OLEH :
A11-A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI TAHUN AJARAN
2019/2020
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Didalam hakikat ilmu dan penelitian terdapat pengetahuan. Pengetahuan ini digunakan
seseorang untuk melakukan penelitian, dengan mempunyai pengetahuan yang tinggi maka
seseorang dapat melakukan penelitian secara logis dan empiris. Penelitian (riset) dan ilmu
pengetahuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Penelitian ilmiah digunakan untuk
kebutuhan ilmu pengetahuan; ilmu pengetahuan tidak akan berkembang bila tidak
menggunakan riset ilmiah. Riset ilmiah kepada ilmu pengetahuan, antara lain:
• meng-upgrade
• membuat up to date dan canggih
• diaplikasi untuk kebutuhan masyarakat
Karena di dalam sebuah kegiatan penelitian didasarkan pada pertanyaan yang diajukan, dan
jawaban atas pertanyaan itu. Sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan agar dapat dilakukan
dengan baik. Selain ilmu pengetahuan, kita juga harus mengetahui teori, proposisi dan konsep.
Toeri, proposisi dan konsep ini merupakan langkah awal untuk mengetahui bagaimana
seharusnya penelitian itu dilakukan dengan baik dan benar.
a. Hakikat Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah memahami, mengerti atau
mengetahui. Ilmu dalam bahasa Inggris adalah “science” yaitu sejenis pengetahuan
manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris; hal ini dapat
berpengaruh pada kebenaran sains tersebut. Banyak sekali definisi tentang ilmu yang
dikemukakan oleh para pakar diantaranya :
1. Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu
pengetahuan, baik natural maupun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun
secara sistematik menurut kaidah umum.
2. Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan
mempunyai bukti empiris.
3. Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu merupakan tanda
seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan
saling keterkaitan secara logis.
4. Pengertian ilmu secara positif adalah bebas aktif, dimana ilmu disini harus bersifat
mutlak dalam keadaan apapun dan dimanapun.
5. secara Normatif Ilmu mengandung arti mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu
dengan detail dan bisa di aplikasikan dalam hal nyata. Tetapi dalam hal ini Ilmu
tidak bisa bersifat mutlak akan ada perbedaan pendapat atau paradigma seseorang
tergantung cara pandang mereka menilai suatu ilmu.
b. Penelitian
adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan
kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Penelitian ini biasanya digunakan
untuk sebuah karya ilmiah, dimana di dalam karya ilmiah tersebut terdapat pernyataan-
pernyataan yang membutuhkan penelitian karena tidak memungkinkan untuk
menggunakan akal. Ada juga beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian dari penelitian, diantaranya:
1. Mohammad Ali mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk
memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang
muncul yang berhubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati
sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
2. J. Suprapto berpendapat bahwa penelitian ialah penyelidikan dari suatu bidang
ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-
prinsip secara sistematis.
3. Sutrisno Hadi berpendapat bahwa penelitian diartikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. David H Penny mengemukakan bahwa penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah sehingga dalam pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. Tuckman mendefinisikan penelitian yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis
artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris “research” (re berarti kembali,
dan search berarti mencari). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu adalah
mencari kembali. Penelitian ini harus dilakukan secara hati-hati dan mengandung
pemikiran yang sistematis juga empiris sehingga akan menghasilkan karya ilmiah yang
sesuai dengan kenyataan. Dalam sebuah penelitian harus memenuhi kriteria penelitian,
karena dalam kriteria penelitian ini terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan agar
hasilnya sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Ada empat kriteria yang harus
dipenuhi dalam sebuah penelitian, yaitu:
1. Penelitian harus dilakukan secara sistematis. Artinya, dalam setiap pengerjaan
sebuah penelitian harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melewati tahap-
tahap yang telah ditentukan.
2. Penelitian dilakukan secara terkendali.
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Artinya, semua permasalahan-permasalahan
yang akan diteliti harus dibuktikan secara empiris yaitu data yang benar-benar
sesuai dengan hasil penelitian.
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis dalam sebuah penelitian adalah sebagai tolok ukur
(kriteria) yang gunanya ialah untuk menentukan suatu penelitian agar dapat
diterima. Tolok ukur disini adalah dalam menetapkan hipotesis, menetapkan
besarnya sampel penelitian dan lain-lain.
6. definisi penelitian
Penelitian (research) adalah rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu
permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan (solusi)
langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian saja dari usaha
pemecahan masalah yang lebih besar.
Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Penjelasan dan jawaban terrhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum
sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat pula sangat konkret dan
spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terrapan (applied research). Penelitian dasar
biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap pakai untuk penyelesaian
permasalahan akan tetapi lebih menekankan segi pengembangan model atau teori yang
menunjukkan semua variabel terkait dalam suatu situasi dan berhipotesis mengenai hubungan
di antara variabel-variabel tersebut. Oleh karena itu, tidak jarang pemecahan permasalahan
baru dapat dicapai lewat pemaduan hasil dari beberapa penelitian yang berkaitan.
7. klasifikasi penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat
dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan,
pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel.
1) Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu
tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu
tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada
penelitian dapat dibedakan menjadi : a. penelitian pendidikan, b. penelitian kedokteran,
c. penelitian keperawatan, d. penelitian kebidanan, e. penelitian ekonomi, f. penelitian
pertanian, g. penelitian biologi, h. penelitian sejarah, dst.
2) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki
paradigma, asumsi, karakteristik sendiri-sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut
dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan,
sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.
3) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan, lapangan,
laboratorium atau gabungan dari tempat-tempat tersebut. Atas dasar tinjauan
tersebut penelitian dibedakan menjadi :
a. Penelitian perpustakaan (library research),
b. penelitian laborartorium (laboratory research),
c. penelitian lapangan (field research)
4) Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta
memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research) Penelitian murni
atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil
penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori
ilmiah.
b. Penelitian terapan (applied research).
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan
dengan upaya pemecahan masalah.
5) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi : penelitian eksploratif,
penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif.
a. Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.
b. Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.
c. Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan
membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu.
6) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian
deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf
mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya
dengan variable lainnya. Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar
mendiskripsikan variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya
dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.
7) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi penelitian
longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian longitudinal (longitudinal
research) adalah penelitian yang dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal
method), yaitu metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-
bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-
sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan
metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.
8) Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Intervensi terhadap Variabel
Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan
terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam
itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi
terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.
8. karakteristik penelitian
1. Memiliki tujuan penelitian
2. Membuat data baru
3. Diperlukannya manajemen waktu
4. Instrumen (alat yg dipakai untuk mengumpulkan data)
5. Menghasilkan suatu kesimpulan atau generalisasi
6. Proses pencarian data dilaksanakan secara objektif
7. Melaksanakan kontrol
8. Sifatnya ilmiah atau empiris
9. Kegiatannya terencana dan sistematis
10. Proses penelitian dilaksanakan secara berkelanjutan
9. kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi
terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol melalui percobaan
(eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang
amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek
pembangunan.
Jika penelitian tidak diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu
melalui penelitian. Tidak ada negara yang sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa
melibatkan banyak daya dan dana dalam bidang penelitian. Banyak penelitian yang
menyimpulkan bahwa kontribusi dari penelitian mempunyai nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Ada dua cara untuk
menilai benefit (keuntungan) dari penelitian. Pertama, menggunakan teknik internal rate of
return to investment. Dan kedua dengan menghitung nilai marginal dari output per dolar modal
yang ditanamkan dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Jacobs, dan Razavieh. (2000) Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa : Arief
Furchan). Surabaya : Usaha Nasional.
Brokopp, Dorothy Young dan Tlsma, Marie T.H. (2000) Dasar-dasar Riset Keperawatan. (Alih Bahasa :
Yasmin Asih dan Aniek Maryuni) Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dempsey, Patricia Ann dan Dempsey, Arthur D. (2002) Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan (Alih
Bahasa : Palupi Widyastuti). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Djarwanto. (1994) Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi. Yogyakarta :
Liberty.
Machfoedz, Ircham. (2007) Metodologi Penelitian: Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Mohammad Nazir. (1998) Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Moleong, J. Lexi. (2002) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.