Anda di halaman 1dari 4

3.

Peranan BK Dalam Pendidikan di Sekolah

Pelayanan BK menunjang proses pencapaian pada satuan pendidikan.


Program pelayanan bakal merupakan upaya pengembangan kepribadian peserta didik
yang dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK. Kegiatan
konseling akan selalu terkait dengan pendidikan, karena keberadaan konseling dalam
pendidikan merupakan konsekuensi logis dari upaya pendidikan itu sendiri.
Konseling merupakan proses yang menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah,
karena program-program konseling meliputi aspek aspek tugas perkembangan
individu, khususnya menyangkut kawasan kematangan pendidikan dan karir,
kematangan personal dan emosional serta kematangan sosial. Hasil konseling pada
kawasan itu menunjukkan keberhasilan konseling yang dapat dipergunakan sebagai
metode dan alat untuk mencapai tujuan program pendidikan di sekolah (Daryanto dan
Farid, 2015).

Dalam implementasi kurikulum yang telah ditetapkan, pelayanan BK lebih


memberdayakan upaya pendidikan melalui proses pembelajaran secara interaktif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik dalam ber dinamika
berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab. Pendidikan di sekolah
tidak hanya dilakukan melalui proses pembelajaran dan dilakukan oleh guru mata
pelajaran, pelatihan yang dilakukan oleh guru praktik tapi juga kegiatan konseling
yang dilakukan oleh konselor untuk membantu individu dalam mencari dan
menetapkan pilihan serta mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kehidupan belajar, perencanaan dan pengembangan karir, serta
kehidupan keberagaman. Mutu pendidikan di sekolah akan dapat diwujudkan
bilamana dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, guru praktik dan konselor yang
kompeten dan profesional yang mampu mengelola proses pendidikan secara
profesional, artinya mampu mentransformasikan kemampuan profesional yang
dimiliki ke dalam tindakan nyata didasarkan kepada pelayanan keahlian dalam
mengelola pendidikan, baik pelayanan dalam pembelajaran, pelatihan, maupun
konseling terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya di sekolah
(Daryanto dan Farid, 2015).

Pelayanan konseling bertugas melayani peserta didik yang sedang dalam


proses memperkembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan yang dijalani nya. Perkembangan peserta didik itu secara dinamis
terkait dengan lingkungan dan budaya sekitarnya. Konseling yang utamanya
dipusatkan pada eksistensi individu sebagai manusia, mendasarkan pencapaian tujuan
nya melalui interaksi antara konselor dan individu yang kondusif. Melalui layanan
konseling guru BK atau konselor akan membantu terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan mengapa atasan masalah agar peserta didik
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia (Daryanto dan Farid, 2015).

Adapun beberapa peran yang dapat dilakukan oleh bimbingan dan konseling adalah
sebagai berikut:
1. Layanan bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memberikan
motivasi sukses kepada anak-anak generasi Z sehingga memiliki masa depan
studi dan karir yang cemerlang. Adapun layanan yang dapat diberikan berupa
layanan peminatan tentang studi lanjut untuk setiap anak, layanan
pengembangan bakat dan minat, kemudian juga kolaborasi sekolah dengan
instansi kerja (perusahaan/lembaga) untuk memberikan wawasan kerja sesuai
dengan potensi dan keahlian siswa.
2. Bimbingan dan konseling memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
serta media interaktif yang mudah diakses oleh siswa, seperti video, film,
macromedia flash, educative games, dan sebagainya.
3. Layanan bimbingan dan konseling difokuskan pada pengembangan
kepercayaan diri, ketrampilan pemecahan pemecahan masalah, ketrampilan
berpikir kritis dan inovatif. Layanan yang dapat diselenggarakan berupa
layanan bimbingan kelompok teknik diskusi, FGD, problem solving atau
simulation games. Untuk layanan yang bersifat kuratif, guru BK bisa
melakukan dengan sistem e-counseling, sehingga siswa dapat memanfaatkan
layanan BK dengan sebaik-baiknya, tanpa harus bertatap muka dengan guru
BK. Misalnya dengan menggunakan aplikasi Facebook, Twitter, WhatsApp,
Instagram, dan sebagainya.
4. Dalam memberikan layanan BK, guru BK menggunakan media/sarana yang
mendukung dan disukai oleh siswa, seperti LCD proyektor, laptop yang
terkoneksi internet, MP3/MP4 player, dan sebagainya (Bhakti, dkk. 2017).

Jadi peranan BK secara umum diperlukan untuk:


1. Membantu mencegah terjadinya masalah pada diri peserta didik
2. Memandirikan peserta didik melalui pengambilan keputusan
3. Terkait memilih, menentukan, meraih serta mempertahankan karir peserta
didik
4. Untuk mewujudkan kehidupan peserta didik yang produktif dan sejahtera
5. Serta menjadikan peserta didik bagian dari masyarakat yang peduli
kemaslahatan umum

Sedangkan peranan pelayanan BK dalam arah peminatan disekolah yaitu:


1. Merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih dan mendalami
mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan SMA atau ma dan
SMK.
2. Memahami dan memilih arah pengembangan karir
3. Menyiapkan diri peserta didik hingga memilih pendidikan lanjutan
sampai ke perguruan tinggi
4. Sesuai dengan kemampuan dasar umum, membantu peserta didik
menemukan bakat minat yang dimilikinya dengan tetap kecenderungan
pilihan masing-masing siswa pilihan masing-masing siswa (Daryanto dan
Farid, 2015).
Daftar Pustaka
Bhakti, Caraka Putra & Nindiya Eka Safitri. 2017. Peran Bimbingan dan
Konseling untuk Menghadapi Generasi Z dalam Perspektif
Bimbingan dan Konseling Perkembangan. Vol 3 (1). ISSN 2503-
281X. Diakses melalui https://jurnal.umk.ac.id pada tanggal 12
Februari 2020.
Daryanto dan Farid Mohammad. 2015. Bimbingan Konseling Panduan
Guru BK dan Guru Umum. Gava Media. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai