Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KONSEP POSYANDU DI INDONESIA

OLEH

DHIYA RAMADHANI

J1A118189

REGULER B 018

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul Konsep Posyandu di
Indonesia dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.
Diharapkan pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
para pembaca serta dapat dijadikan salah satu ilmu yang bermanfaat. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang membuat laporan ini
kurang sempurna, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan
yang ada. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca akan sangat
membantu penulis kedepannya dalam pembuatan makalah yang akan mendatang,
sehingga kesalahan yang terdapat dalam makalah ini tidak terulang lagi kedepannya.

Kendari, 19 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Pengertian Posyandu...........................................................................................3

B. Sejarah Perkembangan Posyandu di Indonesia..................................................3

C. Manfaat Posyandu..............................................................................................5

D. Tujuan Posyandu................................................................................................6

E. Jenis-Jenis Posyandu..........................................................................................6

F. Kegiatan Pokok Posyandu..................................................................................8

G. Pengelola dan Sasaran Posyandu........................................................................9

H. Dasar Pelaksanaan Posyandu............................................................................10

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu...................11

BAB III KESIMPULAN.............................................................................................12

A. Kesimpulan.......................................................................................................12

B. Saran.................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan upaya Pemerintah dalam memberdayakan dan mendorong


peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan agar hidup sehat, tentu akan
mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015 meningkatnya angka harapan
hidup (72 tahun), menurunnya tingkat kematian bayi ( 24 per 100 KH) dan
menurunnya kematian ibu melahirkan (102 per 100 ribu KH) serta menurunnya
gizi kurang pada balita (15 %).
Perjalanan pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk terlibat dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat tampaknya menjadi acuan dan inspirasi
untuk menghidupkan kembali pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat
bidang kesehatan. Pemerintah Indonesia di era 70-an sampai 80-an berhasil
memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
melalui Gerakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Program
ini mengalami pasang surut ketika terjadi krisis ekonomi, kisah sukses tersebut
menjadi motivasi bagi Tim Penggerak PKK untuk tetap bertahan dan
mengaktifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan hingga saat ini terdapat
84,3% desa dan kelurahan memiliki Posyandu. Kejayaan PKMD diupayakan
untuk dibangkitkan kembali melalui pengembangan dan pembinaan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif.
Jumlah posyandu di Indonesia sebanyak 280.225 yang tersebar di seluruh
Indonesia. Keberadaan posyandu sudah menjadi hal penting di tengah masyarakat
karena berfungsi sebagai wadah pemberdayan masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat selain itu mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA. [ CITATION Kem13 \l 1033 ]

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan posyandu?


2. Bagaimana sejarah perkembangan posyandu di Indonesia?
3. Apa manfaat dari posyandu?
4. Apa tujuan dari posyandu?
5. Apa saja jenis-jenis posyandu?
6. Apa saja kegiatan pokok posyandu?
7. Siapa pengelola dan sasaran posyandu?
8. Bagaimana dasar pelaksanaan posyandu?
9. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di posyandu?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian posyandu.


2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan posyandu di Indonesia.
3. Untuk mengetahui manfaat dari posyandu.
4. Untuk mengetahui tujuan dari posyandu.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis posyandu.
6. Untuk mengetahui kegiatan pokok posyandu.
7. Untuk mengetahui pengelola dan sasaran posyandu.
8. Untuk mengetahui dasar pelaksanaan posyandu.
9. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di
posyandu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber


Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat,
yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan
bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan
lembaga terkait lainnya (Kemenkes RI, 2011).
Menurut BKKBN, Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan
antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya  program KB dengan kesehatan
atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat.
[ CITATION Alb14 \l 1033 ]
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. [ CITATION Ria13 \l 1033 ]

B. Sejarah Perkembangan Posyandu di Indonesia

Upaya perbaikan gizi di Indonesia telah dirintis sejak tahun 1950-an yang
dimulai dengan pembentukan panitia perbaikan makanan rakyat di  Jawa Tengah. 
Pada tahun yang hampir bersamaan dilaksanakan kegiatan serupa di berbagai
negara lain. FAO dan WHO merumuskan suatu program yang dinamakan Applied

3
Nutrition Program (ANP) yaitu upaya yang bersifat edukatif untuk meningkatkan
gizi rakyat terutama golongan rawan gizi dengan peran serta masyarakat setempat
dengan dukungan dari berbagai instansi secara terkordinasi.
Tahun 1969 melalui pertemuan berbagai instansi dilahirkan nama UPGK
dengan menggunakan konsep ANP (Applied Nutrition Program) dari FAO-
WHO.  Dalam perkembangannya pada tahun 1984 dicanangkan oleh masyarakat
dengan bantuan alat dan tenaga khusus dari pemerintah. Posyandu merupakan
salah satu bentuk Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). PKMD
merupakan suatu pendekatan yang kekuatannya terletak pada pelayanan
kesehatan  dasar, kerjasama lintas sektoral dan peran serta msyarakat. [ CITATION
Rus11 \l 1033 ]
Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang
berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu
Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri
Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986. Legitimasi keberadaan
Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan “Pedoman
Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain meminta diaktifkannya kembali
Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan
administrasi pemerintahan. Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh
perubahan lingkungan strategis yang terjadi demikian cepat berbarengan dengan
krisis moneter yang berkepanjangan.
Posyandu dikembangkan atas prakarsa Presiden Soeharto pada tahun
1984, Posyandu dulu pernah menjadi kebanggaan rakyat. Setiap bulannya, rakyat
berbondong-bondong mendatangi Posyandu yang dikelola berbasiskan
komunitas. Tenaga sukarelawan kesehatan di Posyandu—yang telah mendapatkan
pelatihan dari dinas kesehatan setempat—memberikan panduan kesehatan bagi

4
ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu, Posyandu juga memberi vaksinasi dan
makanan suplemen kepada bayi dan balita. Posyandu juga menjadi media deteksi
dini kasus-kasus malagizi dan kekurangan gizi pada bayi dan balita. [ CITATION
Wik19 \l 1033 ]

C. Manfaat Posyandu

1. Bagi Masyarakat
a. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga
sehingga:
1) Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
2) Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG
1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.
3) Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000
SI)
4) Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus)
b. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
c. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
d. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan  penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
e. Mendukung pelayanan KB.
f. Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
g. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.

2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan Tokoh Masyarakat


a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.  
b. Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.

5
3. Bagi Puskesmas
a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan
S1.  
b. Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian
pelayanan secara terpadu.

4. Bagi Sektor Lain


a. Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.  
b. Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-
masing. [ CITATION Alb14 \l 1033 ]

D. Tujuan Posyandu

1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.
2. Membudayakan NKBS
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. (Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 2018)

E. Jenis-Jenis Posyandu

1. Posyandu Pratama (Warna Merah)


Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan
ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang.
Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.

6
2. Posyandu Madya (Warna Kuning)
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi)
masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah
baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2
yaitu :
a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah
dilengkapi dengan metoda simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk
menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan
program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3. Posyandu Purnama (Warna Hijau)


Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan
cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%.
Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang
masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat
menetukan sendiri pengembangan program di posyandu
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat
yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu Mandiri (Warna Biru)


Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana
Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah pembinaan

7
Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip
JPKM.[ CITATION Wid12 \l 1033 ]

F. Kegiatan Pokok Posyandu

1. Perbaikan gizi 
Kader Posyandu dan petugas kesehatan yang terkait bertugas
melakukan perbaikan gizi berdasarkan hasil pencatatan di Kartu Menuju Sehat
(KMS) Bayi, Balita dan ibu hamil berupa penyuluhan tentang tumbuh
kembang balita, makanan sehat, kurang darah (anemia), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY), Vitamin A, pemanfaatan pekarangan, dan
penyuluhan pemberian makanan tambahn (PMT) dan pemberian Vitamin A
dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi yang membutuhkan.

2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 


Kader dan petugas kesehatan bertugas melakukan pemantauan
kesehatan terhadap kehamilan, kelahiran dan tumbuh kembang balita melalui
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta memberikan pelayanan kesehatan
berupa imunisasi, pemberian tablet zat besi, vitamin A, pemeriksaan
kehamilan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan lain sesuai masalah yang
tengah dihadapi di masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak.

3. Keluarga Berencana (KB) 


Tugas Kader dan petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan
mengenai KB kepada masyarakat dan memberikan pelayanan KB berupa
pemberian pil maupun suntikan serta konseling KB (Hermawan, 2007).

4. Imunisasi 
Kader Posyandu bertugas untuk mengajak masyarakat yang memiliki
atau yang termasuk sasaran dari imunisasi untuk ke posyandu dan

8
memberikan peyuluhan mengenai imunisasi sedangkan mengenai pemberian
imunisasi dilakukan oleh petugas kesehatan. Pemantauan imunisasi harus
dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan program, supervisor dan petugas
vaksinasi.

5. Penanggulangan penyakit Diare (P2 Diare) 


Kader dan petugas kesehatan bertugas untuk memberikan penyuluhan
mengenai diare terutama tentang penggunaan oralit dan larutan gula garam
dan pelayanan pemberian bubuk Oralit bagi yang mengalami diare. [ CITATION
Ria13 \l 1033 ]

G. Pengelola dan Sasaran Posyandu

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat / keluarga terutama :


1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3. Ibu hamil
4. Ibu menyusui
5. Ibu nifas
6. Wanita usia subur.

Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan


mutu Posyandu ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD  (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim
Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.

9
Selain itu terdapat Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan
pemerintahan terdiri dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung
dalam pembinaan Posyandu yaitu :
1. Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD
(Pembinaan Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
2. Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD,
Bappeda.
3. Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina
petugas Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan KPD
(Kader Pembangunan Desa). [ CITATION Fyk15 \l 1033 ]

H. Dasar Pelaksanaan Posyandu

Surat keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing


No.23 tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang
penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu
dalam lingkup LKMD dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program
pembangunan masyarakat desa.
3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan
kader pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-masing
dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.
[ CITATION Fyk15 \l 1033 ]

10
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu

1. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.


2. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu.
3. Pekerjaan ibu.
4. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat.
5. Sarana dan prasarana di posyandu.
6. Jarak dari posyandu tersebut.

11
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Menurut BKKBN, Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara


satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya  program KB dengan kesehatan
atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat.
[ CITATION Alb14 \l 1033 ]
2. Posyandu dikembangkan atas prakarsa Presiden Soeharto pada tahun 1984,
Posyandu dulu pernah menjadi kebanggaan rakyat. Setiap bulannya, rakyat
berbondong-bondong mendatangi Posyandu yang dikelola berbasiskan
komunitas. Tenaga sukarelawan kesehatan di Posyandu—yang telah
mendapatkan pelatihan dari dinas kesehatan setempat—memberikan panduan
kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu, Posyandu juga
memberi vaksinasi dan makanan suplemen kepada bayi dan balita. Posyandu
juga menjadi media deteksi dini kasus-kasus malagizi dan kekurangan gizi
pada bayi dan balita. [ CITATION Wik19 \l 1033 ]
3. Manfaat posyandu terdiri dari manfaat bagi masyarakat, bagi puskesmas, bagi
kader, dan bagi sektor lainnya.
4. Tujuan posyandu, yaitu:
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.
b. Membudayakan NKBS
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

12
d. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan
ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. (Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 2018)
5. Jenis-jenis posyandu, yaitu: posyandu pratama (warna merah), posyandu
madya (warna kuning), posyandu purnama (warna hijau, dan posyandu
mandiri (warna biru)
6. Kegiatan pokok di posyandu yaitu: perbaikan gizi, KIA, KB, imunisasi, dan
penanggulangan diare.
7. Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat / keluarga terutama :
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
c. Ibu hamil
d. Ibu menyusui
e. Ibu nifas
f. Wanita usia subur.
8. Dasar pelaksanaan posyandu:
a. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan
Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.
b. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-
program pembangunan masyarakat desa.
c. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan
peranan kader pembangunan.
d. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-
masing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes
dan BKKBN.

13
e. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai cara
penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara
paripurna. [ CITATION Fyk15 \l 1033 ]
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedatangan ibu di posyandu:
a. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
b. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu.
c. Pekerjaan ibu.
d. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
e. Sarana dan prasarana di posyandu.
f. Jarak dari posyandu tersebut.

B. Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat memahami


dan mengetahui konsep dasar posyandu. Selain dari pada itu, penulis memohon
maaf apabila terdapat kesalahan karena penulis masih dalam proses pembelajaran
dan yang penulis harapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi wacana
yang membuka pola pikir pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Widyatun, Diah. 2012. Posyandu dan Jenisnya. Jurnal Bidan Diah.


http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/posyandu-dan-jenisnya.html.
Diakses tanggal 18 Maret 2020.

Riadi, Muchlisin. 2013. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).


https://www.kajianpustaka.com/2013/07/posyandu.html. Diakses tanggal 18
Maret 2020

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2013.


https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PMK%20No.%2065%20ttg
%20Pemberdayaan%20Masyarakat%20Bidang%20Kesehatan.pdf. Diakses
tanggal 18 Maret 2020

Pangastuti, Albetyasari. 2014. Makalah Komunitas Posyandu.


https://www.academia.edu/8811457/Makalah_Komunitas_Posyandu. Diakses
tanggal 18 Maret 2020.

Fykatili, Fitri. 2015. Contoh Makalah Posyandu. http://fitri-


fykatili.blogspot.com/2015/10/contoh-makalah-posyandu.html. Diakses
tanggal 18 Maret 2020

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2018. Pengertian Posyandu, Kegiatan,


Definisi, Tujuan, Fungsi, Manfaat, dan Pelaksanaan Posyandu.
https://bulelengkab.go.id/bankdata/pengertian-posyandu-kegiatandefinisi-
tujuan-fungsi-manfaat-dan-pelaksanaan-posyandu-33. Diakses tanggal 18
Maret 2020

15
Wikipedia. 2019. Pos Pelayanan Terpadu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Pelayanan_Terpadu. Diakses tanggal 18
Maret 2020.

Ruseff. 2011. Perkembangan Posyandu di Indonesia.


http://pkmtanjungpalasutara.blogspot.com/2011/08/perkembangan-posyandu-
di-indonesia.html. Diakses tanggal 18 Maret 2020.

16

Anda mungkin juga menyukai