Anda di halaman 1dari 4

Kurikulum 1968 Kurikulum 1975 Kurikulum 1984

Kurikulum ini menggantikan Rentjana Kurikulum ini menekankan pendidikan Kurikulum ini mengusung pendekatan
Pendidikan 1964. Kurikulum ini bertujuan lebih efektif dan efisien. Menurut proses keahlian. Meski mengutamakan
membentuk manusia Pancasila sejati, kuat,
Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan pendekatan proses, tapi faktor tujuan
dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan
SD Departemen Pendidikan Nasional kala tetap penting. Kurikulum ini juga sering
dan keterampilan jasmani, moral, budi
itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh disebut “Kurikulum 1975
pekerti, dan keyakinan beragama. Cirinya,
muatan materi pelajaran bersifat teoretis, konsep di bidang manajemen MBO disempurnakan”. Posisi siswa
tidak mengaitkan dengan permasalahan (management by objective). Metode, ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari
faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi, dan tujuan pengajaran dirinci mengamati sesuatu, mengelompokkan,
materi apa saja yang tepat diberikan kepada dalam Prosedur Pengembangan Sistem mendiskusikan, hingga melaporkan. Model
siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi Instruksional (PPSI), dikenal dengan ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif
pendidikan diarahkan pada kegiatan istilah satuan pelajaran, yaitu rencana (CBSA).
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, pelajaran setiap satuan bahasan.
serta mengembangkan fisik sehat dan kuat.
Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 2004 KBK (Kurikulum Berbasis Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat
Kurikulum 1999 Kompetensi) Satuan Pendidikan)

KBK adalah pengganti Kurikulum 1994. Kurikulum ini hampir mirip dengan
Pada tahun 1994 pemerintah Suatu program pendidikan berbasis Kurikulum 2004. Perbedaan menonjol
memperbarui kurikulum sebagai upaya kompetensi harus mengandung tiga unsur
terletak pada kewenangan dalam
memadukan kurikulum kurikulum pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai,
spesifikasi indikator-indikator evaluasi penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa
sebelumnya, terutama Kurikulum 1975
untuk menentukan keberhasilan pencapaian dari desentralisasi sistem pendidikan. Pada
dan 1984. Namun, perpaduan antara kompetensi, dan pengembangan Kurikulum 2006, pemerintah pusat
tujuan dan proses belum berhasil. pembelajaran. KBK mempunyai ciri-ciri menetapkan standar kompetensi dan
Sehingga banyak kritik berdatangan, menekankan pada ketercapaian kompetensi kompetensi dasar. Guru dituntut mampu
siswa baik secara individual maupun
disebabkan oleh beban belajar siswa klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan mengembangkan sendiri silabus dan penilaian
dinilai terlalu berat, dari muatan keberagaman. Kegiatan belajar sesuai kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil
nasional sampai muatan lokal. Misalnya menggunakan pendekatan dan metode pengembangan dari semua mata pelajaran
bervariasi, sumber belajar bukan hanya dihimpun menjadi sebuah perangkat
bahasa daerah, kesenian, keterampilan
guru, tetapi juga sumber belajar lainnya dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan
daerah, dan lain-lain. yang memenuhi unsur edukatif. Pendidikan (KTSP).
Kurikulum 2013

Kurikulum ini adalah pengganti kurikulum


KTSP. Kurikulum 2013 memiliki tiga
aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, dan
aspek sikap dan perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam
materi pembelajaran terdapat materi
yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan
terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.
Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan
1947) Terurai 1952) 1964

Ini adalah kurikulum pertama sejak Adanya kurikulum ini merupakan Pemerintah kembali menyempurnakan
Indonesia merdeka. Saat itu mulai penyempurnaan kurikulum sebelumnya, sistem kurikulum pada 1964, namanya
ditetapkan asas pendidikan Pancasila. merinci setiap mata pelajaran sehingga Rentjana Pendidikan 1964. Kurikulum ini
Kurikulum ini dilaksanakan pada 1950. dinamakan Rentjana Pelajaran Terurai bercirikan bahwa pemerintah mempunyai
Pada kurikulum ini pendidikan yang 1952. Kurikulum ini sudah mengarah keinginan agar rakyat mendapat
diajarkan lebih menekankan pada pada suatu sistem pendidikan nasional. pengetahuan akademik untuk pembekalan
pembentukan karakter manusia Indonesia Seperti setiap pelajaran dihubungkan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran
merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan dengan kehidupan sehari-hari. Silabus dipusatkan pada program
bangsa lain di muka bumi ini. Fokus mata pelajaran menunjukkan secara jelas Pancawardhana, yaitu pengembangan
Rencana Pelajaran 1947 menekankan seorang guru mengajar satu mata moral, kecerdasan, emosional atau
pendidikan watak, kesadaran bernegara pelajaran. artistik, keprigelan (keterampilan), dan
dan bermasyarakat. jasmani.

Anda mungkin juga menyukai