Tanaman salam secara ilmiah mempunyai nama Latin Eugenia polyantha Wight dan
memiliki nama ilmiah lain, yaitu Syzygium polyantha Wight. dan Eugenia lucidula Miq. Tanaman
ini termasuk suku Myrtaceae. Tanaman ini juga digunakan oleh masyarakat sebagai obat
tradisonal dan penyedap masakan.
Daun salam dikenal juga sebagai bay leaf, mengandung sedikit minyak atsiri 0,2%,
mengandung utama senyawa utamametil khavicol, eugenol, dan citral. Kegiatan ini bertujuan
pemanfaatan tanaman salam (Eugenia polyanthaWight)untuk kesehatan dan makanan. Daun
salam mengandung zat bahan warna, zat samak dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Zat
tanin yang terkandung bersifat menciutkan (astringent). Manfaat daun secara tradisional, daun
salam digunakan sebagai obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk
menghentikan buang air besar yang berlebihan. Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk
mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung,
gatal-gatal, dan kencing manis. (Kloppenburg-Versteegh, 1983).
Tanaman salam mempunyai kandungan kimia minyak atsiri 0,2% (sitral, eugenol), flavonoid
(katekin dan rutin), tannin dan metil kavicol (methyl chavicol) yang dikenal juga sebagai
estragole atau p-allylanisole. Senyawa Katekin (a), Rutin (b), Asam Galat (c)Senyawa tersebut
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Tanin dan flavonoidmerupakan bahan aktif yang
mempunyai efek anti inflamasi dan antimikroba (Adjirni, 1999; Katzer, 2001; Sumono dan
Wulan, 2009; Lelono, dkk, 2013).
Carica papayaL. adalah pohon bulat dengan batang yang lurus dan bulat. Bagian atas
bercabang atau tidak, sebelah dalam mengandung sponsor dan berongga, sebelah
luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon 2,5-10 m, tangkai daun bulat berongga,
panjang 2,5-10 m, daun bulat atau bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap,
berbagi menjari, ujung runcing garis tengah 25-75 cm hijau tua, sebelah bawah hijau
agak muda daun licin dan suram, pada setiap tiga lingkaran batang Setiap 8 daun.
Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua, tetapi sebagian besar bunga
berkelamin dua pada karangan bunga yang jantan. (Steenis, 1992) .
(Carica papaya L.) mengandung alkaloid karpainin, karpain, pseudokarpain, vitamin C
dan E, kolin, dan karposid. Daun pepaya mengandung suatu glukosinolat yang disebut benzil
isotiosianat. Daun pepaya juga mengandung mineral seperti kalium, kalsium, magnesium,
tembaga, zat besi, zink, dan mangan. Selain itu, daun pepaya mengandung senyawa alkaloid
karpain, karikaksantin, violaksantin, papain, saponin, flavonoid, dan tannin (Milind dan Gurdita,
2011). Penentuan kandungan kimia pada daun papaya dilakukan melalui analisis fitokimia
secara kualitatif. Analisis fitokimia secara kualitatif ini merupakan suatu metode analisis awal
untuk meneliti kandungan senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada daun papaya supaya
hasilnya diharapkan dapat memberikan informasi dalam mencari senyawa dengan efek
farmakologi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia daun pepaya
melalui analisis fitokimia secara kualitatif.(Duke, 1983) .
a. Senyawa Terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada
lemak atau minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi
tubuh. Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan
pemulihan sel-sel tubuh (Solomon 1999).
b. Zat Anti-bakteri
Zat anti-bakteri dalam buah mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang
mematikan (patogen), yaitu Salmonella dan Shigella. Penemuan zatzat anti bakteri
dalam sari buah mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi
kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri
(Winarti 2005).
Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar
biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan
bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang
terbentuk sebagai hasil sampingan proses metabolisme yang dapat merusak materi
genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam
kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik inilah yang
menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu (Winarti 2005).
d. Scopoletin
Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan dan para ahli percaya bahwa
scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah mengkudu
yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia
(Waha 2000). Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang
mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah.
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah mengkudu adalah xeronine.
Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi
untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel (Solomon
1999). Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam
amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif
besar, lebih dari 16.000. Apabila mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di
dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim proxeronase dan
zat-zat lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine
adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang
terdapat di dalam sel.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam praktikum ini pada uji steroid dan terpenoid dengan cara sampel diambil sebanak 3
tetes kemudian tambahkan aquades 3 tetes lalu dikocok, setelah dikocok tambahkan 5 tetes
asam asetat glasial dan 3 tetes H2SO4 pekat. Dengan hasil sebagai berikut :
Dalam uji gula reduksi pada praktikum ini dilakukan dengan cara sampel diambil sebanyak 3
tetes masukkan tabung reaksi kemuadian tambahkan aquades 3 tetes lalu dikocok, setelah
dikocok tambahkan 5 tetes fehling A dan 5 tetes fehling B kemudian panaskan selama 5 menit.
Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.