Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Periode Pemeliharaan Baterai


Pedoman yang diterapkan untuk melakukan pemeliharaan pada peralatan
instalasi adalah berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (PERSERO) Nomor
0520-2.K/DIR/2014, tentang Himpunan Buku Pedoman Pemeliharaan Peralatan
Primer Gardu Induk.
Periodik pemeliharaan baterai adalah sebagai berikut :
1. Mingguan
2. Bulanan
3. 6 Bulanan
4. 2 Tahunan

4.2 Pemeliharaan Baterai Bulanan


Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada baterai ada dua yaitu :
4.2.1 In service inspection adalah kegiatan inspeksi yang dilakukan dalam
keadaan operasi tanpa pembebasan tegangan. Metoda yang digunakan yaitu
pengecekan dengan panca indera (visual, penciuman, dan pendengaran),
jadwal pemeliharaan periodik sistem DC : harian dan bulanan .
4.2.2 In service Measurement adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan dalam
keadaan operasi tanpa pembebasan tegangan, pada sistem DC (tersambung
ke rectifier dan beban) disesuaikan dengan jadwal pemeliharaan periodik
sistem DC adalah : bulanan. Pemerikasaan dengan menggunakan alat ukur
sederhana.
Pedoman yang digunakan pada saat pemeliharaan adalah 0520-2.K/DIR/2014.

No Inspeksi Harian Baterai Peralatan


1. Pemeriksaan level elektrolit baterai Visual
2. Pemeriksaan kebersihan sel dan rak baterai Visual
Tabel 4.1 In Service Inspection Bulanan Baterai

42
43

No Inspeksi Harian Ruang Baterai Peralatan


1. Pemeriksaan kebersihan ruang baterai Visual
2. Pembersihan filter ventilasi udara masuk ruangan Vacuum Cleaner
Tabel 4.2 In Service Inspection Bulanan Ruang Baterai

No Pengukuran Bulanan Baterai Peralatan


1. Pengukuran Tegangan per sel Baterai dan total Multimeter
Pengukuran Berat jenis elektrolit (khusus baterai
2. Hidrometer
asam)
Pengukuran Arus pada rangkaian baterai pada kabel
3. Tang Ampere
antar rak sel baterai
Tabel 4.3 In Service Measurement Bulanan Baterai

Metode yang dipergunakan dalam pelaksanaan pemeliharaan sistem DC


adalah metode assessment hasil monitoring operasi dan pemeliharaan rutin sesuai
periodik yang sudah ditentukan. Dalam pelaksanaannya berorientasi pada CBM
peralatan level 1 yaitu lebih mencermati fungsi dan kondisi peralatan sehingga
dapat menentukan model kegagalan yang mungkin terjadi pada seluruh peralatan
sistem DC.
Rekomendasi yang dihasilkan mengacu kepada hasil pemeliharaan yang
telah dilakukan dibandingkan dengan standar yang ditetapkan dan rekomendasi
langkah penyempurnaan untuk meningkatkan keandalan sistem DC.

4.3 Peralatan/ Material yang Digunakan


44

4.2.1 Check List

Gambar 4.1 Formulir Bulanan Sistem DC CBM Level-1

4.2.2 Formulir Pengukuran

Gambar 4.2 Formulir Pengukuran Tegagan Baterai 110 VDC


4.2.3 Multimeter
45

Gambar 4.3 Multimeter Sanwa CD800a


4.2.4 Tang Ampere

Gambar 4.4 AC Clamp-on Ammeter


4.2.5 Kain Majun

4.3 APD yang Dipergunakan


46

4.3.1 Helm

Gambar 4.6 Helm yang digunakan siswa magang

4.3.2 Kaca Mata Pelindung

Gambar 4.7 Kaca Mata

4.3.3 Masker

Gambar 4.8 Masker


4.3.4 Wearpack
47

Gambar 4.9 Wearpack


4.3.5 Sepatu Pelindung

Gambar 4.10 Sepatu Pelindung


4.3.1 Sarung Tangan

Gambar 4.11 Sarung Tangan


4.4 Pemeliharaan Baterai
48

4.4.1 Pemeriksaan Fisik Baterai


Bertujuan melakukan pemeriksaan fisik pada baterai adalah untuk
mengetahui keadaan sel baterai berikut sambungan antar sel dimana kerusakan
pada sel tersebut dapat mempengaruhi keamanan dan keandalan operasional
baterai.
Umumnya kerusakan pada sel baterai antara lain:
 Retak pada bagian atas sel
 Cairan elektrolit bocor
 Korosif pada terminal atau sambungan kabel
Cara Pelaksanaan:
Pelaksanaan pemeriksaan fisik pada baterai dilakukan secara visual pada
kontainer atau pada komponen sel baterai, yaitu:
 Kontainer
 Mur baut terminal baterai
 Kabel sambungan antar rak baterai

Gambar 4.12 Kondisi Kontainer


49

Gambar 4.13 Kondisi Mur Baut dan Terminal

4.4.4 Pengukuran Tegangan


Pengukuran pada sel baterai bertujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi
sebagai berikut:
 Kondisi tegangan sel baterai, apakah kondisi operasi normal
 Tegangan pengisian ke baterai (tegangan output charger)
 Kondisi open sirkit pada rangkaian baterai
 Keseimbangan tegangan baterai terhadap tanah
Cara Pelaksanaan:
1. Pengukuran tegangan per-sel:
 Rangkaian baterai ke rectifier di-off-kan
 Siapkan multimeter (praktikan menggunakan multimeter merk Sanwa
CD800a)
 Sesuaikan selektor switch pada multimeter ke tegangan DC ( V =)
kemudian aturlah range ke skala yang kecil
 Ukur tegangan sel baterai sesuai polaritasnya (positif warna merah dan
negatif warna hitam) mulai dari sel no. 1 sampai dengan sel no. 86
 Catatlah hasil per-selnya pada formulir pengukuran tegangan
50

Gambar 4.14 Pengukuran Tegangan per-sel Baterai


2. Pengukuran tegangan seluruh sel:
 Rangkaian baterai ke rectifier di-off-kan
 Siapkan multimeter (praktikan menggunakan multimeter merk Sanwa
CD800a)
 Sesuaikan selector switch pada multimeter ke tegangan DC (V =) kemudian
aturlah range ke skala yang dibutuhkan
 Ukurlah tegangan sel baterai sesuai polaritasnya, warna merah pada kutub
positif sel no.1 dan warna hitam pada kutub negatif sel no. 86
 Catat hasilnya pada formulir pengukuran tegangan
 Koreksi besaran hasil ukur tegangan tersebut dan bandingkan dengan
standar tegangan.
51

Gambar 4.15 Pengukuran Tegangan Seluruh Sel Baterai

4.4.3 Pengukuran Arus Rangkaian Baterai pada Kabel Antar Rak Sel Baterai
Tujuan pengukuran arus rangkaian baterai pada kabel antar rak sel baterai
adalah:
 Untuk mengetahui besarannya arus pengisian dari rectifier ke baterai, pada saat
baterai floating.
 Untuk mengetahui besarnya arus pengisian dari rectifier ke baterai, pada saat
baterai equalizing.
 Untuk mengetahui besarnya arus pengisian dari rectifier ke baterai, pada saat
baterai boosting.
Cara Pelaksanaan:
Langkah-langkah dalam melakukan pengukuran arus pengisian pada baterai,
yaitu:
 Siapkan Tang Ampere DC (praktikan mengguanakn AC Clamp-on Ammeter
KW06-287)
 Posisikan saklar atau selector switch untuk pengukuran arus searah (DC)
 Sesuaikan posisi range arus pada Tang Ampere
52

 Lakukan pengukuran pada kabel konektor antar rak baterai


 Yakinkan penunjukan arus harus konstan
 Catatlah hasil penunjukan
 Cocokan hasil penunjukan tersebut dengan penunjukan arus pada ampere meter
yang terpasang pada rectifier.

Anda mungkin juga menyukai