Hasil Penelitian
1. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
mengetahui materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika.
Kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah
pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dari materi Tsunami
dan materi Fisika pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X semester 1 yang
diterbitkan oleh Erlangga untuk setiap KD yaitu KD 3.1, KD 3.2, KD3.3, KD 3.4, KD 3.5
dan KD 3.6. Hasil analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas X semester 1
Tabel 7. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Setiap
KDpada Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas X Semester 1
2. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
Hasil analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas X semester 2 dengan materi
Tabel 8. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Setiap KD
pada Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas X Semester 2
Kompetensi % Kesesuain Materi Fisika
No Kategori
Dasar dengan Materi Tsunami
1. KD 3.7 47% Cukup Sesuai
2. KD 3.8 27% Kurang Sesuai
3. KD 3.9 47% Cukup Sesuai
4. KD 3.10 60% Cukup Sesuai
5. KD 3.11 20% Tidak Sesuai
3. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
Analisis kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami bertujuan untuk mengetahui
materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Kesesuaian materi
Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah pengetahuan yaitu
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dari materi Tsunami dan materi Fisika
pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas XI semester 1 yang diterbitkan oleh
Erlangga untuk setiap KD yaitu KD 3.1, KD 3.2, KD3.3, KD 3.4, KD 3.5 dan KD 3.6.
Hasil analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas XI semester 1 dengan materi
Tabel 9. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas XI Semester 1
4. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Kesesuaian materi
Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah pengetahuan yaitu
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dari materi Tsunami dan materi Fisika
pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas XI semester 2 yang diterbitkan oleh
Erlangga untuk setiap KD yaitu KD 3.7, KD 3.8, KD 3.9, KD 3.10, KD 3.11 dan KD 3.12.
Hasil analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas XI semester 2 dengan materi
Tabel 10. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Setiap KD
pada Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas XI Semester 2
5. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
Analisis kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami bertujuan untuk mengetahui
materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Kesesuaian materi
Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah pengetahuan yaitu
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dari materi Tsunami dan materi Fisika
pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas XII semester 1 yang diterbitkan oleh
Erlangga untuk setiap KD yaitu KD 3.1, KD 3.2, KD3.3, KD 3.4 dan KD 3.5. Hasil
analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas XII semester 1 dengan materi Tsunami
Tabel 11. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Setiap KD
pada Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas XII Semester 1
6. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan materi Tsunami pada Buku Teks
Analisis kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami bertujuan untuk mengetahui
materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Kesesuaian materi
Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah pengetahuan yaitu
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dari materi Tsunami dan materi Fisika
pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas XII semester 2 yang diterbitkan oleh
Erlangga untuk setiap KD yaitu KD 3.6, KD 3.7, KD3.8, KD 3.9, KD 3.10 dan KD 3.11.
Hasil analisis kesesuaian materi Fisika SMA/MA kelas XII semester 2 dengan materi
Tabel 12. Data Hasil Analisis Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Setiap KD
pada Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas XII Semester 2
kelas X, XI dan XII tiap semester dengan materi Tsunami dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Data Hasil Kesesuain Materi Fisika dengan Materi Tsunami untuk Tiap Semester pada
Buku Teks Pelajaran Fisika SMA/MA Kelas X, XI dan XII
Berdasarkan data dari Tabel 13 dapat diketahui bahwa ada 6 semester yang di ukur tingkat
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami dengan masing-masing kelas ada 2
semester, yaitu kelas X semester 1 (X-1), kelas X semester 2 (X-2), kelas XI semester 1
(X-1), kelas XI semester 2 (X-2), kelas XII semester 1 (X-1) dan kelas XII semester 2 (X-
2). Nilai kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami tiap semester yaitu kelas X
semester 1 (X-1) sebesar 0,312, kelas X semester 2 (X-2) sebesar 0,402, kelas XI semester
1 (X-1) sebesar 0,245, kelas XI semester 2 (X-2) sebesar 0,343, kelas XII semester 1 (X-1)
sebesar 0,242 dan kelas XII semester 2 (X-2) sebesar 0,31. Setiap semester memiliki
kategori masing-masing dimana untuk kelas X semester 1 (X-1) dan kelas XII semester 2
(X-2) masuk dalam kategori cukup sesuai, untuk kelas XI semester 2 (X-2) masuk dalam
kategori sesuai sedangkan kelas X semester 2 (X-2) masuk dalam kategori sanggat sesuai
dan untuk kelas XI semester 1 (X-1) dengan kelas XII semester 1 (X-1) masuk dalam
A. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian materi pada buku teks Fisika
SMA/MA kelas X, XI dan XII untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami. Kesesuaian materi
Fisika dengan materi Tsunami ini akan dilihat berdasarkan tiga ranah pengetahuan yaitu
pengetahuan faktual, konseptual dan perosedural dari materi Tsunami dan materi Fisika pada
buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X, X dan XII untuk setiap KD. Hasil analisis ini akan
memudahkan untuk penelitian dalam mengembangkan buku teks pelajaran Fisika yang
1. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa materi KD 3.1 hakikat ilmu fisika
dan peranannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium kurang
sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami dengan persentase 27%. Pengetahuan faktual
kurang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami karna terdapat 1 kesesuaian dengan
materi Fisika. Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu Sirine pendeteksi Tsunami berbunyi
sebelum terjadi Tsunami sesuai dengan materi Fisika berperan penting dalam kehidupan, dimana
pada alat pendeteksi tsunami ada beberapa komponen Fisika diantaranya batrai dan sensor.
Materi Fisika untuk KD 3.2 membahas tentang prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi ilmiah kurang sesuai untuk diintegrasikan
dengan materi Tsunami dengan persentase 27%. Pengetahuan faktual dan prosedural tidak sesuai
untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami sedangkan pengetahuan konseptual kurang sesuai
untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami karena terdapat 1 kesesuaian dengan materi Fisika.
Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu pada karakteristik Tsunami diantaran panjang
gelombang, amplitudo gelombang, cepat rambat gelombang, dan perioda gelombang.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.3 yang membahas tentang
prinsip penjumlahan vektor sebidang kurang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami,
dengan persentase 33 %. Pengetahuan faktual dan prosedural tidak sesuai untuk diintegrasikan
dengan materi Tsunami sedangkan pengetahuan konseptual cukup sesuai untuk diintegrasikan
dengan materi Tsunami karena terdapat 2 kesesuaian dengan materi Fisika. Dimana materi
Tsunami yang sesuai yaitu (1) cepat rambat gelombang pada Tsunami dapat ditambahkan pada
Materi Tsunami untuk KD 3.4 yang membahas tentang besaran-besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari cukup sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami dengan
persentase 53 %. pengetahuan prosedur materi Tsunami tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan
materi Fisika. Pengetahuan faktual kurang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami
karena terdapat 1 kesesuaian dengan materi Fisika. Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu
reruntuhan bawah laut di Teluk Lituya menimbulkan Tsunami sesuai dengan buah kelapa jatuh
dengan gerak jatuh bebas dari pohonnya. Jadi, 2 peritiwa ini merupakan contoh gerak jatuh
bebas.
Materi fisika untuk KD 3.5 membahas tentang gerak parabola dengan menggunakan
vektor, makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD 3.6 membahas
tentang besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari tidak sesuai diintegrasikan dengan materi Tsunami. Karena pada KD 3,5
dan KD 3.6 pengetahuan faktual, konseptual dan proseduran mendapatkan skor 1 (tidak sesuai).
2. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan bahwa materi KD 3.7 yang membahas
tentang menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus
dengan kategori cukup sesuai. Pengetahuan faktual dan proseduran tidak sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Tsunami sedangkan pengetahuan konseptual sangat sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Tsunami karena terdapat 4 kesesuaian dengan materi Fisika.
Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) Tsunami dapat disebkan oleh gempa dalam
skala besar; (2) Tsunami disebabkan karna meletusnya gunung berapi yang terletak dibawah laut;
(3) Longsoran bawah laut yang sangat besar dapat menimbulkan terjadinya Tsunami; (4) Komet
dan meteor yang jatuh kelautan dapat mengakibatkan terjadinya Tsunami. Peristiwa-peristiwa
Gerak paksa yaitu gerak yang selalu disebabkan oleh gaya luar yang bekerja pada suatu
benda. Nanin (2008:8-11) menjelaskan Tsunami dapat dipicu oleh adanya bermacam-macam
gangguan berskla besar terhadap air laut, minsalnya gerakan yang besar pada kerak Bumi
sehingga terjadinya longsoran besar lempeng bawah laut, pergerakan lempeng Bumi karena
gempa tektonik, pergeseran lempeng di dasar laut menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik
pada gunung berapi yang dapat menggocang air laut dan tumbukan besar dari luar angkasa.
Sehingga materi Tsunami dapat diintegrasikan kedalam pengetahuan konseptual materi Fisika
KD 3.7 menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.8 yang membahas tentang
menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum
faktual dan proseduran tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami sedangkan
pengetahuan konseptual materi Fisika dengan materi Tsunami mendapatkan penilaian kurang
sesuai dengan skor 2, karena hanya 1 pengetahuan konseptual pada materi Tsunami yang sesuai
Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu komet dan meteor yang jatuh kelaut dapat
mengakibatkan terjadinya tsunami sesuai untuk ditambahkan pada contoh gaya sentuh. Gaya
sentuh merupakan gaya yang timbul karena dua benda saling bersentuhan secara fisik. Nanin
(2008:11) menjelaskan tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan
terhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Meteor yang datang dari permukaan akan
menyentuh permukaan air laut terlebih dahulu sebelum sampainya di dasar laut. Sehingga materi
menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum
Newton.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.9 yang membahas tentang
konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan
konsep momentum dan implus, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
materi Fisika tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami sedangkan pengetahuan
faktual sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami karena terdapat 3 pengetahuan
faktual pada materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan pengeahuan faktual pada
materi Fisika dengan skor 4 (sesuai). Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) Reruntuhan
besar bawah laut di Teluk Lituya menimbulkan tsunami dengan ketinggian 520 m; (2)
Mendaratnya asteroit berdiameter 4 km yang menunbuk pantai Chili sehingga air pada pantai
menyebar menyapu rata beberapa bagian Amerika selatan dan Antartika, kedua materi fakta
Tsunami ini sesuai dengan Banu menancapkan paku menggunakan marti dengan kecepatan besar
dan massa besar. Jadi, kecepatan reruntuhan bawah laut mempengaruhi besarnya Tsunami yang
terjadi yaitu semakin besar kecepatan reruntuhanya maka Tsunami yang ditimbulkan juga besar.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.11 yang membahas tentang
menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan
persentase sebesar 20 % dengan kategori tidak sesuai. Hal ini dikarenakan pengetahuan faktual,
pengetahuan konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika
3. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.1 yang membahas tentang konsep
torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis)
dengan kategori kurang sesuai. Pengetahuan konseptual dan prosedural materi Tsunami tidak
dapat diintegrasikan dengan materi Fisika karena tidak memiliki kesesuaian sedangkan
pengetahuan faktual materi Fisika dengan materi Tsunami mendapatkan penilaian kurang sesuai,
karena hanya 1 pengetahuan faktual pada materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan
Dimana materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan yaitu Tsunami merusak
jembatan, pelabuhan, jalan raya sesuai untuk diintegrasikan pada contoh lain benda tegar. Benda
tegar yaitu benda yang tetap kokoh tidak bergerak dan tidak berubah bentuk walaupun
pengetahuan faktual materi Fisika KD 3.1 konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan
momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.2 yang membahas tentang
sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan persentase sebesar 20 % dengan
kategori tidak sesuai. Hal ini dikarenakan pengetahuan faktual, pengetahuan konspetual dan
pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika tidak memiliki kesesuaian
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.3 membahas tentang hukum-
hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan persentase sebesar 27 % dengan
kategori kurang sesuai. Dimana terdapat 1 pengetahuan faktaul pada materi Tsunami yang
sesuai untuk diintegrasikan dengan pengeahuan faktual pada materi Fisika dengan skor 1 (kurang
sesuai).
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.4 yang membahas tentang
prinsip fluida dinamik dalam teknologi mendapatkan persentase sebesar 33 % dengan kategori
kurang sesuai. Pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural materi Tsunami tidak dapat
diintegrasikan dengan materi Fisika, sedangkan pengetahuan konseptual terdapat 2 pada materi
Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan pengeahuan konseptual pada materi Fisika
Materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) gelombang tsunami menggerakkan air laut sampai
kedasar laut sesuai untuk ditambahkan sebagai contoh fluida dinamis. Fluida dinamik adalah
Kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.5 dan KD 3.6 di kategorikan
tidak sesuai dengan persentase hanya 20%. Hal ini dikarena pengetahuan faktual, pengetahuan
konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika tidak
memiliki kesesuaian sehingga tidak bisa diintegrasikan. Materi fisika untuk KD 3.5 membahas
tentang pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal suatu bahan,
kapasitas dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari. Materi Fisika untuk KD 3.6
membahas tentang teori kinetik gas dan karakteistik gas pada ruang tertutup.
4. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.7 membahas tentang perubahan
keadaan gas ideal dengan menerapan hukum termodinamika. mendapatkan persentase sebesar 20
% dengan kategori tidak sesuai. Hal ini dikarenakan pengetahuan faktual, pengetahuan
konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika tidak
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.8 yang membahas tentang
Terdapat >4 pengetahuan faktual pada materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan
Materi Tsunami yang sesuai yaitu penyebab terjadinya Tsunami (1) Gempa bumi dengan
dan kecepatan 1000 Km/Jam; (2) Meletusnya gunung krakatau di selat sunda tahun 1883
menimbulkan gelombang tsunami lebih dari 30 m; (3) Reruntuhan besar bawah laut di Teluk
Lituya menimbulkan gelombang Tsunami dengan ketinggian 520 m; (4) Mendaratnya asteroit
berdiameter 4 km di pantai Chili menimbulkan gelombang Tsunami besar yang menyapu rata
beberapa bagian Amerika selatan dan Antartika. Empat penyebab Tsunami ini sesuai
diintegrasikan pada contoh gelombang akan terbetuk apabila ada gangguan dari luar ; (5) Air laut
yang diseret kepesisir pantai saat terjadi Tsunami dalam beberapa waktu akan kembali lagi ke
laut karena dipesisir pantai gelombng Tsunami menabrak gedung-gedung besar, pohon dan
besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai kasus nyata
mendapatkan persentase sebesar 27% dengan kategori kurang sesuai. Dimana pada pengetahuan
konseptual materi Fisika dengan materi Tsunami mendapatkan penilaian kurang sesuai, karena
hanya 1 pengetahuan konseptual pada materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.10 membahas konsep dan
prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi mendapatkan persentase sebesar 33 %
dengan kurang sesuai. Pengetahuan konseptual dan prosedural materi Tsunami tidak sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Fisika. Pengetahuan faktual materi Tsunami kurang sesuai untuk
Materi yang sesuai yaitu (1) gelombang Tsunami memiliki bunyi gemuruh, karena
terjadinya gesekan antara air laut dengan bibir pantai, banggunan besar dan lainnya. Materi ini
sesuai diintegrasikan pada bunyi dapat di denggar oleh orang yang memilki pendengaran yang
baik, karena orang yang tidak bisa mendengar (tuli) tidak akan bisa mendengar bunyi gemuruh
dari gelombang Tsunami; (2) Sirine pendeteksi Tsunami berbunyi sebelum terjadi Tsunami
sesuai diintegrasikan pada gelombang bunyi karena bunyi sirine dapat di dengar oleh manusia.
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.11 membahas tentang cara
kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.
mendapatkan persentase sebesar 20 % dengan kategori tidak sesuai. Hal ini dikarenakan
pengetahuan faktual, pengetahuan konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami
dengan materi Fisika tidak memiliki kesesuaian sehingga tidak bisa diintegrasikan.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.12 membahas tentang gejala
pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan mendapatkan persentase
sebesar 33 % dengan kurang sesuai. Pengetahuan konseptual dan prosedural materi Tsunami
tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Pengetahuan faktual materi Tsunami
kurang sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika, karena terdapat 2 materi yang sesuai.
Materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) tsunami menenggelamkan pulau-pulau kecil sesuai
untuk diintegrasikan pada selain dampak dari pemanasan global pulau- pulau kecil tengelam
akibat terjadinya Tsunami; (2) Tsunami merusak pertanian sesuai untuk diintegrasikan pada
selain dampak dari pemanasan global pertanian juga dapat dirusak oleh gelombang Tsunami.
5. Analisis Kesesuaian Materi Fisika dengan Materi Tsunami pada Buku Teks
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.1 membahas tentang prinsip kerja
peralatan listrik searah serta keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari, di kategorikan kurang
sesuai untuk diintegrasikan dengan persentase hanya 27%. Pengetahuan konseptual dan
pengetahuan prosedural tidak sesuai untuk diintegrasikan karena tidak ada materi Tsunami yang
dapat diintegrasikan dengan materi Fisika sedangkan pengetahuan faktual terdapat 1 materi
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.2 yang membahas tentang
muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta
kurang sesuai. Pengetahaun faktual dan konseptual materi Tsunamii tidak sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Fisika sedangkan pengetahaun konseptual kurang sesuai untuk
diintegrasikan, karena hanya 1 pengetahuan konseptual pada materi Tsunami yang sesuai untuk
Kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.3 dan KD 3.4 di kategorikan
tidak sesuai dengan persentase hanya 20%. Hal ini dikarena pengetahuan faktual, pengetahuan
konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika tidak
memiliki kesesuaian sehingga tidak bisa diintegrasikan. Materi fisika untuk KD 3.3 membahas
tentang medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya megnetik pada berbagai produk teknologi.
Materi Fisika untuk KD 3.4 membahas tentang fenomena induksi elektromagnetik dalam
kehidupan sehari-hari.
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.5 membahas tentang
dengan kategori kurang sesuai. Pengetahuan konseptual dan prosedural materi Tsunami tidak
sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika, sedangkan pengetahuan faktual kurang sesuai
untuk diintegrasikan. Pengetahuan faktual terdapat 1 materi Tsunami yang dapat diintegrasikan.
Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu Tsunami merusak sistem kelistrikan sesuai
diintegrasikan dengan listrik mati apabila kabel putus karena tidak ada arus mengalir. Sistem
disribusi kelistrikan merupakan sub sistem yang paling dekat dengan pelanggan, berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai kekonsumen. Jadi, setelah
terjadi Tsunami wilayah yang terkena Tsunami akan mengalami padam listrik karena sistem
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.6 yang membahas fenomena
dan pengetahuan konseptual materi Tsunami tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan materi
Fisika. Pengetahuan faktual pada materi Tsunami cukup sesuai untuk diintegrasikan dengan
materi Fisika karena terdapa 2 yang sesuai untuk diintegrasikan dengan pengetahuan faktual
Materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) Gempa bumi dengan kekuatan 9,3 SR di Aceh
menimbulkan terjadinya tsunami dengan panjang gelombnag 30 m dan kecepatan 1000 Km/Jam,
bencan ini dapat diketahui oleh masyarakat daerah lain melalui berita di TV, berita diradio dan
lainnya. Materi ini sesuai untuk diintegrasikan sebagai contoh pemanfaatan gelombang
pada TV yang digunakan untuk menonton berita oleh masyarakat; (2) Tsunami merusak sistem
telekomunikasi dan kelistrikan sehingga adanya gangguan untuk menggunakan salah satu alat
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.7 yang membahas tentang
fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa yang dikaitkan dengan kerangka acuan dan
kesetaraan massa dengan energi dalam teori relativitas khusus mendapatkan persentase sebesar
40 % dengan kategori kurang sesuai. Pengetahuan faktual dan prosedural tidak sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Tsunami. Pengetahuan konseptual materi Fisika dengan materi
Tsunami mendapatkan penilaian sesuai dengan skor 4, karena terdapat 3 pengetahuan konseptual
pada materi Tsunami yang sesuai untuk diintegrasikan dengan pengetahuan konseptual materi
Fisika.
Materi Tsunami yang sesuai yaitu (1) bencana tsunami adalah kejadian tiba-tiba sebuah
gelombang besar di laut yang mempunyai panjang gelombang yang besar, perioda, frekuensi,
cepat rambat gelombang dan energi yang disebabkan oleh kejadian-kejadian seismik atau non
seismik dengan membawa energi dalam perambatannya menuju kepantai yang dapat
menyebabkan kerusakan dan kerugian serta korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan
kepulauan. Pengertian Tsunami ini sesuai untuk ditambahkan pada contoh kejadian. Kejadian
merupakan suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu ruang pada suatu waktu tertentu; (2)
Karakteristik tsunami yaitu memiliki panjang gelombnag, amplitudo, cepat rambat gelombang,
dan perioda. Karakteristik tsunami ini akan diketahui besarnya oleh pengamat. Materi ini sesuai
untuk diintegrasikan pada konsep pengamat. Pengamat merupakan seseorang yang mengamati
suatu kejadian dan melakukan pengukuran, minsalnya pengukuran waktu; (3) Alat pendeteksi
Tsunami yang dapat mengukur perubahan air laut seperti GPS, Tide Gauge, Buoy sesuai
diintegrasikan pada konsep pengamat. Pengamat dalam arti lain merupakan alat ukur apa saja
yang melakukan pengukuran terhadap suatu kejadian. Sehingga materi Tsunami dapat
Kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.8 dan KD 3.10 di
kategorikan tidak sesuai dengan persentase hanya 20%. Hal ini dikarena pengetahuan faktual,
pengetahuan konspetual dan pengetahuan prosedural pada materi Tsunami dengan materi Fisika
tidak memiliki kesesuaian sehingga tidak bisa diintegrasikan. Materi fisika untuk KD 3.8
membahas tentang gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi benda hitam, efek fotolistrik,
efek compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari. Materi Fisika untuk KD 3.10 membahas
tentang karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan proteksinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.9 membahas tentang konsep
penyimpanan dan transmisi data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam
teknologi informasi dan komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari mendapatkan
persentase sebesar 33 % dengan kategori kurang sesuai. Pengetahuan konseptual dan prosedural
pada materi Tsunami tidak sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika. Pengetahuan
faktual materi Tsunami cukup sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Fisika, karena terdapat
2 materi yang sesuai. Dimana materi Tsunami yang sesuai yaitu Tsunami merusak fasilitas
telekomunikasi dan kelistrikan sesuai diintegrasikan pada Penggunaan kawat tembaga pada
saluran telfon. Apabila kawat tembaga pada saluran telfin rusak maka jaringan akan terganggu
Kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk KD 3.11 yang membahas
keterbatasan sumber energi dan dampaknya bagi kehidupan mendapatkan persentase sebesar 33
% dengan kategori kurang sesuai. Pengetahuan prosedural materi Tsunami tidak sesuai untuk
diintegrasikan dengan materi Fisika. Pengetahuan faktual materi Tsunami kurang sesuai untuk
Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif pada Tabel 12 dapat diketahui bahwa tingkat
kesesuaian materi Fisika dengan materi Tsunami untuk kelas X semester 1 yang terdiri atas 6 KD
mendapatkan nilai sebesar 0,312 dengan kategori cukup sesuai. Tingkat kesesuain materi Fisika
dengan materi Tsunami untuk kelas X semester 2 yang terdiri atas 5 KD mendapatkan nilai
sebesar 0,402 dengan kategori sanggat sesuai. Tingkat kesesuain materi Fisika dengan materi
Tsunami untuk kelas XI semester 1 yang terdiri atas 6 KD mendapatkan nilai sebesar 0,245
dengan kategori kurang sesuai. Tingkat kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk
kelas XI semester 2 yang terdiri atas 5 KD mendapatkan nilai sebesar 0,343 dengan kategori
sesuai.
Tingkat kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk kelas XII semester 1 yang
terdiri atas 5 KD mendapatkan nilai sebesar 0,242 dengan kategori cukup sesuai. Tingkat
kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami untuk kelas XII semester 2 yang terdiri atas 6
BAB V
A. SIMPULAN
1. Tingkat kesesuain materi Fisika dengan materi Tsunami pada buku teks Fisika SMA/MA
kelas X, XI dan XII untuk kelas X semester 1 adalah cukup sesuai, kelas X semester 2
adalah sanggat sesuai, kelas XI semester 1 adalah kurang sesuai, kelas XI semester 2
adalah sesuai, kelas XII semester 1 adalah kurang sesuai dan kelas XII semester 2 adalah
cukup sesuai.
2. Semester yang sangat sesuai untuk di integrasikan dengan materi Tsunami adalah semester
2 kelas X.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagaimana simpulan di atas, maka peneliti
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis kesesuaian materi Fisika dengan
materi bencana pada bencana yang lain seperti tanah longsor, banjir, gunung meletus,
gempa bumi dan lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian materi
2. Materi Fisika pada buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X, XI dan XII yang sangat
sesuai untuk diintegrasikan dengan materi Tsunami yaitu pada semester 2 kelas X.
Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan buku Fisika yang
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Muhammad Thowil dkk. 2015. Analisis Perbandingan Baterai Lithium-ion, Lithium-
polymer, Lead Acid dan Nikel-metal Hydride pada Penggunaan Mobil Listrik. Universitas
Brawijaya: Malang.
Afkar, Fajar Irsyadul. 2017. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Dengan Model
Pengembangan 4-D Pada Materi Mitigasi Bencana dan Adaptasi Bencana Kelas X SMA.
Jurnal Pendidikan Geografi 2(2017):137
Anderson, Liorin W. dan David, R. Krathwohl. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arif, Muhammad. 2018. Analysis Of Physics Learning Matter Integreted Disaster In West
Sumatra. UNRI: Riau.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Bryant, Edward. 2001. Tsunami Bahaya yang Diabaikan. Bandung: Pakar Raya.
Cardalin, Evin Eprilla. 2016. Pengembangan Buku Teks Fisika SMA dengan Mengintegrasikan
Materi Tsunami Berbasis Model Pembelajaran Complex Problem Solving. UNP: Padang
Dasriyani, Yohanna dkk. 2015. Pembuatan Set Eksperimen Gerak Jatuh Bebas Berbasis
Mikrokontroler dengan Tampilan PC.UNP: Padang.
Dudley, Walter C. Dan Min Lee. 2006. Tsunami Edisi Kedua. Bandung: Pakar Raya.
Fauzi, Ahmad. 2013. Fisika Bencana Alam. Padang : Universitas Negeri Padang.
Gay, L.R. and Airasian, Peter. Educational Research Competencies for Analysisi and
Application. New Jersey : Prentice-Hall.
Guntur, Tarigan Henry dan Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bandung : Angkasa.
Idi, Abdullah. 2014. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2018. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
Kemendikbud. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kemendikbud. 2016. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan
dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Laksono, Pandu Jati dkk. 2016. Analisis Bahan Ajar Kimia untuk SMA/MA Di Kabupaten
Karanganyar pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Berdasarkan Kurikulum
2013. Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Sains:390
Paul, Suparno. 2013. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 Pasal 77 Ayat 9 Tentang Struktur
Kurikulum.
Permendibud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Prasetyo, Irawan. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Pre.
Rasul, Djuharis. 2009. Modul Ajar Pengintegrasian Pengurangan Risiko Tsunami. Jakarta :
Pusat Kurikulum Bdan Penelitian dan Pengembangan Kemendtrian Pendidikan Nasional.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Penulis. Bandung: Alfabeta
Ritonga, Winsyahputra. 2014. Analisis Penguasaan Konsep Mahasiswa Prodi FMIPA Fisika
pada Materi Vektor. UNIMED: Medan.
Satriady, Aditya dkk. 2016. Pengaruh Luas Elektroda Terhadapa Karakteristik Batrai LiFePO4.
Universitas Padjadjaran: Bandung.
Solihat, Nisa dkk. 2018. Kopetensi Pengetahuan Sebagai Kesiapan Program Pengalaman
Lapangan. Universitas Panca Sauti: Tegal.
Sriwindayani, Evi dkk. 2016. Analisis Buku Siswa pada Kurikulum 2013 Ditinjuau dari Aspek
Desain Pesan Pembelajaran Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja.
Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha 5(2016):3.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sutriningsih, Naning dkk. 2014. The Profile of Teacher Questions on Mathematics Leassons in
IX Class Students With Visual Impairment SMPLB. STKIP Muhammadiyah: Lampung.
Suwarto. 2010. Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif dalam Pnedidikan. Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo 19(2012):77.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Triatmadja, Radianto. 2010. Tsunami (Kejadian, Penjalaran, Daya Rusak dan Mitigasinya).
Yogyakarta: UGM.
Quanti, Prita. 2017. Pengembangan LKPD Materi Pokok Fluida Dinamis Berbentuk Majalah
untuk Meningkatkan Prestasi dan Menumbuhkan Minat Belajar Fisika Peserta Didik SMA.
UNY: Yogyakarta.
Widodo, Ari. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. UPI: Bandung.
Widyaharti, Maulina Syamsu dkk. 2015. Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013
Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013. Universitas Jembar 6(2015):174-176.