OLEH:
Mazida Maghfira Putri
201810330311072
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sholat
Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah adalah
pekerjaan dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh
salam.
Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran
Allah. Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka
serempak jiwanya bergerak menghadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-
Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan dunianya dan
memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang
tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada
di atas hamparan bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan
keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan
dan kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan
waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-
bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari
sekedar ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada
makhluk bumi, keselamatan dan kesejahteraan yang diperuntukkan bagi
sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat berawal dengan takbir ihram, Allahu
Akbar dan berakhir dengan salam, ‘Assalamu’alaikum’.
B. Macam-macam Sholat
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Sholat Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya
sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah
maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari
semalam, yaitu:
a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai
panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
b. 'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda
aslinya sampai tenggelamnya matahari.
c. Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya
mendung merah dilangit.
d. 'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah di langit sampai
munculnya fajar shodiq.
e. Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.
2. Sholat Tathowwu'
Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5
waktu.
a. Sholat Tathowwu' Muthlaq
Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan
oleh syara'.
b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad
Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh
syara'.
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat
(sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2
rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya'
dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa
sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)
Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat sunah
seperti sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh, sholat
dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih.
D. Manfaat Sholat
1. Sholat dapat menghapuskan dosa
Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Kamu
sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat
itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa, maka jika kamu
melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya, kemudian
berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka shalat itu
membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu
melakukan shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu
berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan
membersihkannya, kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi
kamu hingga kamu bangun.” (HR. Thabrani)
2. Manfaat sholat bagi kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk
kesehatan:
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal
dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat
pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari
tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung,
dengan begitu kita tidak mudah terserang penyakit, tulang belakang juga
akan lurus.
Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya,
hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan
mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah
yang membawa oksigen menjadi lancar.
Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher
oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar
bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih
tinggi daripada leher.
Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah
wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah
bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di
sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam
bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat
karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah
terjadinya pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara
optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan
memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga
kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah
bening di leher ke jantung.
3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
“….sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar…” (Qs. Al-Ankabut ayat 45).
Sholat adalah salah satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari
konsekuensi rukun islam yang pertama. Sebagai muslim yang memiliki
iltizam terhadap apa yang telah menjadi konsekuensi pengakuannya
terhadap keimanannya pada Allah, maka sholat akan menjadi pencegah
kemaksiatan dan kemungkaran dari dirinya sebagaimana telah disebutkan
dalam ayat tadi.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan
jiwa dan melunakkan perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan.
Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya,
sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang
sempurna telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai
hakekat ilmu pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan
sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat gizi.
E. Bahaya Meninggalkan Sholat
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan
tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan
orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan
Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah
SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala
mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah,
kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus
berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai
Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk
menunaikan Sholat fardhu” (Riwayat Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka
Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang
bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk
ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang bersalah itu menjawab:
“kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan
Sholat” Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang
yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan
waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka
telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu sholat, maka mereka diancam
dengan Neraka Wail”. Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan
hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga
sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak
bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat kembalinya”.
Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka
sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan.
Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara
yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan
keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan
atau dengan kedua – duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai
dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang
dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak
manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri,
ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang
pertama dihisab adalah sholat.
DAFTAR PUSTAKA