pengendalian. Sehingga fungsi dari slave control dijalankan dengan tujuan yang telah disebutkan diatas. Temperature Transmitter akan mendeteksi suhu ruang bakar dan mengirimkannya berupa sinyal listrik ke Temperature Indicator Control (TIC). Sinyal tersebut kemudian diproses oleh TIC dengan menggunakan pertimbangan dari temperature set point yang didapatkan dari master control. Selanjutnya sinyal yang telah diproses akan dikirim ke valve. TIC berfungsi mengatur pembukaan dari valve. Apabila sinyal listrik berupa temperatur yang telah diolah sinyalnya melebihi dari temperature set point maka valve akan menutup aliran udara (air flow) sehingga burner akan mengecil. Sebaliknya apabila temperature minimum maka TIC akan memerintahkan valve untuk membuka sehingga aliran udara dari blower akan masuk ke burner dan temperatur naik karena pembakaran bertambah. Adapun proses pembakaran yang mencampurkan udara terlebih dahulu disebut dengan aerated burner.
2. Jelaskan pengendalian dari gambar di bawah ini,
Pada pengendalian proses diatas berupa pengendalian level/ketinggian cairan
didalam tangki. Pada pengendalian control kaskade terdapat dua pengendali. Master control dalam pengendalian ini berupa pengendali yang menggerakan titik setel yaitu Level Controller (LC). Slave control merupakan pengendali yang menerima set point dalam pengendalian ini berupa Flow Controller (FC). Pertama umpan akan terus masuk dengan nilai yang relative konstan secara terus menerus kedalam tangki. Selanjutnya ketinggian tangki akan dideteksi oleh Level Transmitter (LT). Kemudian LT akan mengirimkan sinyal listrik berupa ketinggian tangki ke Level Controller (LC). Selanjutnya sinyal tersebut diproses di LC dengan set point yang telah ditentukan sebelumnya. Flow Controller (FC) menerima setpoint dari LC. Pompa berfungsi untuk mnegalirkan air yang berada didalam tangki dengan bantuan Flow Transmitter (FT) untuk mendeteksi besarnya aliran air dan mengirimkan sinyal tersebut ke Flow Controller (FC). Selanjutnya sinyal yang masuk dari FT dan LC akan diproses oleh Flow Controller (FC) dan mengirimkan perintah ke valve untuk memperbesar atau memperkecil aliran air. Jika ketinggian didalam tangki mencapai keadaan maksimum maka FC akan memberikan perintah ke valve untuk memperbesar laju air dengan bantuan pompa agar ketinggian tetap berada dalam keadaan yang diinginkan. Sebaliknya apabila ketinggian didalam tangki berada dalam keadaan minimum maka FC akan memberikan perintah ke valve untuk memperkecil aliran air agar ketinggian sesuai dengan yang ditentukan.