JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN III
DISUSUN OLEH :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakng
Spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara prinsip
spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber
cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible.
Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultraviolet atau sinar
tampaknya. Kensentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan
jumlah sinar yang diresap ole zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometri UV-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila
cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi dipancarkan.
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer (Sembiring, 2019).
Aplikasi dalam bidang farmasi yaitu seorang farmasis dapat mengetahui apa
itu yang dimaksud dengan rivanol serta mengetahui cara dan prinsip kerja
dari alat spektrofotometer Uv-Vis sehingga dapat menetapkan kadar rivanol
dengan menggunakan alat tersebut. Hal inilah yang melatar belakangi
percobaan ini dilakukan.
I. 3 Manfaat Percobaan
Manfaat pada percobaan ini yaitu dapat memahami dan mengetahui cara
menganalisis kadar Rivanol dalam sediaan obat menggunakan instrument
spektrofotometri UV-Vis dan menentukan kadar Rivanol dalam sediaan obat
menggunakan single point calibration.
I. 4 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini yaitu menganalisis dan menentukan kadar dengan cara
membuat larutan baku rivanol dalam H2SO4 0,1 N lalu dihitung
absorbansinya, dengan menggunakan sampel yaitu betadine, albothyl,
rivanol IKA 100 ml, rivanol PT Seino era Nusa dan onemed. Dengan
menggunakan spektrofotometri UV-Vis yang memiliki prinsip kerja yaitu
apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian
cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi
dipancarkan. Kemudian dihitung konsentrasi sampel dan di amati hasilnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etakridin laktat merupakan serbuk hablur, kuning, tidak berbau, rasa sepat
dan pahit. Etakridin laktat larut dalam 50 bagian air, dan 9 bagian air panas
dan dalam 100 ml etanol (95%) P mendidih. Berat molekul etakridin laktat
adalah 361,41. Nama lain dari etakridin laktat yaitu rivanol dengan nama
IUPAC 2-(etoksi-6,9-diaminoakridina monolaktat). Etakridin laktat
merupakan senyawa turunan akridin bekerja sebagai antibakteri dengan
mengikat secara kuat asam nukleat, menghambat sintesis DNA dan
menyebabkan perubahan kerangka mutasi pada sintesis protein. Sebagai
obat pengkompres luka rivanol dapat juga digunakan sebagai obat cuci luka,
dan obat kulit. Senyawa dari ammonium kuartener dapat bersifat
bakteriostatis dan bakterisid tergantung pada konsentrasi yang digunakan.
Etakridin laktat umumnya merupakan derivat dari basa amonium kuartener,
merupakan turunan akridin.Efektivitas etakridin laktat cenderung lebih kuat
pada bakteri gram positif dari pada gram negative (Susilawati, 2016).
(Pubchem, 2020)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Kelarutan : -
Khasiat : Zat Tambahan
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : -
Gugus akusokrom : -
Gugus kromofor : -
(Pubchem, 2020)
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap, dan mudah bergerak, bau khas,
rasa panas, mudah terbakar, dengan
meberikan nyala biru yang tidak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
kloroform dan dalam eter p
Khasiat : Antiseptikum ekstern
Kegunaan : Sebagai Pereaksi
Penyimpana : Dalam wadah tertutup rapat terhindar dari
cahaya, ditempat sejuk jauh dari nyala api
Persyaratan kadar : Mengandung tidak kurang dari 94,4% atau
95% atau 92,7% C2H6O
Gugus auksokrom : -OH
Gugus kromofor : -
(Pubchem)
Gugus kromofor :
3. Rivanol (FI. III. 1979;62)
Nama Resmi : AETHACRIDINI LACTAS
Nama Lain : Etakridina laktat, Rivanol
RM/BM : C18H21N3O4..H2O/361,41
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2020)
Pemerian : Serbuk hablur; kuning; tidak berbau; rasa
sepat dan pahit. Larutan dalam air bereaksi
netral, jika diencerkan berfluoresensi hijau
Kelarutan : Larut dalam 50 bagian air, dalam 9 bagian air
panas dan dalam 100 ml etanol (95%) P
mendidih
Khasiat : Antiseptikum ekstern
Kegunaan : Bahan uji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 99,0%
C18H21N3O4..H2O
Gugus ausokrom :
Gugus kromofor : C=O, C-N
5. Onemed (MIMS,2020)
Nama produk : Onemed
Komposisi : Hidrogen peroksida 3%
Kontraindikasi : pasien neuritis optik, penyakit hati yang
disebabkan oleh obat, anak usia < 13 tahun
Indikasi : Sebagai desinfektan atau pembersih luka
Efek samping : sakit tenggorokan, sakit perut, mual, muntah,
pendarahan dalam tubuh
Interaksi obat : Hidrogen peroksida berpotensi menimbulkan
efek korosif jika terkena mata, seperti
kemerahan, penglihatan menurun, bahkan
luka pada kornea.
Diproduksi oleh : PT Genero Pharmaceutical
No Batch :
Exp Date : September 2023
BAB III
METODOLOGI PERCPBAAN
III.1.3 Sampel
1. Betadine
2. Albothyl
3. Rivanol IKA 100 ml
4. Rivanol PT. Seino Era Nusa
5. Onemed
-Disiapkan
-Dipipet 1,39 ml
H2SO4 (36 N)
-Dimasukkan
-Dicukupkan
Aquadest
-Ditimbang
Rivanol 100 mg
-Dimasukkan
-Dicukupkan
H2SO4 0,1 N
-Dipipet 1,39 ml
-Dimasukkan
Labu takar 25 ml
H2SO4 0,1 N
-Dicukupkan
-Dinyalakan
Spektrofotometer
- Pada λ 410 nm
Larutan baku
-Dihitung
Konsentrasi dan
absorbansi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsip dari percobaan ini yaitu menganalisis serta menentukan kadar dari
rivanol dala sediaan obat, menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan
menggunakkann metode singlepoint calibration dengan menggunakan
beberapa sampel yang digunakan yaitu betadine, albhotyl, rivanol IKA
100 ml, rivanol PT. Seino era nusa, onemed. Prinsip spektrofotometri UV-
Vis menurut hokum lambert beer bila cahaya monokromatik melewatti
suatu media (larutan) maka sebagian cahaya tersebut diserap sebagian
dipantulkan dan sebagiannya lagi akan dipancarkan.
Cara kerja dari percobaan ini yaitu yang pertama menyiapkan alat dan
bahan, dibuat larutan H2SO4 0,1 N dalam air sebanyak 500 mL, diambil
1,39 mL H2SO4 pekat menggunakan gelas ukur, disiapkan beker gelas 200
mL yang berisi 100 mL aquadest dan dimasukkan asam sulfat pekat (1,39
mL) kedalam beker gelas, dipindahkan ke dalam labu takar 500 mL,
diencerkan sampai tanda tera larutan H2SO4, kemudian dibuat larutan
induk (Li) rivanol, timbang 100 mg rivanol, masukkan ke dalam labu takar
100 mL, tambahkan H2SO4 0,1 N sampai tanda batas dan dibuatlah larutan
baku rivanol dalam H2SO4 0,1 N, pipet 750 μL Li (1 μg/ μL), masukkan ke
dalam labu takar 25 mL. encerkan dengan H2SO4 0,1 N hingga tanda tera.
dan dihubungkan spektrofotometer dengan sumber listrik, kemudian tekan
tombol on dan dilakukan scanning (dengan program survey scan) pada λ
antara 350-780 nm terhadap blanko (H2SO4 0,1 N), setelah itu diukurlah
absorban laruan baku tersebut di atas terhadap blanko H2SO4 0,1 N pada λ
410 nm. Catat nilai absorbansinya dan dihitung konsentrasi sampel dengan
rumus kemudian diamati hasilnya serta didokumentasikan.
Susilawati, DKK. (2016). Analisis Etakridin Laktat pada Daging Ayam dengan
Metode Kromotografi Cair Kinerja Tinggi. Universitas Islam Bandung.
Bandung.
Tim Dosen. (2020). Penuntun Praktikum Kimia Analisis Farmasi II. UNTAD.
Palu.