Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat
1. Seperangkat alat spektrofotometer serapan atom – nyala (F-AAS)
2. Neraca analitik
3. Labu ukur 10 dan 100 mL
4. Kertas timbang
5. Spatula
6. Pengaduk
7. Etiket

3.2 Bahan
1. CuSO4 5H2O
2. Air suling
3. H2SO4

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pembuatan larutan standar Cu 50 ppm dari CuSO4 5H2O
1) Hitung banyaknya CuSO4 5H2O yang diperlukan untuk membuat larutan 100
mL Cu 50 ppm.
2) Timbang bobot CuSO4 5H2O hasil perhitungan dan masukkan ke dalam labu
ukur 100 mL.
3) Berikan ± 50 mL air suling ke dalam labu ukur dan tambahkan 5 mL H 2SO4
0,3 M.
4) Aduk hingga CuSO4 5H2O benar-benar larut (apabila tidak larut sempurna
perlu dilakukan pemanasan).
5) Encerkan dengan air suling hingga tanda batas.

3.3.2 Optimasi alat SSA


Lakukan optimasi alat SSA sesuai dengan operasional alat.
3.3.3 Penentuan sensitivitas atau kepekaan dan presisi alat SSA
1) Buat larutan 10 mL Cu 2 ppm dari larutan yang telah dibuat.
2) Ukur absorbansinya larutan Cu sebanyak 6 kali.

3.3.4 Penentuan daerah kerja SSA atau usefull Concentration Range (UCR)
1) Buat larutan Cu dengan konsentrasi 0,05 ppm; 0,10 ppm; 0,50 ppm; 1,00
ppm; 2,00 ppm, 3,00 ppm; 4,00 ppm, 6,00 ppm; 8,00 ppm, 5,00 ppm;
12,00 ppm dan 15,00 masing-masing sebanyak 25 mL.
2) Ukur absorbansinya dengan alat SSA masing-masing sebanyak 3 kali.
3) Hitung rata-rata absorbansi dari tiap konsentrasi larutan Cu.
4) Buat kurva garis lurus hubungan antara A vs C ( A adalah absorbansi dan
C adalah konsentrasi ).
5) Tentukan daerah kerja alat SSA.

Anda mungkin juga menyukai