Pengendali Tegangan Ac
Pengendali Tegangan Ac
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengendali Tegangan AC" ini,
meskipun masih banyak kekurangan.
Makalah ini saya buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta diskusi
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saya mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu saya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi penyusunan maupun dari segi
materi. “Tidak ada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangun, yang dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengendali Tegangan AC
Pengemdali ON-OFF
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apabila suatu thyristor dihubungkan antara suplai daya dan beban, daya
yang mengalir pada beban dapat dikendalikan dengan memvariasikan nilai efektif
tegangan yang diberikan pada beban. Tipe pengendalian semacam ini disebut
dengan pengendali tegangan AC. Pada umumnya pengendali tegangan AC
digunakan sebagai:
1. Pengendali temperatur untuk kebutuhan industri;
2. Pengubah tap trafo;
3. Pengatur cahaya;
4. Pengendali kecepatan motor induksi tiga fase.
Pengendali tegangan AC ada dua tipe menurut cara pengendaliannya, yakni:
(1) Pengendali “ON-OFF” dan (2) Pengendali sudut fase. Pada pengendalian onoff, thysistor
menghubungkan sumber dengan beban selama beberapa siklus dan
memutuskannya untuk beberapa siklus berikutnya. Pengendalian semacam ini
memiliki kelebihan, yakni tidak terdapat kandungan harmonisasi pada tegangan
keluarannya.
Sementara pengendali sudut fase, thysistor akan menghubungkan sebagian
tegangan sumber ke beban untuk tiap siklus tegangan sumber. Pengendalian
semacam ini akan menghasilkan pengendalian daya yang mulus, namun memiliki
kekurangan yaitu, timbulnya kandungan harmonisasi, khususnya pada sudut
penyulutan yang lebar.
Ditinjau dari sumber tegangan yang digunakan, pengendali tegangan AC
dapat di golongkan menjadi: (1) Pengendali tegangan AC satu fase dan (2)
Pengendali tegangan AC tiga fase. Tiap-tiap jenis rangkaian dapat dibagi menjadi
pengendali tegangan AC semi terkandali dan terkendali penuh. Untuk jenis
pengendalian tiga fase terdapat beberapa macam konfigurasi, bergantung pada
hubungkan thysistor tersebut dalam rangkaian. Karena pengendali tegangan AC ini
dihubungkan dengan tegangan sumber AC, maka rangkaian ini dapat menggunakan
jenis komutasi jala-jala. Sementara itu, karena thysistor jenis pengendali fase
umumnya lebih murah bila dibandingkan dengan thysistor jenis switching, maka
Rumusan Masalah:
Bagaimana Pengendali Tegangan AC?
Tujuan:
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENDALI TEGANGAN AC
Apabila suatu thyristor dihubungkan antara suplai daya dan beban, daya yang mengalir
pada beban dapat dikendalikan dengan memvariasikan nilai efektif tegangan yang diberikan pada
beban. Tipe pengendalian semacam ini disebut dengan pengendali tegangan AC. Pada umumnya
pengendali tegangan AC digunakan sebagai:
1. Pengendali temperatur untuk kebutuhan industri;
2. Pengubah tap trafo;
3. Pengatur cahaya;
4. Pengendali kecepatan motor induksi tiga fase.
Pengendali tegangan AC ada dua tipe menurut cara pengendaliannya, yakni:
(1) Pengendali “ON-OFF” dan
(2) Pengendali sudut fase.
Pada pengendalian onoff, thysistor menghubungkan sumber dengan beban selama
beberapa siklus dan memutuskannya untuk beberapa siklus berikutnya. Pengendalian semacam
ini memiliki kelebihan, yakni tidak terdapat kandungan harmonisasi pada tegangan keluarannya.
Sementara pengendali sudut fase, thysistor akan menghubungkan sebagian tegangan sumber ke
beban untuk tiap siklus tegangan sumber. Pengendalian semacam ini akan menghasilkan
pengendalian daya yang mulus, namun memiliki kekurangan yaitu, timbulnya kandungan
harmonisasi, khususnya pada sudut penyulutan yang lebar. Ditinjau dari sumber tegangan yang
digunakan, pengendali tegangan AC dapat di golongkan menjadi:
(1) Pengendali tegangan AC satu fase dan
(2)Pengendali tegangan AC tiga fase.
Tiap-tiap jenis rangkaian dapat dibagi menjadi pengendali tegangan AC semi terkandali
dan terkendali penuh. Untuk jenis pengendalian tiga fase terdapat beberapa macam konfigurasi,
bergantung pada hubungkan thysistor tersebut dalam rangkaian. Karena pengendali tegangan AC
ini dihubungkan dengan tegangan sumber AC, maka rangkaian ini dapat menggunakan jenis
komutasi jala-jala. Sementara itu, karena thysistor jenis pengendali fase umumnya lebih murah
bila dibandingkan dengan thysistor jenis switching, maka tipe pengendali sudut fase lebih
banyak digunakan.
B. PENGENDALI ON-OFF
Thysistor yang berfungsi sebagai sakelar menghubungkan sumber tegangan AC ke beban
selama beberapa siklus dalam waktu tertentu dengan memberikan pulsa penyulutan pada tiap
potongan titik nol. Kemudian memutuskannya untuk beberapa siklus dengan cara
menghilangkan pulsa penyulutan selama beberapa siklus dalam waktu turn-off. Pengendalian
semacam ini umumnya digunakan pada suatu sistem yang memiliki momen inersia yang cukup
besar atau konstanta waktu thermal yang tinggi (misalnya pemanasan untuk industri atau
pengendalian motor). Jika tegangan masukan sinusoid, Vs = Vm sin ωt, dan tegangan masukan
dihubungkan ke beban selama n siklus, lalu diputuskan sebanyak m siklus, maka tegangan
keluaran pada beban dapat dinyatakan dengan persamaan:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Apabila suatu thyristor dihubungkan antara suplai daya dan beban, daya yang mengalir
pada beban dapat dikendalikan dengan memvariasikan nilai efektif tegangan yang diberikan pada
beban. Tipe pengendalian semacam ini disebut dengan pengendali tegangan AC. Pada umumnya
pengendali tegangan AC digunakan sebagai:
1. Pengendali temperatur untuk kebutuhan industri;
2. Pengubah tap trafo;
3. Pengatur cahaya;
4. Pengendali kecepatan motor induksi tiga fase.
Pengendali tegangan AC ada dua tipe menurut cara pengendaliannya, yakni:
(1) Pengendali “ON-OFF” dan
(2) Pengendali sudut fase.
SARAN
Mahasiswa diharapkan mampu memahami makalah ini dengan baik dan dapat pula
mengaplikasikannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan, 2016. Materi Ajar Elektronika Daya