Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI PENELITIAN

RESUME KONSEP DASAR PENELITIAN

OLEH :

NI LUH ASRIANI (17.321.2688)

A11-A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI TAHUN AJARAN
2019/2020
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Didalam hakikat ilmu dan penelitian terdapat pengetahuan. Pengetahuan ini digunakan
seseorang untuk melakukan penelitian, dengan mempunyai pengetahuan yang tinggi maka
seseorang dapat melakukan penelitian secara logis dan empiris. Penelitian (riset) dan ilmu
pengetahuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Penelitian ilmiah digunakan untuk
kebutuhan ilmu pengetahuan; ilmu pengetahuan tidak akan berkembang bila tidak
menggunakan riset ilmiah. Riset ilmiah kepada ilmu pengetahuan, antara lain:
• meng-upgrade
• membuat up to date dan canggih
• diaplikasi untuk kebutuhan masyarakat
Karena di dalam sebuah kegiatan penelitian didasarkan pada pertanyaan yang diajukan, dan
jawaban atas pertanyaan itu. Sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan agar dapat dilakukan
dengan baik. Selain ilmu pengetahuan, kita juga harus mengetahui teori, proposisi dan konsep.
Toeri, proposisi dan konsep ini merupakan langkah awal untuk mengetahui bagaimana
seharusnya penelitian itu dilakukan dengan baik dan benar.
a. Hakikat Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah memahami, mengerti atau
mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris adalah “science” yaitu sejenis pengetahuan
manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris; hal ini dapat
berpengaruh pada kebenaran sains tersebut. Banyak sekali definisi tentang ilmu yang
dikemukakan oleh para pakar diantaranya :
1. Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu
pengetahuan, baik natural maupun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun
secara sistematik menurut kaidah umum.
2. Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan
mempunyai bukti empiris.
3. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu merupakan tanda
seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan
saling keterkaitan secara logis.
4. Pengertian ilmu secara positif adalah bebas aktif, dimana ilmu disini harus bersifat
mutlak dalam keadaan apapun dan dimanapun.
5. secara Normatif Ilmu mengandung arti mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu
dengan detail dan bisa di aplikasikan dalam hal nyata. Tetapi dalam hal ini Ilmu
tidak bisa bersifat mutlak akan ada perbedaan pendapat atau paradigma seseorang
tergantung cara pandang mereka menilai suatu ilmu.
b. Penelitian
adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan
kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Penelitian ini biasanya digunakan
untuk sebuah karya ilmiah, dimana di dalam karya ilmiah tersebut terdapat pernyataan-
pernyataan yang membutuhkan penelitian karena tidak memungkinkan untuk
menggunakan akal. Ada juga beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian dari penelitian, diantaranya:
1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang
muncul yang berhubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati
sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan dari suatu bidang
ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-
prinsip secara sistematis.
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah sehingga dalam pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis
artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti kembali,
dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah
mencari kembali. Penelitian ini harus dilakukan secara hati-hati dan mengandung
pemikiran yang sistematis juga empiris sehingga akan menghasilkan karya ilmiah yang
sesuai dengan kenyataan. Dalam sebuah penelitian harus memenuhi kriteria penelitian,
karena dalam kriteria penelitian ini terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar
hasilnya sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Ada empat kriteria yang harus
dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu:
1. Penelitian harus dilakukan secara sistematis. Artinya, dalam setiap pengerjaan
sebuah penelitian harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melewati tahap-
tahap yang telah ditentukan.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali.
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Artinya, semua permasalahan-permasalahan
yang akan diteliti harus dibuktikan secara empiris yaitu data yang benar-benar
sesuai dengan hasil penelitian.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis dalam sebuah penelitian adalah sebagai tolok ukur
(kriteria) yang gunanya ialah untuk menentukan suatu penelitian agar dapat
diterima. Tolok ukur disini adalah dalam menetapkan hipotesis, menetapkan
besarnya sampel penelitian dan lain-lain.

2. pendekatan penelitian (induktif-deduktif)


Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu
atau lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif
yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering
digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang
khusus.
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general).
Perbedaan deduktif dan induktif, Teori normatif menggunakan pertimbangan nilai yang
berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh,
premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi seharusnya didasarkan kepada pengukuran
nilai aset bersih yang bisa direalisasi merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori
deskriptif berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat
pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya
berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena metode deduktif pada dasarnya merupakan
sistem yang tertutup dan nonempiris yang kesimpulannya secara ketat didasarkan kepada
premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan empiris, pendekatan
induktif bersifat deskriptif. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah temuan riset
empiris dapat bebas nilai atau netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari
bentuk dan isi riset tersebut. Meskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya
tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan
diteliti dan dirumuskannya definisi konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut.
Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem deduktif dan induktif adalah: kandungan atau isi
teori deduktif kadang bersifat global (makro) sedangkan teori induktif umumnya bersifat
partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem deduktif bersifat total dan menyeluruh maka
kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem induktif, karena didasarkan kepada fenomena
empiris umumnya hanya berfokus kepada sebagian kecil dari fenomena tersebut yang relevan
dengan permasalahan yang diamatinya.

3. pengertian metodologi penelitian, berfikir dan bersikap ilmiah serta urgensi


metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
a. pengertian metodologi
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya
cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu
tujuan. Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan
search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan
untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai
pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus dapat dipercayai. Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian dan landasan-landasan di atas dapat
disimpulkan bahwa Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
menbicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan
fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang teiji kebenarannya.
b. Berfikir dan bersikap ilmiah
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas
secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir. Tersedianya
sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat.
Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi
seorang ilmuwan. Penguasaan sarana berpikir ilmiah tidak akan dapat melaksanakan
kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah
dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “Bahasa Ilmiah, Logika metematika,
Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam
seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. Logika
matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan
dilacak kembali kebenarannya Sedangkan logika statistika mempunyai peran penting
dalam berpikir induktif mencari konsep- konsep yang berlaku umum”.
Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap tanggung jawab seorang peneliti untuk
berperan serta mengembangkan ilmunya. Sikap ilmiah menurut Harsojo (1972) adalah
sebagai berikut:
1. Berpikir sederhana
Dimaksudkan cara berpikir, cara menyatakan pendapat atau cara pengujian dilkukan
dengan cara sederhana. Apabila suatu gejala dapat dijelaskan secara memadai oleh
suatu penjelasan yang sederhana, tidak perlu dilakukan secara berputar-putar dan
dipandang rumit.
2. Sikap tidak memihak
Ilmu tidak dimaksudkan membuat penilaian baik atau buruk, tetapi semata-mata
mencari kebenaran. Seorang peneliti tidak boleh memutar balikkan fakta dan berpihak
pada preferensi politik, agama, maupun moral tertentu.
3. Sikap sabar
Seorang peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat menerima tekanan dalam usaha
mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha mencari fakta yang lain sebagai
dukungan pernyataan dimaksud
4. Bersikap skeptis
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada pernyataan
selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup kuat. Seorang peneliti harus
berhati-hati dan teliti dalam memberikan penilain pada pernyataan ilmiah. Sikap ini
yang menyebabkan seorang peneliti selalu kritis terhadap persoalan yang di hadapi.
5. Bersikap obyektif
Yaitu menilai suatu masalah atau gejala sebagimana adanya. Hindarkan pengaruh yang
bersikap subyektif akibat adanya muatan tertentu.
6. Bersifat relatif
Seorang peneliti harus mengusai ilmunya, tidak memihak pada suatu kepentingan
tertentu diluar konteks dan harus mempunyai keyakinan berdasarkan atas fakta yang
diperoleh.
c. urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
Urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
Metodologi penelitian sangat erat hubungannya dengan perkembangan IPTEK,
dikarenakan dalam perkembangan IPTEK di butuhkan proses yang membutuhkan data atau
fakta yang mendukung. Kemajuan IPTEK tidak jauh dari penelitian, dimana dalam
penelitian membutuhkan komunikasi untuk suatu proses mengalihkan suatu ide dari
sumber ke satu penerima atau lebih dengan maksud dapat merubah perilaku, persepsi
tentang sesuatu. Komunikasi di tekankan sebagai pemindahan ide, gagasan, lambang dan
didalam prose situ melibatkan orang lain dalam suatu penelitian.
IPTEK dapat berperan sebagai media dalam penelitian yaitu dengan perkembangan IPTEK
seorang peneliti dapat mempulikasikan temuanya kepada masyarakat banyak, serta begitu
juga sebaliknya yaitu dengan penelitian para peneliti atau ilmuan dapat membuat suatu
teknologi sebagai sarana untuk kemudahan masyarakat, sehingga dengan begitu IPTEK
akan meningkat.

4. perkembangan metodologi ilmu dan penelitian


Metodologi Penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang
sangat cermat dan mengajukan sarat-sarat yang sangat keras. Maksudnya adalah untuk menjaga
agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang
setinggi-tingginya. Proses untuk mencapai taraf seperti sekarng ini telah memakan waktu yang
sangat panjang dan melewati beberapa tingkatan. RUMMEL mengklasifikasikan taraf
perkembangan metodologi penelitian kedalam empat periode yaitu:
1. Periode trial and error
Dimana ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional, orang tidak menggunakan
dalil-dalil deduksi yang logik sebagaimana diperlukan untuk menyusun suatu ilmu
pengetahuan.
2. Periode authority and tradition
Dalam periode yang kedua, pendapat-pendapat dari "pemimpin-pemimpin" dimasa
yang lampau selalu dikutip kembali. Pendapat-pendapat itu dijadikan doktrin yang
harus diikuti dengan tertib tanpa sesuatu kritik
3. Periode speculation and argumentation
Dalam periode ketiga, doktrin-doktrin yang disodorkan dengan penuh semangat dan
keyakinan oleh tokoh-tokoh penguasa mulai diragukan. Dengan ketajaman dialektika
dan ketangkasan bicara orang mulai berkelompok-kelompok berdiskusi dan debat
untuk mencari kebenaran. Spekulasi dilawan denga spekulasi dan argumentasi dilawan
dengan argumentasi
4. periode hypothesis and experimentation.
Dalam periode yang ke 4, orang mulai berusaha sekeras-kerasnya untuk mencari
rangkaian pola-pola itu untuk menerangkan suatu kejadian. Mula-mula orang
menggunakan ketajaman pikirannya untuk membuat dugaan-dugaan (hipotesa-
hipotesa), kemudian ia mengumpulkan fakta-fakta dan dari fakta-fakta itulah ditarik
kesimpulan-kesimpulan umum yang menguasai fakta-fakta itu.

5. Mengetahui cara mencari kebenaran dalam penelitian metodologi


Sesuai dengan tujuannya, research atau penelitian, dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Suatu research, khususnya dalam
ilmu-ilmu Pengetahuan empirik, pada umumnya bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha
mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan (research eksploratif).
Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada (research
pengembangan, developmental research) ; sedang menguji kebenaran dilakukan jika sudah ada,
masih atau menjadi keraguan kebenarannya (research ferifikasi).
Dalam sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan
berbagai cara seperti :
1. Secara kebetulan
Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang
terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air dikolam dan
akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang.
Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya
bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut.
Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah
terjadi secara kebetulan saja.
2. Trial And Error Cara
lain untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan menggunakan metode “trial and error”
yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat untung-untungan.
3. Melalui Otoritas
Kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti
seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya
dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda
pendita ratu” artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar dan tidak boleh dibantah lagi.
4. Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman
Metode lain ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh dari metode ini ialah
berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke
khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai
selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
5. Melalui Penyelidikan Ilmiah
Menurut Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan
ilmiah, berpikir kritis dan induktif. Catatan : tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang
menghasilkan penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan
hukum-hukum tentang planet, tahun 1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan
penemuan-penemuan penting lainnya.

6. definisi penelitian
Penelitian (research) adalah rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu
permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi)
langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian saja dari usaha
pemecahan masalah yang lebih besar.
Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Penjelasan dan jawaban terrhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum
sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan
spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terrapan (applied research). Penelitian dasar
biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap pakai untuk penyelesaian
permasalahan akan tetapi lebih menekankan segi pengembangan model atau teori yang
menunjukkan semua variabel terkait dalam suatu situasi dan berhipotesis mengenai hubungan
di antara variabel-variabel tersebut. Oleh karena itu, tidak jarang pemecahan permasalahan
baru dapat dicapai lewat pemaduan hasil dari beberapa penelitian yang berkaitan.

7. klasifikasi penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat
dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan,
pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel.
1) Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu
tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu
tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada
penelitian dapat dibedakan menjadi : a. penelitian pendidikan, b. penelitian kedokteran,
c. penelitian keperawatan, d. penelitian kebidanan, e. penelitian ekonomi, f. penelitian
pertanian, g. penelitian biologi, h. penelitian sejarah, dst.
2) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki
paradigma, asumsi, karakteristik sendiri-sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut
dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan,
sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.
3) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan, lapangan,
laboratorium atau gabungan dari tempat-tempat tersebut. Atas dasar tinjauan
tersebut penelitian dibedakan menjadi :
a. Penelitian perpustakaan (library research),
b. penelitian laborartorium (laboratory research),
c. penelitian lapangan (field research)
4) Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta
memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research) Penelitian murni
atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil
penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori
ilmiah.
b. Penelitian terapan (applied research).
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan
dengan upaya pemecahan masalah.
5) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi : penelitian eksploratif,
penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif.
a. Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.
b. Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.
c. Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan
membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu.
6) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian
deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf
mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya
dengan variable lainnya. Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar
mendiskripsikan variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya
dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.
7) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi penelitian
longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian longitudinal (longitudinal
research) adalah penelitian yang dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal
method), yaitu metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-
bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-
sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan
metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.
8) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Intervensi terhadap Variabel
Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan
terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam
itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi
terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.

8. karakteristik penelitian
1. Memiliki tujuan penelitian
2. Membuat data baru
3. Diperlukannya manajemen waktu
4. Instrumen (alat yg dipakai untuk mengumpulkan data)
5. Menghasilkan suatu kesimpulan atau generalisasi
6. Proses pencarian data dilaksanakan secara objektif
7. Melaksanakan kontrol
8. Sifatnya ilmiah atau empiris
9. Kegiatannya terencana dan sistematis
10. Proses penelitian dilaksanakan secara berkelanjutan

9. kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi
terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan
(eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang
amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek
pembangunan.
Jika penelitian tidak diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu
melalui penelitian. Tidak ada negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa
melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian. Banyak penelitian yang
menyimpulkan bahwa kontribusi dari penelitian mempunyai nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Ada dua cara untuk
menilai benefit (keuntungan) dari penelitian. Pertama, menggunakan teknik internal rate of
return to investment. Dan kedua dengan menghitung nilai marginal dari output per dolar modal
yang ditanamkan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Ary, Jacobs, dan Razavieh. (2000) Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief
Furchan). Surabaya : Usaha Nasional.
Brokopp, Dorothy Young dan Tlsma, Marie T.H. (2000) Dasar-dasar Riset Keperawatan. (Alih Bahasa :
Yasmin Asih dan Aniek Maryuni) Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dempsey, Patricia Ann dan Dempsey, Arthur D. (2002) Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan (Alih
Bahasa : Palupi Widyastuti). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Djarwanto. (1994) Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Liberty.
Machfoedz, Ircham. (2007) Metodologi Penelitian: Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Mohammad Nazir. (1998) Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Moleong, J. Lexi. (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Anda mungkin juga menyukai