PROTOZOA
PROTOZOA
PROTOZOA
(ABKC )
“PROTOZOA”
Dosen Pembimbing:
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Protozoa” dengan tepat pada waktunya. Tak lupa pula sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kejalan
yang benar yakni agama islam.
Dalam penulisan makalah ini, kami selaku penyusun menyadari masih banyak sekali
terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi maupun bahasa. Oleh karena itu kami harap
para pembaca dapat memakluminya dan dapat memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Protozoa”, akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sekali organisme mikroskopis yang dalam hidupnya tidak pernah melalui stadium
multisel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu massa protoplasma tunggal yang
berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan nucleus. Organisme-organisme ini disebut
organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini dapat
berupa tumbuhan maupun hewan, dengan tanda-tanda spesifik sebagai pembeda. Ada kalanya
organisme uniseluler tertentu sukar ditentukan penggolongannya, kadang dapat digolongkan ke
dalam tumbuhan, dan kadang digolongkan ke dalam hewan.
Saat ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan hewan sukar digunakan
bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-kesamaan di dalam semua organisme
tersebut. Timbullah gagasan untuk menyebut organisme uniseluler tersebut dengan Protista.
Protista terbagi menjadi 3 yaitu Protista mirip hewan (protozoa), Protista mirip tumbuhan
(algae) dan Protista mirip jamur.
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami tentang kehidupan pada organisme protozoa serta
klasifikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani, yakni “proto” yang berarti pertama dan zoa
yang berarti hewan. Protozoa merupakan Protista yang mirip hewan. Kebanyakan protozoa tidak
berbahaya bagi manusia tetapi beberapa jenisnya bersifat pathogen.
Protozoa merupakan hewan bersel satu (uniseluler) yang ciri utamanya adalah
mempunyai nukleus (inti) dan plasma, berukuran 100-300 mikron, segala aktivitas hidupnya
(seperti bergerak, bernapas, menangkap makanan, dan bereproduksi) dilakukan oleh sel tersebut.
Cara hidup protozoa adalah heterotroph (saprofit atau parasit). Protozoa berkembang biak secara
seksual dengan cara membelah diri, dan secara aseksual dengan konjugasi.
Protozoa mempunyai bentuk yang bervariasi, seperti oval, bulat atau memanjang. Bentuk
sel (tubuhnya) dapat berubah-ubah tergantung padakondisi lingkungannya. Protozoa termasuk
organisme “kosmopolitan” artinya dapat ditemukan dimana-mana seperti diudara, ditanah, dilaut
dan lain-lain. Beberapa genus dari hewan ini dapat bertahan dilingkungan yang kurang
menguntungkan dengan membentuk dinding pelindung (kista).
1) Saprofitik, yaitu menyerap makanan dari hasil pembusukan zat organic yang ada di
sekelilingnya.
2) Saprozoik, yaitu mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami
pembusukan.
3) Holozoik, yaitu dengan cara memakan mikroorganisme lain seperti bakteri, alga dan
jamur.
4) Holofitik, yaitu dengan cara membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis.
Menurut Brum et al (1994: 813), lebih dari 40.000 spasies protozoa hidup diberbagai
tempat, diperairan, tanah yang lembab atau di dalam organisme lain (parasit). Protozoa
merupakan organisme uniselular. Protozoa mendapatkan makanan dengan cara mengabsorpsi
molekul organic, yang terjadi secara intrasel. Prptozoa mampu bergerak bebas. Pernapasan
protozoa berlangsung secara difusi
• Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
• Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan penting
sebagai indikator polusi
A. Kelas Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkap makanan dengan kaki semu (pseudopodia).
Tubuh rhizopoda bersel tunggal dan bentuk selnya dapat berubah-ubah. Hewan dari filum
ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat berlumpur. Rhizopoda ada yang bersifat
parasite pada manusia dan hewan.
Salah satu hewan yang tergolong kedalam filum rhizopoda adalah amoeba. Amoeba
memiliki bentuk tubuh yang tidak tetap, struktur tubuh amoeba tersusun atas plasmalena
dan sitoplasma.
1) Plasmalena, merupakan membran sel tipis dan bersifat elastis yang didalamnya
terdapat sitoplasma.
2) Sitoplasma, adalah protoplasma yang terdapat diantara nucleus dan plasmalena.
Sitoplasma dibedakan menjadi 2 yaitu Ektoplasma (sitoplasma yang berada
disebelah luar) dan Endoplasma (sitoplasma yang terdapat di bagian dalam dan
mengandung granula).
Dalam sel amoeba terdapat organel-organel seperti nucleus yang berfungsi untuk
mengatur berbagai proses penting yang terjadi didalam sel. Vakuola makanan yang
berfungsi untuk menerima dan mengolah makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa zat sampah, mengedarkan zat makanan dan osmoregulasi
(memelihara tekanan osmosis dalam sel).
Amoeba menangkap makanan dengan membentuk pseudopodia yang mengelilingi
makanan. Pseudopodia mengelilingi makanan, yang selanjutnya makanan dimasukkan
kedalam sel dan terbentuklah vakuola makanan, cara seperti ini disebut fagositosis.
Amoeba bergerak dengan cara pseudopodia. Pseudopodia adalah juluran sel yang
menyerupai jari. Gerakan yang dilakukan amoeba dinamakan gerakan amoeboid.
Amoeba memiliki sifat yang sangat sensitive terhadap perubahan cahaya maupun
terhadap perubahan lingkungan tempat hidupnya.
Adapun contoh lain dari filum rhizopoda adalah diflugia dan entamoeba gingivalis.
Diflugia merupakan salah satu rhizopoda yang hidup bebas di air tawar, kerangka
tubuhnya dapat mengeluarkan selaput lendir sehingga benda-benda lain dapat melekat.
Entamoeba gingivalis yang merupakan hidup didalam gusi rongga mulut. Didalam
rongga mulu entamoeba gingivalis membusukkan sisa-sisa makanan yang menempel
pada celah-celah gigi dan efek dari pembusukan ini dapat merusak gigi.
B. Kelas Actinopoda
Acinopoda berarti kaki sinar. Kaki sinar yang dimaksud sebenarnya adalah bentuk
pseudopodia runcing yang dimiliki acinopoda yang disebut dengan aksopodia. Aksopodia
berfungsi dalam pengambilan makanan dan pergerakan.
Actinopoda terdiri atas helizoa dan radiozoa. Helizoa umumnya hidup diair tawar
sedangkan radiozoa hidup di air laut.
C. Kelas Foraminifera
Foraminifera hidup di air laut dengan perlindungan tubuh yang mengandung
kalsium karbonat (CaCO3). Jika foraminera mati, cangkangnya akan membentuk tanah
globigerina yang berfungsi sebagai petunjuk adanya sumber minyak, foraminifera
mendapat makanan dari hasil fotosintesis alga yang bersimbiosis dibawah cangkangnya.
D. Kelas Apicomplexa (sporozoa)
Filum apicomplexa merupakan protozoa yang tidak memiliki alat gerak, filum ini
hanya memiliki inti dengan bentuk bulat dan oval. Pergerakan pada apicomplexa
dilakukan oleh kontraksi seluruh sel. Makanan secara langsung diserap oleh inangnya.
Respirasi dan eksresi dilakukan dengan cara difusi. Apicomplexa tidak ada yang hidup
bebas, semua hidup sebagai parasite pada hewan dan manusia.
Reproduksi apicomplexa berlangsung secara seksual dan aseksual adapun
reproduksi seksual terjadi dengan pertemuaan mikrogamet dan makrogamet yang terjadi
dalam tubuh (sporogami) sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan
ganda (schyzogami)
Salah satu organisme yang tergolong filum ini adalah plasmodium yang dapat
menimbulkan penyakit malaria
E. Kelas Zoomastigophora (zooflagellata)
Filum zoomastigophora (zooflagellata) adalah protozoa yang memiliki alat gerak
berupa bulu cabuk (flagela). Flagel berfungsi juga sebagai alat penerima rangsang dan
penangkap makanan.
Zooflagellata hidup bebas di air tawar, air laut, dan di tanah yang basah atau
parasite pada hewan dan tumbuhan. Zooflagellata banyak hidup yang soliter, terikat pada
suatu substrat (sesil) da nada juga yang membentuk koloni. Zooflagellata yang hidup
terapung diair biasanya dimanfaatkan sebagai makanan hewan air. Beberapa zooflagellata
bersifat holozoic da nada pula yang memperoleh makanannya dari tubuh inangnya.
Spesies yang termasuk zoomastigophora adalah Trypanosoma yang hidup pada plasma
darah yang mana pada genus ini biasanya menyebabkan penyakit surra pada ternak.
Hewan yang menjadi vektor penyakit ini adalah lalat taanus (Tabanidae).
F. Kelas Cilliophora
Karakteristik dari filum cilliophora terlihat dari silia mereka yang digunakan
untuk mencari dan mengumpulkan serta untuk bergerak. Kebanyakan anggota dari filum
ini hidup soliter atau hidup sendiri di perairan tawar, selain itu filum ini hidup bebas dan
jarang menjadi parasite terhadap organisme lain. Bentuk tubuh dari filum ini tetap karena
mengandung pelikel yang tersusun atas protein. Pelikel merupakan suatu selaput keras
yang menyebabkan bentuk tubuh tetap.
Contoh spesies dari filum cilliophora adalah paramaecium caudatum. Protozoa
tersebut dapat kita temukan diperairan disekitar kita seperti kolam maupun ditengah
sawah, tubuh paramaecium memiliki bentuk mirip sandal jepit. Paramaecium memiliki
inti yang erukuran besar (makronukleus) dan berukuran kecil (mikronukleus).
Makronukleus bertanggung jawab terhadap berlangsungnya metabolisme sel sedangkan
mikronukleus berfungsi untuk mengontrol perkembangbiakan sel, selain itu paramaecium
juga memiliki dua jenis vakuola yakni vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
Paramaecium berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Perkembang
biakan secara aseksual dilakukan dengan cara membelah diri sedangkan
perkembangbiakan secara seksual dilakukan melalui proses konjugasi.
3.1. Kesimpulan
Protozoa bisa diartikan sebagai hewan pencetus atau hewan pertama . Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukaryotic. Protozoa memiliki ukuran tubuh yang mikroskopik yaitu
berukuran antara 3-1000mikron. Tubuhnya Uniseluler. Tubuhnya ada yang berbentuk bola,
memanjang, lonjong, berflagel, dan bersilia
Protozoa hidup di air atau di tempat yang basah. Beberapa spesies bersifat parasit. Hidupnya
secara soliter ada juga yang berkoloni dan kosmopolit. Mempunyai alat gerak berupa
pseudopodia, silia , atau flagella dan memiliki vakuola kontraktil sebagai system
reapirasinya. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Klasifikasi protozoa antara lain : Rizhopoda , Flagellata, cilliata , Sporozoa. Protozoa juga
berperan penting dalam kehidupan, salah satunya sebagai penyeimbang ekosistem. Beberapa
protozoa juga merugikan karena menyebabkan penyakit.
3.2. Saran
Anshori, M. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA).
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.